Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.
Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.
Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.
Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Getaran Hati
Malam itu Putri Guinevere sampai di negeri nya sendiri. Dia sampai pada istana tempat kelahiran nya. Wangi kampung halaman pun tercium kembali membuat Putri Guinevere mengingat masa kecil dia dengan ayahanda, dan kakaknya.
Saat melihat sekitar, Putri Guinevere melihat ada kereta kuda dengan bendera negeri Tudor. Guinevere pun tahu itu adalah kereta yang ditunggangi Zeyynmaloth untuk melakukan misi.
"Tunggu dulu... itu kan kereta kuda Zeyynmaloth, apa itu artinya William sedang berada di negeri ini?"
Putri Guinevere berucap seperti itu dalam hati, dia sangat kegirangan begitu melihat kereta kuda Zeyynmaloth.
Putri Guinevere pun masuk kedalam Istana, dia disambut hangat oleh ayahanda dan kakak nya.
"Selamat datang putriku tercinta."
Ucap King Edward.
"Adik kecil ku ternyata sudah besar ya."
Ucap Prince Henry.
Putri Guinevere berlari dan langsung memeluk erat ayahanda, kemudian membalas perkataan kakaknya.
"Dari dulu aku sudah besar tahu, tinggi kita tak begitu jauh."
Ucap Putri Guinevere disertai tanggan yang mengepal menempel pada pinggul.
"Kau dulu itu sangat lah kecil manis... Sekarang sudah beda, kau kelihatan nya kalau bertarung dengan ku masih bisa mengimbangi sedikit."
Ucap Henry nada mengejek.
"Apa maksud kakak?"
Tanya Guinevere.
"Yaa... Sedikit, kita akan kelihatan seimbang dalam beberapa waktu, namun yang menang nantinya itu aku haha."
Ejekan terucap dari mulut Prince Henry.
"Hihh... Awas ya kak ya, jika nanti kau kalah bertarung melawan ku, akan ku pukul kepala kau."
Ucap Guinevere dengan nada kesal.
King Edward XIV tampak senang begitu melihat kedua anaknya bersama kembali. Biar bagaimanapun King Edward menginginkan momen dimana ia berkumpul kembali dengan keluarga ber empat secara utuh. Namun kejadian itu tak akan pernah terjadi.
"Baiklah, untuk sekarang ayo kita ke meja makan. Kau nampak lapar Guiny, seperti kau tak makan dulu sebelum kesini."
Ucap King Edward.
"Iya, baiklah ayo."
Ucap Princess Guinevere.
Mereka pun bergegas ke meja makan. Disana, tampak berbagai macam hidangan, bahkan daging kepiting raja alaska pun ada. Namun yang membuat bola mata Guinevere tak bisa berpaling adalah hidangan daging sapi panggang. Semua nya pun tampak menikmati, dan tampak gembira.
"Ayahanda."
Princess Guinevere membuka pembicaraan.
"Apa putri ku?"
Ucap King Edward.
"Apa Zeyynmaloth sedang di negeri ini?"
Tanya Princess Guinevere memastikan.
"Iya nak, ayahanda meminta bantuan mereka, ini hanya sebagai sedikit pengamanan saja sih."
Balas King Edward.
"Maksud ayah?"
Tanya Guinevere.
" Sebenarnya ayahanda tak begitu yakin jika akan ada yang menyerang. Bisa dibilang ayah tak terlalu membutuhkan mereka, hanya saja mereka sudah sangat ahli dalam memburu manusia yang bersekongkol dengan iblis."
Jelas King Edward.
Princess Guinevere yang mendengar nya pun jadi sakit hati.
"Dulu, saat Zeyynmaloth dipimpin Pietro Marshal, ayahanda tak memandang mereka sebelah mata. Namun setelah Pietro gugur dalam perang, Zeyynmaloth mengalami kemunduran. Dari sanalah ayah tak begitu percaya pada Zeyynmaloth sampai sekarang."
Jelas Edward.
"Tapi... Tapi ayahanda tak meremehkan Zeyynmaloth yang baru kan?"
Tanya Guinevere dengan nada yang mulai tinggi.
"Ayah belum tahu pasti sehebat apa zeyynmaloth yang sekarang, namun jika yang sekarang tak membuat ayah puas maka ayah tak akan pernah memanggil mereka lagi."
Ucap King Edward dengan entengnya.
