NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Alhamdulillah, terimakasih Rika" ucap Bu Siti selesai menghitung jumlah keuntunga bisnisnya. "Iya bu, sudah menjadi kewajiban saya untuk merinci semuap dan memberikan keuntunganya pada ibu" ucapnya. "Ini uang untuk membeli bebek besok, dan ini untuk menambah stok segala kebutuhan depot kita seperti beras, minyak, telur, segala macam bumbu dapur dan lainya" ucap Rika lagi. "Ini dari saya setoran parkiran" ucap Pak Heru memberikan uang pecahan dua ribuan dan lima ribuan pada rika. "Iya pak saya hitung dulu" ucap rika mulai menghitung jumlah uang yang du dapat dari tempat parkir. "Uang dari parkiran total keseluruhan hari ini ada sekitar dua ratus enam puluh tujuh ribu rupiah pak" ucap rika yang juga memasukkan dana parkir pada buku kas harian. "Uang parkir sudah saya terima pak" ucap rika menyodorkan laporan pada pak heru dengan maksud agar di tanda tangani. "Alhamdulillah ini bu laporan tambahan hari ini silahkan ibu periksa dulu" ucap rika menyerahkan hasil laporan dan jumlah uang yang sudah dibaginya apakah sesuai atau tidak. "Baiklah" ucapnya "untuk laporan selama ibu pergi sudah saya kirimkan rekapan filenya ke whatsap ibu, dan untuk keuntunganya sudah saya kirimkan ke rekening ibu" sela rika saat bu siti memeriksa dengan teliti hasil laporan yang diberikan. "Alhamdulillaah semua sesuai" ucap bu siti.

"Syukurlah kalau sesuai" ucap Rika tersenyum. "Sekarang kalian bisa istirahat, sudah pada makan belum" ucap Bu Siti. "Alhamdulillah saya dan suami sudah Bu" ucap Rika. "Iya Bu saya juga sudah tadi" jawab pak Heru. "Bu sepertinya masih ada sisa enam bebek goreng di dapur" pungkas Edi. "Oya, kalau begitu kamu bagi saja Rika, buat kamu dan juga buat pak Heru" ucap Bu Siti. "Iya Bu terimakasih saya siapkan dulu ya" ucap Rika, segera membungkuskan Nasi bebek goreng yang masih tersisa. "Bu saya pamit pulang dulu" ucap pak Heru setelah memakai helm dan jaketnya. "Iya pak Heru, hati-hati pulangnya" pungkas Bu Siti. "Pak Heru seperti biasa ini buat bapak" ucap Rika memberikan dua bungkus kotak pada pak Heru. "Iya terimakasih, saya pulang dulu" ucapnya menerima pemberian Rika dan bergegas keluar dari depot untuk pulang ke rumah. "Mas ayo pulang, sudah selesai beres-beresnya" ucap Rika. "Sudah ini juga lagi bersiap" ucap Edi setelah menyelesaikan pekerjaanya di sebuah dapur. "Bagaimana Rika kamu sudah selesai belum" ucap Edi. "Sudah mas ayo kita pulang, pamit dulu pada ibu" ucap Rika. "Bu saya dan istri pulang dulu" ucap Edi. "Bu saya bawa ini saja, yang ini buat ibu dan Bhima, kami pamit dulu assalamualaikum" ucap Rika mengambil satu kantong plastik berisi dua kardus nasi bebek dan menyusul pak Heru serta suaminya yang keluar lebih dulu. "Waalaikum salam, terimakasih ya kalian hati-hati pulangnya" jawab Bu Siti yang melihat satu persatu karyawan nya meninggalkan depot. "Bhima sudah malam, ayo kita pulang" ucap Bu Siti setelah membaca dan menutup buku laporan yang lain. "Iya Bu, Bhima juga sudah mengantuk" ucap Bhima. Bhima keluar lebih dulu disusul oleh Bu Siti dengan membawa kantong plastik berisi dua dus nasi bebek goreng yang ada di meja kemudian mematikan semua lampu dalam ruangan dan melangkah keluar untuk menutup pintu depot, setelah itu berjalan menuju gerbang untuk membukanya agar mobil yang dikendarai Bhima bisa keluar dan menutupnya kambali serta mengunci dengan rapat. Bu Siti kemudian naik dalam mobil dan Bhima melakukan kendaraan dengan perlahan menuju rumah.

