Sepupuku Maduku

Sepupuku Maduku

Bab 1 Suamiku Menikah Lagi?

Aku sedang dalam perjalanan ke rumah mertuaku. Berjalan menelusuri jalan setapak melewati gang sempit di daerah perumahan itu, aku membawa rantang berisi Sop Kambing masakan kesukaan mertuaku.

Tadi pagi, tidak biasanya tetangga sebelahnya yang terkenal pelit tiba-tiba membagikan daging kambing kepada. Jadi aku teringat dengan Ibu dan berinisiatif untuk mengolah dan saat ini aku hendak mengantarkan masakan olahan ke rumah mertua.

Tidak perlu waktu lama akhirnya aku sampai di depan rumah Ibu. Aku berjalan melangkah ke halaman rumah Ibu yang terlihat begitu asri karena mertuaku senang sekali berkebun, berbagai macam bunga yang di tanam oleh Ibu di halaman, sungguh cantik orang yang memandang.

Samar-samar terdengar suara Ibu di samping halaman rumah seperti sedang berbicara dengan seseorang.

Aku tidak jadi masuk pintu depan, tetapi melangkah berjalan ke samping rumah karena Ibu ada di sana.

"Kamu pintar membuat bayi, Nak ibu bahagia sekali akhirnya istrinya Danang bisa hamil Jaga kesehatan selalu ya! Sayang. Kalau ada apa-apa jangan lupa kabari ibu."

Deg,

'Hah istrinya Mas Danang? Siapa yang ditelepon ibu mertua? Benarkah apa yang aku dengar ini ya Allah.... Benarkah Mas Danang sudah menikah lagi? Sejak kapan Siapa wanita beruntung itu?.' Dadaku bergemuruh seketika saat ini sebab istrinya Danang hanyalah dirinya seorang. Dan hingga kini ia belum kembali hamil.

Aku terdiam mendengar obrolan Ibu yang ternyata sedang menelpon, tapi dari kata-katanya Ibu mengatakan istrinya Danang? Istri nya Mas Danang kan aku, Apakah Mas Danang menikah lagi? dan diam-diam aku di madu?, benar-benar brengs*k, Aku tidak terima! tanganku terkepal kuat, rasanya di dalam sini sudah tidak karuan.

Aku harus tetap bisa mengontrol emosi ku, walaupun pada kenyataan bahwa ini sangat menyakitkan, tapi aku belum memiliki bukti apa-apa. Jadi aku putuskan untuk mendengarkan terus obrolan Ibu dengan wanita yang aku kira dia adalah maduku.

Sungguh rasanya sangat sakit sekali, apalagi Ibu terus saja melontarkan pujian kepada wanita yang tengah hamil itu. Seolah anak itu tercipta karena kepandaian kita diatas ranjang semata. Mau sepandai gaya apapun kita kalau memang belum di takdirkan memiliki momongan kita bisa apa?.

"Ya, Ibu akan selalu mendoakan kebaikan untukmu, Sayang. Hati-hati di sana yah. Nanti kalau sudah saat nya tiba, Ibu akan datang ke sama. Masalah kakak madumu- Riska itu gampang menjadi urusan Ibu. Kamu jangan pikirkan itu. Saat ini yang terpenting kamu konsentrasi ke kandungan saja, ya. Ibu tidak mau calon cucuku kenapa-kenapa." Suara Ibu di samping rumahnya sukses mengoyak hati ku hingga hancur berkeping-keping.

Lututku lemas seketika. Tanpa di komando, butiran bening ini menetes membasahi pipi.

Aku masih tidak menyangka, wanita yang terlihat menyanyangiku dan bisa mengerti kondisi ku saat ini ternyata mampu menorehkan luka di hati ini. Bahkan secara terang-terangan bahwa dia akan mengatasi ku. 'Apa yang akan di lakukan Ibu?.'

"Danang, kamu harus menjaga calon anakmu dengan baik. Kali ini Ibu tidak mau kehilangan lagi. Menantu kesayangan Ibu tidak boleh stres. Dia harus selalu dalam kondisi happy. Dan itu tugasmu sebagai seorang suami." lagi-lagi terdengar jelas suara Zainab, mertuaku mewanti-wanti anak laki-laki nya itu.

Batin ini rasanya ingin langsung menanyaka apa yang sebenarnya terjadi pada Ibu, apa Mas Danang benar sudah menikah lagi? Kenapa mereka tega mengkhianati nya?

Tapi aku tidak boleh gegabah, mereka pasti akan mengelak, apalagi aku tidak punya cukup bukti.

