NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kantin ESEMKAH

Rombongan berjumlah 20 biji itu kini berjalan menuju ke arah kantin. Mereka bak ingin mengadakan gusuran karena datang beramai - ramai.

Meeting komite tadi selesai tepat pukul 11.30, setengah jam lagi masuk ke jam istirahat ke dua.

Seperti yang dibilang oleh Bu Friska tadi pagi, bahwasannya belum ada pelajaran, maka mereka berani untuk menyerbu jalanan lorong menuji kantin.

" Tunggu woy, "

SEEETTTT

Serempak pasukan anti kalah itu berhenti ketika Bli yang selaku pemimpin jalan berhenti begitu saja.

Fajri dan Fajar yang berada di samping kiri dan kanan Bli pun ikut berhenti, memandang kebingungan ke arah Bli.

" Kenapa?" tanya Novi yang juga ikut celingukan.

Ajeng dan Pratiwi berada di barisan paling belakang, mereka berdua tampak menikmati suasana SMK yang jelas terasa baru dan asing bagi mereka.

Kini mereka saling berandangan karena tiba - tiba rombongan depan berhenti sehingga keadaan lorong macet sejauh 1 kilo.... Milimeter.

" Kalian tahu dimana kantinnya? " tanya Bli sambil cengar cengir, sebelah tangannya menggaruk belakang rambutnya yang terpotong rapi.

KRIK KRIK

Puk,

Serentak semuanya tepuk jidat dengan wajah campur aduk paduan dari kesal, jengkel, marahdan juga... Laper.

" Ishh, apalah.. Tak kiro sampean ngerti kantin ne neng endi, " sengit Desi mewakilkan perasaan semua orang.

( kirain kamu tahu dimana kantinnya)

Bli menggaruk kembali bagian kepalanya ketika mendengar ucapan Desi. Yang lainnya tidak bisa untuk tidak merasa lucu dengan adegan ini.

“ Ada apa sih? Nggak tahu kantin?” Pratiwi menyeret Ajeng untuk maju ke depan dan mengetahui situasi dan kondisi terkini. Cis, macam berita sajalah.

“ Ini, si Bli. Udah mah kita ikuti bak anak ayam ngikutin induknya, eh dia malah nggak tahu dimana letak kantinnya,” jelas Anggara sambil terkekeh menertawakan kebodohan mereka semua.

Maklum untuk belum mengetahui dimana letak kantin di sekolah baru bukan? Apalagi mereka tidak pergi kesana saat jam – jam istirahat yang memungkinkan mengikuti arus gerak kakak – kakak seniornya maupun siswa murid baru yang lainnya.

Jika mereka mengikuti arus ramai lautan siswa yang pastinya akan menuju ke kantin begitu jam istirahat dibunyikan.

“ Apa yang harus dipusingkan? Tanya itu pada staff sekolah,” Ajeng menunjuk dengan santai ke arah seorang paruh baya yang mereka semua yakini sebagai tukang kebun di sekolah ini.

Serentak, sekarang Pratiwi yang mengambil alih memimpin jalan, ia mengajak rombongan kelasnya untuk mendekati sosok paruh baya ini.

“ Pak,” panggil Pratiwi dengan sopan, sosok dengan wajah lembut itu mendongakkan wajahnya an tersenyum lebar melihat sekumpulan remaja yang terlihat masih baru, Fresh, dan polos itu.

“ Ya nduk,” tanyanya dengan lembut. Tangannya yang sudah mulai mengeluarkan tanda – tanda penuaan tengah memegang erat gunting rumput.

“ nyuwun sewu badhe tangklet pak, menawi arah teng kantin pundhi nggeh?” suara Pratiwi yang halus dan lembut terdengar sungguh mengesankan tidak hanya di telinga bapak paruh baya itu. Sebagian dari teman – teman barunya juga melongo menatap penuh takjub ke arah Pratiwi yang mengeluarkan kemampuannya dalam berbahasa jawa kromo inggil.

Hei, wajar mereka semua terkejut, tidak semua anak muda di tahun – tahun ini mengetahui dan menerapkan bahasa kromo inggil ini.

( mohon maaf mau tanya pak, kalau arah ke kantin kemana ya,)

( NB: untuk sekedar informasi, bahasa di jawa terdiri dari 3 tingkatan. Bahasa kromo inggil : bahasa yang digunakan untuk berbicara dengan orang tua seperti bapak ibu dan orang yang lebih tinggi derajatnya.

