NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Selingkuh / Pengganti / Mengubah Takdir
Popularitas:65.9k
Nilai: 5
Nama Author: Xaviera Valcon

Anastasya yang sering di sapa Ana selalu mendapatkan siksaan dari ibu kandungnya akibat kecemburuan saudara tirinya. Elen selalu merasa tersaingi dengan kecerdasan dan kecantikan Ana hingga di sekolah laki-laki yang Elen sukai ternyata menyukai Ana.

Hingga suatu hari Ana di paksa menikah dengan laki-laki yang Ana tidak kenal yang tak lain adalah kekasih Elen, Elen sengaja menyuruh kekasihnya menikahi adik tirinya untuk memajukan perusahaan sang kekasih karena dengan kecerdasan Ana perusahaan kekasih Elen akan maju dan melambung tinggi.

Namun penderitaan Ana bermula saat dirinya menikah dengan Kevin kekasih Elen, selama menikah Kevin selalu bersikap dingin ke Ana dan Kevin tidak segan untuk menunjukkan keromantisan nya terhadap Elen bahkan Kevin sampai berhubungan badan di depan Ana.

Ana yang sakit hati dan tidak terima dia langsung menampar Elen dan itu membuat Kevin murka dan dari situlah Ana di sekap hingga akhirnya meninggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emosi Elen

"Kenapa tampang mu kusuk sekali, kakak?" Tanya Ana dengan nada mengejek.

"Kamu...." Geram Elen.

"Aku kenapa? Apa kak Elen cemburu karena Kevin mulai perhatian sama aku?" Tanya Ana.

Elen menyeringai sinis ke arah Ana. Meski dada Elen sesak karena terbakar api cemburu, namun dia tidak boleh memperlihatkan semua itu kehadapan Ana.

"Jangan senang dulu, Ana! Kevin bukan perhatian sama kamu, dia hanya merasa kasihan melihat kamu yang hidupnya seperti anjing terlantar. Bukannya kamu juga di buang oleh orang tua kamu sendiri, buktinya ibu kandung mu lebih sayang aku daripada sama kamu dan kamu juga harus ingat. Sampai sekarang Ayah kandung kamu juga membenci kamu." Jawab Elen.

Mendengar hinaan itu Ana tidak marah ataupun sakit hati, justru sebaliknya, Ana malah tersenyum manis menanggapi semua itu.

"Apa kakak tahu kalau Kevin yang......" Ana sengaja menggantung ucapannya.

Ana memegang kancing piyama berwana satin yang dia kenakan. Ana sengaja mencuci otak Elen supaya berpikir yang tidak-tidak tentang Ana dan Kevin.

"Apa maksud kamu? Kenapa gak di lanjutkan?" Tanya Elen.

"Aku gak bermaksud apa-apa kak! Sungguh." Jawab Ana.

Namun jawaban Ana semakin membuat Elen gelisah dan tidak tenang.

"Tidak mungkin Kevin mau menggantikan pakaianmu, Ana! Dia mana sudi melihat tubuhmu yang jelek itu." Ucap Elen.

"Tubuhku jelek? Tapi kata Kevin...." Jawab Ana.

Lagi dan lagi Ana menggantung ucapannya dan hal itu semakin membuat Elen meradang.

"Dasar perempuan gatal! Berani sekali kamu, Ana. Ingat Kevin hanya miliki ku dan kamu tidak berhak merebut Kevin dari ku." Bentak Elen.

"Kevin milik kakak?" Tanya Ana tersenyum meremehkan ke arah Elen.

"Kalau memang benar Kevin milik kakak, kenapa dia malah bersikeras mengajak aku menikah dan bukan mengajak kakak menikah." Lanjut Ana.

"Itu karena....."Jawab Elen

"Elen!" Teriak Airin.

Ucapan Elen menggantung di udara kala Airin memanggilnya. Ibu kandung Kevin tiba-tiba muncul entah dari mana membuat Elen gugup.

Perempuan paruh baya berpenampilan mencolok itu berteriak memanggil nama Elen dengan tatapan murka.

"Tante Airin!" Lirih Elen. Seketika Elen menunduk segan terhadap ibu kekasihnya.

"Apa yang kamu lakukan disini, hah? Apa kamu sengaja mengajak calon menantu ku bertengkar?" Cecar Airin.

"Bukan begitu Tante! Aku hanya menjenguk Ana saja. Ia kan,Ana." Jawab Elen gugup.

