NovelToon NovelToon
MIE AYAM BECEK (PESUGIHAN)

MIE AYAM BECEK (PESUGIHAN)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:48.9k
Nilai: 5
Nama Author: Pitriyani Calam

Karya ini dibuat dari hasil pemikiran Author dan hanya Rilis di Noveltoon.
Mohon maaf apabila ada kesamaan tempat dan nama karakter dalam cerita.

Pernah melihat tempat makan yang selalu ramai pengunjung?

Apa yang ada dalam benak kalian?

👉🏻 Rasa yang enak?
👉🏻 Viral?
👉🏻 Murah?
👉🏻 Instagrammable?
👉🏻 Pesugihan?

Jaman sekarang jarang sekali orang akan berpikir bahwa warung atau tempat makan tersebut memakai ilmu pesugihan khususnya untuk anak-anak muda yang kekinian.

Tempat ramai akan dengan cepat menjadi viral jadi mereka hanya beranggapan bahwa makanan ditempat tersebut lagi tren.

Apa masih ada yang menggunakan pesugihan?
Ada!!! mungkin hanya segelintir orang saja dan niat nya hanya untuk menarik pelanggan agar makan ditempat tersebut.

Ingat!!!
Saya tidak mengajak kalian untuk mempercayai hal seperti ini dan bagi yang tidak percaya mohon hormati orang yang memiliki kelebihan untuk hal spritual baik di dunia online maupun real.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bu Intan Mulai Berbohong

"Ada apa bu, aa sampe meminta kita ke sama?" Namira bertanya

"Malik mau di sunat, teh. Kemarin aa kesini bilang itu ke ayah dan ibu" Arifin menimpali

"Namira belum tau bisa apa nggak bu, aa Agus pasti kan bekerja" Namira melirik suaminya

"Kalau nggak bisa Agus titip salam aja sama aa ya bu" Agus ikut menyaut

"Iya tenang aja, aa juga nggak maksa untuk kalian hadir yang penting aa sudah mengundang kalian" ayah menjawab dengan santai

"Takutnya Agus menjanjikan datang tetapi meleset dengan kegiatan lebih nggak enak sama aa Arfan" Agus kembali bicara

"Ayah dan ibu yang datang juga sudah cukup" Ayah

"Ipin harus ikut temani ayah dan ibu kalau kami nggak bisa ikut ya" Agus menatap adiknya

"Inshaallah" Ipin hanya menjawab singkat

"Harus Pin, masa mau membiarkan ayah sama ibu berduaan doang apalagi naik bus" Namira menegur

"Iya teh, pasti Ipin temani" Ipin

"Yah, bu. Namira sama aa pulang dulu ya keburu malam ini" Namira tanpa aba-aba pamitan pada orangtuanya lalu mengajak Agus untuk berdiri

"Sudah malam juga kasihan Agam itu, Agus juga harus kerja lagi besok" ibu mengelus kepala cucu nya yang lagi makan coklat

"Om besok main kerumah Agam ya" sahut Arifin

"Bawa coklat banyak ya" Agam menjawab dengan senang

"Om bawa buah doang" ledek Arifin yang biasa dipanggil Ipin itu

Agam cemberut dia tidak mau buah. "Agam mau coklat" ucapnya

"Lihat besok aja ya" Ipin mencium pipi Agam yang gembul

"Jangan kebiasaan mencium keponakan mu disaat lagi makan, pipi nya bau amis tau" tegur Ayah marah pada Arifin

"Hehehe, iya maaf khilaf" Arifin hanya nyengir

"Sekali lagi ayah tabok kamu" ayah kesal dengan Arifin selalu bertingkah konyol

Arifin dan Fahmi usianya sama masih jenjang SMA. Arifin jurusan IPA sedangkan Fahmi IPS di tempat yang berbeda.

Rumah pak Min

Saat Fatimah, Fahmi dan pak Min tiba dirumah, melihat ibu nya sedang asik menonton tv.

