NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bayu. Seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang berkuliah di Universitas ternama yang ada di Indonesia meninggal setelah kejatuhan pohon besar yang tersambar petir saat dia pulang dari kerja paruh waktunya.



Dia kira dirinya sudah benar-benar mati. namun alangkah terkejutnya dirinya saat menyadari jika dia belum mati dan kembali terlahir di tubuh seorang bocah berusia 10 tahun yang namanya sama dengan dirinya yaitu Bayu. parahnya lagi dia terlempar sangat jauh di tahun 1980. Anehnya Dia memiliki ingatannya di kehidupan sebelumnya di tahun 2025. berdasarkan ingatan Itu Bayu mulai menjalani kehidupan barunya dengan penuh semangat. jika di kehidupan sebelumnya dirinya sangat kesulitan mencari uang di kehidupan ini dia bersumpah akan berusaha menjadi orang kaya dan berdiri di puncak.

Hanya dengan menjadi kaya baru bisa berkecukupan!

Hanya dengan menjadi kaya batu bisa membeli apapun yang diinginkan!

Hanya dengan menjadi kaya aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Teman Pertama Di Kota Surabaya.

Bab 24. Teman Pertama Di Kota Surabaya.

Siang itu cuaca begitu terik di Kota Surabaya, atau lebih tepatnya di daerah sekitar Stasiun Kota Surabaya. Tepatnya di Stasiun Pasar Turi. Hiruk- pikuk orang berlalu lalang melakukan berbagai macam kegiatan, tampak begitu ramai dan hidup.

Di sebuah gang kecil yang agak jauh dari keramaian terlihat empat sosok. Dua pria dewasa dan dua pemuda. Namun yang mengejutkan adalah dua orang dewasa itu sedang meringkuk di tanah. Yang satu sedang pingsan, yang satu sedang merintih menahan rasa sakit yang luar biasa. Dari rahang dan selangkangannya.

Sementara, dua pemuda itu tidak lain adalah Bayu, dan yang satunya adalah pencopet yang Bayu sendiri sampai sekarang tidak tahu siapa namanya.

Saat ini, pemuda yang menjadi pencopet itu menatap Bayu dengan tubuh gemetar ketakutan. Dia tahu, jika pemuda yang ada di depannya mau menghajarnya, dia pasti tidak ada kesempatan untuk melawan sedikit pun.

Bagaimana tidak, dua preman yang sangat di takuti saja bisa ditumbangkan dengan mudah dalam waktu beberapa menit saja.

"Aku akan mengembalikan tas ini kepada yang punya." kata Bayu dengan datar. Sementara, pemuda yang menjadi tukang copet itu hanya diam. Tak berani bersuara.

Kemudian Bayu mengeluarkan dompetnya mengambil uang sebesar rp1.000 dan memberikannya kepada pemuda tersebut.

"Nih ambil, belikan makanan dan obat buat adikmu." ucapnya sambil menyodorkan uang tersebut.

Tukang copet itu menatap Bayu dengan penuh keheranan dahinya berkerut dan dia dipenuhi oleh keraguan.

Tadi aku tidak sengaja dengar kalau adikmu kelaparan dan sedang sakit. Nih ambil.."

Namum pemuda di depannya masih terdiam seolah ragu-ragu antara menerima dan tidak.

"Haist! Mau atau tidak?"

"Kalau tidak mau ya sudah." ujar Bayu merasa gemas dan tidak sabar. Bahkan dia mulai memasukkan uang itu kembali ke dalam dompetnya.

Mata pemuda menjadi tukang copet itu terbelalak dan dengan cepat ia berkata dengan suara agak terburu-buru.

"Mau mau..aku mau." jawabnya dengan cepat.

Mendengar itu Bayu tersenyum tipis, kemudian memberikan uang tersebut kepada pemuda yang menjadi tukang copet itu.

Dengan mata berbinar, Malik pun menerima uang itu.

"Siapa namamu? tanya Bayu dengan santai.

"Oh...aku.. namaku Malik. Aku tinggal tidak jauh dari sini. Aku hanya tinggal berdua saja bersama adikku."

"Begitukah? Baiklah kalau begitu gunakan uang tadi dengan baik Semoga adikmu lekas sembuh Dan jangan mencopet lagi, itu berbahaya."

