NovelToon NovelToon
Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Lari dari Pernikahan / Selingkuh / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Caroline menikah dengan Bastian selama 13 tahun, dan selama itu juga tidak pernah ada kebahagiaan didalam pernikahannya. Bahkan ketika Caroline menjadi buta karena menyelamatkan Bastian, pria itu seolah tidak peduli bahkan tega berselingkuh. Di saat terakhirnya, Caroline berdoa jika dia bisa memutar kembali waktu, dia tidak akan pernah menikah dengan Bastian.
Tak disangka dewa mengabulkan permohonannya dan membuat Caroline kembali ke masa lalu. Caroline kembali di hari ketika dirinya dan Bastian menikah.
....
"Aku Caroline Rexalion membatalkan pernikahanku dengan Bastian. Aku tidak sudi menikah dengan sampah sepertimu" seru Caroline dihadapan semua tamu undangan.
"Caroline, jangan main - main. Apa - apaan sikapmu ini?" Bastian marah dan mencengkeram Caroline.
"Kau baji*ngan sialan. Mati saja kau.. Buagh" Ucap Caroline dan meninju Bastian tepat dihidungnya lalu segera pergi meninggalkan altar.
"Caroline.. Kembali kau!!!" Teriakan Bastian dibalas dengan acungan jari tengah oleh Caroline.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

"Terima kasih nona - tuan, sudah menolong Liana dan mengantarnya pulang" sahut ibu Liana, gadis penjual bunga yang diganggu oleh preman - preman itu. Setelah Louis menghajar preman - preman itu dan mereka mengetahui bahwa Caroline adalah cucu dari Phillip Rexalion, mereka serta merta melarikan diri.

"Tidak apa - apa, lagipula kami juga sedang dalam perjalanan kembali kerumah. Kalau begitu kami permisi dulu" pamit Caroline.

"Bagaimana kalau tuan dan nona minum secangkir teh sebelum pergi. Setidaknya ini yang bisa saya lakukan untuk membalas kebaikan nona. Tapi mohon maaf jika saya hanya bisa menyajikan teh berkualitas rendah" ucap sang ibu.

Caroline menoleh ke arah Louis dan tak disangka laki - laki itu mengangguk setuju. Akhirnya mereka pun masuk kedalam rumah kecil itu. Didalam rumah itu rupanya Liana tinggal bersama dengan ibu dan juga 4 orang saudaranya yang masih kecil bahkan ada yang masih bayi, dia sama sekali tidak melihat keberadaan sang suami.

"Maaf tapi apa anda hanya tinggal sendiri bersama Liana dan juga adik - adiknya?" tanya Caroline.

"Benar, suamiku sudah lama meninggal karena kecelakaan saat sedang pergi menambang Sehingga saya harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka" kata sang ibu.

"Tapi bukankah seharusnya Liana pergi bersekolah?" tanya Caroline lagi.

Perempuan itu menggeleng, dirinya mengatakan bahwa dia tidak memiliki cukup biaya untuk membiayai sekolah Liana ditambah dengan anak - anaknya yang masih sangat kecil dan membutuhkan dirinya membuat dia tidak bisa leluasa mencari pekerjaan yang layak. Selama ini Liana yang membantu ibunya dengan sekedar menjual apapun yang bisa mereka jual, bunga, tanaman obat atau bahkan berbagai jenis kerajinan tangan buatan ibunya.

Saat Caroline mendengarkan cerita perempuan itu, matanya tertuju kepada mesin jahit tua dan beberapa jenis pakaian jadi buatan ibu Liana. "Kalau boleh tahu siapa nama anda?" tanya Caroline kemudian.

"Ah.. Maafkan ketidaksopanan saya. Nama saya Rossy. Apa anda ingin melihat pakaian - pakaian itu?" tanyanya pada Caroline.

