Panggilan Takdir Sang Kultivator Semesta

Empat bulan berlalu semenjak perburuan pertama yang di lakukan Ruo dan Wuji, perkembangan pesat dapat di rasa oleh semua murid sekte dan juga para petinggi sekte, bahkan kini sekte Lembah Angin di kenal sebagai pemburu nomer satu di beberapa wilayah Kekaisaran Qin, yang sebelumnya hanya mengandalkan hasil tambang. peningkatan itu tak hanya mencakup dari segi penghasilan dan kepandaian murid sekte dalam hal berburu, namun juga dalam segi kultivasi, bagaimana tidak.... sekarang tanpa di sangka sangka murid sekte Lembah Angin yang sebelumnya kesemuanya rata rata berada di ranah prajurit menengah, kini mereka semua berada di ranah Jendral tahap puncak, dengan beberapa sudah berada pada ranah Raja tingkat awal,selain inti beast, mereka juga mengkonsumsi daging beast hasil buruan mereka, terlebih tanpa mereka tau, Ruo sengaja meneteskan air inti spiritual di mata air yang menjadi konsumsi seluruh anggota sekte, tak terkecuali para petinggi, dan akibatnya para petinggi pun mangalami kenaikan dengan Patriak yang kini berada di ranah Raja tingkat puncak, ranah itu mensejajarkan patriak dengan para patriak sekte sekte besar yang memang rata rata berada pada ranah yang sama, kecuali para leluhur.......

Karna sekarang sekte Lembah Angin mulai di kenal sebagai pemburu handal, pihak luar mulai menjalin kerjasama menjadikan sekte kembali memiliki misi, selayaknya sekte sekte lain dan juga,sekte Lembah Angin mendapat banyak anggota murid baru, dan mulai menata ulang aturan yang tadinya tanpa ada urutan murid sekarang sudah di tetapkan bahwa ada urutan murid luar, dalam dan inti... terlebih, juga di buat kan kelompok atau faksi baru,beragam faksi di ambil dari berbagi ke ahlian, hal itu guna mendukung perkembangan sekte, dari berbagai segi....

kini,,, patriak tak lagi berjalan menunduk seperti hari hari yang tlah lalu, Dia sekarang lebih berbangga melihat sekte yang dia kelola dapat berkembang kembali, namun ia tak lupa sebab dri siapa semua perkembangan sekte nya itu.

"" nak Ruo,,,, lihatlah,berkat konstribusimu yang sangat besar, sekte ini bisa kembali membusungkan dadanya, aku sebagai patriak secara pribadi, berterimakasih" ucap patiak Li dengan tulus.....

"Patriak tak perlu berkata seperti itu, aku masih mengingat ketika pertama kali bergabung,dengan dengan tekad dan menjadi bagian dari sekte ini, aku di trima tanpa syarat... justru syarat masuk sekte ini adalah menjadi bagian dari sekte ini sendiri, yang akhirnya aku paham, bahwa syarat itu adalah menjadikan semua anggota sekte ini bagian dari keluarga,,,, maka sebaliknya,aku akan tetap berterimaksih karna di Terima menjadi bagian keluarga sekte ini""" ada rasa bangga dari setiap ucapan Ruo dan Patriak merasa sangat kagum dengan Ruo, yang akhirnya mengerti prinsip dari sekte Lembah Angin.

"oh, ya patriak.... dimana aku bisa membeli tungku pil dan penempa" Ruo mengalihkan suasana kaku dengan bertanya pada patriak

"untuk apa nak Ruo.... ""

"aku rasa, tidaklah lengkap jika sebuah sekte tidak memiliki ahli alkemis dan juga penempa, akan sangat di sayangkan jika sesuatu yang berpotensi dapat mengembangkan sekte kita, lalu kita tidak memanfaatkanya" ucap Ruo menjelaskan maksudnya....

"Cara berfikirmu jauh melewati ku nak,,, hahahaha" patriak mulai memahami cara berfikir Ruo

"Lalu, siapa yang menurutmu pantas untuk menjadi alkemis dan penempa" patriak mulai mengikuti alur dari cara berfikir Ruo

"itu akan menjadi kejutan selanjutnya, patriak,,, sekarang yang kita butuhkan adalah dua tungku tadi"

"baik,,, aku percayakan padamu, dan aku akan bersiap untuk kejutan selanjutnya.... hahahahaaa"""

patriak berlalu, meninggalkan Ruo dengan tawanya... sementara Ruo masih dengan posisinya memandangi wilayah sekte.

