Jika biasanya orang yang putus cinta akan berubah sikap menjadi dingin dan cuek, tapi berbeda dengan Davion Slade. Pria tampan berusia 28 tahun itu justru berubah sikap menjadi pria paling menyebalkan dan random.
Dua tahun dia melajang setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, bukan karena Davion ataupun sang kekasih saling berkhianat. Tapi, karena sang kekasih memiliki kelainan penyimpangan.
Wanita yang dia jadikan kekasih selama satu tahun itu ternyata penyuka sesama jenis. Davion yang mengetahui hal tersebut menjadi jijik dan geli sendiri.
Hingga akhirnya, Davion bertemu dengan Vynessa setelah menggantikan jabatan papanya sebagai CEO.
Rasa ingin memiliki langsung muncul begitu saja saat melihat Vynessa yang begitu cekatan dan multitalenta. Tanpa Davion tau jika status Vynessa adalah mantan istri rival bisnisnya.
Mampukah Davion meluluhkan hati Vynessa yang sudah trauma dengan yang nama nya cinta?
Simak kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 : Alibi Seorang Davion
"Kandang sapi?" cicit Sam
Vynessa yang mendengar itu sontak tanpa sadar mengangkat kedua tangannya mencium ketiaknya bergantian.
"Tidak, tidak bau kok", lirih Vynessa
"Apa yang kau lakukan Vyn?". Ujar Davion bertanya keheranan dengan tingkah sekretarisnya itu.
"Hah? Tidak.. Tidak ada". Jawab Vynessa gelagapan, ia segera menurunkan kembali tangannya.
Setelah itu, barulah Davion membuka map dokumen itu dan mulai membaca nya dengan teliti. Sam masih setia berdiri dibelakang tempat Davion duduk, tapi berbeda dengan Vynessa. Wanita itu seperti terlihat tidak nyaman, ia sesekali membenahi posisi duduknya.
Davion yang merasa terganggu dengan apa yang Vynessa lakukan pun langsung mendongak menatap wanita itu dengan kening yang mengernyit.
"Kenapa kamu ini Vyn? Sedari tadi saya perhatikan kamu terus bergerak-gerak gelisah. Kamu mengganggu konsentrasi ku Vyn". Ucap Davion dengan tegas tapi sedikit terdengar ketus.
"Tuan, bolehkah saya meminjam kamar mandi anda?" ujar Vynessa meminta izin
"Kamu ingin buang air kecil?" tanya Davion
Vynessa menggelengkan kepalanya.
"Lantas?"
"Saya belum mandi, kalo tuan mengizinkan boleh saya meminjam kamar mandi anda untuk membersihkan diri?". Vynesaa mengatakannya dengan ragu-ragu serta menahan rasa malunya.
"Kamu belum mandi? Astaga... Pantas saja sedari tadi bau kandang sapi ternyata kamu Vyn". Celetuk Davion tanpa filter
Vynessa yang mendengar itu menatap Davion dengan mata yang membulat.
Enak saja pria dihadapannya ini mengatainya seperti bau kandang sapi hanya karena dia belum mandi. Padahal mau Vynessa tidak mandi tiga hari pun dia tetap wangi.
"Tuan, itu nama nya penghinaan. Saya tidak terima". Omel Vynessa sambil berkacak pinggang.
"Itu bukan penghinaan Vyn, saya hanya mengutarakan apa yang saya rasakan. Terus mau kamu apa? Mau melaporkan saya ke polisi, hm?" tukas Davion seraya menutup kembali berkas dokumen itu lalu menaruhnya diatas meja.
"Iya, saya tidak terima dengan penghinaan yang tuan lakukan". Ancam Vynessa dengan nyali begitu besar menantang Davion.
Bukannya merasa takut dengan ancaman Vynesaa, Davion justru tertawa terkekeh-kekeh. Vynessa yang melihat itu menyipitkan matanya menatap Davion penuh curiga.
"Silahkan laporkan saya ke polisi, saya akan mengatakan jika yang melaporkan saya itu adalah wanita gila yang saya tolak cinta nya". Ucap Davion dengan santai nya seraya menyandarkan punggungnya disandaran sofa.
Vynessa yang mendengar penuturan itu, kembali membulatkan matanya.
"Kau...." geram Vynessa sambil mengangkat tangannya menunjuk Davion dengan jari telunjuknya.
Sam yang melihat perdebatan kedua nya hanya bisa menghela nafas panjang seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Setelah itu, ia berdehem.
"Ekhemm.. Maaf menyela, bisakah tuan dan nona Vynessa menghentikan perdebatan ini sementara? waktu kita tidak banyak. Dan, harus segera terbang ke LA untuk meeting dengan HORISON GRUP". Ucap Sam memotong perdebatan keduanya.
"Nona Vynessa silahkan anda segera membersihkan diri anda dan bersiap. Begitu juga dengan anda tuan Davion". Imbuhnya
"Sam, kau mengatur ku?" cetus Davion seraya memutar badannya menatap Sam dengan tajam.
"Maafkan saya tuan, saya tidak bermaksud mengatur anda ataupun nona Vynessa. Hanya saja-"
"Ya ya ya baiklah aku paham. Kamu, Vyn segera bersihkan diri mu, dan aku akan membersihkan diri juga". Kata Davion lalu memutar kembali badannya menghadap Vynesaa.
