NovelToon NovelToon
Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Dendam dua jiwa.

Jiwa seorang mafia cantik berhati dingin, memiliki kehebatan dan kecerdasan yang tak tertandingi, namun akhirnya hancur dan berakhir dengan mengenaskan karena pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.

Jiwa yang satu adalah jiwa seorang gadis lugu yang lemah, yang rapuh, yang berlumur kesedihan dan penderitaan.

Hingga akhirnya juga mati dalam kesedihan dan keputus asaan dan rasa kecewa yang mendalam. Dia mati akibat kelicikan dan penindasan yang dilakukan oleh adik angkatnya.

Hingga akhirnya dua jiwa itu menyatu dalam satu tubuh lemah; jiwa yang penuh amarah dan kecewa, dan jiwa yang penuh kesedihan dan putus asa, sehingga melahirkan dendam membara. Dendam dua jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8. Makan Malam Annabella

Fiorella telah sampai di sebuah kamar yang mana kamar itu adalah kamar Annabella Calista. Cukup luas namun tidak ada kesan mewah maupun indah di dalamnya...

Sederhana, kata itu yang lebih mendasar untuk mendeskripsikan kamar itu. Namun kamar ini amat bersih dan rapi.

Kamar Fiorella di nun jauh di sana dibandingkan dengan kamar ini, kamar Fiorella jauh lebih luas, lebih indah, dan lebih megah.

Tapi Fiorella tidak berkecil hati saat memperhatikan seisi kamar ini yang amat sederhana, yang awalnya dia merasa asing. Karena memang anak kandung yang bernama Annabella Calista serasa anak angkat di kediaman yang besar dan megah ini.

Sedangkan Nikita Angelita, yang selaku anak angkat serasa anak kandung. Semua kemewahan, keindahan, kemanjaan dilimpahkan padanya.

Sementara Bibi Lastri yang masih setia bersamanya, memperhatikan Annabella dengan heran sambil benaknya bertanya-tanya, benarkah majikan mudanya ini sedikit kehilangan ingatan akibat tragedi yang menimpanya?

Atau... bahkan karena efek terlalu lama koma?

Tapi dia tidak ingin bertanya macam-macam dulu kepada Nona Ke Dua Winata itu.

"Nona Bella, silahkan istirahat dulu," ucapnya lembut penuh perhatian dan penuh kasih sayang. "Kalau ada yang Nona butuhkan, jangan sungkan sama bibi."

Mendengar ucapan Bibi Lastri itu, Annabella segera berbalik menghadap wanita paruh baya yang baik hati itu. Ekspresi dinginnya seketika berubah, berganti dengan wajah ceria sambil tersenyum hangat.

Melihat perubahan itu, Bibi Lastri sempat tertegun beberapa saat lamanya.

Sebelum ini wajah Annabella memang cantik, sudah mengalahkan cantiknya Nikita maupun Nindira. Hanya saja wajahnya yang dulu begitu lugu dan cupu.

Tapi sekarang, setelah sembuh dari tragedi yang menimpanya, setelah bangun dari koma, wajah Annabella semakin menjadi cantik.

Semakin membuat Bibi Lastri merasa heran dan penasaran akan perubahan yang begitu mencolok dari Annabella, majikan mudanya itu.

Dan itu lagi..., wajah dingin yang penuh aura berani, penuh aura membunuh itu. Dulunya tidak pernah ada di wajah Annabella.

Dan satu lagi, kenapa Annabella tiba-tiba memiliki bela diri bahkan dengan muda mengalahkan Arden Winata, yang juga punya ilmu bela diri.

Dulu... Annabella tidak memiliki itu.

Namun satu sisi, Bibi Lastri merasa amat senang jika Annabella memiliki bela diri, bahkan bela diri yang handal. Hal itu sebagai tameng bagi majikan mudanya agar tidak gampang ditindas lagi.

Annabella sudah membuktikannya di depan mata kepalanya.

Tapi di sisi lain, Bibi Lastri khawatir jika hal itu akan membahayakan nasib Annabella kedepannya. Tentu Nikita, si anak angkat akan memikirkan upaya yang lebih cermat dan licik lagi untuk mencelakakan majikan mudanya itu.

Sementara semua keanehan dan keganjilan yang terlihat pada majikan mudanya makin membuatnya merasa heran, penasaran ingin bertanya. Tapi Bibi Lastri masih bisa menahan gejolak kepo-nya itu.

"Terima kasih, Bibi," ucap Annabella lembut, masih tersenyum hangat, "untuk saat ini nggak usah dulu."

Annabella sebenarnya ingin mengatakan sesuatu atau memita tolong. Tapi dia masih ragu, lebih tepatnya dia sungkan untuk mengatakannya.

Maklum saja, di dalam tubuh yang cukup ideal ini ada jiwa Fiorella yang lebih dominan. Jadi, karena dia --Fiorella-- tidak kenal dan belum akrab dengan Bibi Lastri, jiwa Fiorella masih sungkan pada wanita paruh baya itu.

