NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Dihina dan direndahkan oleh keluarga kekasihnya sendiri, Candra Wijaya benar-benar putus asa. Kekasihnya itu bahkan berselingkuh di depan matanya dan hanya memanfaatkannya saja selama ini.

Siapa sangka, orang yang direndahkan sedemikian rupa itu ternyata adalah pewaris tunggal dari salah satu orang terkaya di negara Indonesia. Sempat diasingkan ke tempat terpencil, Candra akhirnya kembali ke tempat di mana seharusnya ia berada.

Fakta mengejutkan pun akhirnya terkuak, masa lalu kedua orang tuanya dan mengapa dirinya harus diasingkan membuat Candra Wijaya terpukul. Kembalinya sang pewaris ternyata bukan akhir dari segalanya. Ia harus mencari keberadaan ibu kandungnya dan melindungi wanita yang ia cintai dari manusia serakah yang ingin menguasai warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

Harta, Tahta dan Wanita "Kembalinya sang Pewaris. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Bohong? Siapa yang bohong?" tanya Erlin dengan sinis.

Viona memandang wajah Erlin dengan tajam seraya melangkah pelan, memutari tubuh Erlin seraya tersenyum menyeringai. "Aku tau kamu bohong, Erlin. Kamu sendiri yang bilang sama aku kalau Candra nembak kamu dan kamu bakalan nerima dia jadi pacar kamu," ucapnya dengan suara pelan, tapi terdengar mengintimidasi.

"Aku juga bilang sama kamu kalau aku belum menjawab pernyataan cinta dia, 'kan?" Erlin kembali bertanya, mencoba untuk tidak terprovokasi. "Dan sekarang aku kasih tau sama kamu kalau aku udah nolak cinta dia dan kami tidak pacaran. Terserah kamu mau percaya atau tidak, itu urusan kamu. Aku gak peduli."

Viona menghentikan langkah tepat di depan Erlin, kembali memandang wajahnya dengan tajam. "Kamu tau apa yang akan terjadi sama Nyonya Rosalinda kalau dia tau hubungan kamu sama Candra?"

Erlin menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan dengan mata terpejam lalu kembali menatap wajah Viona, tidak kalah tajam. "Aku udah bilang sama kamu kalau aku tak ada hubungan apa-apa sama Candra. Harus berapa kali aku jelasin sama kamu, hah?"

"Tapi aku gak percaya."

"Ya terserah kamu mau percaya atau nggak. Yang jelas, Nyonya Rosalinda lebih percaya sama aku dibandingkan kamu. Aku udah bekerja sama dia selama dua tahun, sedangkan kamu?" Erlin memandang Viona dari ujung kaki hingga ujung rambut dengan sinis. "Kamu itu asisten aku, bawahan aku, Viona. Jangan macam-macam sama aku. Aku bisa aja meminta Nyonya buat mengganti kamu sama orang lain." Ucapan terkahir Erlin sebelum wanita itu berbalik lalu melangkah meninggalkan Viona sendirian di sana.

"Brengsek. Kepo banget sih jadi orang. Kayaknya, aku harus jaga jarak dulu sama Candra," batin Erlin kesal. Melangkah menuju paviliun belakang di mana kamarnya berada. Sialnya, ia dan Viona akan tinggal di kamar yang sama.

***

Malam hari tepatnya pukul 19.30, Candra yang menghuni kamar tamu berjalan mondar-mandir dengan perasaan gelisah. Sejak ia tiba di rumah tersebut, dirinya tidak bisa menghubungi Erlin sama sekali. Kekasihnya itu tidak membalas chat bahkan mengabaikan panggilan telpon darinya. Bram yang tengah duduk di sofa yang berada di sudut kamar pun seketika dibuat pusing dengan sikap majikannya itu.

"Sebenarnya Anda kenapa, Pak Bos?" tanyanya seraya menyandarkan punggung berikut kepala di sandaran sofa.

Candra melangkah mendekati Bram lalu duduk tepat di sampingnya. "Dari tadi saya gak ngeliat Erlin, Bram. Saya takut dia kenapa-napa."

"Anda tenang aja, Pak Bos. Erlin pasti baik-baik aja."

"Hmm ... coba kamu cari dia keluar dan sampaikan pesan saya. Bilang sama dia buat balas chat dari saya."