"Anda juga belum mandi tuan?" pekik Sam dan Vynessa bersamaan.
"Kenapa kalian terkejut seperti itu? Aku juga baru saja bangun tidur jadi wajar jika aku belum bersiap". Ucap Davion dengan begitu santai nya, ia kemudian beranjak dari duduknya melenggang pergi masuk kedalam kamarnya.
Vynessa yang mendengar itu ingin sekali melempar wajah tampan Davion dengan sepatu miliknya. Enak saja pria tadi mengatai nya bau seperti kandang sapi ternyata dia sendiri juga belum mandi. Jangan-jangan malah Davion sendiri yang bau seperti kandang sapi?
Seorang CEO kok bau kandang sapi, kan memalukan bukan?
"Nona Vynessa..." panggil Sam ketika melihat Vynessa diam melamun, pasti wanita itu sedang mengumpati Davion. Tebak Sam.
"Ya ?" sahut Vynessa
"Silahkan anda juga segera membersihkan diri, anda bisa memakai kamar mandi yang ada disana..." ucap Sam seraya menunjuk kamar mandi dekat dapur dengan tangannya.
Vynessa mengikuti arah yang ditunjuk Sam, setelah itu ia bergegas beranjak dari duduknya lalu melangkahkan kaki menuju kamar mandi tersebut.
.
1 jam kemudian, Vynessa dan Davion sudah selesai membersihkan diri mereka. Kedua nya sudah bersiap dengan setelan pakaian kantor nya.
"Sudah?" tanya Davion pada Vynessa yang baru saja selesai memoleskan make up diwajah cantiknya.
Vynessa mengangguk.
"Ayo kita berangkat sekarang". Ajak nya, ia lalu meraih tas Vynessa dan membawa nya.
Sedangkan Sam sudah menunggu mereka dimobil.
"Tuan, tas saya mau dianda apakan?" tanya Vynessa kebingungan. Ia takut tas miliknya yang berisi alat-alat make up yang berharga jutaan Dollar itu akan dibuang oleh Davion.
"Tenang, aku tidak akan membuang nya.." Ucap Davion seolah tau apa yang Vynessa pikirkan.
"Aku akan menaruhnya dikamar mu.." Sambungnya lalu berbalik badan melangkah menuju kamar lain yang terletak disamping kamarnya.
Penthouse milik Davion itu memiliki tiga kamar, ada mini bar, ruang gym, bioskop mini, ruang kerja serta kolam renang khusus.
"Kamar?" cicit Vynessa tapi tak didengar oleh Davion karena lelaki itu sudah melangkah masuk kedalam kamar untuk menaruh tas make up milik Vynessa.
"Ayo..." Davion keluar dari kamar lalu kembali menghampiri Vynessa. Diraihnya tangan halus nan mulus itu untuk ia genggam.
"Tuan, kenapa tas saya dibawa masuk ?" tanya Vynessa penasaran.
"Mulai hari ini kamu akan tinggal disini", ucap Davion
"What?" pekik Vynessa, ia sampai menghentikan langkah kakinya
"Kenapa terkejut seperti itu? bukankah kamu sekarang juga personal assistant ku, semua kebutuhan pribadi ku sudah menjadi tugas mu untuk menyiapkannya". Tukas Davion menjelaskan
Vynesaa yang mendengar itu seketika mengulas senyum hambar.
"Kenapa ekspresi mu seperti itu? Sudahlah ayo kita harus pergi sekarang". Davion kembali mengajak Vynessa keluar dari penthouse dan menuju lantai basement, karena disana Sam pasti sudah terlalu lama menunggu mereka.
"Tuan, tapi tidak perlu juga kan saya tinggal disini? Saya masih punya tempat tinggal sendiri".Ucap Vynessa menolaknya
"Saya tau, tapi kalau harus menunggu kamu untuk menyiapkan segala kebutuhan saya kan lama sekali Vyn. Maka dari itu saya yang meminta kamu tinggal agar supaya saya tiba-tiba membutuhkan sesuatu, kan bisa langsung cari kamu", tukas Davion beralasan
Vynessa mendesahkan nafas nya dan tak lagi membantah, mau protes lagi pun juga percuma karena perintah Davion itu mutlak dan harus dituruti.
.
Mereka tiba dilantai basement, dan benar saja disana Sam sudah menunggu kedatangan mereka. Tapi tunggu dulu, dari kejauhan Davion bisa melihat jika Sam sedang mengobrol dengan seorang wanita. Bukan mengobrol, tapi lebih tepat nya menggoda.
Lihatlah tingkah Sam itu, dia meraih tangan wanita yang ia ajak berbincang dan sesekali mengecup punggung tangan wanita itu dengan mesra.
"Cih! Dasar pria hidung belang...."
.
.
.
To Be Continue...
sntai bgt blng ky gt,kl vyn dngr pst dia mkin bnci tauuu...
bru bntr bcanya,udh abs aja kk....
d tnggu up ny lg....smnggtt....
kl ska jgn ky gt dong dav....
mskpn dia jnda,tp msih segel tauuu.....