NovelToon NovelToon
My Special Class

My Special Class

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Cintapertama / Romansa-Teen school / Tamat
Popularitas:12.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rini IR

CERITA TAMAT!

Dipindahkan dari kelas terbaik, ke kelas Legenda? iyah, Legenda nya maksudnya khusus untuk anak - anak yang suka Langgar peraturan, bolos berjamaah, terlambat merupakan rutinitas.

Bagaimana gadis baik nan anggun, si Juara Umum Sheryl, mampu bertahan disana? belum lagi gombalan Nathan yang bikin Hati meleleh. Tapi, siapa sangka, kelas yang seperti itu malah mengajarkan pada Sheryl arti dari persahabatan yang sesungguh nya. Dan juga, cinta yang tulus.

Hingga dia bisa merasakan, sesuatu yang di sebut 'Masa SMA Sebenarnya'

"Anugrah Terindah yang pernah Tuhan Kasih ke Gue, itu elo. Sheryl Wijaya. pelengkap kehidupan Gue! Jadi, Tetap lah di sisi Gue. Selamanya. "

~Nathan Arkasa

mau tau kisahnya??
ayo vote,
kita liat apa yang terjadi di kelas XI IPA 5

Note : Mohon Maaf, Bila ada Kesamaan Kata atau Nama, tempat, atau hal lain nya, itu mungkin kebetulan semata. Namun, apabila alur dan plot ceritanya sama persis. Itu bukan saya yang plagiat. karna Novel ini murni hasil pemikiran saya sendiri yah. ^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8 [Revisi]

...***...

Pak Ghani tertawa geli dari ujung koridor melihat kedua remaja itu. Dia mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

flashback.

"Duh pak, kasian yah cewek cantik sendirian di sana. Kesepian kayak nya." ucap Nathan pada pak Ghani menunjuk ke arah Sheryl.

"Terus?" balas pak Ghani berpura - pura tidak mengerti.

"eEh pak, saya sengaja nih buang sampah sembarangan." ujar cowok itu menumpahkan keranjang berisikan sampah di depan pak Ghani.

"Nathan sekarang kutip sampah itu, terus buang. Berdiri hormat bendera selama 30 menit. Sekarang!!" teriak pak Ghani mengerti bahwa Nathan hanya ingin menemani Sheryl bukan bermaksud tidak sopan padanya.

"Ahshiiiaappo bosque. Duh demen deh punya wali kelas yang peka kayak gini." ujar Nathan cengengesan.

...***...

Beberapa hari telah berlalu. Sejak kejadian di kantin itu. Tak ada yang berubah pada Sheryl, yang sirik semakin sirik, yang kagum alhamdulillah. Tak terasa sudah satu bulan dia berada di kelas itu. Dan dengan mudahnya sudah akrab dengan yang lainnya. Tak seperti XI IPA 1 kelasnya dulu yang penuh tekanan dan ambisi. Disana bernafas saja rasanya sulit. Tidak dengan kelas spesial ini. Di kelas ini begitu ringan dan bebas. Sangat ramai akan canda dan tawa. Yang membuat Sheryl betah.

Hari ini saat memasuki kelas wajah pak Ghani terlihat tidak semangat. Para murid yang biasanya ribut. Sekarang diam tak berkutik. Meski mereka nakal mereka tetap menyayangi pak Ghani. Karna dia satu satunya Guru yang dengan senang hati menjadi wali kelas ini. Setiap detik saat tertekan. 2 jam itu terasa sangat lama. Pak Ghani yang biasa marah kini diam. Dan keluar begitu saja saat les nya selesai.

"Pak Ghani kenapa tuh?? Kumat apa kesambet??" tanya Rega mengawali pembicaraan.

"Habis kehilamgan motor kalii." sambung Agung.

"Enggak!! Gue rasa dia tuh habis di tolak sama cewek. Perasaan gue jugak gitu waktu zizah nolak gue." Andri menyahuti.

"Dih apa sih lo, najis." refleks Zizah.

"Gue rasa enggak karna itu. Itu karna dua bulan lagi UTS. Kelas yang biasa mendapat nilai paling bawah tuh kelas kita. Dulu sewaktu gue kelas IPA 1, gue denger banyak yang mencibir pak Ghani karna ga becus ngurus kelas. Bukan hanya nilai terjelek, bahkan gelar murid-murid ternakal juga di sandang oleh kelas ini. Membuat banyak cibiran di layangkan pada pak Ghani. Bahkan kelas lain juga mandang rendah kelas ini. Jadi wajar aja pak Ghani lesu gitu. Dia wali kelas ini sejak kelas X. Mungkin dia emang ngerasa gagal." jelas Sheryl memancing semangat belajar mereka. Berharap mereka menangapi nya dengan positif.

