NovelToon NovelToon
Sepupuku Maduku

Sepupuku Maduku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:858.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim Yuna

Memiliki Suami tampan,baik, penyanyang, pengertian, bahkan mertua yang baik adalah sebuah keberuntungan. Tapi bagaimana jika semua itu adalah hanya kamuflase?

Riska Sri Rahayu istri dari Danang Hermansyah. Mereka sudah menikah selama 4 tahun lebih namun mereka belum memiliki buah hati. Riska sempat hamil namun keguguran. Saking baiknya suami dan mertua nya tidak pernah mengungkit soal anak. Dan terlihat sangat menyanyangi Riska, Riska tidak pernah menaruh curiga pada suaminya itu.

Namun suatu hari Riska terkejut ketika mendengar langsung dari sang mertua jika suami nya sudah menikah lagi. Bahkan saat ini adik madu nya itu tengah berbadan dua.

Riska harus menerima kenyataan pahit manakala yang menjadi adik madu nya adalah sepupu nya sendiri.

Sanggupkah Riska bertahan dan bagaimana Riska membalaskan sakit hati nya kepada para pengkhianat yang tega menusuk nya dari belakang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Mencoba Berbicara dengan Mama

Pekatnya malam kian terasa. Namun, rasa kantuk pun sepertinya enggan mendatangiku. Sebab otak ku masih terus saja berpikir bagaimana cara menyampaikan pada Mama tentang pengkhianatan Mas Danang dengan Siska di belakangku.

Apabila aku memaksa menyampaikan, khawatir Mama kembali drop sebab kepikiran. Dan sungguh aku tidak mau itu terjadi. Namun, menyimpan masalah ini seorang diri berarti aku siap di hakimi oleh wanita yang mengandung dan melahirkan ku. Mama akan terus menganggap aku istri pembangkang.

Pilihan yang serba sulit. Ini bagai makan buah simalakama untukku. Siapkah beliau mendengar semua ini?.

Di atas lantai ubin, aku mondar mandir tak jelas. Namun, belum aku temukan jalan keluarnya dari permasalahan nya ini. Sementara, kegundahan terus merajai hatiku. Segera kubawa langkah kaki menuju dapur. Mungkin setelah meneguk segelas kopi maka ide pun akan muncul.

"Ris, belum tidur kamu, Nak." Mama datang menghampiri aku yang sedang mengaduk kopi di dalam gelas.

Aku mendongak, lalu menatap wajah teduh yang selalu kurindukan itu. Aku menggeleng pelan.

"Mama sendiri kenapa belum tidur?." Seulas senyum kupersembahkan untuk Mama.

"Mama ingin pipis," wanita yang pernah mempertaruhkan nyawa nya sendiri itu segera masuk ke kamar mandi.

Kutarik kursi di depan meja makan. Lalu menjatuhkan bobot tubuh ini di atasnya.

Sesekali kupijit pelipis yang berdenyut nyeri. Aku gamang. Antara ingin menyampaikan atau menutup rapat pengkhianatan mereka dari mama. Ku pandangi kepulan asap di atas minuman berwarna hitam pekat tersebut dengan pikiran terus melayang.

"Ada apa sebenarnya dengan mu, Nak? Tidak biasanya kamu seperti ini? ada sesuatu yang mama tidak tahu?." Tanya mama bersamaan dengan deritan kursi yang di tarik. Aku menoleh, menatap Mama yang kini sudah duduk di sampingku.

"Mama mau kopi, teh manis, wedang jahe atau bandrek? barang kali Mama mau ikut ngopi." Siapa tahu setelah duduk berdua seperti ini aku memiliki celah untuk menyampaikan pada Mama.

"Ehhmm....sepertinya enak minum bandrek. Mama mau minum bandrek saja, Nak." Aku menganguk.

Lalu aku segera berjalan menuju lemari penyimpanan makanan yang tidak jauh dari tempat duduk. Aku simpan serbuk minuman dari Jawa Barat yang berbahan dasar dari jahe tersebut aku mendapatkan kiriman dari teman di tanah Pasundan sebelum datang ke rumah mama.

