Di kehidupan sebelummya Clarissa adalah gadis yang sangat penurut. Selalu patuh dengar dengan apa yang dikatakan oleh sepupunya yang bernama Sarah dan Bibinya yang bernama Matilda.
karena rasa sayangnya kepada Sarah, dengan bodohnya Clarissa mengakui kesalahan yang tidak pernah dia lakukan. Clarissa menerima kesalahan Sarah yang telah mencelakai Nyawa Ethan, adik dari Dean Efrat.
Untuk membayar hutang nyawa Ini, Dean Efrat tidak mengirim Clarissa ke penjara, namun dia akan memberikan penjara yang akan merenggut seluruh rasa ingin hidup Clarissa.
Clarissa harus menebusnya dengan menjadi Istri Ethan yang Koma yang tak bedanya seperti mayat hidup.
"Hidupmu adalah milikku!" ucap Dean Efrat.
"Aku ingin bercerai saja!" pinta Clarissa.
"Mimpi saja, bercerai ! tidak akan. Kecuali kau mati!" jawab Dean Efrat.
Clarissa masih menatapi Dean yang pergi dengan angkuhnya, tanpa disadari sebuah sepeda motor menabrak tubuh Clarissa dan menghempaskannya bagai kapas.
Bagaimana kelanjutan hidup Clarissa ketika Clarissa diberikan satu kali lagi kesempatan untuk mengulang hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEHILANGAN NYAWA
Pelayan dan pengawal berhasil memindahkan tubuh Lucas ke ranjang. Clarissa segera meronta ingin melepaskan diri dari genggaman para pengawal Dean.
"Lucas apa yang terjadi ? ini kenapa kau pergi meninggalkanku!?" ucap Clarissa seraya menangis sejadi-jadinya.
"Apa kau tidak percaya kepadaku, bahwa aku bisa melindungimu," ucap Clarissa lagi.
"Lucas! bangun, bangun. Kau jangan bercanda denganku," ucap Clarissa seraya menggerak-gerakan bahu Lucas.
Sekeras apa pun Clarissa mengguncang tubuh Lucas, tetap saja tidak mengubah kenyataan jika Lucas sudah pergi meninggalkan dirinya.
Clarissa tetap berdiam di sisi Lucas, tak ingin beranjak dari sisinya. Dalam hati Clarissa merutuki Dean, jika saja tadi pagi Dean mengijinkan dirinya menemui Lucas, maka Lucas tidak akan bertindak bodoh seperti ini.
"Dasar pembunuh, aku membencimu Dean Efrat. Benar- benar membencimu" Clarissa merutuki Dean.
Elazar segera kembali ke rumah utama ketika mendengar kabar jika Lucas baru saja melakukan bunuh diri. Elazar bersimpati lagi melihat Clarissa yang seperti kehilangan nyawanya juga.
"Pindahkan Tuan Lucas!" perintah Elazar.
Elazar menarik Clarissa dari sisi ranjang, Karena jarak yang begitu dekat Elazar menjadi kurang waspada ketika Clarissa dengan cepat mengambil pistol milik Elazar.
"Jangan mendekat atau aku akan menembak!" teriak dan ancam Clarissa.
"Nyonya, harap perhatikan sikapmu!" Elazar mengingatkan.
"Berikan kunci mobilmu!" pinta Clarissa.
"Ayo cepat berikan! atau aku akan menembak!" ancam Clarissa lagi.
"Letakan di atas meja!" perintah Clarissa.
Elazar pun meletakan kunci mobilnya di atas meja, merasa Nyonya-nya ini tidak akan bisa pergi jauh maka dari itu Elazar memberikan kunci mobilnya kepada Clarissa.
"kalian minggir!" perintahnya kepada pengawal yang memblokir pintu keluarnya sambil tetap mengacungkan pistolnya.
Elazar memberikan tanda agar bawahannya itu menyingkir. Clarissa pun segera keluar dan masuk. kedalam mobil Elazar dan melaju pergi untuk mencari Dean. Elazar mengikuti mobil yang dibawa Calrissa, Elazar hanya mengikuti saja, tanpa memberikan intimidasi kepada Clarissa. Hari ini Elazar sedikit melunak, Karena melihat Clarissa yang baru saja kehilangan adiknya.
Clarissa segera saja mermakir mobilnya di depan gedung Alpha Building, milik Dean. Baru saja turun dari mobil Clarissa melihat Dean pergi dengan mobilnya.
Clarissa kembali masuk ke mobil dan mengejar Dean. Clarissa melajukan mobilnya dengan cepat mendahului mobil Dean lalu memotongnya di depan.
Supir yang membawa mobil Dean pun menghentikan mobil dengan tiba-tiba. Clarissa segera saja keluar dari mobil, dengan penuh kebencian yang diarahkan kepada Dean, Clarissa menghampiri Dean.
Dean pun keluar dari mobilnya, berjalan lalu berdiri dua langkah di depan Clarissa. Dean menatap sinis kepada Clarissa.
"Lepaskanlah aku!" pinta Clarissa dengan suara tercekat di tenggorokan
Apa kau lupa?" tanya Dean dengan nada marah.
"Hidupmu adalah miliku!" ucap Dean.
" Aku ingin bercerai saja!" pinta Clarissa.
"Mimpi saja, bercerai ! tidak akan, kecuali kau mati," jawab Dean.
Dean meninggalkan Clarissa dengan arogannya. Clarissa berdiri tepat di tengah jalan. Clarissa masih menatapi Dean yang pergi dengan angkuhnya, tanpa disadari sebuah motor menabrak tubuh Clarissa dan menghempaskannya bagai kapas.
Seketika Clarissa merasakan tubuhnya memanas oleh darah yang keluar dari seluruh tubuh, samar-samar Clarissa melihat Dean yang tengah menatapinya.
"Mengapa kau sekejam ini," ucap Clarissa dalam hati lalu menutup kedua matanya.
"Lucas tunggu aku," ujar lirih Clarissa dalam hati lalu nafasnya pun terhenti
Kalo novel gendre kaya begini memang harus di baca dari awal dan jangan sesekali skip episode nya
Sama serperti kita nonton drakor kalo kita gak nonton dari awal kita akan kesusahan untuk tau alur cerita nya