NovelToon NovelToon
“Dibunuh Suami, Dihidupkan Takdir”

“Dibunuh Suami, Dihidupkan Takdir”

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:38.6k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Vira Sita, seorang gadis yatim piatu yang sederhana, dijodohkan dengan Vito Hartawan — pewaris kaya raya — sebagai amanat terakhir sang kakek. Tapi di balik pernikahan itu, tersimpan niat jahat: Vito hanya menginginkan warisan. Ia membenci Vira dan berpura-pura mencintainya. Saat Vira hamil, rencana keji dijalankan — pemerkosaan, pengkhianatan, hingga kematian. Tapi jiwa Vira tidak pergi selamanya. Ia bangkit dalam tubuh seorang gadis muda bernama Raisa, pewaris keluarga Molan yang kaya raya, setelah koma selama satu tahun. Tanpa sepengetahuan siapa pun, Vira kini hidup kembali. Dengan wajah baru, kekuatan baru, dan keberanian yang tak tergoyahkan, ia bersumpah akan membalas dendam… satu per satu… tanpa ada yang tahu siapa dirinya sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Malam itu hujan turun rintik-rintik. Di kamar bernuansa pastel miliknya, Raisa duduk di lantai dengan laptop terbuka, dua buku sketsa, dan satu jurnal kulit cokelat tua di pangkuannya. Ia mulai menuliskan sesuatu yang bukan sekadar catatan, tapi potongan rencana dan ingatan yang tak boleh terlupakan.

---

> Jurnal Kehidupan Kedua – Rahasia yang Belum Terungkap

Nama: Sonia Larasati

Keterlibatan:

– Pelaku manipulasi terhadap Raisa (asli)

– Mengantar Raisa ke RS tanpa dokumen lengkap

– Saksi palsu dalam kasus kecelakaan bus

Keterangan: kemungkinan besar turut menyebabkan kecelakaan.

Motif: potensi warisan/akses ke keluarga Molan?

Raisa menulis dengan rapi, setiap kata seperti ukiran dalam batu.

Ia menempelkan foto lama Sonia yang diam-diam ia cetak dari sosial media—foto Sonia yang memeluk Raisa saat kelulusan, dengan senyum seperti kemenangan.

"Sonia... kamu bermain terlalu licik.

Tapi kamu lupa... aku sudah pernah mati. Aku tak takut apa pun lagi."

---

🏫 Kampus & Desas-desus Baru

Hari itu, suasana kampus mulai sedikit tegang. Beberapa mahasiswa berbicara soal ‘isu miring’ yang katanya menyebut bahwa tim Raisa hanya menang karena “hubungan dalam.”

“Katanya si Sonia kenal dosen fashion dan pernah kerja sama sebelum ini,” bisik seseorang di kantin.

Rani mengetahuinya dari grup kampus dan langsung mendatangi Raisa. “Kamu tahu ini dari mana, Ra?”

“Gosip baru?” Raisa bertanya santai sambil menyendok pudingnya.

“Yup. Dan sumbernya... entah kenapa, mengarah ke Sonia lagi. Aku mulai nggak suka dia.”

Raisa tersenyum tipis. “Kamu hanya belum tahu siapa dia sebenarnya.”

Rani menatap Raisa. “Ra... kamu tahu lebih banyak dari yang kamu bilang, ya?”

Raisa diam sesaat, lalu menjawab lembut, “Kalau aku cerita… kamu harus janji nggak akan ikut terbakar apinya.”

---

Sore harinya, Ardo datang ke rumah Raisa untuk latihan proyek presentasi visual. Saat masuk, ia disambut Mama Molan dan sempat terkesima melihat keharmonisan keluarga itu.

“Ardo,” panggil Raisa, “kita kerja di studio belakang ya. Biar nggak ganggu.”

Di ruang studio pribadi Raisa, keduanya duduk berdampingan di depan papan inspirasi.