"Ibu sejak kapan dirumah?" Fahmi bertanya dengan jutek

"Dari sore" bu Intan menjawab tanpa dosa

"Astaghfirullah ibu, kita itu lagi kerepotan di kedai. Ibu santai disini nonton tv" Fatimah tidak habis pikir dengan ibu Intan

"Lebay kalian, yang penting kalian disana membantu bapak. Ini semua juga demi masa depan kalian" bu Intan kesal kesenangannya di ganggu

"Masa depan seperti apa yang ibu maksud kalau membiarkan Fahmi terus membantu bapak, harusnya Fahmi belajar bu. Sebentar lagi ujian kelulusan" Fatimah mencoba menasehati ibu nya

"Anak juga harus berbakti pada orangtua, ya anggap saja kalian berdua sedang berbakti cari pahala" bentak bu Intan menatap Fahmi dan Fatimah

"Fatimah, Fahmi masuk ke kamar lalu istirahat" pak Min melerai berdebatan dirinya juga lelah jualan di tambah keadaan rumah gaduh

"Tapi pak.." Fatimah ingin menjawab lagi tetapi di larang oleh pak Min

"Masuk" tegas pak Min

Bu Intan kembali menikmati sinetron kesukaannya.

Fahmi dan Fatimah hanya patuh masuk ke dalam kamar dengan hati yang kesal.

Tring!!! Suara pesan masuk ke ponsel Fatimah

✉️ Aa Agus

Neng, apa bapak ngasih bumbu nya asal ya. Mie yang buat aa tadi rasanya sangat nggak enak banget pahit dan hambar

✉️ Fatimah

Masa sih a. Harusnya tadi aku cobain dulu terus siapa yang makan mie nya?

✉️ Aa Agus

Terpaksa aa buang, neng. Tadinya si teteh maksa mau makan tapi aa kasihan

✉️ Fatimah

Besok aa ada waktu nggak? Kalau ada datang lagi ke kedai bawa yang baru sebelumnya nanti Fatimah cobain lebih dulu

✉️ Aa Agus

😔 Sebenarnya aa malas ke sana, ujung-ujungnya berdebat dengan bapak

✉️ Fatimah

Fatimah yang anterin ke kost aa besok selesai dagang ya. Semangat aa

✉️ Aa Agus

Nuhun atuh, aa jadi ngarepot keun neng

✉️ Fatimah

Kawas saha wae

✉️ Aa Agus

Abdi bade nambihan deui padamelan, hahaha

✉️ Fatimah

teu kunanaon, neng suka

Jahat banget si bapak ngerjain aa, ngeracik mie nggak bener. Lirih Fatimah kesal dengan bapaknya

Kamar

Pak Min merebahkan tubuhnya yang lelah.

"Pak jangan tidur dulu" bu Intan masuk ke dalam kamar

"Bapak lelah bu" sahut pak Min memejamkan matanya

"Bentar atuh pak, ini masalah pesugihan" lirih bu Intan dan pak Min langsung duduk

"Apa ada masalah" pak Min khawatir dengan keluarga

"Lain itu, besok tuh ibu harus menemui Ki Idam lagi sama bu Sarah" bu Intan berniat meminta ongkos

"Apa harus besok? Bapak baru ingin minta ke ibu bantuin bapak di kedai" pak Min lesu

"Ya nggak bisa atuh pak, pesugihan kita berjalan sampai detik ini jadi ibu harus memberikan 20 ekor ayam dan harus di bawa ke tempat Ki Idam" bu Intan berbohong

"Banyak banget" pak Min tidak habis pikir

"Mau gimana lagi, itu permintaan penunggu dandang mie ayam milik kita" bu Intan tersenyum kecil

"20 ekor ayam berapa duit jadinya" pak Min mengambil dompet

"Ya bapak kali kan saja se ekornya 27rb yang ukuran kecil" bu Intan sudah menadah ke depan pak Min

"Untung bapak sudah belanja kebutuhan besok" pak Min kesal

"Nanti juga dapat yang lebih pak" bu Intan mengintip ke arah dompet pak Min

"Ini nggak ada lagi, pakai tabungan ibu aja sisanya" pak Min sengaja memberikan uangnya kurang 150rb

"Ya ampun pak perhitungan banget" bu Intan kesal

"Bukan perhitungan, kita belum nabung untuk kebutuhan anak-anak sekolah. Ini pegangan besok takut butuh sesuatu di kedai, pakai dulu duit ibu nanti kalau ada lebih besok bapak ganti" pak Min