Mendengarnya, Malik hanya tersenyum kecut. Di dalam kepalanya ia berpikir.

("Memangnya kalau tidak mau mencoba mau melakukan apa? Aku hanyalah lulusan sd. Aku juga tidak pintar, memangnya pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang dengan cepat selain mencopet.")

Itulah kata-kata yang selalu terpatri di dalam hatinya. Tapi karena pemuda yang ada di depannya memberinya uang, ia hanya tersenyum, mengangguk dan tidak membantah.

Sebenarnya, jika diperhatikan dengan lebih dalam wajah pemuda yang ada di depannya bahkan jauh lebih mudah darinya. Jika diperkirakan mungkin usianya sekitar 13 tahun, jauh lebih muda 2 tahun dibanding dirinya yang saat ini berusia 15 tahun.

Jika mengenai kekuatan Malik benar-benar malu. Perbedaannya sangat jauh, bagaikan langit dan bumi.

"Oh iya...perkenalkan namaku Bayu. Semoga kita bisa akrab." kata Bayu memecah kecanggungan di antara mereka berdua.

Kemudian Bayu menatap dingin kepada dua orang preman yang saat ini tergeletak tak berdaya.

"Apakah mereka berdua sering merampas uang anak-anak di sekitar sini?"

Mendengar pertanyaan Bayu dari Malik berkerut. Ia merasa aneh.

"Bukankah hal ini sudah jelas. Mengapa dia masih menanyakan hal-hal seperti ini?"

Melihat ekspresi aneh di wajah Malik Bayu hanya terkekeh. Kemudian ia berkata,

"Ini adalah hari pertamaku tiba di Kota Surabaya. Sebelumnya aku tinggal di daerah sekitar Kota Jakarta. Tidak di kotanya juga sih, lebih tepatnya di daerah pinggirannya,di daerah Cipayung."

"Oh jadi begitukah?"

Akhirnya Malik mengerti.

Ya para preman ini sering malak anak-anak yang ada di sekitar stasiun tapi sebenarnya mereka cuma preman kecil. Preman besar yang sebenarnya itu adalah "Bang Tejo Botak."

Dia adalah satu-satunya preman yang paling ditakuti di Pasar Turi ini. Jago berantem anak buahnya banyak..dan satu lagi. Dia punya anak cewek..bueh, cantik banget Bay, kayak bidadari surga. Mungkin usianya sepantaran kamulah

Kata Malik panjang lebar.

Mendengar itu Bayu hanya terkekeh.

"Dasar Malik! Seperti sudah pernah lihat bidadari saja." pikirnya.

Malik terus mengoceh seolah mereka adalah teman yang benar-benar akrab. Bahkan dia melupakan kejadian di mana Bayu menumbangkan dua preman yang saat ini sedang tersungkur tidak jauh dari tempat mereka berada.

"Ya ya ya.. berisik sekali kamu ini, seperti Beo saja. Baiklah,sampai jumpa lagi lain waktu Mungkin kita akan sering bertemu. karena..berada di sini kelihatannya lumayan menyenangkan."

Kata Bayu ingin berbalik meninggalkan tempat tersebut. Namun, jawaban Malik membuat gerakan langkahnya yang akan berbalik pergi menjadi terhenti.

"Hahaha! menyenangkan? Menyenangkan gundulmu!"

"Bagi kami, kehidupan jalanan ini adalah medan perang neraka yang sewaktu-waktu bisa membawa nasib kami menuju ke jalan kematian. Entah itu digebukin warga karena ketahuan mencopet, atau dihajar oleh para preman-preman yang ada di sekitar stasiun. Atau mungkin..dihajar oleh geng-geng pencopet lain."

"Geng pencopet lain? apa maksudnya?" tanya Bayu dengan dahi berkerut.

"Huh, akan panjang ceritanya jika dijelaskan satu persatu. Aku harus pergi membelikan makanan dan obat untuk adikku yang ada di rumah. Kamu mau kamu bisa ikut pulang denganku dan aku akan menjelaskan di perjalanan semua hal yang ingin kamu ketahui mengenai kehidupan di jalanan terutama di wilayah Stasiun Pasar Turi ini."

