Bukan Penjual Boneka Biasa 2

Tuan tua sukmowijoyo berjalan sambil memasang wajah kebingungan pada saat ini. Mengapa semua orang yang ada di manison ini malah berbaris dengan rapi menyambut dirinya.

Namun tuan tua sukmowijoyo tetap melanjutkan langkah kakianya hingga dirinya melihat herlambang yang berdiri dengan sopan.

Herlambang sendiri melihat sebuah akik hijau yang tampak memancarkan aura begitu indah dan kuat di jari tangan tuan tua sukmowijoyo.

Tuan herlambang sendiri adalah salah satu kolektor barang antik dan artefak, di mana dia memiliki kejelian untuk menilai seberapa berharganya sebuah barang. Ketika tuan tua sukmowijoyo melihat cincin akik hijau itu, herlambang sudah bisa mengetahui bahwa itu bukanlah batu akik biasa, itu adalah artefak yang memiliki tingkatan yang sangat tinggi. Bahkan dia tidak bisa menilainya, menunjukan bahwa itu bukanlah cincin akik biasa!

Herlambang menghirup udara dalam dalam, sebuah artefa kuat di miliki oleh tuan hebat... betapa cocoknya!

"Selamat datang kembali tuan tua sukmowijoyo!" Ucap herlambang dengan sangat sopan.

Tuan tua sukmowijoyo terlihat sedikit kebingungan melihat perlakuan herlambang, "mengapa semuanya berdiri?" Tanya tuan tua sukmowijoyo.

Herlambang tersenyum, "kami tidak berani untuk tidak menyambut anda secara tidak sopan tuan tua sukmowijoyo, tuan tua... memgapa kita tidak duduk saja di taman, menikmati indahnya pagi hari sambil mengobrol."

Tuan tua sukmowijoyo menganggukan kepalanya, dengan cepat mereka semuanya menuju taman yang sudah di siapkan.

Tuan tua sukmowijoyo berucap dengan sangat sopan, "tuan tua sukmowijoyo, saya dan sekeluarga selamat atas keberhasilan anda dalam mencapai tingkatan yang sangat luar biasa dalam musik mistis! Kemarin kami semua orang ada di tempat ini terpukau dengan permainan seruling sakti anda..."

"Bolehkah kami meminta petunjuk dari tuan tua sukmowijoyo, kami juga ingin menjadi tuan hebat seperti anda!" Imbuh herlambang.

Seketika itu juga sukmowijoyo langsung terdiam, mengakibatkan semua orang yang ada di sini terdiam juga.

Tuan tua sukmowijoyo kemudian berucap, "kemarin bukan aku yang memainkan melodi itu... ya memang aku yang memainkan pertama kali, namun untuk yang kedua dan ketiga adalah tuan sugi.."

"Su--sugi? Yang memainkan seruling itu sugi! Ah, anda jangan bercanda tuan tua sukmowijoyo... hanya anda yang memenangkan lelang itu dan memiliki seruling sakti itu, dan hanya anda yang memiliki musik mistis yang sangat hebat!" Ucap tuan herlambang.

Sukmowijoyo menarik nafas perlahan kemudian berucap, "di atas langit masih ada langit... apakah kalian kira di dunia seluas ini, satu satunya seruling sakti ini? Apakah kalian kira yang menguasai musik mistis hanya aku seorang? Jelas tuan sugi adalah langit teratas bagiku! Beliau memiliki kesaktian yang sangat jauh melapauiku tingkatan yang tidak akan pernah bisa aku raih, dan yang paling mengesankan tuan sugi bukanlah tipe tuan sombong!"

"Oleh karena utu aku datang lagi kemari untuk bertemu dengan tuan sugi.... di mana tuan sugi berada?"

Seketika itu juga herlambang, citra dan semua orang yang ada di tempat ini terdiam seolah membeku.