"Enggak. Pak Ghani itu guru terbaik buat gue." sahut Agung menangkap maksud Sheryl.

"iyah bener tuh." jawab yang lainnya setuju. "kwita mesti buat pak Ghani bangga sama kita." ujar David. Yang di setujui dan di dukung yang lainnya. "Tapi caranya gimana??"

"Gampang!! Tinggal buat kelompok belajar aja. Jumlah murid kelas kita ada 32 orang di bagi 4 jadi satu kelompok 8 orang. Biar kelompok nya nggak gagu, kelompok pertama gue dan Sheryl, kelompok ke Dua ada Andri sama Zizah, kelompok yang ketiga ada Agung sama Klara, kelompok ke empat ada Regata sama Airin. Kita belajar berkelompok selama 2 bulan ini. Minimal seminggu 3 kali pertemuan. Tempat ngumpul nya dirumah masing-masing secara bergantian. Kan pas tuh 2 bulan ada 8 minggu. Jadi satu rumah satu minggu. Sekarang kalian pilih tinggal masuk kelompok mana. Gimana setuju nggak?" Saran Nathan yang di angguki semuanya. Terdengar suara sorakan membara dari mereka.

"Eh kayak nya gue enggak bisa deh. Gue udah biasa belajar sendiri." ucap Daniel agak menyangkal.

"it's okay. No problem." balas Nathan santai. "Oh yah kalian tau nggak hari dimana nilai kita bakal diumumin itu adalah hari--"

"Ulang tahun pak Ghani!!" sambung Klara memotong ucapan Nathan.

"Bagus!! Itu bisa kita jadikan hadiah utama buat pak Ghani." sambung Sheryl ikut semangat melihat teman-teman lainnya.

"iyap!! Tapi dapatkan nilai yang tinggi itu enggak mudah. Kita enggak bisa cuma ngandelin belajar kelompok ini aja. Kita juga harus serius dan sering - sering belajar di rumah sendiri. Kalian sanggup nggak??!"

"Hah??!! Bercanda yah??!! Pak Ghani aja bisa sanggup ngurus murid kayak kita. Masa kita nggak sanggup belajar gini aja." desis Agung sombong. Namun itu membuat semangat para siswa siswi itu membara. Mereka benar - benar menyayangi pak Ghani sebagai wali kelasnya.

"Nakal banget pake pangkat tiga boleh, tapi punya iq biasa aja ngga boleh, kita harus jadi murid jenius nan cerdik. Ini dia Ideologi kelas kita sekarang. Bodoh enggak boleh tapi nakal pake pangkat 3 boleh, asal masih dalam batasan." ujar Regata yang enggak bisa patuh sama peraturan. Tentu saja diangguki semua penghuni kelas. Dan mendapat sambutan baik. Apalagi penghuni kelas ini adalah jenis manusia yang ngga nahan kalo liat peraturan di anggurin gitu aja.

...***...

Bel istirahat sudah berbunyi dari tadi. Sheryl dan Nathan mendiskusikan rencana selanjutnya untuk kelompok mereka. Tempat yang mereka pilih adalah pohon Beringin halaman belakang sekolah, sepi dan sejuk. Eh Ralat kata sepi, dimana ada Nathan mana ada kesepian. Belajar kelompok itu sendiri di mulai minggu depan dari rumah Nathan sebagai ketua kelompok.

"lo sengaja yah, bahas masalah lokasi belajar biar bisa dateng ke rumah gue??" sekak Sheryl menatap serius cowok di depan nya yang berdiri tegak. Membuatnya mendongakkan kepala untuk menatap mata cowok itu.

"lo salah. Gue bakal jadi orang pertama, selain Zizah, yang datang kerumah lo. Yah iyalah gue kan harus memperkenalkan diri gue sebagai calon ayah dari cucu-cucu mamah lo nanti, Di depan mama mertua, cari muka biar dapet restu. Rugi besar deh gue kalo datang bareng lalat - lalat itu. kesempatan menjadi calon menantu idaman bisa hilang ntar." balas Nathan membungkuk di hadapan gadis itu mencoba menyamaratakan tinggi nya dengan Sheryl yang tengah duduk di bangku taman.