"Itu benar Tante! Kak Elen kesini hanya ingin menjengukku saja. Bukan ingin marah-marah apalah memukulku." Jawab Ana.

"Apa? Dia mau memukul mu?" Tanya Airin dengan mata melotot.

"Tidak Tante! Kak Elen tidak memukulku, bekas memar ini tadi aku tidak sengaja menyenggol barang." Jawab Ana sambil memperlihatkan bekas memar di lengannya.

"Elen! Berani-beraninya kamu menindas calon menantuku." Bentak Airin.

"Tidak Tante! Aku tidak melakukan apa-apa." Jawab Elen panik.

"Tidak melakukan apa-apa?"Tanya Airin tersenyum sinis ke arah Elen dan mengangkat tangan Ana tinggi-tinggi.

"Kalau kamu tidak melakukan apa-apa, kenapa lengan Ana bisa memar begini, hah? Apa kamu tidak lihat lengan Ana yang kanan sudah cedera dan kamu malah membuat tangan kiri Ana memar. Dasar perempuan jahat kamu" Lanjut Airin.

Elen menggeleng keras, dia berusaha menyangkal semua tuduhan ibu kandung Kevin.

"Ana berbohong, Tante! Memar itu dia buat sendiri. Bukan aku yang melakukannya." Jawab Elen.

"Tante jangan marah pada kak Elen! Aku kan sudah bilang kalau memar ini aku tidak sengaja menyenggol barang." Ucap Ana.

Ana memeluk lengan Airin, dia diam-diam tersenyum mengejek ke arah Elen.

Trik yang sedang di mainkan Ana adalah trik murahan yang dulu sering di mainkan oleh Elen. Dan Ana yang selalu mendapatkan getahnya akibat kalimat manipulasi dan kemampuan akting Elen yang luar biasa.

Dan kali ini, Ana akan mencuri dan memainkan trik itu lebih dulu sebelum Elen yang melakukannya.

"Kak Elen, aku minta maaf karena sudah merebut kak Kevin dari kakak. Tapi, aku benar-benar tidak berdaya, aku sudah berusaha menolak perjodohan ini bahkan aku sudah membatalkan pertunangan ku dengan Kak Kevin. Tolong jangan dendam sama aku kak, kita ini kan saudara." Ucap Ana.

Ana menyentuh lengan Elen dan menggenggamnya dengan kuat, kuku Ana menancap cukup kuat di permukaan kulit Elen.

Arghhh

Elen reflek menarik tangannya dengan kuat dan membuat Ana jatuh seketika.

Prang

Guci berukuran besar di dekat Ana jatuh seketika saat Ana menabraknya. Semua orang tentu saja kaget, bahkan beberapa pelayan langsung berlarian datang saat mendengar suara keras.

"Kak Elen!" Lirih Ana berurai air mata.

Ana jatuh terduduk di lantai dengan telapak tangan yang berdarah akibat menekan pecahan keramik yang berhamburan.

"Kenapa kakak sangat membenciku? Apa salahku, kak?" Lanjut Ana.

"Aku...... Aku gak melakukan apa-apa, tolong percaya padaku, Tante!" Jawab Elen.

Elen berusaha meraih tangan Airin, namun perempuan paruh baya itu malah menghindari nya.

"Dasar perempuan kejam!" Ucap Airin penuh penekanan.

Kemudian Airin buru-buru menghampiri Ana yang sedang jatuh di lantai.

"Ana, tangan kamu berdarah sayang." Ucap Airin dengan ekspresi cemas.

"Tidak apa-apa Tante! Ini hanya luka kecil, aku sudah biasa." Jawab Ana lirih.

"ELEN!" Teriak Kevin.

Elen semakin tidak tahu harus berbuat apa, keadaan sekarang tidak menguntungkan dirinya.

"Keterlaluan kamu!" Bentak Kevin.

"Vin, aku bisa jelaskan! Bukan aku yang melakukannya, Ana sendiri yang....." Jawab Elen takut.

Bruk

Belum sempat Elen meneruskan ucapannya, Ana sudah lebih dulu jatuh dan tak sadarkan diri.

"Ana!" Teriak Kevin.

Kevin langsung berlari ke arah Ana dan langsung menggendong Ana. Kevin berlari terburu-buru ke lantai dua di mana kamar Ana berada.

"Cepat hubungi dokter!" Titah Kevin.

