MIE AYAM BECEK (PESUGIHAN)
Kedai yang ramai tidak selalu menggunakan pesugihan ada juga memang berdagang secara halal tanpa cara lain itu sudah menjadi rezekinya.
Satu Kedai penuh pengunjung menjadi daya tarik kalangan anak-anak remaja apalagi jika memiliki ruangan yang memang instagrammable menjadikan untuk saling mengabadikan moment untuk dibuat story media sosial dari situ tempat tersebut akan menjadi viral.
Saat ini kami tinggal di daerah jawa barat dimana ada Kedai yang unik dan menjadi atensi orang-orang karena keramaian di tempat itu.
Orang-orang rela berdiri untuk mengantri berjam-jam supaya bisa menikmati makanan yang dijual tersebut.
Dari segi harga Kedai makanan itu juga tidak murah dan tidak mahal, harga yang standar untuk kalangan anak-anak remaja khususnya anak SMP serta SMA. Mungkin hampir sama harganya dengan tempat lain tetapi tempat lain tidak seramai "MIE AYAM BECEK".
Mie ayam becek diambil dari mie yang disajikan secara becek berair, tidak begitu kering serta mie ayam disini memiliki level kepedasan tersendiri. Kuah yang membuat becek tersebut terbuat dari air kaldu ayam dan saos tiram yang dibuat secara kental karena memakai maizena.
Kawasan pedagang mie ayam becek ini berjualan di dalam gang yang hanya bisa di lalui oleh pengguna kendaraan roda dua. Apabila ada yang menggunakan mobil para karyawan dengan sigap mengarahkan ke parkiran memang khusus mobil di luar gang.
Keramaian biasanya di jam makan siang, anak-anak bubar sekolah dan juga menjelang maghrib.
Ada pengunjung yang hampir setiap hari ke kedai itu 5 orang teman selalu mampir hanya untuk menikmati suasana kedai mie ayam becek dan mereka adalah Kalisa, Jeje, Sutan, Nur serta Rio.
"Pak Min, biasa mie ayam 5 level 2 semua ya" teriak Rio melambaikan tangannya
"Siap!! Tunggu ya nggak buru-buru kan" Pak Min
"Santai, tetapi jangan terlalu lama juga sudah lapar kami ini" Kalisa
Pak Min ini adalah pemilik kedai "Mie Ayam Becek" biasa bahasa kerennya disebut sebagai Owner.
Proses memasak mie akan dilakukan sendiri oleh pak Min atau istri dan anak keturunannya. Karyawan dilarang menyentuh alat masak untuk mengelola mie.
Menu mie ayam disini berbagai macam topping yang disediakan dengan tambahan harga sesuai masing-masing topping.
"Tempat ini semakin hari semakin ramai ya" Nur
"Bagus dong, berarti mie ayam ini diakui banyak orang bahwa rasanya seenak itu" Jeje
Jeje ini laki-laki sedikit gemulai tubuhnya sangat lentur melebihi perempuan.
"Kalian pernah berpikir nggak kalau mie disini memakai jin untuk memberikan rasa nikmat?" tanya Kalisa
"2024 loh ini, Sa. Masih percaya dengan hal begitu" Rio
"Aku itu hanya bertanya sama kalian bukan berarti percaya bahwa ada setannya" Kalisa jutek
"Hahaha lucu ya kalau kedai sekeren ini dibilang pakai pesugihan, banyak orang kesini karena kedai ini cocok untuk pamer foto lalu di upload ke story" Jeje mengerlingkan mata nya
"Terlalu kolot pemikiran orang yang begitu" Sutan
"Saya sih nggak percaya dengan hal begitu. Papa sering bilang orang yang selalu mengakui bisa melihat ini itu berarti kurang iman aja. Hahaha" Rio mengejek
Kalisa dan Nur hanya saling tatap mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Rio.
"Jangan terlalu sesumbar kalau bicara" Jeje menepuk bahu Rio
"Coba kamu bayangkan, Jen. Jika ini mie ada pesugihan untungnya dari mana? Satu sisi pasti pemilik butuh modal yang cukup untuk bekerja sama dengan iblis atau semacam jin. Apa mampu pak Min melakukan itu dulu nya sebelum seperti sekarang?" Rio tersenyum sinis
"Nggak masuk akal sih. Pak Min pernah bilang dulu dia berjualan keliling menggunakan gerobak demi untuk menyekolahkan anak-anak nya" Jeje merapihkan poni miliknya.