Kata Malik sambil menatap Bayu menunggu jawabannya.

"Oke, aku juga sedang senggang. Tapi tunggu disini sebentar, aku akan mengembalikan tas ini kepada yang punya." balas Bayu.

Tidak lama kemudian Bayu segera berlari keluar dari gang kecil itu kemudian dengan cepat menyerahkan tas yang sebelumnya di copet oleh Malik.

Alhamdulillahnya, tidak ada barang yang kurang sedikitpun. Karena sebelumnya, tas itu memang belum sempat terbuka.

Saat orang-orang menanyai Bayu di mana pencopetnya. Bayu hanya menggelengkan kepala.

Melihat itu orang-orang menghela napas dengan kecewa, Itu berarti copetnya telah lolos. Kerumunan itu pun segera bubar dari sana.

Ibu-ibu yang tadinya kecopetan itu sangat lega, melihat tasnya kembali, dan menjadi jauh lebih lega lagi saat membuka tasnya ternyata tidak ada barang-barang yang hilang sedikitpun.

Ingin berterima kasih kepada Bayu, ibu itu memberikan beberapa lembar uang seribuan akan tetapi dengan gerakan sopan dan halus Bayu menolaknya,

"Ah tidak perlu Bu, saya menolong ibu dengan ikhlas l,tanpa mengharapkan imbalan apapun. Lain kali, tolong ibu lebih berhati-hati, kalau perlu saat pergi kemana-mana harus ada yang menemani. Agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Mari Bu... Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam!" jawab ibu-ibu tersebut.

Setelah membungkukkan badan, dan mengucap salam akhirnya Bayu pun segera berbalik dan pergi ke arah tertentu meninggalkan ibu-ibu tersebut yang berdiri terpaku menatap tubuh Bayu yang semakin menjauh dengan rasa kagum yang terlihat jelas di matanya.

Bayu semakin menjauh. Dan tentu saja tujuannya adalah kembali ke gang sebelumnya. untuk menemui Malik.

Karena ia telah bertemu dengan orang lokal, kenapa tidak memanfaatkannya saja untuk menanyakan beberapa hal terkait situasi yang ada di sekitar sini. Lagi pula, ia juga sangat penasaran seperti apa kehidupan keras di jalanan pada era 1980-an.

Terlepas dari itu semua, Bayu juga cukup bersyukur bisa menemukan teman pertamanya di Kota Surabaya ini

1
Johnson Jugard
lanjut thor
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Nur Janah
aku pikir Bayu nggak akan bisa menang lawan Iwan kancil ini, gimana dg ketua gengnya Surabaya Utara??
Pakde
lanjut thor
ahox
ada typo dikit thor.
terus berkarya.
Nur Janah
udah aku kasih vote Thor biar makin semangat up
🟡@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: terima kasih atas dukungannya 😊 semoga menikmati bacaan yang masih dengan segala kekurangan ini.
dukungan dari kalian semua akan membuat author semakin bersemangat untuk membuat karya ini menjadi lebih lagi.
total 1 replies
Nur Janah
kalo satu lawan satu aku yakin Bayu masih menang,tapi kalo di keroyok aku nggak yakin Bayu bisa menang.pake strategi yg bener" nggak bisa di tebak lawan Bay,
Nur Janah
jangan-jangan ini pengalaman pribadi ya Thor😁😁
🟡@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: pengalaman pribadi gimana maksudnya 😂
total 1 replies
Leddy Sohar
Yes keren wawasan othor sungguh luar biasa, jadi sampai terbawa arus suasana tempo dulu.....
Bagaskara Manjer Kawuryan
mantabz neh
Pakde
lanjut thor
Nur Janah
makasih Thor udah up banyak hari ini 🥰
Nur Janah
emang sengaja Bayu memancing di air yg keruh😂😂
Nur Janah
nggak nyangka Bayu sampe nekat buat sarung tangan ky gitu
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut thor
Nur Janah
wiiiiiihhhh... makasih Thor udah up 2 bab love you sekebon🥰🥰
Nur Janah
pak Tarjo orang baik pasti di kasih apalagi Bayu jujur
Nur Janah
saat aku SMP tiap hari lauk telur terus sampe bosen mungkin th 9an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!