Jodohku Itu Kamu

Kembali ke rutinitas sibuk setelah weekend berlalu.

thoriq sudah di wanti wanti agar sering pulang oleh ummi nya, dan ia pun mengiyakan walau harus habis bensin untuk bolak balik. untung nya hanya weekend saja..

heran, ada ya anak pengusaha mikirin masalah bensin, padahal kalau habis ya tinggal beli.

" ingat, saya lagi nyamar, jadi harus totalitas." decak thoriq sebal karena di sindir.

Thoriq tak sengaja berpakaian dengan anissa dan fitri, karena emang dua sahabat itu selalu bersama sama.

" pagi anissa." Sapa thoriq dengan senyum pepsodent. fitri melirik sahabat nya yang diam saja tak menanggapi sapaan dari thoriq.

" pagi juga thoriq" Balas fitri karena tak enak hati.

thoriq pun balas menatap fitri dengan sopan, sementara anissa tetap diam dalam keheningan nya.

" Lu kenapa diem aja nis, lagi sariawan " Ucap thoriq dengan nada meledek. membuat anissa menatap nya tajam. di tatap sedemikian rupa membuat thoriq mengerling kan mata nya. dan itu membuat anissa bergidik ngeri.

" jauh jauh dari gue deh, males gue di labrak pacar lo terus." sentak anissa. setelah itu mengajak sahabat nya pergi." ayok fit, kita pergi aja " ajak nya. membuat fitri melirik ke arah thoriq.

" maaf ya thor, kita duluan byee.." Ucap nya yang menyusul langkah anissa.

thoriq hanya memandang mereka dengan tatapan yang sulit di tebak. tapi juga mendumel." gara gara rio ini tuh, padahal gue deket sama saskia aja ogah." misuh nya.

" sabar bro!!"

thoriq menoleh ke arah sumber suara, dan sesuai dugaan nya. Rio tengah menahan tawa nya.

" sialan lu!" umpat thoriq dengan kesal.

" Gini aja deh, gue bantuin lo deket sama anissa, tapi lo bantuin gue buat deket sama Raisa fitriani. alias fitri." Tawar nya pada thoriq. rio faham thoriq tidak nyaman menyamar, tapi kalo menyangkut usaha nya itu murni milik thoriq bukan samaran.

terlihat thoriq mikir, karena ia diam saja. " Okelah deal" Sahut thoriq mantap. lagipula ia ingin menaklukan hati perempuan judes nya itu. masalah saskia bisa belakangan.

baru juga mau masuk, eh biang kerok nya dateng.

" Thoriqq!!" Seru saskia dari belakang.

rio yang hendak melarikan diri di tahan oleh thoriq.

" mau kemana lu." Ucap nya melotot membuat rio nyengir kuda nil.

" hehe, mau masuk lah, tuh sudah ada temen baru, gue cabut dulu" Ucap nya buru buru. meninggalkan sahabat nya yang sedang di samperin idola kampus.

" sialan.." umpat nya.

" thoriq ngapain berdiri disini? nungguin gue ya." sapa nya membuat thoriq ingin muntah mendengar saskia yang terlalu pe de...

" ini juga mau masuk, duluan ya." Cepat cepat thoriq melangkah, walaupun ia risih namun ia tidak ingin di jewer oleh ummi nya karena mengabaikan saskia.

Saskia anindita. gadis yang menyukai thoriq karena tampan dan mapa, ia bahkan rela kuliah di bandung hanya untuk lebih dekat dengan thoriq. tapi thoriq selalu saja cuek pada nya.

" sampai kapan kamu mau menghindari ku, thoriq adigantara. " Batin saskia. bukan ia tak tahu soal playboy nya thoriq, tapi bagi nya thoriq itu hanya milik nya saja.

sementara anissa, wanita itu malah ngedumel sepanjang jalan. membuat fitri heran pada sahabat nya itu. namun ia memilih membiarkan saja. nanti juga capek sendiri.

Malang nya, mereka malah bertemu saskia. membuat anissa semakin bertambah kesal saja.