"Ongkos ibu mana?" bu Intan masih menadahkan tangannya

"Ya Allah bu, kamu bilang nya pergi sama bu Sarah tetapi kenapa minta ongkos" pak Min tidak habis pikir dengan tingkah istrinya

"Numpang terus malu, pak. minimal kasih bensin 100rb" sinis bu Intan

"Pakai aja duit ibu, bapak mau istirahat" pak Min kembali merebahkan diri

"Pelit banget bapak ini" gerutu bu Intan

Lumayan besok aku minta ganti ongkos sama Ki Idam. Batin bu Intan tersenyum

Subuh

"Perasaan aku nggak ketemu bapak di masjid" Fahmi cerita ke Fatimah

"Masa, biasa bapak nggak pernah mau kelewatan shalat di masjid" pikir Fatimah

"Lagi lelah kali ya, Teh. Ibu juga tumben banget nggak mau bantuin bapak dagang lagi" Fahmi kesal

"Ibu ini seperti lagi puber kedua deh, semenjak bergaul sama bu Sarah" tebak Fatimah

"Masa iya ibu pacaran lagi, nggak mungkin banget kan" Fahmi mencoba menepis semua yang ada di pikiran tentang sang ibu

Bersambung...

...🍄Happy Reading🍄...

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul 🤪
🍒⃞⃟🦅🥑⃟calonmayit
Zahwa ga pernh diganggu kah sma hntu, kok bedaa sma kluarga pak min
𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣиσνιє⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽𝐀⃝🥀
Hooh ya masuk akal juga kalau ada kehidupan dan aktivitas lain didapur apakah setan juga ky manusia yg lapar butuh makan juga.. iya lapar tapi kan harusnya makanannya beda 🤔🤔🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Setuju 👍
🍒⃞⃟🦅🥑⃟calonmayit
da hti yg tririsss mlhat ini. tpi ttap berusha kuat
𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣиσνιє⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽𝐀⃝🥀
Melihat canda tawa keluarga Namira, Agus pasti merindukan kebersamaan dengan keluarganya yang sekarang sudah hancur gara2 ulah orang tuanya. Semoga saja Agus dan adik2nya bisa tetap rukun dan mengembalikan kebahagiaan keluarga mereka.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hebat ya Fahmi tanpa penglaris tetep laris 👏👏👏
🍒⃞⃟🦅🥑⃟calonmayit
fix ni sih mnykitkn buat smua ank
𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣиσνιє⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽𝐀⃝🥀
Waktunya menyelidiki ki Idam sekarang, tapi bener tuh selidiki dulu awal kasus kematian bu Sarah.
Arsyila Haifa Falih Aqmar
up
𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣиσνιє⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽𝐀⃝🥀
Astaga.. udah tegang2 cari ponsel ternyata dibawa sama Fahmi..
Huum pak Min memang harusnya didekatkan dengan agamanya lagi pesantren salah satu solusinya, disana banyak orang gak bikin ketakutan yg dirumah.
🍒⃞⃟🦅🥑⃟calonmayit
dsr Fahmi kmu umpetinn hp mak mu. ga tau kn mrka brjuang ktakutn mndengar suami hp berdering /Grin/
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga mereka segera menemukan dukunnya 😌
🍒⃞⃟🦅🥑⃟calonmayit
mangattttt ami dn imah, pak Min sruh sgra modarrr aja deh, kshn ank²ny
𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣиσνιє⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽𝐀⃝🥀
Nah iya aa, satu2nya petunjuk mungkin ponsel ibunya. Pak Min hanya sayang sama istrinya, tidak pada anak2nya.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Tetap semangat ya Fatimah dan Fahmi 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kemana tuh Fatimah 😌👻
𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣиσνιє⒋ⷨ͢⚤☠️⃝⃟𝑽𝐀⃝🥀
Pinter juga ya anak2 pak Min berusaha mengembalikan citra mie ayam becek dengan inovasi baru. Semoga tanpa gangguan lagi. Rumahnya makin nggak nyaman tuh.. Ngeri deh ada suara2 gitu hiii..
🍒⃞⃟🦅🥑⃟calonmayit
pnsran sma rsany/Hunger//Hunger/
hooman
pesen lanjutan mie beceknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!