NovelToon NovelToon
Pewaris Ilmu Pengobatan Terhebat

Pewaris Ilmu Pengobatan Terhebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter Ajaib / Kelahiran kembali menjadi kuat / Spiritual / Action / Dokter Genius / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: RivaniRian21

Brian Kurnia adalah laki laki dari keluarga miskin yang sedang mengambil kuliah disalah satu universitas kedokteran di kota jasin. Karena kebutuhan mendesak untuk membayar pengobatan ibunya, dia nekat melakukan rekaya kecelakaan dijalan raya. Namun naasnya dia bertemu pengendara yang salah, alih alih menginjak rem pengendara itu malah menginjak gas dalam dalam sambil menutup mata dengan kedua tangannya. dengan perasaan menyesal Brian tertabrak mobil tersebut dengan kencang. Setelah Brian ditabrak, dia tidak sadarkan diri dan dalam alam bawah sadarnya dia mendapatkan sebuah warisan jurus medis kuno. Setelah mendapatkan warisan itu dia mengetahui segala hal mengenai semua jenis ilmu pengobatan dan jurus bela diri yang luar biasa dan berhasil membuat banyak wanita suka kepada nya. Dalam perjalanannya Brian berhasil membuat namanya menjadi dikenal diseluruh dunia dengan kemampuan pengobatan dan ilmu beladirinya yang hebat. sampai suatu ketika terjadi invasi dari alam lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RivaniRian21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakek

Xandro hanya ingin belajar keterampilan medis dan tidak peduli dengan hal lain, jadi dia mengangguk dan berkata, “Boleh juga, kamu akan menjadi kakak seperguruanku. Kakak Seperguruan, terimalah hormatku.”

Sebagai seorang sinse, Xandro tetap menghormati aturan yang diturunkan oleh leluhur Nusantara, penghormatan ini dilakukannya dengan sangat tulus.

“Eh…..”

Melihat pria tua beralis dan berjanggut lebat membungkuk padanya dan memanggilnya kaka seperguruan, Brian merasa sedikit aneh, tapi ini adalah solusi terbaik.

Setelah diputuskan, Tordy menginstruksikan sesorang untuk menyiapkan meja sembahyang dan meletakkan papan nama almarhum Kurnia, kemudian Xandro bersujud dan memberi hormat kepada gurunya. Brian mewakili Kurnia untuk menerima Xandri masuk Akademi Kuno sebagai murid luar.

Setelah semua proses dilakukan, Chandra berkata, “Xandro, sekarang Brian adalah kakak seperguruanmu, kelak kita bertiga adalah satu generasi.”

Setelah selesai berbicara, Tordy dan Sherlene tercengang, bukankah ini berarti mereka telah menjadi junior dari Brian.

Terutama Sherlene yang tadi masih marah dan memelotot pada Brian, sekarang dia justru menjadi juniornya.

Chandra sama sekali tidak memedulikan hal itu, dia melambaikan tangannya pada Tordy sambil berkata, “Adik Ketiga, cepat kesini, beri hormat pada Paman Brian.”

“Eh….”

Tordy terlihat canggung. Bagaimanapun juga, dia seorang bos besar di Kota Jasin yang terkenal, memintanya untuk memanggil seseorang anak muda sebagai paman, hal itu sedikit keterlaluan.

Brian berkata, “Sudahlah, lebih baik panggil sesuai dengan kondisi masing masing, anggap saja satu generasi.”

Tordy menghela napas legas, dia menepuk dadanya sendiri sambil berkata, “Brian, kelak kalau kamu ada masalah di Kota Jasin, jangan ragu untuk mengatakannya, aku pasti akan menyelesaikannya untukmu.”

Tordy terlepas dari masalah ini, tapi Chandra seprtinya tidak ingin melepaskan Sherlene. Dia memanggilnya dan berkata, “Sherlene, cepat panggil kakek.”

Sherlene menghentakkan kakinya dengan marah dan berteriak, “Kakek, aku tidak mau, umurnya bahkan lebih muda dariku.”

Chandra berkata dengan wajah cemberut, “Sherlene, tidak boleh bersikap tidak sopan seperti itu, etika tidak boleh dilanggar.”

Keluarga besar seperti mereka masih sangat mementingkan etika tradisional.