"Kita itu harus realistis pakai logika" Rio
"Kamu kenapa, Tan. Tumben banget jadi pendiam, sakit gigi kah kamu" Nur
"Tiba-tiba aku merasa mual deh" Sutan
"Hamil kau" Jeje dengan centil
"Astaga Jen, aku ini laki-laki mana ada hamil. Ini mulut di kunci kalau yang keluar nggak penting" Sutan menarik bibir Jeje
"Ih, jahat banget sama Jeje. Emangnya ini bibir apaan sampai ditarik-tarik begitu" Jeje kesal
"Jen, ambilin kerupuk dong" Rio
"Berdua sama Jeje ya, Yo" Jeje senyum
"Ambil 5 jadi makan satu-satu" Rio kesal
"Padahal Jeje mau makan berdua sama Rio" Jeje mengedipkan sebelah matanya
"Kecentilan kamu" Sutan menyenggol lengan Jeje
"Sirik aja deh kalian sama Jeje. Jeje tau kok kalau pesona ini memang nggak ada tandingannya" Jeje ngambek
"Dasar gemulai" Rio
Jeje mengambil 5 kerupuk untuk masing-masing temannya. Mie ayam becek sudah tersedia dan siap untuk di nikmati
Sruuppp!!!! Suara hisapan mie yang dimakan Rio
"Rasa seenak ini sangat wajar buat ku apabila ramai" Rio menikmati mie nya
"Hooh lah, kecuali mulut kalian bermasalah" timpal Jeje tertawa
"Hem, dengar-dengar kak Mutiara mau pulang ke Indonesia ya, Nur." Sutan
"Iya, minggu besok sih rencana dia pulang. Aku belum dapat kabar dari papa atau pun mama" Nur
"Pasti semakin cantik tuh kak Mutiara" Rio
"Nggak usah jadi kadal kamu, Yo." Jeje
"Siapa tau jadi kakak ipar Nur" Rio menaik turunkan untuk menggoda Nur
"Dari pada sama kak Mutiara kenapa bukan si Nur aja yang kamu jadikan calon masa depan. Hahaha" Kalisa
"Bosen sama Nur hampir setiap hari kita ketemu" Rio
Nur hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan. Memang Rio itu suka dengan kak Mutiara kakak wanita Nur yang sedang melanjutkan pendidikannya di negara tetangga.
"Restui nggak, Nur?" Sutan
"Gimana kak Mutiara aja, memangnya aku punya hak atas kehidupan kak Mutiara" Nur dengan santai
"Awas ipar adalah maut kalau kamu benaran jadi dengan kak Mutiara. Hahaha" Jeje centil
"Itu yang nggak kuat iman aja" Rio
"Iman kuat bro hanya saja yang nggak kuat itu si imun dan imin. Hahaha" Sutan sedikit menggebrak meja dengan pelan
"Sutan betul banget. Setelah dapat kak Mutiara eh Nur berubah menjadi bidadari keluar dari dandang" Jeje tertawa bersama Kalisa dan Sutan
"Dipikir apa aku ini keluar dari dandang. Nasi yang di hangatkan kah" Nur dengan sinis
"Bukan nasi tapi klepon yang di hangatkan" Jeje
"Bulat dong aku" Nur cemberut
"Baru tau kamu, say" Jeje tertawa menutup mulut dengan jari lentik miliknya
"Dasar timun peyot" Nur melirik Jeje yang masih asik tertawa
"Hahaha. Milik si Sutan dong timun peyot" Jeje tidak bisa menahan tawa nya banyak pengunjung lain yang melihat kegemulaian Jeje dan tersenyum sendiri.
bersambung....
...🔥Happy Reading🔥...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
gaby
Hampir smua pedagang menggunakan penglaris bukan pesugihan y. Kalo pesugihan hrs ada tumbal kalo.penglaris ga ada. Karena kalo ga pake penglaris, mau seenak apapun masakannya bakal kalah sm yg pake penglaris atau pesugihan. Kaya kedai bakmi yg lg viral skrg salah satunya di daerah kebun jeruk. Sumpah antriannya panjang bgt, kalo dilihat kasat mata normal2 aja. Tp bagi para indigo ga bakalan mau makan di kedai mie itu karena bny pocong dan kawan2nya ngeludah dsana
2024-09-08
2
HIAT
mode baru bidadarinya🚶🏻♀️
2024-09-05
0
Amelia
aku mampir Thor....👍👍
2024-08-22
0