Tuan tua sukmowijoyo menjadi bingung saat ini, kemudian herlambang berucap, "tidak ada yang namanya tuan sugi di sini... apakah anda tidak salah orang tuan tua sukmowijoyo?" Tanya herlambang.

Tuan tua sukmowijoyo menggelengkan kepalanya kemudian memamerkan akik hijau pemberian sugi, "apakah kamu lihat ini, ini dalah hadiah tidak berharga dari tuan hebat itu! Saking tingginya kehebatan tuan hebat itu, pusaka yang sangat hebat ini beliau anggap hanyalah sampah!" Ucap tuan tua sukmowijoyo.

Semuanya terdiam karena kebingungan, kemudian herlambang berucap, "tuan tua sukmowijoyo, saya mohon anda jangan bercanda saat ini.."

Tuan tua sukmowijoyo langsung membalas, "siapa yang kamu fikir bercanda? Aku benar benar tidak bercanda, aku datang ke tempat ini ingin bertemu dengan tuan sugi!" Ucap sukmowijoyo yang sedikit kesal.

"Tidak ada yang namanya tuan sugi di tempat ini!" Ucap herlambang.

"Mustahil! Kemarin beliau bilang dia adalah tamumu, tidak mungkin beliau tidak ada di tempat ini!"

"Tamuku? Namun aku tidak pernah menerima tamu tuan hebat yang seperti anda jelaskan.."

Kemudian wajah herlambang memasang wajah ragu, "saya tidak kedatangan tamu tuan hebat seperti itu, kemarin saya hanya menerima seroang tamu manusia biasa yang lemah, saya ajak masuk karena kasihan dengan dia."

"Manusia biasa itu bernama sugi..."

Seketika itu juga tuan tua sukmowijoyo berkeringat dingin, "ma-- manusia biasa?" Tanya sukmowijoyo sambil bergetar hebat, dia teringat pada awalnya dia sendiri juga meremehkan tuan sugi karena penampilan tuan sugi yang tampak sangat biasa dan mengecoh. Namun setelah dia melihat dengan kedua matanya sendiri betapa hebatnya tuan sugi ini, jika di banding dengan tuan sugi dia hanyalah semut yang di lantai!

"Ya, itu tuan sugi!" Ucap sukmowijoyo, "beliau tampak sangat biasa, namun beliaulah tuan hebat yang sejati!" Imbuhnya.

***

Sementara itu di pinggir sungai, lebih tepatnya di sebuah taman indah pinggir sungai.

Terlihat seorang wanita cantik duduk di atas batu besar sambil memandangi bayangan wajhanya yang tercermin di atas permukaan air.

"Apakah ucapan dari manusia biasa itu benar ya?" Tanya ayu dalam hatinya dengan bimbang.

Jujur saja kemarin sejak pria biasa itu menghampirinya, dan pria itu terlihat biasa biasa saja, ayu selalu kefikiran tentang kutukan yang ada di dalam dirinya. Apakah benar kutukan itu sudah menghilang? Mengapa pria itu baik baik saja?

Ayu memiliki kutukan di mana setiap pria yang mendekat dengan dirinya akan mati, biasanya gejala awalnya adalah kejang sebentar kemudian meregang nyawa.

Namun sekali lagi, mengapa pria itu biasa biasa saja?

Ayu menggertakan giginya, dengan cepat ia bangkit dari duduknya dan menuju sebuah arah. Hingga akhrinya ayu menuju ke arah jalan setapak yang mengubungkannya dengan manison milik ayahnya.

Ayu melihat seorang pelayan pria yang sedang menyapu santai di jalan setapak itu. Dengan wajah penuh keraguan ayu berjalan mendekta ke arah pelayan itu.

Ketika ayu berdiri tepat di belakang pelayan itu, ayu menutup mulutnya sambil memasang wajah kaget.

Kutukan itu benar benar menghilang!

Seharusnya ketika dia dekat dengan pria, pria itu akan jatuh kejang kejang dan mati. Namun pelayan ini nampak sangat biasa biasa saja.