“Raisa,” Ardo tiba-tiba berkata, “kalau kamu butuh seseorang untuk jadi saksi... aku bisa jadi itu.”

Raisa menoleh cepat.

“Aku tahu kamu menyimpan sesuatu. Dan aku tahu kamu nggak akan ceroboh. Tapi kalau nanti kamu mulai perang, dan kamu butuh pasukan... kamu bisa lihat aku.” ujar Ardo

Raisa menatapnya lama. Hatinya terenyuh. Tapi ia tetap jaga jarak.

“Aku berterima kasih, Ardo. Tapi aku belum boleh melibatkan siapa-siapa. Belum sekarang.”

---

Malamnya, telepon rumah berdering.

“Selamat malam, ini dengan Nyonya Molan?” suara pria asing.

“Iya, saya sendiri.” jawab Nyonya Molan

“Saya ingin mengonfirmasi. Enam bulan sebelum kecelakaan Raisa, ada laporan bahwa asuransi atas nama Raisa dinaikkan. Dan pengurus sementara di data kami tertulis… Sonia Larasati. Apakah itu benar?” tanya orang itu

Mama Molan tampak bingung. “Maaf? Kami tidak pernah mengubah asuransi Raisa. Dan Raisa... tidak pernah memberi kuasa ke siapa pun selain keluarga inti.”

“Kalau begitu, kami mungkin perlu mempertemukan Ibu dengan pihak legal. Karena ini bisa menjadi indikasi pemalsuan data.” ujar orang itu

Raisa berdiri di balik pintu, mendengar segalanya. "Akhirnya… jejakmu muncul, Sonia. Tapi aku tidak akan menghancurkan mu hari ini. Aku akan membuatmu jatuh perlahan. Dengan caramu sendiri"

---

Malam makin larut. Raisa duduk di beranda bersama Mama yang tampak masih gelisah.

“Ma… kalau seseorang melukai kita di masa lalu, apa kita boleh balas?” tanya Raisa

Mama memandang langit, lalu menjawab, “Kalau kamu balas dengan luka, kamu jadi sama dengannya. Tapi kalau kamu balas dengan pembuktian... kamu menang.”

Raisa menyandarkan kepalanya di bahu Mama. “Aku akan menang, Ma. Tapi dengan caraku sendiri.”

---

Sonia... kamu mulai terbuka.

Asuransi. Kecelakaan. Gosip kampus. Semua perlahan muncul.

Aku Raisa. Tapi aku juga Vira.

Dan aku tidak menari di atas dendam.

Aku menari di atas pembuktian.

Dunia akan tahu, luka bisa dijahit jadi karya.

Dan penjahit yang tenang... adalah yang paling berbahaya.

---

Pekan ini, suasana kampus berubah. Bukan karena tugas atau ujian, melainkan karena satu kabar yang membuat banyak mahasiswa heboh:

Sonia Larasati—fashion influencer sekaligus alumni—akan menjadi pembicara tamu dalam acara Fashion & Branding Week di kampus.

Sonia kembali. Tapi kali ini, bukan dalam diam-diam. Ia muncul di panggung, menggenggam mikrofon, dan membawa aura yang manis... sekaligus penuh ambisi.

---

Acara diselenggarakan di aula tengah. Mahasiswa dari jurusan Desain, Komunikasi, bahkan Bisnis memenuhi ruangan. Sonia naik ke panggung dengan dress putih ketat dan blazer pastel lembut. Lipstiknya merah muda pucat. Senyumnya... memukau dan menghanyutkan.

“Teman-teman, saya bukan siapa-siapa tanpa keberanian saya dulu waktu pertama kali jatuh dan... memilih untuk bangkit.” ujar Sonia

Orang-orang bertepuk tangan. Beberapa berdecak kagum. Rani yang duduk di barisan ketiga melirik ke arah Raisa yang duduk diam, ekspresinya netral.

