Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan kepahitan dalam hidup. keluargaku yang memiliki aset kekayaan yang melimpah tiba-tiba saja bangkrut mendadak, dan yang lebih gilanya lagi Papah dan Mamah memaksa aku menikah dengan kepercayaan sang papah yang terkenal dingin dan datar itu. Aku sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan pernikahanku bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijaloverrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Alicah buru-buru melangkah menuju Ruang keluarga, ia melihat Papa dan Mamahny, tumben si Pandu-pandi itu gak ada, apa udah berhenti kerja. Bodoh amat lah piker Alicah Ia mendekat dan langsung mengajukan pertanyaan.
“Pah, siapa yang mau nikah? Tadi ada maid yang bilang aka nada acara pernikahan dirumah.” Alicah mengajukan pertanyaan yang menari-nari dipikirannya.
Danu menampilkan senyum mendapati pertanyaan putrinya. Ia memilih tidak menjawab pertanyaan alicah dan kembali pokus pada Hp yang ditangannya.
“Mah, siapa yang mau nikah sih? Bikin kepo aja, keluarga kita lagi ada masalah juga masa ngadain pernikahan sih.” Alicah mengrutu kesal saat pertanyaannya di abaikan sang papa.
“Duduk Dulu sayang,” ucap lembut iriana dengan senyuman manis.
Alicah duduk di samping sang mamah memeluk manja Iriana, “Mah jawab pertanyaan Alicah dong,” grrutu Alicah ngambek.
“Sayang,” panggil Iriana lembut pada putrinya.
“hmm,” gumam Alicah menjawab panggilan Iriana.
“Kita akan ngadain pernikahan kamu hari ini,” jelas iriana pelan.
“HAH” Alicah terkejut sampai berdiri dari duduknya,
“Maksud mama apa? Alicah gak ngerti sama sekali,” Apa Alicah Gak salah dengar. Pernikahannya.kapan ia mau menikah, lebih parahnya lagi sama siapa ia akan menikah, jangn bilang orang tuanya menjualnya, OH BIG NO.
“Sayang , hari ini Mama sama papa mutusin nikahin kamu sama pilihan Papa,” ujar Iriana sepelan mungkin pada putrinya itu. Alicah kaget bukan main.
“ALICAH GAK MAU NIKAH MAH.” Suara bentakan Alicah menggema diruangan itu.
“ALICAH, JAGA BICARA KAMU.” Bentak Danu tidak terima Istrinya dibentak oleh putrinya didepan matanya.
“PAPA GAK PERNAH NGAJARIN KAMU MELAWAN ORANG TUA.”
“Maaf,” Sesal Alicah menyadari ia telah membentak sang mamah yang matanya sudah berkaca-kaca melihat Alicah. Ia tidak bermaksud membentak mamahnya sendiri. Ia repleks.
“Hari ini kamu akan papa nikahin, papa gak menerima penolakan sama sekali.” Pinal Danu tidak mau dibantah.
“Tapi Pah, Aku gak mau nikah, masa papa nikahin aku tampa minta persetujuanku sama sekali,” Alicah masih tidak terima sama sekali.
“Papa gak mau tau, Pokoknya kamu hari ini harus nikah,”
“Kalaupun Alicah nikah harus sama pilihan Alicah sendiri dong pa, O atau jangan-jangan Papa mau jual aku kan ke rekan bisnis papa,”
“Jaga bicara kamu Alicah, Papa gak mungkin jual putri papa sendiri, ini demi kebaikan kamu juga,” Danu tidak terima tuduhan Putrinya itu.
“POKOKNYA ALICAH GAK MAU NIKAH, PAPA SAMA MAMAH JANGAN MAKSA ALICAH DONG.” Teriak Alicah pada Papa dan Mamahnya.
PLAK
Tamparan mendarat dipipi mulus Alicah, Danu yang emosi mendengar bentakan putrinya mengangkat tangan menampar pipi putrinya yang tidak pernah ia lukai sama sekali.
“MAS,” Pekikan Iriana tidak terima Putrinya ditampar begitu.
“Mas kenapa nampar putri kita, kan bisa ngomong pelan-pelan.” Marah Irian mendekati Alicah yang terdiam kaget. Kedua matanya sudah mengeluarkan buliran air mata.
“Papa Tega nampar Alicah hikss..” tangisan Alicah mulai terdengar membuat Danu sangat menyesal.
“Papa tidak mau tau. Nanti siang kamu akan tetap menikah,” setelah mengatakan hal demikian Danu melangkah meninggalkan Ruang keluarga meuju kamarnya. Danu menatap Tangannya yang menampar pipi putrinya itu.
“Hiksss….Alicah gak mau nikah mah hikss…” Alicah menangis dipelukan sang mama. Kenapa jalan hidupnya harus begini.
“Shut, jangan nangis sayang, mungkin ini yang terbaik untuk kamu,” Iriana membelai lembut kepala Alicah dipelukannya.
“Hiks…..”
Bersambung...
*** Hi Readers, Terima Kasih Karena telah baca cerita ini, ini cerita perdana aku, jadi harap maklu ya,. Jangan lupa untuk Like komen Vote dan share.
Salam manis dari author. Lijaloverrr. *** ☺☺