"Vin, tunggu." Ucap Elen.

Kevin berbalik dan menatap kecewa ke arah Elen.

"Ana sedang sakit dan dia belum sembuh sepenuhnya, Elen! Apa kamu tidak lihat tangan Ana sedang cedera dan kamu dengan teganya membuat tangan kirinya terluka." Ucap Kevin tegas.

"Tapi, bukan aku yang melakukannya." Jawab Elen.

Kevin nampak tidak perduli dan berbalik melanjutkan langkahnya ke lantai dua.

"Selain bodoh, ternyata kamu sangat kejam, Elen." Ucap Airin dengan tatapan merendahkan.

Degh

Elen kembali meneteskan air matanya, kenapa semua orang tidak ada yang mempercayainya.

"Awas kamu Ana! Aku benci dan semakin benci sama kamu." Geram Elen sambil mengepalkan tangannya.

Sedangkan di kamar Ana Kevin dan Airin sangat cemas dengan kondisi Ana apalagi tangan Ana belum sembuh dan sekarang terluka. Tak lama Dokter datang dan langsung memeriksa kondisi Ana.

"Bagaimana Dokter?" Tanya Airin.

"Keadaan Nona Ana baik-baik saja dia hanya syok. Saran saya Nona Ana jangan terlalu banyak gerak apalagi tangan kanannya cedara, untuk saja tidak ada masalah serius pada tangan kanannya hanya luka kecil di tangan kirinya." Jelas Dokter.

"Baik Dokter saya akan ingat." Jawab Kevin.

"Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap Dokter.

Kemudian dia berdiri dan mengambil kotak peralatannya dan langsung pergi dari kamar Ana.

Tak lama Ana sadar dari pingsannya dan menampilkan raut wajah bingung karena Kevin dan Airin ada di kamarnya.

"Bagaimana keadaan kamu sayang?" Tanya Airin khawatir.

"Aku kenapa Tante?" Tanya Ana balik.

"Kamu baru saja pingsan sayang, sekarang kamu istirahat ya." Jawab Airin.

Kini hanya tinggal Kevin seorang diri di kamar Ana.

"Bagaimana keadaan kamu?" Tanya Kevin canggung.

Kevin tidak pernah bicara sedekat ini dengan Ana apalagi sampai benar-benar memperhatikan wajah Ana.

1
Nur Adam
lnju
Ty Kurniawan
jangan sampe kevin dan keluarga nya kena serangan jantung dan stroke
Osie
lama kale ana balas dendamnya
Ilyas Ari
cerita nya menarik
Jannah saffiyah
ibu - ibu di mall terima kasihh ... huh ingin ku ajar tu palakor /Angry/
Ilyas Ari
mampir thor
YAM
Luar biasa
kriwil
balas dendam pertamanya harus nginjek kepala si lastri sampek penyet
Fisee
cuiiiiiiiihhhh 🧠🧠🧠🐽🐽🐽🐽
Osie
yo Kevin cemburu eeee???? gimana dgn dirimu yg selingkuh sm ellen
Fitrian
cuiiiiiihhhhh kawin saja dengan pembantu rumah tangga 🤮🤮🤮🤮
Fitrian
cuiiiiiihhhhh ternyata ada otak udang di balik kadal tololll🤮🤮🤮
Fitrian
cuiiiiiihhhhh teratai putih bussukkk berbelatung bau pesing babii burriiikkkk 🤮🤮🤮🤮🤮 🤮🤮🤮🤮🤮
Fitrian
cuiiiiiihhhhh teratai putih bussukkk berbelatung bau pesing babii burriiikkkk 🤮🤮🤮🤮🤮
Fitrian
cuiiiiiihhhhh kau merebut uang bulanan Ana, dasar pencuri, maling, rampok setan betina jahhannaammmm 🤮🤮🤮🤮🤮
Fitrian
cuiiiiiihhhhh ciiiiiihhhhhh🧠🧠🧠 🐽🐽🐽
Fitrian
cuiiiiiihhhhh ciiiiiihhhhhh🧠🧠
Fitrian
cuiiiiiihhhhh lacur jahannam 🧠🧠🧠🐽🐽🐽🐽
Fitrian
mantap Thor👍
crazy uup dong thoor 😢
Fitrian
masuk penjara mebusokkk kau jadi penjahat betina belatung sampah bussukkk 🖕🖕🖕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!