“Kamu baik-baik aja, Ra?” bisik Rani.

Raisa menoleh, tersenyum tipis. “Aku hanya menikmati pertunjukan.”

Sonia melanjutkan pidatonya.

“Saat kamu ingin naik, kamu akan punya banyak yang menjegal. Tapi saat kamu tetap elegan, kamu tidak perlu menjatuhkan siapa pun. Dunia akan melihatmu.” ujar Sonia lagin

Kalimat itu seperti ditujukan langsung pada Raisa. Tapi Raisa hanya menatapnya dalam diam.

> Sonia... kamu terlalu percaya bahwa semua penonton itu buta. Tapi kamu lupa, ada yang duduk di baris depan… sambil mencatat naskah kebohonganmu.

---

Usai acara, Sonia sibuk bersalaman dan foto bareng mahasiswa. Beberapa dosen bahkan memuji “kebaikan hati dan kerendahannya”.

Tapi Raisa sudah punya rencana.

Dua hari kemudian, Raisa memposting cuplikan video pendek di Instagram kampus—video kampanye fashion mahasiswa. Tapi berbeda dari biasanya, kali ini ia menyisipkan satu tema khusus:

“Jangan biarkan popularitas menutupi kebenaran. Branding bukan sekadar wajah, tapi isi. Dan tidak semua wajah yang tersenyum itu jujur.”

Video itu viral di kalangan kampus. Banyak mahasiswa mulai menebak-nebak siapa yang disindir. Tapi Raisa tak menyebut nama. Ia hanya duduk tenang, melihat gelombang mulai bergerak.

---

Malam itu, Rani mengirim pesan, " Ra, aku rasa aku sudah cukup dewasa untuk tahu kebenaran. Aku nggak butuh semuanya, tapi aku ingin tahu apa yang kamu lawan. Karena aku nggak mau kamu jalan sendiri"

Raisa membaca pesan itu lama. Lalu membalas, " Kita ngobrol besok. Tapi setelah itu, kamu nggak akan bisa berpura-pura ini cuma permainan kampus"

Keesokan malam, Rani diundang makan malam ke rumah keluarga Molan. Ia kagum dengan kehangatan keluarga itu.

“Wah, Mas-masnya kayak keluar dari drama Korea,” bisik Rani ke Raisa, membuat Raisa terkekeh.

Mama Molan melayani dengan penuh kehangatan. “Rani ini teman Raisa yang bantu proyek ya? Terima kasih sudah jadi sahabat untuk anak kami.”

Rani tersenyum. Tapi hatinya terasa berat. Ia mulai menyadari: Raisa bukan hanya teman. Ia adalah seseorang yang membawa beban berat, tapi tetap menari di atas luka.

Malam itu, mereka duduk berdua di ruang tengah.

“Ra... kamu tahu Sonia punya niat jahat ke kamu sejak awal?”

Raisa menatapnya. “Lebih dari itu, Rani. Dia bagian dari alasan kenapa aku... bisa jadi seperti ini.”

Rani menelan ludah. “Kamu... bukan Raisa yang kami kenal dulu, ya?”

Raisa tersenyum. Bukan menjawab, tapi seolah berkata: Kamu tidak perlu tahu semuanya sekarang, tapi kamu berada di pihak yang tepat.

--

> Aku sudah membuka pintu kecil untuk Rani.

Tapi aku harus tetap hati-hati. Karena perang belum dimulai sepenuhnya.

Sonia mencuri perhatian lewat panggung dan senyum. Tapi aku akan mencuri kepercayaannya.

Dan dari sanalah semua akan jatuh… tanpa satu pun yang sadar siapa dalangnya.

Ini baru permulaan.

Aku belum mencabut semua topengmu, Sonia. Tapi aku sudah memegang talinya.