Seketika waktu bagai terhenti, dedaunan berguguran. Mungkin khilaf, Nathan mencium kening Sheryl lembut. Membuat Sheryl salah tingkah. Nathan hanya tersenyum geli melihat Sheryl yang salting.

...***...

Bel pulang sekola berbunyi. seperti biasa, Sheryl bukan lagi naik angkot, dia selalu di antar oleh Nathan yang ntah berapa kali ganti mobil dan motor dalam satu bulan ini. Di antar tempat halte biasa. Gosip mereka berpacaran juga sudah menyebar bagai api, cepatnya udah kayak di bawak angin. Kali ini mobil sport keluaran terbaru warna hitam dan biru. Biru warna kesukaan Sheryl dan hitam warna pilihan Nathan menyatu menjadi satu kata, Serasi. Begitulah kira - kira Nathan dan Sheryl. Hari ini masih warna yang menyatu mungkin lain kali, Hati dan perasaan nya lah yang menyatu. Begitulah pikir Nathan ketika membeli mobil ini.

"Sher, besok weekend gue jemput lo jam 8 pagi di halte ini, gue mau lo perempuan pertama yang datang ke rumah gue, sebelum lalat - lalat itu. sekalian mau gue kenalin ke ayah, bunda gue. Calon mama yang bakal ngelahirin cucu-cucu mereka nanti. Jadi lo siap-siap yah." ujar Nathan berhenti di tempat halte biasa. Mengusap lembut rambut sheryl sebelum dia mendaratkan ciuman di kening gadis itu. Fiks Nathan ketagihan. Lagi-lagi Hanya respons salting yang Sheryl tunjukan.

"Tergantung mood gue besok deh." balas Sheryl keluar dari mobil itu. Merasa kalau lebih lama lagi di dalam mobil jantung nya bakal meledak. Terlalu lama di sana dapat membuat kesehatan jantung sheryl terganggu. Bahkan nafasnya saja sudah tidak teratur.

...***...

1
Siarsazkia Siarsazkia
di cari kok gak ad cerita nya
Rosa lina
Aq qo malah ngakak ya 🤣
azibaa
visual nathan lebih dapat raffi sanjaya,kalo ari irham terlalu cute
Mina Rasi
aku dah berapa kali baca novel ini . keren si menurutku👍👍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘚𝘩𝘦𝘳𝘺𝘭 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘯𝘪𝘩 🤭🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘬 𝘎𝘩𝘢𝘯𝘪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢 𝘺𝘨 𝘴𝘪𝘧𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘶𝘳𝘶𝘯 𝘬𝘦 𝘚𝘩𝘦𝘳𝘺𝘭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢 𝘥𝘰𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘈𝘳𝘧𝘦𝘯 😅😅😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵" 𝘈𝘳𝘧𝘦𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘯𝘢𝘬" 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘳 𝘰𝘳𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘢𝘯𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘣𝘩 𝘱𝘢𝘳𝘢𝘩
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘔𝘗 𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘪𝘩 🤭🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘕𝘢𝘵𝘩𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘴𝘶𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘳𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘯𝘺𝘦𝘴𝘦𝘬 𝘯𝘪𝘩 𝘩𝘢𝘵𝘪 😭😭😭😭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘵𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘬𝘭 𝘍𝘢𝘳𝘩𝘢𝘯 𝘺𝘨 𝘥𝘰𝘯𝘰𝘳𝘪𝘯 𝘨𝘪𝘯𝘫𝘢𝘭 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘕𝘢𝘵𝘩𝘢𝘯
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘢𝘱𝘢 𝘍𝘢𝘳𝘩𝘢𝘯 𝘺𝘢 🤔🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘵𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘒𝘦𝘯 𝘺𝘨 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘕𝘢𝘵𝘩𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘤𝘶𝘳𝘪𝘨𝘢 𝘒𝘦𝘯 𝘺𝘨 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘩 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘕𝘢𝘵𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘭𝘮 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘨𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘴𝘩 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘯𝘨𝘢𝘣𝘰𝘥𝘰𝘳 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘍𝘢𝘳𝘩𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘬𝘭 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘱𝘵 𝘚𝘩𝘦𝘳𝘺𝘭 𝘫𝘨 𝘣𝘭𝘮 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘕𝘢𝘵𝘩𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘬𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!