Brian Kurnia adalah laki laki dari keluarga miskin yang sedang mengambil kuliah disalah satu universitas kedokteran di kota jasin. Karena kebutuhan mendesak untuk membayar pengobatan ibunya, dia nekat melakukan rekaya kecelakaan dijalan raya. Namun naasnya dia bertemu pengendara yang salah, alih alih menginjak rem pengendara itu malah menginjak gas dalam dalam sambil menutup mata dengan kedua tangannya. dengan perasaan menyesal Brian tertabrak mobil tersebut dengan kencang. Setelah Brian ditabrak, dia tidak sadarkan diri dan dalam alam bawah sadarnya dia mendapatkan sebuah warisan jurus medis kuno. Setelah mendapatkan warisan itu dia mengetahui segala hal mengenai semua jenis ilmu pengobatan dan jurus bela diri yang luar biasa dan berhasil membuat banyak wanita suka kepada nya. Dalam perjalanannya Brian berhasil membuat namanya menjadi dikenal diseluruh dunia dengan kemampuan pengobatan dan ilmu beladirinya yang hebat. sampai suatu ketika terjadi invasi dari alam lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RivaniRian21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Klinik Beika
Nicho berlutut dengan satu kaki sambil memegang buket bunga mawar biru itu, lalu dia berkata dengan raut wajah penuh kasih, “Celine, sejak pertama kali aku melihatmu, aku tahu aku sudah jatuh cinta padamu. Di hatiku hanya ada kamu, aku tidak akan menatap Wanita lain selain dirimu, maukah kamu menjadi pacarku?”
Setelah Nicho selesai berkata, orang orang yang berkerumun itu berteriak lagi, “Terima..... terima..... terima......”
Melihat pria ini sangat sulit untuk dihadapi, Celine pun menatap Brian dengan tatapan penuh meminta bantuan.
Brian tertawa terbahak bahak, lalu berkata dengan nada bercanda, “Kamu sangat berbakat akting, sayang sekali kamu tidak menjadi aktor.”
Nicho berseru dengan ekspresi marah, “Apa yang kamu katakan? Aku tulus mencintai Celine, kalau aku berbohong, aku akan disambar petir!”
“Benarkah? Kalau begitu biarkan semua orang melihat seberapa tulus cintamu.” Sambil berkata, Brian mengulurkan tangannya dan langsung mengeluarkan benda putih dari setelah jas yang dikenakan Nicho. Benda itu adalah celana dalam wanita yang sangat seksi, bahkan hampir transparan.
Brian menatap Nicho dengan sorot mata meledek sambil memegang celana dalam itu, “Tuan Pertama Ivander, silahkan dijelaskan, inikah yang kamu sebut dengan ketulusan? Karena kamu tulus mencintai Celine dan sudah setengah tahun tidak melirik wanita lain, lalu dari mana kamu mendapatkan benda ini? Tidak mungkin kamu yang mengenakannya sendiri, ‘kan?”
“Aku…” Nicho langsung tercengang, bagaimana mungkin dia tidak tidur bersama Wanita selama setangah tahun, dia bahkan tidak bisa hidup tanpa seorang Wanita setiap hari. Pada saat bersamaan, dia juga memilki hobi khusus yaitu setiap kali tidur dengan Wanita, dia akan mengambil dan menyimpan celana dalam Wanita itu untuk dijadikan kenang kenangan.
Celana dalam ini adalah celana yang dia ambil semalam dan belum sempat menyimpannya.
Namun, celana ini adalah celana dalam berenda, bahkan ukurannya lebih kecil dari sapu tangan biasa. Tidak akan terlihat kalau dimasukkan ke dalam saku baju, bagaimana pria ini bisa mengetahuinya?
Melihat kejadian ini, orang orang yang berkerumun langsung heboh.
“Sialan, hampir saja aku tertipu oleh bajingan ini. Bisa bisanya dia menyatakan cinta tapi menyimpan barang Wanita lain di saku bajunya, dasar aneh…..”