Wanita itu kemudian berdiri dan mengambil tumpukan pakaian yang terlipat rapi disamping mesin jahit tua miliknya. "Ini adalah pakaian - pakaian yang saya jahit sendiri untuk anak - anak saya, karena saya tidak memiliki uang untuk membeli pakaian baru. Jadi terkadang saya meminta sedikit sisa kain dari pabrik yang sudah tidak digunakan untuk saya jahit menjadi pakaian seperti ini" jelasnya malu.

"Rossy, ini sangat bagus. Pakaian yang kau jahit ini indah sekali, jika melupakan kualitas kain yang kau gunakan, pakaian ini pasti akan laku keras jika kau menjualnya" ucap Caroline dengan wajah berbinar - binar.

Detil jahitan di pakaian itu begitu rapi, nyaris tanpa cacat. Bahkan saat Caroline melihat gambar pola yang masih belum dijahit, dia bisa menebak bahwa kemampuan Rossy sangat mumpuni untuk membuat pakaian yang lebih baik dari yang dia pegang saat ini.

"Nona, jangan berkata seperti itu. Bagaimana mungkin saya menjual pakaian yang buruk seperti ini? Tidak akan ada yang mau membelinya" kata Rossy.

"Tidak , percayalah padaku. Aku akan membantumu menjual pakaian - pakaian yang kau buat ini. Apa kau mau bekerja denganku?" tanya Caroline.

Mendapat tawaran seperti itu tentu saja membuat Rossy terkejut sekaligus senang, tapi sesaat kemudian raut wajahnya berubah ketika dia melihat anak - anaknya yang masih kecil.

Menyadari kekhawatiran Rossy, Caroline kemudian menawarkan sesuatu kepada Rossy. "Kalau kau bersedia bekerja denganku, aku akan menyediakan tempat untuk anak - anakmu sehingga kau bisa bekerja dengan tenang. Selain itu dengan uang yang kau dapatkan, kau bisa membiayai sekolah Liana dan juga memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anakmu yang lain" tawar Caroline.

Louis yang sedari tadi diam menatap kagum pada Caroline yang terlihat bersemangat untuk merekrut Rossy menjadi salah satu pegawainya, "Kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali. Aku rasa kau bisa melihat kalau Caroline benar - benar serius merekrutmu bekerja dengannya" kata Louis.

"Tapi kenapa nona ingin merekrut saya. Saya tidak memiliki pendidikan yang tinggi, yang saya bisa hanyalah menjahit seperti yang diajarkan oleh mendiang ibu saya. Saya rasa masih banyak orang lain yang lebih dari mampu daripada saya" kata Rossy lagi.

Caroline tersenyum, " Aku berencana membuka bisnis baru. Sejujurnya aku masih belum merencanakan bisnis apa yang akan aku kerjakan. Tapi setelah aku melihat hasil kerjamu aku menjadi yakin bahwa aku bisa mengembangkannya. Selain itu, aku merasa sayang jika kemampuanmu itu terkubur ditempat seperti ini. Aku hanya perlu kau percaya denganku, kalaupun bisnis ini gagal aku tidak akan menuntutmu untuk bertanggung jawab atau meninggalkanmu begitu saja. Kau tidak perlu khawatir, kau hanya perlu bekerja dengan baik" jelas Caroline.

"Banyak orang yang lebih dari mampu untuk pekerjaan ini, tapi sedikit orang yang memang benar - benar bekerja dari hati mereka dan orang - orang seperti itu tidak akan mengkhianatiku"

"Jadi apakah kau mau bekerja denganku?" tanya Caroline lagi.

Rossy mengangguk setuju, "Saya bersedia nona. Saya berjanji akan bekerja sungguh - sungguh dan tidak akan mengecewakan nona. Terima kasih atas kesempatan yang nona berikan kepada saya" kata Rossy lagi.

"Good...  Jadi yang harus kalian lakukan sekarang adalah mengemasi barang - barang kalian dan ikut denganku sekarang juga" kata Caroline.

"Ikut kemana nona?"

"Tentu saja ke ibukota, kau tidak berpikir untuk tetap tinggal disini saat kau sudah bersedia bekerja denganku bukan" senyum Caroline lagi.