Bram menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan sebelum akhirnya berdiri tegak. "Baiklah, saya akan cari dia di luar, tapi kalau gak ketemu, gimana? Rumah ini gede banget lho. Saya juga gak tau kamar Mbak Erlin di mana."

"Udah, cari aja dulu. Kayaknya kamar Erlin ada di paviliun belakang."

Bram mengangguk patuh, lalu melangkah ke arah pintu, kemudian keluar dari dalam kamar. Pria itu berdiri di depan pintu, mengedarkan pandangan pandangan mata, menatap setiap jengkal ruangan luas dengan tangga tinggi menjuntai sebagai penghubung antara lantai satu dan lantai dua.

Tepat di tengah-tengah ruangan, sebuah lampu hias kristal nampak tergantung begitu megah dengan sinar yang terang memberi kesan mewah, dua stel sofa nampak bertengger di sisi ruangan sebelah kiri dan kanan dengan cat tembok berwarna putih bersih mendominasi sekelilingnya. Terkesan mewah memang, tapi suasana yang hening seolah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

"Ck ... ck ... ck ... buat apa rumah semewah ini, tapi gak ada orangnya? Sepi, kek kuburan," gumamnya.

Bram melangkah menjauh dari pintu, menuju tangga yang berada di depan sana. Namun, langkah seorang Bram seketika terhenti sebelum akhirnya bersembunyi tepat di bawah tangga saat mendengar derap langkah yang berasal dari lantai dua.

"Sial, kenapa saya harus sembunyi segala? Emangnya saya maling apa?" gumamnya, menyesalkan tindakan spontan yang ia lakukan.

Suara derap langkah terdengar menuruni anak tangga. Bram terdiam dengan jantung berdebar kencang. Sebenarnya, ia tidak perlu bersembunyi, tapi menunjukkan diri pun sudah terlambat ia rasa. Hingga akhirnya, suara yang sangat ia kenal pun terdengar jelas di telinga. Ya, Rosalinda tengah berbincang dengan seorang pria seraya menuruni satu-persatu anak tangga.

"Aku mau dokumennya siap besok pagi, Don," pinta Rosalinda, dan Bram hanya terdiam mendengarkan. "Ingat, aku gak mau Candra sampai tau dokumen yang akan dia tanda tangani itu sebenarnya adalah surat kuasa."

"Siap, Nyonya," jawab pria bernama Doni, yang berjalan tepat di belakang Rosalinda.

"Satu lagi, aku mau wanita itu di pindahkan dari rumah ini sekarang juga. Bawa dia ke Rumah Sakit Jiwa," ucap Rosalinda lagi, seraya menghentikan langkah tepat di mana Bram berada di bawahnya. "Aku emang bodoh. Kenapa aku bawa si Candra nginep di sini? Seharusnya aku minta dia nginep di hotel. Pokoknya, pagi ini wanita itu harus dipindahkan dari rumah ini. Aku gak mau kalau sampai Candra menemukan wanita itu, paham?"

"Baik, saya paham, Nyonya."

"Setelah rencana ini selesai, kita lanjut ke rencana kedua. Ingat, aku gak mau kamu berbuat kesalahan sedikit pun, dan--" Rosalinda menahan ucapannya seraya menghela napas dalam-dalam. "Jangan sampai Erlin tau rencana kita."

"Tapi kenapa, Nyonya? Bukankah Anda sangat percaya sama dia?"

"Aku udah mulai curiga sama dia. Aku gak mau rencana kita sampe gagal hanya gara-gara satu orang yang berkhianat."

"Baik, Nyonya."

"Satu lagi, kalau ternyata Erlin berani mengkhianati aku, langsung eksekusi dia. Aku gak akan memaafkan sebuah pengkhianatan. Paham?"

Bram seketika menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. Eksekusi? Kata eksekusi terdengar kejam. Apa itu artinya, Erlin akan dilenyapkan dari dunia ini? Ternyata, apa yang ia dengar dari sang ayah benar. Rosalinda adalah wanita yang kejam. Dibalik penampilannya yang elegan, tersimpan iblis yang mematikan di dalam jiwanya.