“Dasar tidak tahu malu, sangat tidak tahu malu. Berani beraninya dia menyimpan benda seperti itu di saki baju dan menyatakan cinta dengan suara lantang, kenapa mukanya setebal itu….”
“Bukankah dia mengatakan akan disambar petir kalau berbohong? Orang seperti ini seharusnya dibunuh oleh langit….”
Nicho menjilat bibirnya yang kering, lalu berkata dengan cemas, “Celine, kamu jangan salah paham. Semalam ada temanku yang pergi berkencang dengan Wanita, dia meminjam setelah jas ini dariku untuk bergengsi. Benda di dalam jas ini pasti disimpan olehnya, tidak ada hubunganya denganku……”
“Kalau begitu, bagaimana dengan benda ini? Apakah berhubungan denganmu?” Brian melempar celana dalam itu, lalu mengulurkan tangannya untuk mengeluarkan benda berwarna merah muda dari saku celana Nicho.
Brian mengambil dengan secepat kilat. jadi Nicho sama sekali tidak sempat bereaksi.
“Tuan pertama Ivander, benda ini bernama Durex, ‘kan? Dari mana asal benda ini? Jangan jangan kamu juga meminjamkan celanamu kepada temanmu?” tanya Brian.
“Aku….” Nicho tampak sangat malu sekarang. Karena dia tidur dengan Wanita setiap hari, jadi membawa Durex adalah sebuah kewajiban, dia membawa benda itu sepanjang tahun.
Namun, Nicho merasa ada yang tidak beres dengan ini. Ukuran Durex bahkan lebih kecil dengan celana dalam yang tadi, bagaimana pria ini bisa mengetahuinya? Jangan jangan dia memiliki pengelihatan tembus pandang?
“Celine, kamu jangan salah paham. Aku tidak tahu dari mana benda ini berasal, mungkin temanku sedang mengerjaiku. Aku benar benar tidak tahu apa apa.” Hingga saat ini, Nicho bersikeras tidak mau mengakuinya, kalau tidak, semua yang dia lakukan akan sia sia.
“Benarkah? Kalau begitu, bagaimana dengan yang ini?” Brian mengulurkan tangannya lagi dan mengeluarkan pil putih dari saku Nicho yang lain.
“Tuan muda Invader, kalau tidak salah lihat, pil ini adalah pil biru yang sangat legendaris ‘kan? Peralatan yang sangat lengkap, apa mungkin ini juga salah satu dari kejahilan yang dilakukan temanmu?” sindir Brian.
Setelah melihat kejadian di depannya, Celine pun berkata dengan jijik, “Nicho, pergi kamu, aku tidak ingin melihatmu lagi!”
Melihat bahwa semua hal yang direndakannya dengan hati hati menjadi kacau, emosi Nicho pun langsung meledak, “Brengsek, aku akan membunuhmu!”
Pada saat ini, dia sudah tidak peduli lagi dengan kepura puraan, dia langsung melayangkan tinju ke wajah Brian.
Sayang sekali, tubuh Nicho yang sudah dirusak oleh seks dan arak bukanlah lawan Brian. Begitu menyerang, Brian langsung menendang perut bagian bawahnya hingga mendarat di 999 mawar itu.
“Argh……” Nicho menjerit kesakitan.
Meski tidak jatuh dengan kencang, bunga mawar yang tertindih olehnya itu berduri. Saat berusaha untuk bangun, tubuhnya sudah tertusuk duri mawar itu.
“Hei, berani beraninya kamu merebut Wanita denganku, tunggu saja kamu. “Setelah mengatakan hal ini, Nicho hendak melarikan diri. Namun, saat baru berlari beberapa Langkah, tiba tiba penutup selolan di bawah kakinya terbuka dan dia jatuh terperosok ke dalam selokan.
Kali ini, dia sungguh sangat malu. Saat memanjat keluar dari selokan, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan sampah dan mengeluarkan bau busuk.