Bahasa kromo alus : bahasa yang digunakan untuk orang tua kepada orang yang lebih muda tetapi memiliki kedudukan yang tinggi

Bahasa ngoko digunakan untuk sesama teman)

Bapak tukang kebun alias Pak Yono ini tersenyum semakin cerah ketika ia mendapati generasi muda yang masih mengetahui sopan santun yang tinggi apalagi kepada kalangan dirinya yang hanya seorang tukang kebun.

“ Oh cah ayu dan bagus ini ingin ke kantin? Ini, silahkan ikuti lorong kelas sampai lorong Lab Komputer diujung sana dan kalian tinggal belok ke kanan,” ucap Pak Yono dengan menunjukkan gesture tangan menunjuk ke arah yang ia maksud.

“ Waah, ternyata dekat dengan kelas kami, terima kasih banyak ya pak, permisi,” sahut Adi samil sedikit membungkukkan setengah tubuhnya, lalu memimpin teman sekelasnya mengikuti arahan dari pak Yono ini.

Ajeng melirik kearah teman sekaligus Bestienya ini dengan kagum, meskipun ia sendiri juga menguasai bahasa kromo inggil, tetapi ia masih mau untuk bersuara di. Sekali lagi ia merasa bangga dan senang bisa memiliki teman yang ‘ tidak tahu malu ‘ ini

Rombongan sirkus RPL I ini segera menyusuri lorong, mereka juga sempat melirik kearah Lab Komputer yang tertutup setengahnya, menampilkan sederet komuter meja yang tampak sangat menggoda.

“ Entah besok atau kapan, kita juga akan masuk ke ruangan ini,” Hibur Ajeng kepada para temannya ini.

“ Uhm,” angguk semuanya dengan penuh semangat.

Tak sampai 5 menit berjalan, mereka akhirnya menemukan sebuah bangunan cukup besar di samping laboratorium Komputer. Tulisan di Plakat  berbunyi “ KANTIN SMKN 1 SEMANG “ seolah menjadi angin yang segar untuk mereka semua.

Tanpa basa basi lagi, segera saja mereka semua berhamburan untuk masuk. Ada yang langsung memesan ada juga yang masih menikmati desain dari kantin yang memang begitu – begitu saja.

Kantin ini terdiri dari 2 ruangan, 1 ruangan tempat si ibu menyiapkan makanan berat dan 1 lagi ruangan luas yang berisi deretan bangku – bangku panjang dilengkapi dengan meja panjang khas kantin pada umumnya.

Ibu kantin menyediakan makanan berat berupa soto ayam dan juga mie ayam yang nggak ada ayamnya! Ada juga sederet gorengan tempe, tahu isi, risoles ayam, dan juga bakwan sayur atau bala – bala.

Di gantungan paling depan, terdapat aneka chiki – chikian yang berharga 100 rupiahan. Ada juga jajanan rambut nenek, permen ting – ting kacang, dan masih banyak lagi.

Untuk minumannya, Ibu kantin juga menyediakan minuman kemasan, ada A*e – A*e, Ok*y jelly Drink, dan juga minuman seduh lainnya.

“ Hei, kamu mau makan apa?” tanya Ajeng kepada Pratiwi dan para gadis lainnya, mereka semua sudah terpisah dengan para bocah lakik yang sudah bertempur dengan aneka makanan dan minuman yang dipilih.

“ Gimana kalau nyobain kombinasi kuah soto dan gorengannya,” usul Pratiwi, jawaban Tiwi ini sontak menimbulkan pertanyaan besar di wajah para ciwi – ciwi.

“ Sepupuku bilang jika itu sangat enak,” Pratiwi angkat bahu dan berdiri menuju ke ibu kantin.

“ Bu, mau kuah soto sama gorengan ya, minta sambel juga. Nanti sambelnya di hitung saja,” ucap Pratiwi di bawah pengawasan Ajeng dan yang lainnya.

Ibu kantin tampak mengangguk sambil tersenyum lebar tanpa adanya penolakan, sepertinya ini memang sudah terbiasa.

Pratiwi dengan lihai meracik makanannya. 2 tempe goreng disuwir – suwir menjadi potongan kecil – kecil, tambah potongan risol. Lalu diberi sambal cabe banyak – banyak, tuang saus pedas dan ditambah guyuran sedikit kecap.

Sebagai sentuhan terakhir, Ibu kantin memberikan kuah soto sekitar 150ml.

Warnanya yang merah kecoklatan menjadi tampilan menggiurkan bagi anak – anak gadis yang pastinya keranjingan akan makanan pedas ini.

( kangen banget sama sajian khas dari sekolahku, terima kasih pada bu Gie di smk ku, terima kasih kepada Mbokde jen yang mengajariku meracik makanan ini..

Ayoo, kalian ada juga nggak makanan yang bikin kalian ingat pas masih di SMK?) 

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!