NovelToon NovelToon
THE ETERNAL QUEEN

THE ETERNAL QUEEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Menjadi NPC
Popularitas:375
Nilai: 5
Nama Author: Yuuuki

Aku mengingat semua kehidupanku, tapi yang pasti aku tidak ingat kehidupan pertamaku, dan firasatku aku buka mahkluk bumi ini, siapa aku?
Lagi lagi aku menjadi seperti ini, terjebak di putaran dunia. kehidupan ku yang ke 1002
Besok ngapain ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuuuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 : Utusan, Kantung Mana, 1 bulan

Saat pengumuman diumumkan, kekaisaran sangat terguncang hebat sebelumnya sudah terguncang namun sekarang berguncang lagi

Banyak Rakyat miskin pinggiran berjalan ke kota untuk mendapatkan bantuan, ada juga yang diangkut langsung, beberapa gereja juga membantu dan ada 1 gereja yang menawarkan diri untuk membantu, Gereja dewi Aprodhit, mereka mengutus Apostle mereka untuk berkerja sama dengan Kekaisaran dan memutuskan untuk menjalin kerja sama untuk kedepannya.

Aku sedang berjalan jalan disekitar kediaman kaisar bersama kakak Sepupuku, Putra Mahkota

"Kak, Besok setelah musim dingin. Academy mulai masuk kan?"

"Iya, Adik tertarik masuk Academy? Seharusnya adik sudah bisa masuk"

"Mungkin, sedikit tertarik, tapi jika adik belum bisa membesarkan kantung mana, adik tidak akan bisa masuk, papa sedang minta izin pada mama agar aku bisa tinggal diluar kediaman"Ucapku dengan kondisi mata masih tertutup

"hoo.. Bagus dong, masih ada 3 bulan sebelum masuk academy"

"Salam Sejahtera pada Matahari kecil kekaisaran" Seseorang dengan surai biru dan mata biru cerahnya memberi salam

"Ya, apa yang dilakukan Apostle Dewi Aphrodite disini?"

"Panggil saya Luceran yang mulia, saya sedang berkeliling atas kehendak kaisar" Ucapnya ramah dan santai

"Ah, mohon maafkan ketidaksopanan saya, lady dengan Gaun putih cantik itu siapa ya?"

"Perkenalkan, Alexsander Violetine Athena lilac" Ucapku singkat dan memalingkan wajah pada taman

"Ahh... Lady memiliki mana yang sangat banyak sehingga membutakan mata anda ya?" Ucapnya ramah

"Benar"

Hening

"Mau saya ban-"

"Maaf, tapi tidak terimakasih" Ucapku singkat

"Tuan luce" Pengawal memberitahu untuk segera lanjut

"Ahhh, jika begitu, maafkan ketidak sopan an saya Putra Mahkota dan Lady lilac, saya lanjut dulu"

"..." dia pergi

"Dia sangat cerewet" Gumamku

"Menurut seluruh wanita kaisar, ia sangat tampan, bagaimana menurutmu dik?" Ucap Putra mahkota berbalik

"Kakak nanya? Putra Mahkota bertanya pada saya? CIH" Aku pergi meninggalkannya,

 bisa bisanya lagi buta begini ditanya seperti itu

"T-tidakk, kakak tarik perkataan kakak tadi, ayolahh" Ia mengikuti lilac dengan panik

.

.

.

BRAK

"Ayolah dikk, maafkan kakak, kakak Mohon maaf" Putra Mahkota mengikuti ku ke ruang kerja kaisar tanpa ia sadari

"EKHEM" kaisar berdehem keras

"L-lho, A-ayah..." Putra mahkota bingung

"Ayah, Putra Mahkota bertanya pada saya apakah Utusan Gereja Dewi Aphrodite tampan atau tidak dengan mata saya yang seperti ini" Ucapku mengadu pada ayahku Alexsander Lystuad Rajeev

"T-tidakk, saya tidak bermaksud" Panik

"Ayah, fiks Putra Mahkota menyukainya" Ucapku

"HAH? Mana mungkin"

"HAHAHAHAHAHAH, lucunya, kalian ini" Kaisar terkekeh geli

"Hadehh, ada ada saja" Rajeev menggelengkan kepalanya

"Tapi sayang, ayah ada berita baik dan buruk"

"Apa itu?"