Putri Guinevere kini benar benar sakit hati. Dia mengalami perubahan ekspresi, dia hanya menunduk dan memasang wajah sedih. Hal itu dilihat oleh Prince Henry.
"Tapi ayahanda tahu kan jika yang membuat Tudor selamat dari invasi itu karena kekuatan Zeyynmaloth yang sekarang, kalau tidak salah namanya William."
Ucap Prince Henry membela.
"Coba kakak ceritakan sedikit tentang invasi Dark Dicepratops ke negeri Tudor!"
Seru Princess Guinevere, wajahnya mulai kembali semangat.
"Setahu ku sih.. invasi tersebut melibatkan 40 iblis dan 6 jendral iblis. Ini sangat tak seimbang mengingat Zeyynmaloth saat itu sedang membantu negeri ini sebagian."
Ucap Prince Henry.
"Lalu?"
Tanya Guinevere.
"Saat itu Raja dan Ratu Tudor telah kalah, sang putri pun tak bisa berbuat apa apa, namun William ternyata membalikkan keadaan, dikatakan ia sendirian mengalahkan pemimpin invasi Dark Dicepratops yaitu Lucent."
Jelas Prince Henry.
"Kalau itu mah aku juga tahu."
Ucap Guinevere dalam hati.
"Mungkin William Marshal akan membawa Zeyynmaloth kembali pada masa kejayaannya. Ayahanda merasa William Marshal akan lebih hebat dari Pietro."
Ucap King Edward sembari menempelkan jari telunjuk dan jempolnya di dagu.
Singkat cerita, mereka pun selesai makan bersama. Guinevere memutuskan untuk keluar istana berharap bertemu dengan William. Diam diam Guinevere ingin berbincang bincang dengan William di bawah sinar rembulan. Guinevere kini hanya duduk di bangku depan istana.
"Dia ada dimana sekarang ya... Pasti dia sedang memberantas warga yang berkomitmen dengan iblis."
Ucap Guinevere dalam hati.
Di sisi lain, William dengan pasukan nya telah menangkap 4 orang yang terbukti berkomitmen dengan iblis. William dan anggota Zeyynmaloth yang lain nya pun membawa mereka dengan keadaan tangan sudah terikat. Dirasa sudah mengecek seisi kota, William pun pergi ke istana Sundr untuk menyerahkan tahanan.
Sesampai nya di istana, Princess Guinevere dari kejauhan melihat William. Seketika ia merasakan getaran di hatinya. Sedang William terlalu sibuk mengurus tahanan sampai sampai tak melihat ternyata Guinevere dari tadi sedang memperhatikan nya.
"Aku... Aku melihat nya secara langsung... Dia... Dia terlihat sangat tampan bahkan dari kejauhan."
Ucap Guinevere dalam hati.
Tak lama, Henry pun keluar dari istana. Tampak dari sudut pandang Guinevere bahwa Henry sangat sangat terkesan oleh kinerja Zeyynmaloth. Setelah itu nampak Henry membawa para tahanan masuk kedalam Istana agar di masukan kedalam sel.
Setelah menyerahkan tahanan, William kini melihat Guinevere dari kejauhan. William pun merasa ada getaran dalam hati nya saat melihat Guinevere. William berfikir untuk mendekati nya dan mengobrol dengan nya, namun saat memikirkan hal itu William malah jadi grogi dan ber gemetar.
"William, apa yang terjadi padamu? kau tampak bergemetar begitu."
Tanya Dante.
"Aku... Tidak... Bukan apa apa."
Ucap William terbata bata.
William pun berfikir untuk mencari waktu yang tepat agar bisa mendekati nya dan berbicara padanya. Guinevere tampak kecewa karena William tak menghampiri nya.
Serangan berupa energi sihir gelap proyektil pun muncul dari udara dan mengarah ke istana Sundr. Serangan itu terus saja bermunculan dari langit dan sangat membahayakan seisi istana Sundr.
"DUARRR...."
"DUARRR...."
"DUARRR...."
Energi sihir itu mulai menghancurkan sekitar dan merusak tempat yang akan dijadikan sebagai pesta pernikahan besok. Nampak dari langit sesosok iblis yang tak lain dan tak bukan adalah Azzarhon.
"Apa kah ini istana yang harus ku hancurkan?"
Ucap Azzarhon dengan muka kejam.