"Apa yang sudah Aku lakukan semalam?" decit seorang gadis yang terbangun dari tidurnya, Ia melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai benangpun. Sementara di sampingnya seorang pria yang lebih dewasa darinya tengah tertidur pulas.
Asha, gadis cantik yang tanpa sengaja telah melakukan satu kesalahan dengan salah satu kolega bisnis sang Bos yang terkenal arogan dan kejam. Karena takut, Asha memutuskan untuk pergi jauh hingga suatu hari Ia melahirkan bayi tampan dari cinta satu malam itu.
"Cari gadis itu sampai ketemu! Wanita itu sudah membangkitkan gairah hidupku." seru Leonel yang bertekad untuk mencari keberadaan Asha.
Hingga akhirnya di tahun ke lima, Asha datang ke rumah Leonel dibawa putranya yang bernama Carlos, Asha diperkenalkan Carlos sebagai calon istri kepada sang Ayah.
Bagaimana reaksi Leonel saat tahu jika calon menantunya itu adalah gadis yang selama ini Ia cari-cari? Siapakah yang Asha pilih, Carlos atau kah calon mertuanya?
Ataukah itu hanya sebuah mimpi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga kali
"Iya, bisa jadi mungkin gadis itu sekarang sedang hamil anaknya Bos." ucap Anto kepada Leo.
"Hamil! Aaarrrgggghhhh ... kenapa dia harus lari, jika benar Asha sedang mengandung anakku, itu semakin membuat ku yakin jika gadis itu memang milikku, Aku akan merebutnya dari siapapun yang berani mendekati Asha dan juga anakku." Leo semakin semangat untuk mendapatkan cinta Asha, karena ada ikatan darah yang membuat hubungan mereka semakin dekat, iya bayi yang dikandung oleh Asha saat ini.
Hari-hari pun berlalu, Asha pun semakin merasakan perubahan pada bentuk tubuhnya, dari bentuk buah dada yang kini semakin terlihat besar, apalagi aerola yang kini berwarna lebih gelap, tubuhnya kian berisi dan terlihat lebih gemuk, sungguh hasil suntikan dari Leo, sukses membuat Asha menjadi lebih gemuk dari segala hal, termasuk tumbuhnya janin dalam rahim Asha, perut gadis itu kian membesar.
Asha menatap dirinya pada cermin, Ia melihat begitu banyak perubahan tiga bulan belakangan ini, apalagi nafsu makannya yang kian bertambah. Namun, lagi-lagi dirinya harus melewati masa-masa selama kehamilan yang harus Ia tutupi, apalagi Asha belum menikah, orang-orang sekitarnya pasti menganggap Asha yang tidak-tidak.
Bu Laila menghampiri Putrinya yang sedang berdiri sembari melihat bayangannya sendiri pada cermin.
"Asha! Apa yang kamu pikirkan, Nak?" tanya Bu Laila sembari menepuk pundak sang anak.
"Tidak ada, Bu. Asha cuma berpikir bagaimana nanti omongan orang-orang tentang kehamilan ini, Bu. Maaf jika Asha sudah membuat Ibu malu, Asha juga tidak pernah berfikir jika bayi ini hadir dalam kandungan Asha, dia bayi yang tak berdosa, bagaimana pun juga bayi ini darah daging Asha. Asha akan tetap melahirkannya, dia berhak untuk mendapatkan kasih sayang dari Ibunya, tapi tidak dengan Ayahnya." ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Asha, menikahlah! Bayi itu membutuhkan seorang Ayah, ingat kedepannya, Nak! Jika dia terlahir tanpa ada ikatan sah dari kedua orang tuanya, anak itu kelak tidak akan mendapatkan haknya untuk sekolah, Ibu mengerti kamu tidak mungkin kembali kepada laki-laki itu, tapi pikirkan tentang bayimu nantinya, bagaimana kalau dia bertanya siapa Ayahnya," seru Bu Laila yang mencoba membujuk Asha untuk menikah.
"Asha tidak akan pernah menikah dengan laki-laki manapun, Asha sudah memutuskan untuk merawat bayi ini sendiri, Asha tidak butuh laki-laki, bayi ini hanya milik Ibunya, dan Ayahnya bagiku dia sudah mati." Asha berkata sembari mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit.
Selama masa-masa kehamilan, Asha tidak pernah manja ataupun bermalas-malasan, entahlah seolah bayi itu tahu bagaimana keadaan sang Ibu yang berjuang sendirian untuk mengandung nya, meskipun Asha bekerja di ladang membantu sang Ibunda. Namun, raganya tetap vit dan bayi yang dikandung tetap sehat.
Hal yang sangat kontras terjadi pada sang CEO, Ayah dari si jabang bayi. Leo terlihat tidak seenerjik dulu, pria yang biasanya terkenal dengan kegagahan dan dan segala perfeksionis nya itu, kini dikit-dikit Ia mual, dikit-dikit kepalanya pusing, sungguh hari-hari Leo selalu dibuat pusing dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
Bahkan, Leo pun juga tidak mengerti, kenapa dirinya selalu ingin makan makanan vegetarian, segala macam sayuran Ia ingin makan, dan jika ada menu daging dan sejenisnya, maka dipastikan pria itu akan mual dan muntah.
