"Bu, aku tak ingin di jodohkan!" ucap Tania.
Namun sayang waktu pertunangan mereka hanya tinggal menghitung jam saja. Rasanya Tania ingin kabur dari sana. Namun Tania tak tahu kemana.
"Sudahlah sayang, kau harus menurut! Pria itu sudah mapan. Kau tidak perlu bekerja lagi. Cukup mengurusnya saja!" sahut bu Rosa.
Tania terdiam. Selama ini dia lah yang menjadi tulang punggung keluarganya semenjak ayah nya meninggal.
"Tapi bu, bagaimana dengan sekolah Rania jika aku menikah nanti?" ucap Tania.
Bu Rosa menarik nafasnya pelan. "Kau tidak perlu khawatir ibu sudah mengaturnya! Kau cukup turuti ibu saja!" sahut Bu Rosa.
Sebenarnya Bu Rosa hanya ingin melihat putrinya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rekaman CCTV
Andika terdiam sejenak. Ia berpikir bagaimana bisa Tania mengalami ini semua. Andika langsung menghubungi Dadang dan meminta membuka rekaman CCTV sebelum Tania jatuh.
"Pak Dadang, cepat kau lihat rekaman CCTV sebelum Tania jatuh!" titah Andika.
"Baik tuan!" sahut Pak Dadang.
Lantas Pak Dadang langsung menuju ke ruang pribadi Andika. Bik Ijah merasa heran mengapa Pak Dadang masuk ke ruang pribadi Andika.
"Apa yang kau lakukan? Kau bisa kena pecat jika Tuan Andika tahu!" ucap Bik Ijah.
Pak Dadang menatap nya. "Justru aku di perintah olehnya untuk melihat rekaman kemarin! Mumpung kau ada di sini, sebaiknya kau temani aku!".
Bik Ijah pun menurut, lantas Pak Dadang membuka rekaman saat kejadian itu. Kedua mata mereka terbelalak melihat rekaman itu.
" Bukankah itu nona Natalia? Kenapa dia seperti ketakutan begitu?"ucap Bik Ijah.
Lantas Pak Dadang memundurkan video sebelum Natalia pergi meninggalkan rumah itu. Kedua mata mereka semakin terbelalak bahwa ternyata Natalia ada di kamar Tania saat kejadian itu namun mereka tak tahu apa yang di perbuat nya.
Tak berapa lama ponsel Dadang kembali berdering.
"Siapa?" tanya bik Ijah.
Pak Dadang hanya menunjukkan ponselnya lantas menggeser layar hijau.
"Sudah kau temukan? Cepat kirim ke padaku! " titahnya.
Pak Dadang mengcopy dan mengirim rekaman itu kepada Andika. Setelah itu Andika menyudahi panggilan itu.
"Apa mungkin nona Natalia yang melakukan nya? Dia dengan sengaja mendorong nona Tania?! " ucap Bik Ijah .
"Entahlah! Aku juga berpikir hal yang sama" sahut Pak Dadang.
Mereka tahu jika Natalia tak menyukai Tania. Sehingga mereka menyimpulkan seperti itu. Sementara Andika terkejut melihat rekaman itu. Ia merasa Natalia di balik kecelakaan yang menimpa Tania.
Lantas Andika menghubungi nomor ponsel Natalia, namun sayang ponselnya tidak aktif.
"Sialan! Kemana dia, kenapa susah sekali di hubungi! ".
Lantas Andika kembali menghubungi Pak Dadang dan bertanya padanya keberadaan Natalia. Namun nihil Natalia tak berada di rumah. Andika masuk ke dalam kamar rawat inap Tania. Dan berpamitan pada mertua dan adik iparnya.
" Bu, Rania, aku pergi sebentar! "ucapnya.
Lantas mereka hanya mengangguk. Andika langsung menancap gas nya menuju apartemen Natalia. Ya! Sebelum ke rumah sakit Andika berada di sana hingga ia yakin jika Natalia masih di apartemennya.
Tingnong
Andika berulang kali memencet beli itu hingga membuat Natalia dan Roni kelabakan. Ya! Saat ini Natalia sedang bergulat dengan kekasihnya. Sebab Andika meninggalkannya begitu saja saat Natalia masih terbawa nafsu hingga ia memutuskan untuk memanggil Roni demi melepaskan hasratnya.
"Bagaimana ini, kenapa pria itu ke mari?" ucap Roni.
"Bersembunyi lah, aku akan membuka pintunya" sahut Natalia gugup.
Bagaimana tidak gugup. Mereka sangat panik melihat Andika. Tak berapa lama Natalia membuka pintu nya.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau lama sekali?" ucap Andika.
Andika terkejut, ketika mendapati sepasang sepatu pria yang jelas-jelas bukan miliknya. Namun Andika menghadapi dengan santai. Ia ingin tahu siapa yang berada di apartemen Natalia.
"Maafkan aku! Aku tadi tertidur" alibi Natalia.
Namun Andika tak percaya begitu saja. Ia melirik ke ranjang. Seperti nya mereka baru saja bergumul di sana. Dengan cepat Natalia merapikan ranjangnya.
"Tadi aku ingin mengganti seprei nya" alibi nya lagi.
Lantas Andika langsung menuju ke toilet. Andika terhenyak melihat seorang pria yang bertelanjang dada bersembunyi di sana. Andika menarik nafasnya dan membuangnya kasar.
"Natalia! " bentak nya.
gak rela aq...