Selama ini Ibu selalu mengatakan kalau aku adalah menantu kesanyangan nya, tapi saat ini aku mendengar langsung dari wanita yang sudah melahirkan suami ku itu menyebut wanita lain sebagai menantu kesayangannya. Jadi apakah selama ini Ibu hanya berpura-pura?.

Semua pengorbananku selama ini sepertinya tidak ada artinya bagi ibu, selama ini akulah yang menanggung semua kebutuhan ibu, tapi dia tega mengkhianati aku?.

Apakah Mas Danang saat ini sedang bersama wanita itu? berarti kerja di luar kota sebagai sopir itu hanya kedok belaka? Innalillahi.... apakah selama ini mereka telah membohongiku dengan begitu sempurna? Ya Tuhan....Apa yang ada di dalam hati mereka?.

Ya Allah apa yang harus aku lakukan setelah ini? Ibu dan Mas Danang pun sampai hati menusukku dari belakang seperti ini?.

Sungguh aku tidak pernah membayangkan sebelumnya. Aku di khianati, selama empat tahun pernikahan Mas Danang terlihat sangat menyanyangi dan selalu memperlakukan aku dengan baik. Apakah ini hanya sebuah kamuflase saja untuk menutupi pengkhianatan nya di belakang ku?.

Dan Ibu aku tidak menyangka Ibu yang lemah lembut dan baik begitu tega kepadaku. Padahal selama ini aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini. Memiliki mertua yang baik, tidak suka ikut campur urusan rumah tangga anaknya. Sehingga aku tidak pernah perhitungan untuk mengeluarkan uang padanya. Berapa pun jumlahnya. Namun mulai detik ini semua tidak akan lagi sama Ibu!.

Sebelum aku ketahuan, aku berbalik badan meninggalkan rumah mertua. Aku tidak sanggup bila terus berdiri di rumah cat hijau itu. Rumah yang di renovasi dua tahun yang lalu dengan sebagian besar menggunakan uang itu. Ya delapan puluh sembilan persen untuk merenovasi rumah mertua yang pada saat itu kondisi nya sangat memprihatinkan. Sikap mertua yang sangat baik dan penuh pengertian membuatku rela mengeluarkan uang yang bagiku tidak sedikit jumlahnya.

Dengan langkah gontai dan perasaan hancur aku menelusuri gang menuju rumah. Berulang kali kususut air mata yang menjatuhi pipi. Rantang yang berisi sop kambing pun kembali pulang.

Allah selalu punya cara untuk membongkar sebuah rahasia. Semua itu pasti tidak kebetulan. Jika aku tidak mengantarkan makanan untuk Ibu, aku mungkin tidak pernah tahu rahasia yang selama ini mereka simpan. Tadi pagi tetangga sebelah yang memberi daging kambing, dia bilang dapat kiriman daging dari saudara nya dan kebanyakan. Aku ingat pada Ibu yang menyukai sop kambing. Rupanya Allah sudah mengatur sedemikian rupa agar aku bisa mengetahui rahasia mereka. Mungkin mereka merasa aman dan bisa dikendalikan seperti biasa. Perkiraan mereka salah besar! Mulai saat ini aku tidak akan pernah bisa bersikap sama lagi dengan mereka.

Di Sepanjang jalan pulang, aku beruntung karena tidak bertemu dengan orang lain. Sehingga tidak ada yang akan tahu kalau aku menangis.

Saat kaki menginjak teras rumah, handphone dalam saku gamis berdering. Siapa yang menelpon? Rasa penasaran menuntun untuk mengambil benda canggih tersebut dalam saku.

Mas Danang? Mau ngapain? lebih baik aku abaikan saja.

Kepala ini di penuhi dengan pertanyaan, siapa istri kedua Mas Danang? Aku ingin tahu seperti apa wanita yang telah berhasil menghancurkan rumah tangga kami?.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

punya suami gk setia... bgm nih?

2024-04-13

0

martina melati

martina melati

gk usah nyesal sdh berbuat baik...