"Siska sudah menikah Mah?." Ku Letakkan secangkir bandrek di hadapan mama.

"Kamu belum tahu ya? Iya, Siska sudah menikah waktu mama berangkat umroh. Pihak suaminya menginginkan pernikahan mereka dipercepat takut kehilangan Siska katanya. Bahkan menikahnya pun tidak disini, Siska menikah di pihak mempelai pria, dari sini hanya keluarga inti saja." penjelasan Mama mampu membuatku tersenyum beberapa saat.

Pandai sekali mereka mengarang cerita, jelas tidak menikah disini. Mereka disini artinya siap dicap pelakor, oleh orang-orang sekitar sebab telah lancang menikah dengan suami sepupunya sendiri, dan sepertinya mereka mempercepat proses pernikahannya sebelum Mama pulang dari tanah suci agar mereka memiliki alasan untuk tidak mengajak mama dalam perkawinan tersebut.

Mama umroh berarti baru berjalan sekitar 4 bulan yang lalu. Segera ingatanku berjalan melewati tembok-tembok dan mesin lorong waktu hingga beberapa bulan yang lalu, Aku pun segera menyerah peristiwa apa saja yang terjadi saat itu, Dan aku yakin dan aku paham sebelum kepergian Mama ke Tanah Suci, Ibu sudah bilang mau datang ke acara hajatan saudara Ibu yang ada disebrang pulau, Aku tidak bisa ikut karena harus pulang kampung untuk melepas keberangkatan mama ke Tanah Suci.

Akhirnya dengan berbesar hati aku pun pulang kampung sendiri dan mama memahami alasan Mas Danang saat menelponnya sehari setelah keberangkatan Mama. Saat aku pun pulang ke rumah, di tengah jalan aku mendapatkan kabar kalau suami dan orang tua sahabatku di masa putih abu-abu meninggal dunia. Aku pun bertakziah kediamannya yang terletak di daerah Kabupaten. Melihat Nessa yang begitu sedih , aku pun menemaninya hingga 3 malam atas saran dari Mas Danang.

Aku menyadari mengapa dia begitu bersemangat, menyuruh ku untuk tetap menemani Nessa sampai Nessa tidak lagi bersedih karena kehilangan suami dan.kedua orang tuanya. Aku kira karena tulus ternyata hanya modus agar dia bisa tenang menjalani akad nikah untuk kedua kalinya. Rupanya waktu itu dia dan ibu sedang mempersiapkan hari pernikahannya dengan Siska. Rupanya mereka sudah menyusun rencana sedemikian rupa.

Dan setelah kami sama-sama pulang ke rumah, tiba-tiba Mas Danang ingin mencari uang di Kota. Rupanya karena itu hanya alasan untuk bisa tinggal bersama Siska di tempat itu. Kurang ajar kamu, mas! dan terlalu bodoh nya aku yang begitu percaya begitu saja dengan semua akal bulusnya.

Sesak tiba-tiba menjalar ke seluruh dada ini. Amarah kembali menguasai diri ini. Aku tidak pernah menyangka orang-orang di sekelilingku adalah pengkhianat.

Segera kuteguk kopi yang sudah hangat-hangat kuku ini hingga tandas. Kupejamkan mata dan kurapalkan istighfar berulang kali di dalam hati.

"Sejak saat itu Mama belum pernah bertemu lagi?." Setelah sedikit tenang, aku mencoba mengorek informasi kembali dari mama. Mama hanya menggelengkan kepala seraya menyesap minuman hangat di depannya.

"Bi Narti atau Siska ngasih kabar ke mama waktu itu?." seharusnya begitu. sebab Siska diperlakukan seperti anak sendiri oleh mama. Bagi mama, Siska adalah anak keduanya.

"Ya mereka menelpon Mama waktu di merah. Mereka memohon restu dan minta maaf tidak menunggu kepulangan Mama sebab keluarga suaminya terus mendesak."

