NovelToon NovelToon
Ikatan Takdir

Ikatan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Anak Haram Sang Istri
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Perjalanan hidup Kanaya dari bercerai dengan suaminya.
Lalu ia pergi karena sebuah ancaman, kemudian menikah dengan Rafa yang sudah dianggap adiknya sendiri.
Sosok Angela ternyata mempunyai misi untuk mengambil alih harta kekayaan dari orang tua angkat Kanaya.
Selain itu, ada harta tersembunyi yang diwariskan kepada Kanaya dan juga Nadira, saudara tirinya.
Namun apakah harta yang di maksud itu??
Lalu bagaimana Rafa mempertahankan hubungannya dengan Kanaya?
Dan...
Siapakah ayah dari Alya, putri dari Kanaya, karena Barata bukanlah ayah kandung Alya.

Apakah Kanaya bisa bertemu dengan ayah kandung Alya?

Lika-liku hidup Kanaya sedang diperjuangkan.
Apakah berakhir bahagia?
Ataukah luka?

Ikutilah Novel Ikatan Takdir karya si ciprut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Menikah

Suatu sore, ketika Rafa pulang, Kanaya memanggilnya. Suaranya tenang, tetapi matanya menyimpan keputusan besar.

“Aku mau bicara,” katanya pelan.

Rafa duduk, sedikit cemas. Ia sudah lama merasakan tekanan itu, tetapi tak pernah berani membuka pembicaraan lebih dulu. Kanaya menarik napas panjang, lalu berkata tanpa berputar-putar.

“Kalau omongan ini terus dibiarkan, kita yang akan hancur. Aku capek menjelaskan, Rafa. Capek menunduk hanya karena statusku.”

Rafa terdiam.

“Aku tidak mau menikah karena terpaksa,” lanjut Kanaya jujur. “Tapi aku juga tidak mau hidupku terus ditentukan oleh mulut orang lain.”

Ia menatap Rafa, untuk pertama kalinya tanpa ragu.

“Kalau kamu siap… aku yang mengajak kamu menikah.”

Kalimat itu menggantung di udara, berat sekaligus mengejutkan.

Rafa menunduk, bergulat dengan perasaannya sendiri. Ia tahu, pernikahan ini bukan sekadar soal cinta, tetapi juga tanggung jawab besar—terhadap Kanaya, terhadap dirinya sendiri, dan terhadap lingkungan yang tak pernah benar-benar adil.

“Aku tidak mau kamu menikah denganku hanya untuk menutup mulut tetangga,” ujar Rafa akhirnya.

Kanaya menggeleng. “Aku mengajak kamu karena aku percaya sama kamu. Omongan tetangga hanya alasan kenapa aku berhenti menunda.”

Keputusan itu pun diambil.

Bagi tetangga, pernikahan mereka adalah jawaban atas gosip yang berlarut-larut. Bagi Kanaya dan Rafa, itu adalah pernyataan: bahwa mereka berhak menentukan hidupnya sendiri. Menikah bukan sekadar tameng dari omongan orang, tetapi juga langkah berani untuk berdiri sejajar—tanpa lagi bayang-bayang status dan prasangka.

***

Kanaya berdiri di ambang pintu kamar, memandangi putrinya cukup lama. Hatinya sudah mantap sejak semalam.

Rafa sedang di dapur, menyiapkan bubur Alya seperti biasa—dengan celemek yang kebesaran dan wajah sedikit serius.

“Kak Naya?” panggil Rafa. “Alya bentar lagi makannya dingin.”

Kanaya menarik napas dalam, lalu melangkah masuk ke ruang tamu. Ia berjongkok di depan Alya, mengusap rambut halus putrinya.

“Alya sayang,” ucapnya lembut. “Ibu mau bilang sesuatu.”

Alya menoleh. Matanya berbinar saat melihat Rafa ikut mendekat, membawa mangkuk kecil di tangannya.

Kanaya menatap Rafa sebentar, lalu kembali pada Alya.

“Mas Rafa… mau jadi ayah buat Alya.”

Alya berkedip. Tidak sepenuhnya mengerti kata-kata itu—tapi ia mengenali nada bahagia dalam suara ibunya. Apalagi ketika Kanaya memanggil 'Mas' kepada Rafa.

Kanaya berdiri, menatap Rafa.

“Iya, Raf. Aku sudah yakin dan menikah sama kamu.”

