NovelToon NovelToon
Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gina

Pembatalan perjodohan tiba-tiba oleh orang yang paling dicintainya, membuat dirinya sangat terguncang hingga sang ayah akhirnya memutuskan menjodohkannya dengan laki-laki yang pernah menolong dirinya. Yang tak tahunya laki-laki itu adalah teman semasa SMAnya. laki-laki konyol yang selalu mengganggu dirinya disekolah.
"Yang benar saja aku harus menikah dengan dia?" ucapnya dalam hati.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? akan kah cinta akan tumbuh dengan seiring nya waktu? ikuti kisahnya yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya Terjadi Juga

Awan duduk di atas kasur sambil tertunduk malu, sementara Bening berdiri di depannya seraya memperhatikan tingkah lucu suaminya itu.

"Jelaskan pada ku hal yang sebenarnya terjadi di ruangan mu tadi siang" ucap Bening dingin.

"Baiklah tapi janji kau akan percaya semuanya ya yang aku ceritakan pada mu" ucap Awan.

"Ya" jawab Bening singkat.

Awan pun mulai bercerita tentang kejadian sebenarnya, bahkan dia menirukan gaya bicara Helga yang genit dan sok manja, bahkan saat adegan kissing Awan memperagakan nya dengan menggunakan guling yang ada di kasur Bening.

"Tiba-tiba dia langsung nyosor seperti ini" Awan langsung mendekatkan guling tersebut ke arah wajahnya.

"Selesai karena tak lama kamu menerobos masuk ke ruangan itu" Awan mengakhiri cerita nya.

"Lalu apakah yang kau katakan pada Helga itu benar, kalau kau mencintai ku sejak lama? " tanya Bening lembut, sebenarnya sejak kemarin dirinya sudah tahu karena dirinya mendengar sendiri Awan berbicara dengan Mail saat di kebun singkong, tapi dirinya ingin memastikan sendiri dari mulut Awan yang mengatakan itu di hadapannya sendiri.

"Apa kalau semua itu benar kau akan marah? " tanya Awan ragu.

"Ya aku pasti akan marah"

"Sudah ku duga" Awan pesimis.

"Aku marah karena kenapa kau tak mengatakan nya sejak dulu, mungkin bila kau katakan itu sejak dulu, kemungkinan aku akan berpaling darinya dan tak merasakan sakit hati terus-menerus" ucap Bening yang mendekat pada Awan dan menatap wajah pria tersebut.

"Aku tak ingin di katakan perebut pacar orang" jawab Awan cepat.

Bening lalu tertawa kecil saat Awan berkata seperti itu.

"Kamu itu aneh, mungkin bila kau katakan itu saat dulu dia akan merasa berterima kasih pada mu karena merebut pengganggu nya" ucap Bening sambil tertawa.

"Apa kau akan menerima ku, bila aku mengatakan nya pada mu dulu? " tanya Awan.

"Mungkin aku akan mempertimbangkan nya sebelum menerima mu" ucap Bening.

"Benarkah? " tanya Awan tak percaya.

"Ya sebenarnya dulu aku ingin membuka hati ku pada mu, tapi kau yang selalu menjadi pahlawan bagi ku seolah hanya menganggap aku itu teman saja ku fikir di hati mu sudah ada orang lain, dan kau berbuat seperti itu pada ku hanya karena jiwa sosial mu saja yang besar" jelas Bening.

"Ooo begitu... kalo tau gitu dari dulu ajah ya aku bilang sama kamu" celetuk Awan.

"Bilang apa? " tanya Bening menggoda bahkan dia mendekatkan tubuh nya kedekat tubuh Awan hingga membuat Awan gugup.

"Ya bilang itu" jawab Awan gugup.

"Itu apa? " Bening terus menggoda suaminya.

"Ya itu... Nur jangan begini nanti aku bisa khilaf"ucap Awan gugup.

"Khilaf dengan istri sendiri itu halal ya Habibi" bisik Bening menggoda.

"Tapi aku belum siap melakukan itu Nur" Awan gemetar saat tangan Bening mulai merayap di dadanya.

"Yakin? " kini Bening mendekatkan wajahnya di depan wajah Awan, bahkan jarak bibir mereka berdua sangat dekat saat ini hingga hembusan nafas keduanya begitu terasa.