Bersambung

1
Erchapram
Jus melon campur kopi, pasti rasanya sangat aesthetic
Nor Azlin
kamu pasti bisa deh Raisa nya buat semangat perjuangan mu kamu pasti bisa mengatasi dugaan ini berdiri lah dengan kepala di tegakkan jadi lah diri mu sendiri ...abaikan apa orang kata tegakan keadilan untuk diri mu sendiri kamu pasti sukses suatu hari nanti dengan kaki mu sendiri yah semangat ...lanjutkan thor
Nor Azlin
ternyata sonia ini sepupunya si Raisa pantasan allah memberikan raga Raisa pada vira untuk membalas dendam kesumat kedua nya allah tau si Raisa juga disakiti oleh sonia musuh pada vira juga makanya vira di raga Raisa yang udah tiada yah ...sunghuh miris sekali kalian berdua mendapat musuh yang sama yah ...namun justru itu yang lebih baik kerana Raisa nya terlalu lemah untuk membalas dendam nya maka allah memberi peluang pada vira kerana vira lebih kuat membalas apa yang sonia juga vito lakukan pada nya ...kerana yang mati bukan anak nya aja tapi dia turut mati atas perbuatan mereka berdua ...semoga kamu tengang di alam sana yah Raisa dendam mu akan dibalas oleh vira si pemakai raga mu yah kamu cukup berdoa semoga dendam kalian berdua bisa di lancarkan dengan mulus & rapi ...lanjutkan thor
Nor Azlin
mungkin koma nya si Raisa ini ada kaitan nya sama si sonia juga tu yah ...ini bererti musuh mereka berdua sama yah ayo vira alias Raisa balas perbuatan sonia dengan lebih dari apa yang dia buat pada kalian berdua yah ...juga cari tau teman2 nya yang membuat tubuh si Raisa sampai koma yah biar rahsia sonia terbuka aib nya biar semua orang tau siapa diri nya yang sebenarnya kan ...lanjutkan thor
Nor Azlin
hancurjan keduanya dengan kejam juga deh vira jangan bagi mereka hidup dengan tenang ...sebagai mana mereka berdua membuat mu begitu kamu pun buat dengan lebih sadis lagi yah biar tau rasa deh ...lanjutkan thor
Nor Azlin
vira yerlalu berharap akan cinta vito yang memang tidak mencintai diri nya deh...sudah mekihat sonia bersama dengan vito masih lagi mengharap vito akan berubah kerana dia hamil yah ...namun ustru itu yang akan membunuh nya nanti semoga vira siap menghadapi ujian yang akan datang yah ...thor berikan hukuman buat vito maupun sonia nya deh jangan memberikan harta itu bust vito nya suruh para pengecara itu memberikan semua harta warisan milik kakek pada vira biar tau rasa si vito yah ...lanjutksn thor
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
terbaik deh, selalu penuh dengan inovasi kehidupan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
selalu suka cerita nya kak, penuh makna dan arti akan kehidupan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
hanya sekedar untaian kata tapi mampu menenangkan jiwa
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
coba buka hati, kelak tiba waktunya kebahagiaan akan menanti mu raisa
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
bukan luka yang membuat dilema, tapi trauma yang sulit untuk di lupakan 🥺
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
aku padamu thor, cerita nya bagus banget dan aku suka
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
dalam banget makna yang tersirat dan penuh dengan pembelajaran tentang menjalani lika liku kehidupan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
seolah olah keluarga molan tau siapa raisa dan jiwa raisa sebenarnya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
satu per satu kejahatan mu mulai terungkap so, hukum karma itu nyata
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
menusuk tapi tidak tertusuk, pembalasan yang sangat elegan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
selalu kagum sama alur cerita nya dan rangkaian kata² nya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ayo raisa, jadi wanita tangguh dan badas.
balas mereka satu per satu dengan pembalasan yang syantik.
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
jiahh, ada hubungan nya juga ternyata si medusa sama raisa
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ala baru ini jus melon campur kopi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!