Mangkuk di tangan Rafa hampir terjatuh. Ia terdiam, matanya berkaca-kaca.

“Apa… kamu yakin?” tanyanya pelan.

Kanaya mengangguk. “Aku yakin. Karena Alya juga bahagia sama kamu.”

Seolah mengerti namanya disebut, Alya merangkak cepat ke arah Rafa. Ia menarik ujung celananya, lalu mengangkat tangan kecilnya.

“Da… da…”

Rafa berlutut spontan, menggendong Alya dengan tangan gemetar.

Alya tertawa lebar. Tangan mungilnya menepuk-nepuk dada Rafa, lalu menempelkan pipinya di leher Rafa seperti kebiasaannya.

Kanaya menutup mulutnya, air mata jatuh tanpa bisa dicegah.

“Dia selalu begitu kalau sama kamu,” ucap Kanaya lirih.

Rafa memeluk Alya erat, suaranya serak.

“Kalau begitu… izinkan aku menjaga kalian seumur hidupku.”

Alya tertawa lagi, lebih keras. Seolah menyetujui semuanya.

Ia menepuk pipi Rafa, lalu bersuara polos,

“Ya… yah…”

Dunia seolah berhenti.

Kanaya menangis, Rafa tersenyum sambil memejamkan mata, dan Alya tertawa tanpa tahu bahwa hari itu, hidup mereka benar-benar berubah.

***

Tidak ada gedung besar.

Tidak ada gaun mewah.

Hanya rumah kecil itu, halaman sempit yang dibersihkan bersama sejak pagi, dan langit kota kecil yang cerah seolah ikut merestui.

Kanaya mengenakan kebaya sederhana warna gading, pinjaman dari tetangga yang dulu paling diam-diam memperhatikannya. Rambutnya disanggul rapi, tanpa banyak perhiasan. Wajahnya bersih, tenang—bukan karena tak gugup, tapi karena akhirnya yakin.

Alya digendong oleh seorang ibu tetangga, mengenakan gaun kecil warna krem. Bocah itu tampak ceria, tertawa setiap kali melihat Rafa.

Rafa sendiri mengenakan kemeja putih dan sarung cokelat tua. Wajahnya tegang, tapi matanya penuh keyakinan. Ia berdiri tegak di hadapan penghulu, telapak tangannya sedikit berkeringat.

Akad nikah berlangsung singkat.

Satu tarikan napas.

Satu kalimat yang diucapkan Rafa dengan lantang dan jelas.

Sah.

Kanaya menunduk, air matanya jatuh tepat ketika doa dipanjatkan. Bukan air mata sedih—melainkan lega. Beban panjang yang selama ini ia pikul, perlahan luruh.

Ketika Rafa mengucap ijab kabul, Alya tiba-tiba bertepuk tangan kecil, tertawa riang. Seolah tahu, hari itu adalah hari bahagianya juga.

Usai akad, Rafa menoleh pada Kanaya.

“Assalamu’alaikum, istriku.”

Kanaya tersenyum sambil menangis. “Wa’alaikumussalam… suamiku.”

Tidak ada ciuman di depan banyak orang. Rafa hanya menggenggam tangan Kanaya erat—genggaman yang berjanji: aku tidak akan pergi.

Tetangga-tetangga yang dulu berbisik kini ikut tersenyum. Beberapa mendekat, memberi selamat. Bahkan Bu Marni, yang paling bawel, mengangguk pelan.

“Yang penting sekarang sudah jelas,” katanya kaku—tapi tanpa sindiran.

Makan siang sederhana disajikan: nasi kuning, ayam goreng, sambal, dan teh manis. Tidak ada musik keras, hanya tawa kecil dan obrolan ringan.

Sore hari, ketika tamu sudah pulang, Rafa duduk di teras sambil memangku Alya. Kanaya bersandar di sampingnya, kepala menyentuh bahu Rafa.

“Aku tidak menyangka akan menikah lagi dengan cara seperti ini,” kata Kanaya pelan.

Rafa tersenyum. “Aku juga tidak menyangka akan mendapatkan keluarga… sesederhana ini, tapi selengkap ini.”

Alya menguap, lalu menyandarkan kepala di dada Rafa. Tangannya mencengkeram baju ayah barunya—erat, seolah takut kehilangan.

Kanaya menatap mereka berdua, hatinya penuh.

Di kota kecil itu, tanpa pesta besar dan tanpa sorotan siapa pun,

Kanaya menemukan kembali martabatnya, sebagai seorang istri.