Anak buah yang dia atur di kerumunan pun bergegas berlari mendekatinya dan memapahnya pergi dari tempat itu.
Semua orang tertawa terbahak bahak melihat Tuan Muda Pertama Ivander yang tadinya sangat arogan, tapi sekarang malah pergi dengan keadaan mengenaskan.
“Anak muda, bagus sekali, aku sangat salut padamu….”
“Gadis, seleramu sangat bagus, anak muda yang kamu pilih ini sangat baik….”
Orang orang yang berada di kerumunan itu terus memuji Brian.
Semua orang biasanya juga tidak suka dengan perilaku anak anak orang kaya ini, tapi mereka tak berdaya. Namun, pemuda ini baru saja membantu mereka membalaskan dendam.
Celine menarik Brian ke samping, lalu berkata dengan mata berbinar, “Bagaimana kamu melakukannya?”
Tindakan Brian berusan sangat tak terduga, tidak berlebihan mengatakannya sebagai luar biasa karena dia sudah berhasil menginjak nginjak harga diri tuan pertama Keluarga Ivander.
Mungkin setelah ini, Nicho malu untuk mengejarnya lagi.
Brian tertawa sambil berkata, “Bukankah kamu sudah melihat semuanya?”
Celine tersipu malu sambil berkata, “Maksudku, bagaimana bisa kamu mengetahui bahwa Nicho memiliki barang seperti itu di sakunya? Bukankah itu terlihat aneh?”
Tentu saja Brian tidak akan mengatakan apa apa mengenai kesadaran spiritual, dia hanya berkata, “Aku seorang sinse, sejak awal aku sudah tahu ginjalnya lemah, jadi aku hanya menebaknya saja.”
Celine tidak menanyakannya lagi, lalu berkata, “Terima kasih atas bantuanmu, aku akan mentraktirmu makan saat pulang kerja nanti.”
Setelah selesai berkata, Celine berbalik dan berjalan menuju kantor Grup Kasadi. Kalau menunda nunda waktu lagi, dia akan benar benar terlambat bekerja.
Brian juga pergi dari tempat itu. Setelah beberapa saat, dia tiba di klinik pengobatan Tiongkok terbesar di kota Jasin, Klinik Beika.
Klinik Beika sepenuhnya didekorasi dengan gaya antik, arsitekturnya terlihat sangat klasik dan terkesan luar biasa.
Di pintu masuknya tergantung sebuah spanduk yang bertuliskan “Saat melakukan sesuatu tanpa pengawasan, jangan bertentangan dengan hati Nurani dan jangan melupakan moralitas untuk mendapatkan keuntungan.
Brian melangkah masuk dan mengamati sekeliling. Di sebelah kiri adalah apotek dan di sebelah kanan adalah klinik pengobatan Tiongkok.
Karena baru buka, jadi tidak ada banyak pelanggan di apotek. Mereka belum meracik obat, hanya ada satu pegawai yang sedang memainkan ponselnya di konter.
Saat Brian memasuki pintu, pegawai apotek itu hanya melirik Brian sekilas tanpa berbicara dan terus bermain dengan ponselnya.
Brian berjalan ke konter, lalu berkata, “Aku mau membeli obat.”
Pegawai apotek itu berkata tanpa mengangkat kepalanya, “Tunggu sebentar, aku sedang sibuk sekarang.”
Brian terdiam sesaat, apakah bermain game Honor of Kings juga termasuk kesibukan? Toko seperti inilah yang sering dikatakan oleh orang orang “Setelah toko sukses, ia tidak membutuhkan banyak pelanggan, jadi pegawai toko bersikap buruk terhadap para pelanggan!
Brian pun berbalik pergi, tapi dia membutuhkan banyak obat untuk memurnikan pil fondasi dasar. Beberapa behan ini antaranya tidak terlalu umum dan tidak dapat dibeli di apotek kecil lainnya.