★☆★☆

"Nona kepingin apa, katakan saja!" pinta Bibi Lastri antusias. "Atau Nona kepingin bibi ambilkan makan? Nona tentu belum makan 'kan?"

"Apa... aku boleh makan di rumah ini?" kata Annabella bernada ragu.

Tapi dia tidak merasa kecewa jika tidak makan di rumah ini. Bahkan sekarang dia tidak butuh lagi makan di rumah ini.

Annabella membisikkan pada Fiorella di dalam pikirannya, jika Annabella jarang sekali makan di rumah ini. Hal itu sebagai hukuman atas kesalahan yang dia lakukan, menurut anggapan mereka.

Selama ini Annabella lebih sering makan di luar. Jadi, dia pulang ke rumah ini dalam keadaan sudah kenyang, tidak perlu makan lagi. Dan orang-orang sama sekali tidak memperdulikan.

Dari mana Annabella dapat uang untuk membeli makanan?

Perlu diketahui, Annabella tidak pernah dikasih uang saku atau uang apapun itu lagi selama tiga setengah tahun terakhir ini. Uang keluarga Winata untuknya hanya khusus pembayaran sekolahnya.

Uang yang dia peroleh bersumber dari pemberian almarhumah neneknya, ibu dari Abraham Winata. Juga bersumber dari pendapatannya saat menjadi hacker.

Jangan salah, Annabella memang gadis cupu lagi lugu, tapi dia tergolong gadis yang jenius. Sama dengan Fiorella.

Mendengar ucapan Annabella barusan, dan menyadari situasi terakhir yang terjadi sebelum Annabella mendapat musibah, Bibi Lastri seketika terdiam membeku, tidak bisa melakukan apa-apa.

Dan saat itu juga hatinya langsung bingung dan gelisah. Tapi....

"Memang... situasi terakhir yang terjadi sama Nona sebelum musibah itu, Nona... tidak boleh makan di rumah," kata Bibi Lastri bernada sedih penuh iba.

"Tapi..., tunggu!"

Lalu dia meletakkan barang yang dia bawa milik Annabella di atas tempat tidur. Lalu membuka tas pakaian Annabella, lalu mengeluarkan katung kresek yang berisi....

"Untung... sebelum bibi menjenguk Nona tadi, bibi sempatkan membelikan roti dan camilan lain untuk Nona," ucapnya sambil menunjukkan isi kantung kresek itu. "Bibi hampir lupa. Maaf ya, Nona."

"Apa...."

"Roti dan camilan ini sudah cukup untuk makan malamku, Bibi," kata Annabella langsung memotong ucapan Bibi Lastri. "Terima kasih atas perhatiannya."

"Maafkan bibi, Nona," sesal Bibi Lastri bernada sedih, bahkan matanya sudah berkaca-kaca, "bibi tidak bisa melakukan apa-apa yang terbaik untuk Nona...."

"Bibi hanya pembantu yang tidak punya kuasa di sini, Nona...," lanjutnya semakin pilu, sedangkan air mata sedihnya sudah jatuh.

"Bibi, nggak usah merasa bersalah begitu," kata Annabella bisa memaklumi, bahkan dalam hati dia tidak mau merepotkan Bibi Lastri. "Aku nggak pa-pa."

"Roti dan camilan ini sudah cukup bagiku," lanjutnya seraya tersenyum tenang.

"Nona yakin?"

"Yakin, Bibi, nggak usah khawatir," kata Annabella meyakinkan. "Aku memang sudah terbiasa dengan hal yang seperti ini."

"Sekarang bibi turun saja, aku mau istirahat!"

"Baiklah, Nona."

Setelah yakin majikan mudanya baik-baik saja, Bibi Lastri segera keluar dari kamar Annabella, terus turun ke lantai bawah.

Sedangkan Annabella, sepeninggal Bibi Lastri, dia kembali mengamati dengan seksama seluruh dan seisi kamar sederhana namun amat bersih dan rapi ini.

Annabella memang gadis pembersih dan rapi, selau menjaga kebersihan dan kerapian. Karakternya sama dengan Fiorella dalam hal tersebut.

Selagi Fiorella mengamati kamar ini, Annabella selalu mendeskripsikan tetang seluruh kamar ini di dalam pikirannya.

Tak lama kemudian, Fiorella --di dalam tubuh-- Annabella membuka lemari sederhana di karena itu. Melihat pakaian Annabella yang semuanya cuma pakaian murahan dan sederhana.

Cuma setelan seragam sekolahnya yang sepertinya pakaian yang paling mewahnya yang dia punya.

Setelah puas mengenal kamar itu, dari Annabella, lalu Fiorella yang bekerja sama dengan Annabella mulai menyusun agenda-agenda selanjutnya yang haru dilakukan.

★☆★☆

1
Aretha Shanum
kenapa harus bertahan disitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!