Menjelang sore, halaman rumah kembali lengang.

Kursi-kursi plastik sudah disusun rapi, sisa nasi kuning dibungkus untuk dibagikan ke tetangga. Beberapa ibu pamit sambil tersenyum, tak lagi dengan tatapan penuh tanya, melainkan doa-doa lirih.

“Semoga langgeng ya, Naya.”

“Jaga rumah tangga baik-baik, Raf.”

Pintu tertutup perlahan.

Dan untuk pertama kalinya sejak pagi, rumah kecil itu benar-benar sunyi.

Kanaya berdiri di tengah ruang tamu, masih mengenakan kebayanya. Ia menatap sekeliling—ruangan yang sama, tapi rasanya berbeda. Ada kelegaan yang tidak bisa dijelaskan.

Rafa datang membawa segelas air. “Capek?” tanyanya lembut.

Kanaya mengangguk sambil tersenyum. “Tapi bahagia.”

Alya tertidur pulas di kamar, kelelahan setelah terlalu banyak senyum dan tepuk tangan. Nafasnya teratur, wajahnya damai.

Rafa duduk di samping Kanaya di sofa. Tidak langsung bicara. Hanya duduk—menikmati detik yang akhirnya tenang.

“Aneh ya,” kata Kanaya pelan. “Tadi pagi aku masih Kanaya yang terus takut. Sekarang… aku istrimu.”

Rafa tertawa kecil. “Dan aku suamimu yang resmi.”

Kanaya menoleh. “Terima kasih… tidak menyerah padaku.”

Rafa menatapnya lama. “Terima kasih sudah memilih percaya lagi.”

Perlahan, Rafa meraih tangan Kanaya. Kali ini tidak ragu. Tidak ada batas. Tidak ada rasa bersalah.

“Mulai hari ini,” katanya pelan, “semua beban kita bagi dua.”

Kanaya bersandar di bahu Rafa, merasakan ketenangan yang lama ia cari.

Di luar, azan magrib berkumandang. Cahaya senja menembus jendela, memantul lembut di lantai rumah mereka.

Tidak ada pesta malam.

Tidak ada perjalanan jauh.

Hanya makan malam sederhana, doa pendek sebelum tidur, dan keluarga kecil yang akhirnya pulang… ke rumah yang sama, tapi dengan status dan rasa yang berbeda.

Kanaya memejamkan mata dengan senyum tipis.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama,

ia tidak bertanya “besok aku harus kuat bagaimana?”

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Perushaa
aku butuh conan untuk memecahkan misteri cerita ini 🧐
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
sebenatnya apa yg di oerebutkan sih
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
cwrdik juga ya lawanya
kira2 gmn akhir dari kisah ini
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ya ya ya selalu seoerti itu di gantung tanpa harapan 🙈🙈
total 2 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hisss mumet aq
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
apa sih sebenarnya ini aq kok makin piyeee gono
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
jd angela akan mati kah
hahh jd anak itu anak siapa alya kok bisa kanya sma barata dan kok bisa alya hamil hadeh kepingan puzel yg bener2 rumit tingkat dewa 🤣🤣🤣🤣
Perushaa
makin buat aku bertanya, arahnya kemana
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
lha jd ada flash back nya g kk thor
jawaban dr alya anak dia bukan kira2 kasih flash back nya kapan 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ohh ttp ada ya
total 2 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
jd barata malah berkorban gtu ka
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: bisa jadi
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hadeh mumet bacanya apa sih sebenernya yg bikin rumit 🤣🤣🤣
Perushaa
Cerita ini itu rekomend, bangettttt! Penuh misteri, teka-teki, menengangkan. Serasa kita di ajak untuk bermain menjadi detektif.
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: terimakasih mbak Bening
total 1 replies
Perushaa
makin horor dan penuh tanda tanya
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hadehhh ini makin lama makin menyinpan misteri aja 🤭
Perushaa
makin horor, makin misteri
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
rumit sekalin
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hahh ini kek baca kasus lama tp kasus apa ya apakah ininkaitan dengan mafia atau gmn sih
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
angela maju kena mundur kena jadi apa sebenarnya ini kenapa kek blm terurau apa yg di buru nya ish pusing deh 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ohh gono yo
total 2 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
mumet thor
jane apa.sih iki 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : mumet apa yg di buru sebenarnya sih
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!