NovelToon NovelToon
PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Reina, seorang siswi yang meninggal karena menjadi korban buly dari teman temannya.
Di ujung nafasnya dia berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan dia kesempatan kedua, agar dia bisa membalas dendam pada orang orang yang telah berbuat jahat padanya.

Siapa sangka ternyata keinginan itu terkabul,
dan pembalasan pun di mulai.
Tetapi ternyata, membalas dendam tidak membuatnya merasa puas.
Tidak membuat hatinya merasa damai.
Lalu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya?

Ikuti kisahnya dalam

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Mentari sore perlahan merangkak turun di ufuk barat, menghasilkan gradasi warna jingga dan merah muda yang memesona. Udara sejuk berhembus lembut, membawa aroma melati yang harum dari taman belakang rumah mewah milik Nyonya Adiguna. Nyonya Adiguna, wanita paruh baya dengan aura elegan, duduk santai di kursi rotan, menikmati secangkir teh hangat.

"Sebentar lagi matahari terbenam. Kenapa sampai jam segini Starla belum pulang juga," gumamnya pelan, sambil meletakkan cangkir teh dan mengambil buku dari meja kecil di sampingnya.

Seorang penjaga yang bertugas di pintu depan bernama Toni, mendekat dengan langkah tergesa, membawa sebuah amplop tipis berwarna coklat.

"Nyonya, ada kiriman paket untuk anda," kata Toni, menyerahkan amplop itu.

Nyonya Adiguna terkejut, menaruh buku itu kembali. "Paket? Aku tidak sedang memesan sesuatu. Dari siapa?"

"Tidak ada nama pengirim, Nyonya. Seorang kurir mengirimkannya dan mengatakan bahwa saya harus menyampaikannya langsung ke tangan Anda," jawab Toni.

Raut wajah Nyonya Adiguna berubah, penuh curiga. Ia mengambil amplop itu dari tangan Toni. "Hmmm... Baiklah. Kau boleh pergi, Toni."

Toni mengangguk hormat dan beranjak pergi. Nyonya Adiguna menatap amplop itu dengan pandangan curiga. Ia membuka amplop dengan perlahan. Di dalam amplop, terdapat dua lembar foto Hitam putih.

Sejenak Nyonya Adiguna mengerutkan kening, hingga kemudian matanya terbelalak. “Ini,,, bukankah ini,,,?” Tangan nyonya Adiguna bergetar saat melihat foto pertama. “Apa maksudnya orang itu mengirim gambar ini?”

Nyonya Adiguna memutar otaknya keras. Foto yang ada di tangannya kini adalah foto di mana dia berbaring di ranjang Rumah sakit dengan bayi mungil berada di sampingnya. Tidak mengerti akan maksud si pengirim, Nyonya Adiguna beralih ke foto satu lagi.

Kening wanita itu semakin berkerut, foto di tangannya juga menampilkan wajah dirinya yang masih berbaring tidak sadarkan diri di ranjang yang sama. Juga dengan bayi mungil di sampingnya. Sekejap kemudian Nyonya Adiguna merasa dadanya berdetak dengan kencang. Diambil kembali foto yang sebelumnya kemudian membandingkannya.

“Ini sama-sama diriku. Tapi kenapa kain bedong yang dipakai oleh bayi ini tidak sama?” gumam Nyonya Adiguna. “Tunggu…! Wajah dua bayi ini juga tidak sama. Apa maksudnya ini?”

Nyonya Adiguna kembali mengamati dua lembar foto itu dan mencoba membandingkan. “Yang ini jelas adalah starla kecil. Lalu yang satu ini, Ini bayi siapa? Kenapa aku merasa familiar dengan wajah bayi ini?”

Merasa tidak mendapatkan jawaban yang dia butuhkan, Nyonya Adiguna beranjak dari duduknya, lalu masuk ke dalam rumah.

“Toni… Toni…!” di sepanjang jalan yang dia lalui, Nyonya Adiguna berteriak memanggil penjaga yang tadi mengantarkan amplop tersebut.

Para pelayan yang berpapasan dengannya, bergerak minggir, tidak satu orang pun yang berani bertanya. Nyonya Adiguna bukanlah orang yang mudah dihadapi.

“Toni… Toni… apa telingamu tuli?” Suara teriakan Nyonya Adiguna menggelegar.

“Saya, Nyonya.” Toni datang tergopoh. Dalam hatinya bertanya-tanya, kesalahan apa yang baru saja diperbuatnya, hingga sang Nyonya terlihat gusar.

“Siapa yang mengirim paket ini tadi?” Tanya Nyonya Adiguna sambil menatap tajam ke arah Toni.

“Saya tidak tahu nyonya. Seorang pria berbaju hitam menggunakan topi dan masker. Saya tidak mengenali wajahnya.” Toni menunjukkan wajahnya takut.

“Dasar bodoh. Kenapa tidak memastikan dulu. Seharusnya tanyakan ini dari mana!” merasa tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan, Nyonya Adiguna bergegas menuju kamarnya, meninggalkan Toni yang sedang gemetar.

“Siapa sebenarnya pengirim foto ini? Dan Apa maksud foto ini?” Nyonya Adiguna dihantui rasa penasaran. Tidak mungkin orang mengirimkan itu tanpa maksud.

***

Sementara itu di tempat lain.

Hari telah larut, tetapi Reina belum juga bisa memejamkan matanya. Di dalam kamarnya yang sempit dan sederhana, lampu meja masih menyala, memancarkan cahaya hangat yang berusaha mengusir kegelapan malam. Namun, entah mengapa, kegelapan dalam pikirannya seolah tak kunjung sirna.