Kali ini Brian tidak berbicara dia hanya menatap Sherlene sambil tersenyum. Gadis ini memberikan banyak masalah untuk dirinya, jadi bagaimana bisa dia melepaskan kesempatan untuk menggodanya.

“Aku……”

Sherlene melirik Chandra. Dia tahu masalah ini tidak akaa berlalu begitu saja. Pada akhirnya dia hanya bisa berkata tanpa daya, Kakek!”

Suara itu sangat rendah sehingga hampir tidak terdengar. Brian mengorek talinganya dan berkata, “Telinga orang yang sudah tua biasanya kurang bagus, aku tidak mendengar apa yang kamu katakan!”

Melihat Brian berpura pura tua di depannya, Sherlene menggertakkan giginya dengan kesal. Akan tetapi, karena menjaga harga diri Chandra, dia hanya bisa berkata dengan lebih kencang lagi, “Kakek, kali ini kamu mendengarnya, ‘kan?”

“Sudah dengar, sudah dengar.”

Brian berkata, “Karena kamu sudah memanggilku Kakek, tentu saja aku harus memberikan sesuatu padamu. Ambil resep obat dariku dan minum sesuai resep, tubuhmu akan segera sembuh.”

Setelah selesai berbicara, dia mengambil pena dan kertas, menulis resep dan menyerahkannya ke Sherlene.

Setelah melihat keterampilan medis Brian, Chandra secara alami tahu bahwa setiap resep yang dia tulis pasti bernilai tinggi, Chandra pun segera berkata, “Nak, cepat bilang terima kasih kepada kakekmu.”

“Terima kasih….. Kakek!”

Walau mulutnya berkata seperti itu, Sherlene tetap sangat membenci Brian. Dia bersumpah dalam hatinya dengan penuh kebencian, jangan sampai dia mendapatkan kesempatan, dia pasti akan memberikan orang ini pelajaran.

Saat itu, tiba tiba ponsel Brian berdering, penelponnya adalah Celine.

“Brian, di mana kamu sekarang?”

Setelah dua kali insiden, Celine menjadi lebih dekat dengannya, panggilannya juga semakin akrab.

“Aku sedang berada di luar, ada apa?”

“Kita sudah sepakat untuk makan malam bersama. Di Kota Jasin telah dibuka sebuah restoran baru Bernama Restoran Jasin, makanan di sana lumayan enak. Aku sudah memesan ruang VIP No. 1, sampai jumpa jam 6 nanti.”

Celine menutup panggilan telepon setelah selesai berbicara.

Masalah di sini juga sudah hampir selesai, Brian tidak ingin terlalu berlama lama lagi di sini. Dia berkata kepada Chandra dan Xandro, “Aku masih ada beberapa urusan, aku akan pergi dulu, ya.”

“Baiklah, lain kali kita cari waktu untuk minum bertiga.” Chandra berkata kepada Sherlene, “Nak, antarkan kakekmu pulang.”

Sherlene sangat kesal, tapi dia tetap harus mendengarkan apa yang dikatakan oleh kakeknya, jadi dia hanya bisa mengajak Brian keluar dari kamar dengan muka cemberut.

Setelah keluar, dia segera mengeluarkan resep di sakunya dan merobeknya menjadi beberapa bagian dan membuangnya ke tempat sampah yang berada di sebelahnya, seolah olah dengan begitu dia bisa melampiaskan sebagian amarah di dalam hatinya.

Brian hanya bisa tersenyum kecil melihat kejadian itu. Benjolan di dada gadis ini sedikit bermasalah, sekarang dia justru membuang resepnya ke tempat sampah. Cepat atau lambat, dia akan merasakan akibatnya.

Sampai di halaman, Sherlene hendak berjalan menuju mobil Sport Lamborghi nya, lalu tiba tiba dia melihat sebuah mobil Jetta diparkir di samping mobilnya.

Ini adalah mobil yang digunakan pembantu keluarga Hanata untuk membeli sayuran. Biasanya tidak pernah dikunci dan hanya didiamkan begitu saja dan kuncinya masih berada di dalam mobil.

“Huh, berani sekali mengambil keuntungan dariku, aku tidak akan menggunakan mobil sport untuk mengantarmu, sudah bagus kamu bisa naik Jetta.”