Itu bukan tiba-tiba tetapi memang sudah di rencanakan sedemikian rupa oleh mereka. Jahatnya mereka semua. Awas kalian, Bi Narti, Siska, Mas Danang, Ibu. Aku tidak akan tinggal diam lagi setelah ini. Lihat saja nanti. Terutama kamu, Mas! Pengorbanan ku selama ini sama sekali tidak pernah kau hargai. Manusia tidak tahu terima kasih!.

"Apa yang menjadi ganjalan di hatimu, Nak?." Aku menoleh menatap mama yang sedang mamandangiku dengan seksama.

"Mama nggak aneh dengan pernikahan Siska yang mendadak?." Sedikit saja ku buka pikiran mama.

Terdapat lipatan di kening mama pertanda mama heran dengan pertanyaanku, lalu beliau menggelengkan kepala kuat.

"Bisa jadi Siska itu menikah cepat-cepat bukan karena suaminya yang terus mendesak. Tapi karena dia takut keburu perutnya membesar karena di undur lagi. Atau siapa tau mereka mereka sengaja menikahkan Siska karena sebenarnya Siska menikah dengan pria beristri." ucapanku berhenti sebab ingin melihat bagaimana respon mama.

"Hus! ngawur saja kalau ngomong!." mama memukul tanganku yang sedang tertumpu di atas meja.

"Tidak mungkin! Siska berbuat demikian Riska. Siska itu wanita baik-baik. dia sama seperti kamu tidak suka neko-neko. Dia gadis baik-baik. Jadi tidak mungkin dia hamil duluan. Mama mengenal dia sama seperti mengenalmu. Jangan membuat fitnah. Mama harap kamu tidak lagi suka iri dengan Siska. Hingga kini Siska ini tidak pernah berubah, dia tetap baik dan masih menganggap mama sebagai ibu kedua baginya. Jadi jangan pernah berpikir ataupun menuduh yang macam-macam tentang Siska. Mama tidak suka!." mama terus saja beragumen. Tanpa ingin mendengarkan penjelasan ku terlebih dahulu.

Ya, memang waktu kecil aku nyaris tak bisa akur dengan Siska. Sebab dia selalu di belikan barang yang serupa dari mama. Namun bukan itu poinya saat ini. Tapi kejujuran ku sepertinya tidak akan pernah di terima oleh mama saat ini. Bahkan beliau berpikir aku masih suka iri dengan sepupuku itu.

Sepertinya saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua masalah ku di depan mama. Siska baru di jelekkan begitu saja, mama sudah marah. Beliau tidak terima anak angkat yang merangkap sebagai keponakan nya di jelek-jelekkan.

.

.

.

Bersambung....

1
Ros Yusmiasih
teganya seorang ibu bisa bgtu .....
tinggalkan aja suamimu riska......
Strobeŕry
Luar biasa
Balqis Rukmana
yg bunuh Siska gimana?
Naomy
bego banget sih riska..malah di kasi uang ..manusia ky bibi nya itu bakal makin jadi bukan sadar
Balqis Rukmana
oh si bibik hasadan nya meninggal smp juga di akhir hidupnya
Naomy
lagian ngapain sih si riska cr kontrakan di rukam..mending cari di perumahan atw di ruko sekalian tdk ada bakalan org yg usil
Anonymous
Luar biasa
Jariyah Hilal
cerita sama seperti di novel lain
Choirun Nisa
bagus
Maria Magdalena Indarti
yg jahat sdh terima hukumannta
Maria Magdalena Indarti
vinokah???
Maria Magdalena Indarti
Vino mau ngapain???
Maria Magdalena Indarti
karma
Maria Magdalena Indarti
baiknya CLBK sm abian aja Risks
Maria Magdalena Indarti
karma untukmu Siska, hidup penuh dosa
Maria Magdalena Indarti
Riska cerdik
Maria Magdalena Indarti
ngapain juga Nanti di kasih uang.
Maria Magdalena Indarti
Nartii..... Nartiii..... tetap berulah
Maria Magdalena Indarti
waduh.... sejahat itu Siska. membunuh janin Riska. laporkan ke polisi saja spy msk penjara
Maria Magdalena Indarti
yg mana nih jodoh Riska
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!