2024-04-13

0

martina melati

martina melati

ibu mertua y? wajar pro anakny... ibu kandung sendiri yg pro kita, wanitaaa

2024-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Suamiku Menikah Lagi?
2 Bab 2 Mencari Bukti
3 Bab 3 Menjadi Suami Seutuhnya
4 Bab 4 Mulai Penyelidikan
5 Bab 5 Memulai
6 Bab 6 Pulang Kampung
7 Bab 7 Menjatuhkan Mental Ibu Maduku
8 Bab 8 Bi Narti Sok Bijak
9 Bab 9 Mencoba Berbicara dengan Mama
10 Bab 10 Vidio
11 Bab 11 Menjalankan Rencana
12 Bab 12 Skenario
13 Bab 13 Bertemu Suami dan Maduku
14 Bab 14 Jual Rumah
15 Bab 15 Dua Manusia Tidak Tahu Diri
16 Bab 16 50 Juta?
17 Bab 17 Sinyal-Sinyal Kebohongan
18 Bab 18 Perjanjian
19 Bab 19 Pulang Kampung
20 Bab 20 Misi
21 Bab 21 Kehebohan di Dapur
22 Bab 22 Kehebohan di Dapur Part 2
23 Bab 23 Pov Riska
24 Bab 24 Rambut Basah
25 Bab 25 Obrolan Di Warung
26 Part 26 Terbongkar
27 Bab 27 Kehebohan di Taman
28 Bab 28 Kata Talak
29 Bab 29 Wejangan Mama
30 Bab 30 Bertemu Mantan
31 Bab 31 Mengenang Masa Lalu.
32 Bab 32 Mulai Panik
33 Bab 33 Wajah yang Tak Asing
34 Bab 34 Tak bisa seperti dulu lagi
35 Bab 35 Ketuk Palu Janda
36 Bab 36 Berita Perceraian Riska
37 Bab 37 Menagih Harta Gono Gini
38 Part 38 Membungkam mulut Narti
39 Part 39 Debat dengan Mantan Ibu Mertua
40 Part 40 Danang Frustasi
41 Bab 41 Tamu Misterius & Fitnah dari Narti
42 Bab 42 Seperti Roller Coster
43 Bab 43 Mempermalukan diri Sendiri
44 Bab 44 Ayah dari kandungan Siska
45 Bab 45 Siapa Dia?
46 Bab 46 Kegalauan Danang
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Bab 51
52 Bab 52 Sanusi
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56 Menjual Kayu Jati milik Narti
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66 Penyiksaan untuk Siska
67 Bab 67 Identitas Keynan
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70 Hari pernikahan Riska
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74 Obrolan pasutri
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1 Suamiku Menikah Lagi?
2
Bab 2 Mencari Bukti
3
Bab 3 Menjadi Suami Seutuhnya
4
Bab 4 Mulai Penyelidikan
5
Bab 5 Memulai
6
Bab 6 Pulang Kampung
7
Bab 7 Menjatuhkan Mental Ibu Maduku
8
Bab 8 Bi Narti Sok Bijak
9
Bab 9 Mencoba Berbicara dengan Mama
10
Bab 10 Vidio
11
Bab 11 Menjalankan Rencana
12
Bab 12 Skenario
13
Bab 13 Bertemu Suami dan Maduku
14
Bab 14 Jual Rumah
15
Bab 15 Dua Manusia Tidak Tahu Diri
16
Bab 16 50 Juta?
17
Bab 17 Sinyal-Sinyal Kebohongan
18
Bab 18 Perjanjian
19
Bab 19 Pulang Kampung
20
Bab 20 Misi
21
Bab 21 Kehebohan di Dapur
22
Bab 22 Kehebohan di Dapur Part 2
23
Bab 23 Pov Riska
24
Bab 24 Rambut Basah
25
Bab 25 Obrolan Di Warung
26
Part 26 Terbongkar
27
Bab 27 Kehebohan di Taman
28
Bab 28 Kata Talak
29
Bab 29 Wejangan Mama
30
Bab 30 Bertemu Mantan
31
Bab 31 Mengenang Masa Lalu.
32
Bab 32 Mulai Panik
33
Bab 33 Wajah yang Tak Asing
34
Bab 34 Tak bisa seperti dulu lagi
35
Bab 35 Ketuk Palu Janda
36
Bab 36 Berita Perceraian Riska
37
Bab 37 Menagih Harta Gono Gini
38
Part 38 Membungkam mulut Narti
39
Part 39 Debat dengan Mantan Ibu Mertua
40
Part 40 Danang Frustasi
41
Bab 41 Tamu Misterius & Fitnah dari Narti
42
Bab 42 Seperti Roller Coster
43
Bab 43 Mempermalukan diri Sendiri
44
Bab 44 Ayah dari kandungan Siska
45
Bab 45 Siapa Dia?
46
Bab 46 Kegalauan Danang
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Bab 51
52
Bab 52 Sanusi
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56 Menjual Kayu Jati milik Narti
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66 Penyiksaan untuk Siska
67
Bab 67 Identitas Keynan
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70 Hari pernikahan Riska
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74 Obrolan pasutri
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!