"Ah... tapi untuk sekarang kau tinggal di kediaman kakekku dulu. Karena kakek tua itu tidak akan mengijinkanku pulang ke ibukota jika dia belum puas menaikkan massa ototku" keluh Caroline.

Sekali lagi Louis tersenyum, selagi Rossy dan kelima anaknya bersiap - siap. Mereka berdua menunggu di luar rumah.

"Aku tidak tahu kalau kau memiliki sisi seperti ini" tandas Louis.

"Sisi apa yang kau maksud?" tanya Caroline yang terus menatap Louis memperhatikan luka dibibirnya akibat perkelahian dengan preman yang mengganggunya itu.

"A-ada apa kau mendekat begini?" tanya Louis saat Caroline tiba - tiba berjinjit dan menatap bibirnya lekat - lekat.

Caroline mengambil tissu dari dalam tasnya dan mengusap bibir Louis, sikap itu langsung membuat Louis mundur beberapa langkah sambil menutup bibirnya.

"Se-sedang apa kau?" tanya Louis berusaha menahan diri untuk tidak gugup.

"Bibirmu terluka dan berdarah, menunduklah aku akan membersihkannya. Kau tidak berniat menyuruhku berjinjit seperti ini lebih lama kan?" tanya Caroline.

"Berikan padaku, aku bisa melakukannya sendiri" ucap Louis malu.

"Pfft..." Caroline tak bisa menahan senyum melihat Louis yang tampak malu - malu dihadapannya.

"Ternyata dia bisa menunjukkan sisi lucu seperti ini" pikir Caroline.

Setelah menunggu beberapa saat Rossy dan kelima anaknya pun keluar dengan membawa barang - barang mereka yang rupanya lebih sedikit dari yang Caroline bayangkan.

"Apa kau tidak membawa barang - barang yang lain lagi?" tanya Caroline.

Rossy menggeleng, "Kami tidak memiliki banyak barang jadi hanya ini yang bisa kami bawa"

"Ya sudah kalau begitu, ayo kita berangkat sekarang. Hari semakin siang dan aku tidak ingin kakek mengomel lebih banyak" ujar Caroline.

****

Sementara itu di ibukota.....

Edward meremas koran yang memuat berita tentang Caroline, rupanya beredar rumor jika Caroline adalah seorang wanita liar yang suka berkencan dengan banyak pria. Bahkan beredar juga rumor yang mengatakan bahwa Caroline suka menghabiskan malam panas dengan beberapa pria sekaligus, rumor itu semakin diperkuat dengan munculnya foto - foto yang beredar di masyarakat.

Foto - foto itu menampakkan wajah Caroline bersama dengan beberapa pria yang di buramkan.

"Theo, cari tahu siapa yang menyebarkan rumor seperti ini dan bawa dia kehadapanku. Beraninya dia merendahkan reputasi Caroline seperti ini" geram Edward.

"Tuan saya rasa pernikahan nona Caroline harus dipercepat jika memang tuan berniat menjodohkannya dengan tuan Louis. Mungkin dengan begitu, Bastian akan berhenti mengejar Caroline dan rumor ini akan mereda" saran Theo.

Edward memang berniat menjodohkan Caroline dengan Louis tapi itu jika Caroline bersedia, "Di situasi seperti ini mungkin apa yang disarankan oleh Theo akan berhasil" pikirnya.

"Theo, kita akan pergi menyusul Caroline ke kediaman ayahku. Siapkan semuanya" kata Edward kemudian.

"Caroline harus segera menikah dengan Louis" gumamnya

****

****

1
Aiko Clearesta
up thor wlau badai mnghdang
Anita Jenius
Ceritanya keren kak.
5 like + /Rose/buatmu sebagai hadiah perkenalan dariku. semangat ya kak.
Seraphine E: terima kasih banyak kak. 🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Aku mampir kak.. salam kenal..
Seraphine E: salam kenal juga kak.
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Bilqies
hai kak aku mampir yaach

jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"
Seraphine E: thank you kak
total 1 replies
Araa
Semangat thoor😆
Seraphine E: thank you kak /Angry//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!