Jujur sebenarnya Bening sendiri pun merasa gugup tapi, dia tak mau pernikahan ini hanya sebuah status saja, awalnya dia ingin menikah dengan Awan karena ingin membuktikan kepada Bintang kalau diri nya juga mampu bahagia dengan orang lain, dan itu akan dia buktikan saat ini dia akan membina rumah tangga yang bahagia dengan Awan sebagai suaminya.

Cup.

Bening mengecup bibir Awan terlebih dahulu.

"Baiklah kau yang memulai jangan salahkan aku" Awan yang sejak tadi menahan nya akhirnya membalas kecupan Bening balasannya dengan sangat dalam.

Dan malam itu konser tengah malam yang gagal dipersembahkan untuk Bening, malah membuat mereka bersatu dalam ikatan pernikahan yang sesungguhnya.

Keesokan harinya.

Saat di ruangan nya Bening tersenyum-senyum sendiri, mengingat kejadian tadi malam di kamar nya bersama suaminya.

Namun senyuman itu tiba-tiba berubah karena tiba-tiba Bintang masuk keruangan nya.

"Ada apa kamu kesini?! " tanya Bening ketus.

"Tidak ada apa-apa dokter Harvey ingin mengadakan meeting, kamu di hubungi tidak ada jawaban oleh karena itu aku diminta menjemput mu karena ruangan ku tak jauh dari mu" jelas Bintang.

"Ooo begitu baiklah" Bening langsung bangkit dari kursinya.

Mereka berdua berjalan beriringan bersama menuju ruang meeting dokter dan para staffnya. namun saat berjalan beriringan mata Bintang tertuju pada leher Bening karena disana ada tanda merah keunguan.

jangan bilang itu tanda...

Batin Bintang.

Jadi mereka sudah melakukan itu, secepat itukah dia melupakan ku dan menggantikan aku dengan laki-laki liar itu.

Batin Bintang kecewa.

Dan mereka pun sampai di ruangan meeting bahkan saat sampai disana pun keduanya tak saling bicara, keduanya berkutat dengan fikiran masing-masing.

Setelah meeting selesai, Bening memeriksa ponselnya yang ternyata ada pesan dari Awan, Bening pun segera menelpon suaminya tersebut.

"Ya habibi ada apa? tadi aku sedang meeting" ucap Bening lembut.

Dan prilaku Bening diam-diam di perhatikan oleh Bintang.

Bintang melihat wajah Bening yang menunjukkan ekspresi sangat bahagia saat ini ketika menelpon Awan.

apa sih bagusnya Awan sampe-sampe dia mau dengan laki-laki itu.

Batin Bintang kesal.

"Akun sudah selesai meeting dan jam. kerja ku pun sudah selesai, aku ke kantor mu ya sekalian kita makan siang bersama" ucap Bening sambil berjalan menuju ruangannya.

Dia bahkan tak menganggap aku ada di dekatnya.

Bintang membatin lagi.

Entah kenapa dia jadi kesal seperti ini melihat Bening bahagia. bukankah seharusnya dia senang karena Bening tak mengganggu nya lagi saat ini, tapi kenapa dia malah merasa kesal dan kehilangan, dirinya seolah cemburu karena saat ini Bening bersikap manis pada rivalnya saat SMA dulu, tidak bukan manis lagi tapi ini sudah terlalu manis bagi Bintang hingga dirinya merasa mual melihat tingkah Bening yang seperti saat ini.

Saat sedang kesal ponsel Bintang berdering hingga dia mengambil nya dari saku jas putih nya, saat melihat ke layar ponselnya langsung diangkat nya telpon yang masuk tersebut.

"Ya pah... " sahut Bintang karena yang menelpon nya adalah papahnya sendiri.

....

"Kok mendadak sih pah? " tanya Bintang malas.

....

"Ya baiklah aku akan datang kesana" ucapnya malas.

panggilan pun berakhir dan tiba-tiba senyuman licik terbit di bibir Bintang entah rencana licik apa yang sedang dia persiapkan.

sepertinya datang ke pesta penobatan tidak ada buruknya.

Batinnya yang mempunyai rencana licik.

Sang papah meminta nya datang ke acara penobatan CEO baru yang tak lain adalah Awan, namun entah rencana apa yang sedang ada di fikiran Bintang saat ini.

1
Surianto Tiwoel
lanjutkan
Gina: siap terima kasih
total 1 replies
Surianto Tiwoel
lanjutkan Thor
M H
revan mata² nya bintang kah
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Gina: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!