Paula adalah anak seorang Count yang sudah jatuh, di ambang kebangkrutan keluarganya, dia dijodohkan untuk menikahi seorang Duke.
"Aku menikahimu agar aku dijauhkan dari para wanita yang menganggu. Tahu batasanmu!"
Setelah berkali-kali disakiti oleh ucapannya, Paula masih mau bertahan untuk menyelamatkan wajah orang tuanya hingga Mereka menghabiskan malam bersama dan Paula hamil.
"Wanita murahan sepertimu mengaku hamil anakku?"
Sampai akhir pun Paula masih saja disakiti.
Lalu bagaimana nasib Paula selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Ledekan mereka berhenti saat Putri Bella memberikan sambutan singkatnya dengan kata betapa bersyukur dan bahagianya dia, karena para tamu undangan dapat hadir. Dia juga memberikan hadiah bross dengan mata berlian hijau zamrud yang cantik untuk menyenangkan semua orang. Tentu saja, ini sudah dipikirkan Bella dengan baik, keberpihakan mereka akan menjadi luka bagi Paula, baik kini hingga di masa mendatang sampai dia meninggalkan Delta, pujaan hatinya.
Aneka camilan segera dikeluarkan. Koki pastry istana sangat terkenal dalam membuat aneka dessert, jadi para tamu sangat menantikan makanan pendamping perjamuan kali ini.
Setelah itu, teh mulai disajikan. Kali ini ada teh rosela yang berwarna merah. Rasanya ada sedikit asam yang menyegarkan tenggorokan. Ditambah sedikit gula jadi manis dan asam. Mereka semua puas dengan teh yang berasal dari daerah yang jauh dari Kerajaan mereka.
Sejauh ini, selain cibiran dan pengucilan, Paula tak merasakan ujian yang berlebihan. Dia padahal sedikit menyiapkan mentalnya atas apa yang akan menimpanya. Bahkan bayangan dimana akan ada orang yang menyiramnya seperti di adegan novel yang dia baca pun belum ada.
"Ya ampun, saya tidak tahu kalau Putri Bella tahu ada teh jenis ini yang menyegarkan." kata salah satu tamunya.
"Benar-benar, warnanya juga merah cantik."
"Kalau disajikan dengan es pasti akan jadi hidangan musim panas yang menyegarkan." kata yang lainnya.
Mereka sibuk menyanjung Tuan Putri Bella yang membuatnya tersenyum malu dan besar kepala. Sesekali Bella melirik ke arah Paula yang masih tenang dan tidak terpengaruh sama sekali dengan provokasi tamunya. Sambil tersenyum ke arah tamunya, Bella mengepalkan tangannya hingga kuku ya memulihkan dan tusukan kukunya menekan ke daging telapak tangannya.
Waktu istirahat segera datang dan Paula seperti biasa, dia ijin ke kamar mandi untuk membenahi riasan dan gaunnya yang kusut karena duduk.
Dia pergi seorang diri. Kejadian di tempat Lady Cecil sudah membuatnya lebih awas kalau kalau ada sesuatu yang terjadi dengannya. Tapi sekali lagi tidak ada yang terjadi.
Tiba tiba saja dia merasa sangat haus. Tapi gelasnya kosong dan belum di isi kembali. Saat dia meminta pelayan yang bertugas untuk mengisi kembali gelasnya, petugas tersebut tremor dan menyebabkan air teh tumpah kemana mana, karena dia juga kaget, refleksi dia menyenggol gelas Paula dan gelas tersebut menggelinding ke arah gelas Putri Bella sehingga kedua gelas terjatuh dan pecah. Kaget akan hal tersebut, pelayan itu gemetaran. Beruntung hanya Paula yang melihat, dia segera memberitahu pelayan tersebut agar jangan panik.
"Tidak apa apa, segera ganti saja gelasku dan gelas Tuan Putri." kata Paula memberikan solusi. Petugas itu segera mengangguk dan mengambil gelas, sementara yang lainnya memungut potongan gelas yang jatuh.
Sebentar lagi waktu penutupan perjamuan jadi semua tamu segera kembali ke tempat duduk, setelah sebelumnya berkeliling mengagumi tanaman dan bunga yang ada di taman kaca dan juga hewan hewan yang ada di taman kaca. Entah kenapa perasaan Paula sedikit merasakan sesuatu akan terjadi.
Para tamu mendengarkan penutupan yang Putri Bella sampaikan. Dia juga memberikan paket teh yang disajikan hari ini untuk dibawa pulang. Gelas yang kosong juga segera di isi teh kembali.
Paula yang sedari tadi haus akhirnya hendak minum kembali, dia cukup menikmati sajian teh di istana yang menyesakkan bagi dirinya. Paula di undang tapi keberadaanya di abaikan. Jadi Dia cukup kesal. Tak lama setelah menyesap tehnya, paula merasa kalau tenggorokannya sakit dan tak lama Paula muntah darah sehingga membuat semua tamu kaget dan menjerit.
"Aaaa......"
Paula di racun.
Masih berlanjut atau sudah tamat?? Authornya 😁😁
Udah naik 2 Kg pas sakit Turun 3 Kg,kan Ngeselin 🤦🏿
Orang Miskin hanya bisa Gigit jari kalo di Hina,jadi udah ga Aneh lagi Miskin selalu Salah di mata Hukum mana pun 😓.