"Anto!" panggil Leo pada sang asisten.
"Iya Bos! Ada apa?"
"Aku ingin sekali minum jus sawi yang dicampur dengan wortel, cepat ambilkan!" titah Leo. Seketika sang asisten garuk-garuk kepala. Sungguh permintaan yang sangat aneh. Leo minta segelas jus sawi dan wortel.
"Jus sawi dan wortel, Bos?" tanya Anto untuk memastikan pendengarannya masih normal.
"Iya ... kamu pikir apa, cepat pergi dan ambilkan juga taoge mentah satu piring." titah Leo sekali lagi.
"Taoge mentah? Untuk apa Bos?" Lagi-lagi Anto dibuat bingung dengan permintaan sang Bos.
"Dibuat camilan, Aku juga nggak tahu kenapa Aku tiba-tiba ingin sekali makan dan minum itu, ini benar-benar aneh." Leo pun tidak menyangka jika dirinya akhir-akhir ini sangat ingin sesuatu tentang vegetarian, padahal sebelumnya, Leo sangat menyukai daging-dagingan dan pria itu selalu rutin mengkonsumsi daging untuk menambah vitalitas dan kebugaran tubuhnya, usia boleh saja tidak muda, tapi bagi Leo bukan patokan usia untuk tetap menjaga kesehatan tubuhnya, sungguh terbukti meskipun Leo berusia sudah tidak muda lagi. Namun, kualitas benih yang dimilikinya sangat berkualitas, sehingga hanya dengan satu menanam semalam. Leo berhasil menumbuhkan janin dalam kandungan Asha dengan sehat.
"Bos! Apa yang Anda rasakan sekarang adalah karena Anda memiliki kedekatan emosional yang sangat dekat dengan Asha, bisa jadi anak yang sedang dikandung oleh Asha, sangat merindukan Ayahnya, mungkin Ibunya tidak. Tapi, anaknya yang ingin bertemu dengan Bos, saya yakin itu." seru sang Asisten yang membuat Leo tersenyum.
"Jika benar Asha memang mengandung anakku, tentu saja bukan hanya anaknya yang merindukan Aku. Tapi, Ibunya juga pasti juga ikut merindukan saat-saat itu." ungkap Leo dengan seringainya.
"Maksud Bos?" Sang asisten dibuat bertanya-tanya.
"Aku tahu betul, Asha sangat menikmatinya, desaahan itu masih teringat jelas dalam ingatanku, bagaimana dia meminta lebih agar Aku semakin dalam untuk melakukannya." Leo mengingat kembali kejadian yang benar-benar tidak akan pernah Ia lupakan.
"Jangan bilang jika Bos melakukannya tidak cuma sekali." sambung Anto menebak jika Bosnya itu melakukannya berkali-kali dalam semalam.
Leo tersenyum dan menatap wajah sang asisten dengan tersenyum, "Memang bukan hanya sekali, tapi tiga kali." jawabnya sembari tersenyum smirk.
"Tiga kali??? Pantesan Asha lari dari Bos dan sekarang Bos harus menanggung hasil dari jerih payah Bos yang tiga kali itu." celetuk sang asisten.
"Apa maksudmu?"
"Ya elah Bos! Tentu saja Asha kabur, dia pasti takut jika bertemu dengan Bos, dia bakal kena suntikan Bos yang berkali-kali itu, orang Bos gasnya langsung aja begitu. Dan pastinya karena perbuatan Bos yang tiga kali itu, kini Bos harus mengalami masa-masa seperti ini, biar Bos juga ikut merasakan apa yang Asha rasakan. Orang bikinnya bareng jadi Bos juga harus ikut menderita karena ngidam." ucapan sang asisten membuat Leo tertawa kecil.
"Ya ... mungkin kamu benar. Dengar Anto! Aku sangat yakin sekali jika gadis itu juga sangat menikmati permainan kami, dia memang sedang mabuk. Awalnya dia tidak suka dan menolak, tapi di tengah perjalanan, Asha memelukku dengan erat, dan itulah kenapa Aku bertekad untuk mencari keberadaannya, karena Aku sangat yakin, gadis itu juga sangat menikmatinya, mungkin saja dia malu jika harus bertemu denganku lagi."
"Memangnya Bos tahu jika Asha menyukai permainan Bos?" Anto semakin dibuat penasaran dengan pernyataan Leo yang membuat geleng-geleng kepala. Leo menyeringai dan sejenak memejamkan matanya sembari mengigat kembali betapa indahnya percintaan bersama Asha di malam itu.
"Tentu saja! Tiga kali Aku masuk, dia mencapai puncaknya berkali-kali, dan Aku sangat suka itu. Dia benar-benar gadis yang sudah membuat hidupku sangat bergairah."
...BERSAMBUNG...
...Bos Leo memang meresahkan dan tidak ada tandingannya 🤭...