Sejak beberapa waktu yang lalu tiba-tiba saja wajah Starla dan Nyonya Adiguna berputar-putar di benaknya, mengulang kembali pertengkarannya di ruang kepala sekolah. Setiap kalimat yang mereka lontarkan terasa menyakitkan, terutama saat Nyonya Adiguna mengancam untuk mengeluarkannya dari sekolah.

Wajah Nyonya Adiguna, sorot mata penuh amarah dan penuh kekuasaan itu, Kenapa tiba-tiba saja terasa begitu familiar? Reina berusaha mengingat, Apa mungkin dia pernah bertemu dengan Nyonya Adiguna di suatu tempat?

Merasa akan sulit untuk terpejam, Reina berdiri dari tempat tidurnya, berjalan ke cermin, dan melihat bayangannya sendiri. Diraba wajahnya sendiri, tapi tiba-tiba saja wajah Nyonya Adiguna seakan ikut masuk ke dalam cermin. Mata Raina terbelalak, wajahnya Adiguna yang bersanding dengannya, Kenapa dia merasa itu ada kemiripan?

“Oh tidak. Itu adalah sesuatu yang tidak mungkin.” Reina berkali-kali menggelengkan kepala, mengusir kemungkinan gila yang tiba-tiba saja masuk ke dalam otaknya.

***

Pagi hari datang menyapa, bersama dengan hangatnya sinar matahari dan suitan burung yang berterbangan di atas pohon.

Nyonya Adiguna baru saja turun dari kamarnya bersama dengan sang suami, Tuan Bambang Adiguna.

“Good morning, Ma, Pa,” sapa Starla yang sudah duduk menunggu di meja makan.

“Morning juga, Honey.” Nyonya Adiguna mendekat, selalu memberikan ciuman dan pelukan selamat pagi pada putri kesayangannya. Begitupun dengan Tuan Adiguna yang melakukan hal yang sama.

Setelah itu ketiganya makan pagi bersama untuk mengawali hari sebelum memulai aktivitas masing-masing.

***

Kini tinggallah Nyonya Adiguna sendirian di rumah, wanita itu baru saja bersiap-siap untuk pergi ke salon miliknya, setelah Starla berangkat ke sekolah dengan mobilnya, begitupun dengan Tuan Adiguna yang sudah berangkat ke perusahaan.

“Ada apa lagi, Toni?” tanya Nyonya Adiguna yang melihat iiba-tiba saja Toni kembali datang tergopoh.

“Seorang pengendara sepeda motor melempar ini ke dalam pagar.” Toni mengulurkan sebuah amplop kepada Nyonya Adiguna.

Deg

Tanpa bicara apapun Nyonya Adiguna menyambar amplop itu dari tangan Toni, kemudian bergegas kembali ke kamarnya. Dengan tidak sabar wanita paruh baya itu merobek amplop dan mengeluarkan isinya yang lagi-lagi adalah selembar foto.

Mata Nyonya Adiguna terbelalak sempurna, dengan mulut yang sama terbuka lebar.

“Ini,,, bukankah dia,,,?”

1
🌞MentariSenja🌞
emang
🌞MentariSenja🌞
nah itu ngerti,
🌞MentariSenja🌞
karena dirimu terlalu fokus sm starla sm reina, makanya gak merhatiin yg lain
🌞MentariSenja🌞
bingung amat sih mak, katanya orang kaya, gitu aja masih terkagum-kagum
🌞MentariSenja🌞
eeelah, sepemikiran, kirain si baim, tumben pake jass./Facepalm/
FT. Zira
apa yg akan dilakukan Baim?🤔🤔
FT. Zira
tangganya.../CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
🌞MentariSenja🌞: dah keduluan ternyate.../Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tangannnnnnnn/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
gambarnya ganti apa mmng dr awal ini y🤭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: aku gak ganti cover tuh kak?
apa diganti sama editor ya?
tp kok gak ada pemberitahuan
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lanjut...sgra terungkap biar starla d usir
FT. Zira
langsung tau di retas si nyonya.. hebat juga😳
Cass
kisah Baim ternyata balas dendamnya lebih kuat. keren sih menurutku.

baru komen setelah di bab ini✌️✌️. maaf ya kak Author
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: hallo Kak. terima kasih sudah mampir. semoga ttp suka sampai akhir.

iya, gpp. tidak masalah kok itu
total 1 replies
Aafry
kalo beneran kolaborasi, keren sih ini
Aafry
jadi Baim di sini ya..
ini setting murid SMA kan? kalau di sebelah kuliah, apakah kaka author berkolaborasi dalam membuat cerita?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya cm gk pd aja sih.
mungkin karena yg ini nyungsep
gak kaya buku sebelumnya
Aafry: kok gitu? tulisannya dah bagus kok. punya ciri khas sendiri
total 3 replies
FT. Zira
giaman reaksinya kalo tau Reina anak kandung ya🤔🤔🤔
FT. Zira
Baim . siapa lagi
FT. Zira
amplop.. antara foto atau tes dna/Tongue//Tongue/
🌞MentariSenja🌞
tabir mulai terkuak...
bagaimana ya kira² klo tahu reina ternyata justru anak kandungnya 🤔🫣
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
semoga g kelamaan nya y bkn ny adiguna tau kl starla bkn anak kandungnya🙏
🌞MentariSenja🌞
baik, aku tunggu aksimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!