Setibanya patriak di aula sekte, ternyata sudah ada beberapa orang yang menunggu, dan mereka adalah beberapa orang dari sekte besar, sekaligus ada satu orang dari Kekaisaran Qin yang ikut mendampingi.

"salam pada patriak sekte Lembah angin... " para tamu menangkupkan tangan memberi hormat pada patriak Li

"salam,,, silahkan kembali duduk" patriak Li mempersilahkan semua tamu

"Sebagai patriak dari sekte Lembah Angin, merupakan suatu kehormatan mendapat tamu dari sekte Lembah Pedang, sekte Tombak Langit, Sekte Awan putih, dan juga Sekte Rantai langit, terlebih ada utusan dari Kekaisaran," ucap patriak Li dengan tulus.

"anda tak perlu sungkan, patriak... tujuan dari kunjungan kami tak lain, untuk memberi undangan ke ikutsertaan turnamen Kekaisaran Qin, dan sekte anda masuk dalam daftar turnamen Kekaisaran Qin kali ini" utusan Kekaisaran menyampaikan maksud dari kenjungan mereka, dan hal itu berhasil membuat patriak terdiam tak percaya, mata patriak Li seketika nanar, ada air yang hendak menetes dari matanya.

"kami tak berlama lama patriak, karna kami harus ke sekte lainya,,, dan langsung pamit mundur"

semua utusan kemudian berlalu di temani patriak sampai ke pintu gerbang sekte...

"setelah puluhan tahun,,, akhirnya sekte ini kembali di akui"

banyak perasaan tak tergambar yang di rasakan patriak saat ini, namun hanya satu orang yang mau dia temui untuk berbagi kabar gembira itu....

"Nak Ruo.... "

satu nama itu yang terucap dari mulut ptriak, Ruo...

Ruo sendiri saat ini sedang brsama Fang Wuji dan Wan Li, mereka sedang berlatih bersama dengan ke ahlian masing masing, Ruo yang meskipun menguasai berbagai senjata, namun dia lebih memilih pedang, Wuji yang semenjak perburuan pertama, dari hari itu iya menekuni ke ahlian busur dan panah, sementara Wan Li,,, memilih tombak sebagai senjatanya...

"eh saudara,,,, kapan kira kira kita bisa melihat ibukota Kekaisaran,,,, aku sangat ingin melihat kemegahan ibukota Kekaisaran yang konon, sangat indah dan ramai""" ucap Wuji menyatakan minatnya.....

"emmmm..... " Ruo tak dapat meneruskan perkataanya... namun tiba tiba

"Tak lama lagi, keinginanmu berkunjung ke ibukota, akan menjadi kenyatan Ji'er" patriak berkata dengan bangga

"eh... maksud patriak" Wuji merasa tak mengerti dengan perkataan patriak

"Benar,,, tak lama lagi kita akan berkunjung ke ibukota Kekaisaran, tak hanya berkunjung, sekte kita juga dapat kesempatan menjadi peserta Turnamen Kekaisaran Qin, selama puluhan tahun sekte kita akhirnya di akui,, hahahaha"

melihat tawa patriak, baik Wan Li, Wuji maupun Ruo, saling memandang satu sama lain. karna baru pertama melihat patriak tertawa lepas dengan rasa kebanggaan..

"lanjutkan lah latihan kalian, aku akan mengabarkan hal ini pada semua murid" tak menghiraukan kebingungan ketiga anak muda di hadapannya, patriak langsung pergi meninggalkan tempat latihan muridnya itu...

"Saudara Wan, apa kamu mengerti maksud patriak,, " tanya Wuji

"ehmmm... " Wan Li menggeleng

"saudara Ruo, bagaimana dengan mu" Wuji kemudian kembali bertanya pada Ruo

"ehmmm.... " tetap di jawab dengan gelengan, dan akhirnya mereka menyerah mencerna maksud dari patriak Li.

"aissssss....... Patriak Li" kini giliran Wuji yang menggelengkan kepala....

mereka pun memilih kembali berlatih, daripada memikirkan perkataan patriak mereka......