"Berita baiknya kamu bisa pergi kehutan, asal diam diam dan menyamar " Ucap ayah dengan tenang

"Berita Buruknya, kamu hanya diizinkan 1 minggu" Ucap ayah Serius

"Cukup, mulai kapan ayah?"

"Besok"

"Terimakasih, rahasiakan yaa" Ucapku pergi dan berlari untuk bersiap siap

"Hadehhh"

Aku berjalan dengan sedikit berlari ke kamarku untuk bersiap, tapi tak lama

TOK TOK TOK

"Siapa?"

"Permisi lady, Utusan dari Gereja Dewi Aphrodite ingin bertemu"

"Masuk"

"Terimakasih atas waktunya lady lilac" Ia masuk dan memberi salam

"Duduklah" Aku menyiapkan teh untuk utusan tersebut

"Maaf menganggu waktunya sibuknya, saya hanya ingin berinteraksi dengan beberapa orang sebelum saya pergi" Ucapnya melirik kamarku yang agak berantakan habis menyiapkan pakaian

"Ya" Menyesap teh

"Lady, apakah lady tau siapa pendonor mana pada Kekaisaran akhir akhir ini?"

"Ya"

"Jika boleh tau, siapa ya orang tersebut"

"memang Tuan utusan ada perlu apa dengan pendonor tersebut?"

"Saya hanya ingin membantu, biasanya pendonor besar akan kesulitan dan membuat tubuhnya lemah saat ini"

"hmm, tapi menurut saya Apostle tidak memiliki kekuatan untuk menyembuhkan sebesar itu, Apostle adalah kesatria suci dan manusia pilihan dewi tersebut untuk berinteraksi dengannya"

"Benar... sebisa mungkin saya mambantu pendonor tersebut, karena gereja Dewi Aphrodite belum memiliki Saint untuk saat ini"

"Hmm, Sepertinya anda harus bertanya pada kaisar, karena kaisar melindunginya"

"Ohhh, lalu. Apa yang lady lakukan dikediaman kaisar?"

"Saya keponakan kaisar"

"OWALAHH, ternyata keponakan, tapi kan tidak seharusnya keponakan tinggal dikediaman kaisar"

"Iya, Kaisar membutuhkan kemampuan berfikir saya, namun hari ini saya akan pulang" Ucapku tanpa ada kebohongan apapun😋

"Owalahh, maafkan saya menganggu waktu anda lady, Nikmati waktu anda. Saya malah merepotkan anda ketika anda ingin beberes"

"Tidak apa Tuan utusan"

"Panggil saya Luceran lady"

"Ya tuan ran" Ucapku tersenyum

"Ahahah, entah mengapa nama itu membuat saya tampak seperti wanita" Ia tersenyum getir

"hahaha"

"baiklah, kalau begitu saya pergi dulu. terimakasih"

"Ya, hati hati dijalan"

.

.

.

Malam harinya, aku mengunakan jubah berwarna hitam dan membawa tas kecil berisi perlengkapan bertarung dan pergi dengan pelan dan bersembunyi. Aku mengambil kuda yang berada di penangkaran, memilih asal dan langsung pergi keluar menuju hutan kematian

Hutan ini adalah hutan yang paling menjadi kawasan paling ketat penjaganya, karena hutan tersebut memiliki banyak sekali monster yang berevolusi menjadi Monster tingkat tinggi

Aku memasuki hutan tersebut melalu pintu belakang yang lebih ringan penjaganya dan masuk dengan segera. Ah iya, Papa menyuruhku menghindari hutan Kematian.