★★★

Adzan subuh sudah berkumandang di Kampung Jeruk Desa Beringin Kota Kediri. Suara adzan yang bisa didengar di segala penjuru arah yang berada di Kampung tersebut. Tak terkecuali Ratna yang segera bangun setelah mendengar suara adzan. "Alhamdulillah, sudah subuh, jam berapa ini" ucap Ratna setelah terbangun dan perlahan membuka matanya. Ratna turun dari tempat tidurnya dan melangkah ke kamar mandi yang berada tidak jauh dari dapur. "Selamat pagi masak apa hari ini" ucap Ratna menghampiri Bu Sri yang tengah memasak setelah keluar dari kamar mandi. "Sudah bangun Nduk, hari ini ibu masak sayur nangka muda" jawab Bu Sri. "oo, Ratna sholat subuh dulu ya Bu" ucap Ratna kembali ke kamar untuk melaksanakan sholat subuh terlebih dahulu." Iya" ucap Bu Sri tersenyum ketika Ratna meninggalkan dirinya yang memasak di dapur. "Tok tok tok, nur bangun sholat subuh" ucapnya mengetuk pintu kamar nur dan Ratna pun segera masuk ke dalam kamarnya untuk melakukan sholat subuh.

Mendengar pintu kamarnya diketuk nur segera bangun dari tidurnya dan segera ke kamar mandi untuk bersuci dan berwudhu terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat subuh. "Bu bapak mana" ucap Ratna. "Bapak sengaja berangkat lebih pagi untuk mencari kayu, agar bisa secepatnya pulang dan bisa sarapan bersama kalian sebelum berangkat sekolah" ucap Bu Sri yang masih mengingat jika Ratna masih sekolah. "Ibu lupa ya kalau Ratna kan sudah tidak sekolah, sekarang sibuk mencari pekerjaan di kota" ucap Ratna dengan wajah cemberut karena masih di anggap sebagai anak sekolah. "Itu maksud ibu" sela Bu Sri. "Apapun alasannya bapak mau sarapan bersama kalian sebelum kalian semua berangkat" ucap Bu Sri menjelaskan. "Yasudah Bu, Ratna kedepan dulu, seperti biasa menyapu halaman" ucap Ratna melangkah ke luar rumah untuk mengambil sapu lidi dan menyapu halaman rumah.

★★★

Begitu mendengar suara adzan Bhima bergegas bangun dan melangkah ke kamar mandi yang berada di kamarnya untuk mandi pagi terlebih dahulu kemudian mengenakan pakaian yang rapi dan pergi dengan menggunakan sepeda motor guna melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid terdekat. "Alhamdulillah, ini adalah hari pertama aku pergi ke masjid dengan wajah baru setelah hampir satu tahun lebih tidak datang ke sini" ucap Bhima bergegas keluar dari masjid hendak pulang.

Bhima berjalan ke arah sepeda motornya yang terparkir. Langkanya terhenti seketika ia mengingat Ratna. "Ratna apa kabar kamu" ucapnya lirih. "Apakah kamu tahu dengan wajahku yang sekarang ini" pungkasnya dalam hati. Bhima melajukan sepeda motornya menelusuri jalanan mengarah jalan yang berbeda dengan dari rumahnya. Bhima mengarah ke sebuah jalan yang justru mengarah ke rumah Ratna.

Bhima menghentikan motornya tepat dibawah pohon yang ada dipinggir jalan di depan rumah Ratna dan melihat bahwa saat ini Ratna sedang menyapu halaman. "Nur kalau sudah sholat bantu buang sampah daunya" ucap Ratna. "Iya, sebentar" Jawab Nur.

Tak lama kemudian Nur datang dan membatu membuang sampah dedaunan yang sudah dikumpulkan oleh Ratna. Nur membuang sampah tersebut di tempat sampah yang berada di tepi jalan berada tidak jauh dari tempat Bhima berhenti saat ini. "Astagfirullah halladzim mengapa nur datang kesini" ucapnya lirih, seketika Bhima turun dari motor dan mengambil ponsel yang ada di sakunya segera membalikkan badan dan berpura-pura sedang menelepon.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!