Sherlene berpikir seperti ini sambil berjalan langsung ke Jetta, membuka pintu mobil dan berkata, “Masuk!”

Brian tentu saja mengetahui pemikiran gadis ini, tapi dia tidak memperdulikannya. Dia hanya membuka pintu dan duduk di posisi sebelah pengemudi.

Sherlene mengemudikan mobil keluar dari vila dan bertanya dengan marah, “Mau ke mana?”

“Universitas Kedokteran Jasin, nanti kalau lewat toko peralatan dapur, tolong berhenti sebentar, aku ingin membeli sesuatu.”

Sherlene tampaknya tidak ingin mengatakan sepatah kata pun kepadanya. Dia hanya diam dan langsung mengemudikan mobil, lalu berhenti di depan sebuah toko peralatan dapur besar sekitar setengah jam kemudian.

Brian berkata, “Mau ikut berbelanja denganku?”

“Aku tidak mau, cepatlah, aku tidak akan menunggumu kalau kamu terlalu lama,“ kata Sherlene dengan marah.

Setiap kali teringat harus memanggil pria yang bahkan belum seumur dia dengan panggilan kakek, dia selalu merasa marah tak terkendali.

Brian tersenyum tipis, lalu berbalik dan memasuki toko peralatan dapur tersebut.

Begitu dia masuk, seorang preman berambut pirang di sebelah Brian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sebuah nomor.

“Bos, aku melihat pemuda yang dicari oleh Tuan Pertama Ivander, dia bersama dengan seorang Wanita.”

Orang di sisi telepon berkata, “Siapa Wanita itu? Apakah putri sulung keluarga Kasadi?”

Pria berambut pirang itu berkata, “Tidak, Wanita itu mengenadari Jetta jelek, tidak terlihat seperti orang kaya.”

“Bagus, kamu awasi dulu, aku akan segera membawa orang ke sana.”

Pria berambut pirang itu menutup panggilan teleponnya, sepasang matanya mengawasi pintu toko peralatan dapur.

Brian dengan cepat keluar dari toko, tangannya membawa beberapa kotak besar dan kecil.

Dia sekarang telah berhasil mengumpulkan bahan obat untuk memurnikan pil fondasi dasar, tapi dia tidak memiliki tungku obat, jadi dia hanya bisa membeli beberapa peralatan dapur untuk saat ini.

Dia meletakkan barang barang ini di jok belakang mobil Jetta, lalu duduk di kursi samping pengemudi. Mobil pun Kembali melaju meninggalkan toko peralatan dapur.

Tidak lama setelah mobil melaju, tiba tiba beberapa kendaraan off road datang dan mengepung Jetta di tengah. Setelah itu, beberapa preman melompat keluar dari mobil dengan memegang pipa baja dan belati.

Pemimpinnya adalah seorang pria botak yang memegang parang panjang, dia menghancurkan kaca depan mobil Jetta dengan satu tebasan. kemudian menuding ke arah pemilik mobil dan beteriak, “Keluar!”

Para preman di belakangnya juga mengayunkan pipa baja di tangan mereka untuk menghantam Jetta tersebut, mereka menghancurkan Jetta yang masih baru ini dalam sekajap mata.

1
Aman Wijaya
jooooz pooolll Thor lanjut
Aman Wijaya
jooooz jooooz gandos lanjut terus Thor semangat semangat semangat
Syahrian
😍
Syahrian
🙏👍
Syahrian
👍
Syahrian
💪🙏
Aman Wijaya
jooooz pooolll Thor
Aman Wijaya
markotop top top top lanjut terus
Aman Wijaya
mantab Brian
Aman Wijaya
mantab Thor lanjut
Aman Wijaya
semangat Brian jadilah orang yang rendah hati dan bantu orang yang membutuhkan jasa akupunktur demi semua orang yang membutuhkan
Aman Wijaya
lanjut
Aman Wijaya
mantab lanjut terus
Syahrian
💪🙏
Syahrian
💪
Angah Carlos
Jasin Melaka
Syahrian
👍
Syahrian
💪
Gege
remake ceritanya kereen tor.. alurnya mirip bangeed.. semangaatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!