TAPI! Menurut kehidupanku yang ke 45, hutan yang banyak monster, apalagi Monster evolusi menandakan bahwa hutan tersebut memiliki energi sihir yang besar yang banyak hal hal langka didalamnya

kudaku tidak berani masuk lebih dalam dan memutuskan untuk berhenti, aku merapal kan mantra pelindung dan menyuruh kudaku menunggu selama beberapa hari dan menaruh air minum disekitarnya, tentu ia bisa makan tanaman dan tumbuhan disekitar.

Aku berjalan masuk kedalam hutan, mencari sumber mana terbanyak didalam dengan bantuan mataku yang dapat melihat mana walau tertutup

Beberapa mana mendekat, betul itu adalah Monster. Tapi mananya menunjukkan bahwa ia tidak akan menyerang, beberapa dari mereka berjalan disekitar ku dengan jarak 1 meter dan mengikuti seakan menjagaku.

Aku sampai pada inti hutan, Monster kuat mendekat dengan tenang

"Biarkan saya membesarkan kantung mana saya"

Mana mana melayang itu membuka jalan dan membiarkanku masuk lebih dalam

Aku duduk disana, air terjun dengan suhu panas yang tinggi, menghasilkan mana yang sangat tinggi setiap turun. Aku membiarkan tubuhku dihantam oleh air tersebut sambil memfokuskan kantung manaku yang tak kunjung membesar

Membesarkan Kantung mana itu menyakitkan, itu sama dengan kamu berolah raga hingga otot ototmu rusak dan membuat tubuhmu kesakitan, dengan kesakitan itu otot otot tubuh mulai membentuk otot yang lebih kuat dibanding sebelumnya. Kantung mana sama dengan itu.

Beberapa kali aku memuntahkan darah karena tak kuat menahan aliran mana yang bertabrakan.

Aku mengerang, mencoba lagi. Mengerang. Mencoba lagi, begitu terus hingga aku menemukan titik dimana kantung manaku membesar dan menampung semua manaku.

Aku membuka mata, yang pertama kali aku lihat adalah Naga. Tapi bukan naga biasa

Kepala naga, badan singa, kaki burung, sayap phoenix

Hewan sambungan. Beberapa dari mereka juga sama

"Siapa?" Aku bertanya, melihat kondisi mereka yang sangat menyayat hati

"Kerajaan Revendell"

"Bisa bicara?" Ucapku kaget

"Kami semua bisa"

..

Sosok kuda dengan badan manusia memiliki sayap elang.

"Mengapa semua hasil experiment berada di hutan kematian kekaisaran?"

"Mereka membuang kami untuk menjatuhkan Kekaisaran"

"Ahh begitu"

"Tampaknya kekaisaran sedang gampar karena hilangnya anak emas kaisar dan anak kesayangan archduke" Burung pipit berbicara layaknya manusia normal

"Mengapa?" Aku bertanya dengan bingung

"Anak mereka hilang 1 bulan, banyak prajurit bayaran dikerahkan secara diam diam"

"1 BULAN?" ucapku kaget lalu memijat kepalaku

"Apa kamu kenal anak itu?"

"Ya, anak itu dirinya sendiri" Naga itu menatapku tegas

"bagaiman kau bisa tau?" Beberapa dari mereka bertanya

"Surai emas, mata emas. Itu ciri khas anak kekaisaran"

"Tapi kata berita yang beredar anak itu bersurai gelap dan bermata unggu"

"dia kekurangan mana dan kantung mananya kecil, kekuatannya belum keluar.. Saat ini sudah keluar"

"..." Aku terdiam dan melihat diriku diatas genangan air. Benar, surai emas dan mata emas ini. Bagaimana bisa berubah? Apa benar aku kekurangan mana?

