Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Kita kembali ke mansion" Ucap Steven yang sudah berada di dalam mobil.
"Bos kita ada pengiriman barang hari ini apakah bos ingin melihat nya atau biarkan saja anak buah kita yang mengurus nya" Tanya Jerry.
"Kita ke sana saja sekarang jangan beri tau anak buah kita" Jawab Steven.
"Baik tuan"
Tiga puluh menit berlalu mereka berdua sudah tiba di pelabuhan tanpa di ketahui oleh anak buah nya.
Anak buah Steven sedikit terkejut dengan kedatangan bos nya itu sebab tidak ada pemberitahuan sebelum nya bahwa pemimpin nya itu akan datang.
"Selamat datang tuan, kami baru saja hendak memasukkan barang-barang nya" Ucap salah satu anak buah Steven.
Steven yang mendengar itu segera memberi kode agar anak buah menyelesaikan pekerjaan nya dan anak buah yang lain juga segera melanjutkan pekerjaan nya kembali.
Steven berdiri tegap dengan tangan yang berada di saku celana nya mengamati anak buah nya menyusun barang ke dalam perahu itu dan ternyata salah satu anak buah nya telah menyeludupkan benda terlarang yaitu narkoba.
Anak buah Steven yang tidak mengetahui kedatangan bos nya merasa cemas dan gugup mereka takut akan melakukan kesalahan dan terlebih nya barang yang mereka seludupkan sebab jika Steven mengetahui nya mereka bisa di beri hukuman.
"Bos anak buah loe mencurigakan" Bisik Jerry yang sedari tadi melirik ke salah satu anak buah mereka.
Steven melihat ke arah anak buah nya dan benar saja dengan segera dan langsung menghampiri para anak buah nya.
"Bongkar ulang semua nya" Ucap Steven.
"T-tapi bos" Jawab anak buah Steven terbata-bata.
Dengan cepat anak buah Steven segera membongkar ulang barang yang sudah di susun ke dalam perahu dan benar saja di salah satu kotak terdapat benda terlarang itu.
"Milik siapa ini berani sekali kalian" Ucap Steven.
Anak buah Steven diam tidak ada berani yang menjawab pertanyaan bos nya.
"Saya tidak tahu bos" Ucap salah satu anak buah Steven.
"Bagaimana bisa tidak tahu apa kalian ingin mat*" Kata Steven dengan raut wajah emosi.
"Ray kemari lah"
"Ada apa bos?" Tanya Ray anak buah Steven.
"Segera cari tahu dan bereskan semua nya saya tidak mau terjadi masalah" Jawab Steven.
Baik bos...
"Kita kembali" Steven memberi perintah kepada Jerry.
Steven masuk ke dalam mobil setelah Jerry membukakan pintu kepada bos nya itu dan mobil segera melaju dengan kecepatan sedang.
Di perjalanan Steven mengeluarkan ponsel nya dari dalam saku celana nya ia langsung saja menekan nomor yang ingin di hubungi nya.
[ Saya ingin kamu cari tau dimana gadis itu berada sekarang ] Steven.
[ Baik tuan ] Jawab dari sebrang sana yang tak lain iyalah Reza.
Panggilan berakhir.....
Tidak butuh waktu lama Reza menghubungi kembali bos nya.
[ Katakan ]
[ Dia sedang berada di toko tempat dia bekerja bos ] Jawab Reza.
Tanpa mengatakan apa-apa lagi Steven langsung mematikan telephone nya...
"Jerry kita ke sana" Steven memberi perintah kepada sang asisten.
Baik bos.....
Lagi dan lagi Jerry merasa heran dengan kelakukan bos nya tapi walaupun begitu ia tetap mengikuti perintah bos nya.
Tidak butuh waktu lama mereka tiba di depan mini market tempat Nadine bekerja, dan tiba-tiba saja Steven merasa sedikit kesal saat mengangkap sosok pria yang berada di dekat Nadine.
"Dia siapa" Tanya Steven.
"Saya tidak tahu bos, saya baru melihat nya" Jawab Jerry.
"Segera cari tahu tentang pemuda itu" Ucap Steven.
Baik bos...
Steven mengamati mereka bertiga sampai Mikala dan pria yang dekat dengan Nadine itu keluar dari minimarket tersebut, setelah mereka keluar mereka pergi meninggalkan Nadine di tempat nya bekerja dan mereka pulang ke tempat mereka masing-masing.
Steven yang melihat kepergian sahabat Nadine segera turun dari dalam mobil dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
"Jerry kita kesana sekarang" Ucap Steven.
"Mau ngapain bos?" Tanya Jerry.
"Aku ingin membeli sesuatu" Jawab Steven singkat.
Jerry yang mendengar perkataan bos nya hampir saja menyemburkan tawa nya tapi untung saja dia bisa menahan nya.
Melihat bos nya sudah masuk ke dalam mini market seolah tidak melihat keberadaan Nadine di dalam Minimarket tersebut Jerry tidak bisa lagi menahan senyum nya. Steven benar-benar pandai bersandiwara padahal ia jelas tau apa tujuan bos nya tersebut.
Steven berjalan masuk kedalam Minimarket melirik ke arah Nadine tapi seperti nya gadis itu tidak menyadari keberadaan Steven membuat pemimpin mafia itu sedikit kesal.
Steven baru pertama kali melakukan ini terhadap seorang gadis sebab selama ini dia tidak pernah berniat atau membuka hati untuk yang lain setelah medengar sedikit arahan dari sang asisten cara untuk mendekati Nadine dengan cara yang lembut karena gadis itu berbeda dengan gadis lain nya.
Steven mengambil sebungkus rokok dan membawa nya ke meja kasir.
"Lho tuan" Ucap Nadine dengan senyuman yang ramah.
"Apa ini saja tuan tidak ada tambahan yang lain nya?" Tanya Nadine.
"Tidak itu saja" Jawab Steven.
Steven menyerahkan selembar uang kertas kepada Nadine dan menunggu kembalian nya Steven sengaja melakukan itu agar bisa mengambil kesempatan.
"Ini kembalian nya tuan, terima kasih sudah berbelanja di toko kami tuan" Ucap Nadine.
Steven merasa jantung nya berdegup kencang melihat senyuman Nadine yang begitu sangat nyaman.