"Ya Tuhan, Rosalinda benar-benar iblis. Bagaimana bisa dia berencana mengeksekusi Erlin? Tunggu, apa wanita yang dimaksud sama dia itu adalah Ibunya Pak Candra? Sial, aku harus segera kasih tau Pak Candra tentang masalah ini," batin Bram termenung, suara Rosalinda pun tidak lagi terdengar.

Hanya suara derap langkahnya saja yang tengah menuruni satu-persatu anak tangga, hingga akhirnya terdengar samar-samar, menjauh dan menghilang dari pendengaran. Setelah memastikan Rosalinda benar-benar pergi dari ruangan tersebut, Bram dengan tubuh gemetar hendak keluar dari persembunyian, kembali ke kamar untuk melaporkan apa yang baru saja ia dengar. Namun, langkah kakinya seketika terhenti saat seseorang tiba-tiba saja menepuk pundaknya dengan pelan.

"Lagi ngapain kamu di sini, hah?" tanya seorang wanita dengan tegas dan penuh penekanan.

Bersambung ....

1
Kimo Miko
sepertinya candra akan dibuat bonekanya rosalinda. kalau memang candra pewarisnya pasti dipertemukan denfan orang tuanya
Yulia Dhanty
bagus dan menarik
Reni: Terima kasih, Kakak❤️❤️❤️
total 1 replies
Kimo Miko
bener candra mengapa bukan rosalinda malah febriana putri. ada hubungan apa rosalinda dan febriana putri?
Kimo Miko
jangan utamakan balas dendam can... biarkan mereka dengan tingkahnya jika bertemu denganmu di sapa dengan baik mereka akam sungkan dan malu sendiri
Kimo Miko
mengspa gak pulang ke rumahmu aja dulu erlin . Emang rumahmu teramat jauh y. pindah cari hotel lain aja
Kimo Miko
lah... candra punya tabungan 4jt yg dikasih ke viona mosok iyo gak bisa bayar. jangan jangan uang kontrakan di embat viona
Kimo Miko
semoga saja candra wijaya anaknya rosalinda yang hilang. pertanyaannya kenapa candra bisa hilang? apakah waktu itu di culik dan dibuang
Sunaryati
Langsung yo the point
Kimo Miko
lanjut kak..,. lihat judulnya jadi tergoda kak...
Reni: Terima kasih, Kakak. Selamat membaca❤️😍
total 1 replies
Kimo Miko
waduhhhhh.... candra kamu kena tipu ... uangmu melayang... tinggalin aja cewek seperti itu bikin strok kalau diterusin. itu ibu derektur baik amat . apalah mungkin yang di cari selama ini si candra? mungkinkah candra anaknya? terus kenapa bisa terpisah?
@Arliey🌪️🌪️
tiba tiba g diakui dong..parah si viona abis dapet duit juga😩
Kar Genjreng
😁 satu kamar extra baht saja ga apa apa
lh
Kar Genjreng
aduhhh Mak Lampir bukan ga mau bayar uangnya di tipu 4 jt duhh niat melamar gatot.ga tau demit cinta sama si menejejer prettt 🤣🤣
Kar Genjreng
shukur ketemu orang tua nya jadi kehidupan nya berbaring terbalik dengan
sekarang ohhh ada yang sengaja niat
jahat menculik Candra jadi tukang sapu jadi viral bertemu orang tua nya yang
tajir melintir setelah hilang 29 th lalu
👍👍
Kar Genjreng
jangan jangan ada hubungan nya ini dengan Nyonya Rosalinda 👍
Kar Genjreng
jahat sekali viona ternyata wanita ga benar pasti Candra pria yang di cari oleh Rosalinda kah ,,,nah Chan apa bila nanti bertemu orang tua nya atau keluarga
jangan mendekati viona itu wanita
ga benar tapi kejam uang melayang
empat jt ga taunya menipumu Chan..😭
Kar Genjreng
mampir ini semoga tambah bagus dan belum TAMAT 👍😂
Reni: Terima kasih banyak, Kakak. 😍❤️
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
kok sepertinya nyonya rosalinda ga tukus sama candra wijaya, dugqqnku dia mau memanfaatin aja sampe dia dpt harta warisan ayahnya candra
knovitriana
kasih iklan buat mu
knovitriana
up Thor jangan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!