" eh ada wanita caper!" ceplos saskia membuat anissa menatap nya tajam.

" apa urusan lo,hah?" Sentak nya. membuat saskia menatap anissa dengan tatapan persaingan.

" seperti kemarin, jauh jauh dari thoriq, thoriq itu milik gue."

seketika anissa tertawa mengejek. " haha, lo salah, thoriq itu bukan milik lo atau pun semua cewek yang ada disini, tapi thoriq itu milik emak nya." Sahut anissa santai. membuat fitri mangap.

" lagian lo itu aneh, kenapa mau mau nya sama si playboy, kayak gak ada cowok lain aja di kampus segede gaban gini." kembali anissa berujar.

tentu saja saskia tidak terima dengan perkataan anissa. " Asal lo tahu ya, thoriq itu... hmmpp!" belum tuntas ia bicara tiba tiba mulut nya di bekap oleh seseorang dari belakang.

siapa lagi jika bukan pelaku yang membuat dua wanita adu mulut, thoriq menarik saskia menjauh dari anissa.

" aneh tu orang, ngapain bekap mulut nya saskia." Ucap nya, fitri pun menggeleng. akhirnya mereka pergi juga membuat anissa bernafas lega.

setelah dirasa aman, thoriq melepaskan tangan nya dari mulut saskia. membuat saskia yang susah nafas jadi normal kembali.

" apa sih tarik tarik, aku itu mau ngasih tahu anissa tentang kamu." histeris nya dengan ekspresi kesal. untung saja ia membawa nya ke tempat sepi, jadi aman dari telinga telinga kepo.

" hidup hidup gue, jangan sampai orang orang tahu tentang jati diri gue, inget ya sas, sekali lo buka mulut, lihat apa yang bakal gue lakuin." ancam nya dengan tatapan tajam. tapi bukan nya takut saskia malah tertawa sinis.

" cuih, lo fikir gue takut, inget ya gue ngak takut sama ancaman lo. kecuali lo mau jadi pacar gue."

" HAHAHA... saskia saskia, elo itu ngebet jadi pacar gue, karena lo tahu soal jati diri gue. gimana kalau lo tahu disini gue cuman tukang bakso.masih mau lo sama gue." ledek nya yang di iringi tawa. membuat saskia kesal pada lelaki yang ada di depan nya ini.

" sekali lo ganggu anissa, lo berurusan sama gue!" Ucap nya datar. lalu pergi meninggalkan saskia seorang diri.

thoriq pun mencuci tangan nya bekas membekap mulut saskia, " bau jigong" cibir nya. untung saja rio tidak ikut, jika sahabat nya itu ikut sudah pasti thoriq akan selalu di ejek.

anissa dan fitri kini ngobrol di taman, awal nya obrolan santai, hingga fitri ngajuin pertanyaan perusak mood nya itu.

" ketemu sama sakia dimana nis?" tanya nya pelan.

" di restoran padang." jawab nya singkat.

" kok makan di luar ngak ngajak ngajak sih nis." fitri cemberut pura pura kesal.

" kemaren waktu weekend, abang ngajakin quality time, ya udah aku iyain aja. maaf ya fit. bukan nya ngak mau ngajak, tapi emang kemaren itu kami pengen menghabiskan waktu berdua aja." Tutur nya panjang lebar. fitri pun mengangguk faham.

" Ya ngak pp kalo alasan nya gitu mah, fine fine aja." fitri tersenyum manis.

" matkul kamu belum mulai fit?" anissa mengalihkan obrolan.

" belum, kenapa?" jawab nya sambil menoleh.

" aku bentar lagi masuk soalnya. " anissa nyengir kuda nil, tanda ia di buru waktu.

" ohh... kirain apa, ya udah yuk masuk!"

" maaf ya fit." anissa tidak enak hati.

" santai nis, lagian kita disini emang niat nya belajar bukan main main."

mereka pun berdiri, meninggalkan taman yang di isi oleh para mahasiswa untuk refreshing sejenak dari keruwetan belajar.