Adelia Putri, harus mengubur semua cita-citanya, ingin kuliah dan juga menikah dengan laki-laki yang ia cintai. Dikarenakan musibah yang menimpanya. Adelia di perkosa oleh tiga orang pemuda yang kebetulan melintas di saat ia pulang bekerja. Ketiganya dalam keadaan mabuk berat dan mereka merupakan anak-anak dari pengusaha terkenal di ibu kota tersebut.
Salah satu dari orang tua pemuda itu mendapatkan ancaman, bila Elvino putranya tidak bertanggung jawab atas perbuatan bejatnya. Maka orang itu akan menyebarkan foto dan Video pada saat kejadian.
Jadilah orang tua Elvino harus menikahkan putra sulungnya dengan gadis yatim piatu. Semua itu tentu demi nama baik keluarga mereka.
Namun, setelah menikah Elvino bukannya merasa bersalah sudah menghancurkan masa depan Adelia. Justru ia membenci gadis itu. Padahal Adelia tengah hamil yang dia sendiri tidak tahu anak siapa. Tapi Adelia ingat, Elvino adalah laki-laki pertama yang mengambil kesuciannya. Penasaran? Yuk baca cerita selanjutnya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Elvino Dan Adelia.
💝💝💝💝💝💝
...HAPPY READING...
.
.
Pagi pun sudah tiba. Matahari terbit begitu cerah. Meskipun tadi malam hujan besar, nyatanya sang Surya tetap menyinari bumi. Namun, tidak secerah hati kedua pasang calon mempelai wanita dan prianya.
Saat ini Elvino dan Adelia tengah di dandani di dalam kamar mereka masing-masing. Mereka mengenakan baju pengantin yang sudah disiapkan oleh Nyonya Risa. walaupun semuanya serba dadakan, tapi tidak kalah mewahnya dengan baju pengantin para anak-anak kologmerat yang ada di kota itu.
Tadi malam walaupun dengan terpaksa, Elvino tetap membantu memijit telapak kaki calon istrinya. hal tersebut dilakukan sampai Adelia tertidur. Setelah gadis itu bisa istirahat dengan nyenyak, barulah dia diizinkan pergi oleh mamanya.
"Wah, Kakak tampan sekali, aku yakin jika kakak ipar pasti akan langsung jatuh cinta saat melihat kedatangan Kakak di acaranya," puji Arya adik sepupunya.
"Kakak mu ini memang sudah tampan sejak dulu, hanya sayangnya harus menikahi wanita kampungan itu," jawab El membanggakan dirinya yang terlihat begitu sempurna.
"Ha... ha... Kak, hati-hati dalam berbicara. Bagaimana jika nanti Kakak tiba-tiba menyukai Kak Adel," tawa Arsya yang tak kalah tampannya dari Elvino.
"Tidak akan, semua ini hanya karena aku lagi mabuk. Makanya bisa menyentuh wanita itu, jika tidak mana mungkin semua ini bisa terjadi," jawab El tetap pada pendiriannya.
"Oke, oke! Kita lihat saja apa yang akan terjadi untuk kedepannya. Sekarang ayo kita keluar, karena acaranya sudah mau dimulai," ajak Arya yang bertugas menjemput kakak sepupunya.
Tidak ingin membuang waktu sia-sia begitu saja. Elvino pun mengikuti perkataan Arya, mereka berdua berjalan bersama menuju ruang tengah, yang sudah dijadikan sebagai tempat dia dan Adel melangsungkan pernikahan.
Paman dan tante Adel serta para tetangga sekitar rumah mereka, sudah datang sejak tadi pagi. Mereka hanya tinggal menunggu acara intinya berlangsung. Selain para tetangga dan kelurga besar Elvino. Tidak ada tamu undangan yang lain, kecuali keluarga terdekat saja.
"Nak, ayok duduklah!" titah Nyonya Risa menuntun El agar duduk dihadapan Pak penghulu dan juga Paman Hasan sebagai wali nikah Adelia.
"Baiklah, karena Nak El sudah siap. Berarti mempelai wanitanya sudah boleh keluar," ucap Pak penghulu karena beliau tidak memiliki banyak waktu bila harus menunggu terlalu lama.
"Ma," Tuan Arka menatap istrinya agar segera membawa Adel turun dari lantai atas. Namun, sebelum Nyonya Risa menjawab, calon menantu mereka sudah datang bersama Raya dan juga Tante Mona.
Gadis itu terlihat sangat cantik, di tambah mengenakan gaun mahal dari butik terkenal. Benar-benar terlihat sempurna, karena dandanannya juga tidak mencolok.
"Ternyata bila didandani dia cantik juga,"
Gumam El tiba-tiba merasa gugup melihat calon istrinya berjalan semakin mendekat dan duduk disampingnya.
"Huem, El," Arsya yang duduk dibelakang Elvino menarik jas sepupunya itu. Sebab Pak penghulu sudah mengulurkan tangannya sebelum memulai acara sakral tersebut. Namun, pemuda itu hanya diam membisu.
"Nak Elvino, apakah sudah siap?" tanya Pak penghulu mengulangi perkataannya.
"I--iya, Saya sudah siap," jawab El sedikit tergagap. Nyonya Risa yang melihat putranya seperti gugup hanya tersenyum bahagia. Wanita paruh baya itu sangat yakin, jika suatu saat Elvino pasti akan jatuh cinta pada menantunya.
Sebab beliau benar-benar berharap jika pernikahan kontrak yang dibuat oleh mereka, akan menjadi pernikahan sebenarnya. Tidak peduli anak siapa yang dikandung Adelia, beliau dan suaminya akan tetap menganggap cucu mereka sendiri. Sebab Elvino adalah laki-laki pertama yang memperkosa Adelia.
...BERSAMBUNG......