"Apa kau Apostle Dewi Athena? Dewi Athena akhir akhir ini diam, apa kau Apostle nya?" Ia bertanya lagi

"Tapi, tidak ada kekuatan suci Dewi Athena lhoo" beberapa monster mengangguk setuju

"Lalu, perawakan Dewi Athena ini.. Dari mana?" Naga itu menatapku serius

" Kan Dewi Athena menurunkan berkatnya dan menurunkan penampilannya pada keluarga yang diberkati. Keluarga Alexsander"

"Tapi tak mungkin, sejernih ini, warna rambut dan mata yang jernih ini..."

Aku melihat mereka berdebat sendiri dan menghela nafas, perasaan asing apa ini.

Aku melihat tubuhku, tidak ada pakaian yang tersisa. Semuanya lenyap memperlihatkan tubuhku yang mulai dewasa, kulit halus dada dan pantat yang berisi ini sangat menggoda.

"Ini pakailah, kamu tidak memiliki dalaman wanita atau pakaian lain karena kami punya bulu dan sayap" Monster itu memberikan gulungan perban yang terlihat lama dan jubah putih bersih

"? Boleh buat saya?"

"Ya"

Aku melilitkan perban pada seluruh tubuhku dan menutupnya mengunakan jubah itu

"Terimakasih sudah membantu dan merawat saya dan kuda saya dalam 1 bulan ini"

"Tidak, kami hanya melihat tubuhmu dan berfikir akan melecehkan mu" Ucap kuda setengah manusia itu dengan ketus

"Terimakasih sudah memberi kuda saya makanan yang enak dan merawatnya, saya bisa melihat mana kalian yang sangat jernih" Aku tersenyum melihat mereka

"Terimakasih karena membantu saya membesarkan kantung mana saya dengan mana anda sekalian. Mana kalian sangat halus dan nyaman" Aku tersenyum merasakannya. Mereka tersenyum hangat dan hanya berpura pura tidak tahu.

"Terimakasih juga sudah menyediakan saya makanan yang bergizi dan berprotein" Ucapku lembut menatap mereka bahagia

"Yah, ketauan. Enak ga? Aku mencuri di bar terdekat" Ucap burung Pipit itu terkekeh

"Ahahahhahah, enak. Terimakasih yaa. Sebut namaku jika kalian butuh bantuan, ah Namaku Lilac panggil aku 3x dan aku akan datang"Aku tersenyum dan pergi meninggalkan mereka

"Ish, kamu yakin meninggalkan wanita cantik itu, lilac ya? Hmhmhmh"

"ck" ia membuang muka, melihat punggung lilac pergi menjauh

Aku melihat kudaku, kuda yang sangat berotot, putih dan bertenaga

"Sepertinya kamu ga berotot gini deh kemarin? Apa perasaanku saja?" Aku mengendari kudaku keluar hutan dan pergi ke bar terdekat

"Permisi"

"Ya?" Pria tua gendut itu menatap sinis, aku menutupi diriku dengan tudung putih itu

Aku memberikan 1 kantong berisi 200 keping emas dan 2 batu sihir

"Hoo, apa yang kau inginkan nona?"Ia melihatku dari atas sampai bawah

"Beberapa waktu lalu, ada burung Pipit mencuri makananmu, ini bayaran karena tidak melukainya, Terimakasih"

"AH burung pipit aneh itu, baiklah. Tapi ini terlalu banyak nona" Ucapnya panik

"Jika dia datang, berilah lebih banyak, dia punya teman teman yang baik"

"Baiklah, terimakasih"

Aku pergi keluar bar itu dan melihat sekitar, bau kekaisaran memang se khas ini ya.. wangi sekali dan melanjutkan perjalanan. Kembali ke kediaman.

Disela sela perjalanan aku mampir untuk mencicipi seluruh makanan yang terlihat enak dan mengunjungi beberapa toko

"Ah, sudah masuk musim dingin ya?" Ucapku melihat salju turun saat berada di toko buku yang aku kunjungi

"Ahh,,.. Hati hati saat pulang, jalanan licin" Ucap pegawai itu

"Terimakasih" Aku membeli beberapa buku yang tampak menarik dan pulang menaiki kuda ku

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!