NovelToon NovelToon
Heaven'S Flawed Judgment

Heaven'S Flawed Judgment

Status: sedang berlangsung
Genre:Ahli Bela Diri Kuno / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Reinkarnasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: YUKARO

Seorang kultivator muda bernama Jingyu, yang hidupnya dihantui dendam atas kematian seluruh keluarganya, justru menemukan pengkhianatan paling pahit dari orang-orang terdekatnya. Kekasihnya, Luan, dan sahabatnya, Mu Lang, bersekongkol untuk mencabut jantung spiritualnya. Di ambang kematiannya, Jingyu mengetahui kebenaran mengerikan, Luan tidak hanya mengkhianatinya untuk Mu Lang, tetapi juga mengungkapkan bahwa keluarganya lah dalang di balik pembunuhan keluarga Jingyu yang selama ini ia cari. Sebuah kalung misterius menjadi harapan terakhir saat nyawanya melayang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YUKARO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berita 200 tahun yang lalu

Siang hari di Sekte Qingyun begitu tenang. Awan menggantung rendah di langit, sementara sinar matahari menembus celah dedaunan bambu yang menari tertiup angin. Di rumah khusus untuk para tetua sekte, aroma teh spiritual menguar lembut, menenangkan jiwa dan menghapus sisa kekakuan dunia.

Di dalam ruangan itu, Lu Mo duduk di atas tikar jerami halus. Di hadapannya, Jian Wuji dengan penuh hormat menuangkan teh dari kendi giok hijau. Uap hangat mengepul di antara mereka, menebarkan keheningan yang khidmat. Jian Wuji tersenyum sopan, namun dalam senyumnya tersimpan rasa segan dan hormat yang mendalam.

“Maafkan aku, teman muda,” katanya sambil tertawa kecil, “reaksiku tadi di gerbang sungguh berlebihan. Tapi siapa yang tidak akan kehilangan keseimbangan pikiran, jika seseorang mampu melihat penyakitku hanya dengan satu pandangan tanpa menyentuh nadi atau membaca Qi.”

Suara Jian Wuji terdengar tulus. Ia masih belum bisa percaya bagaimana satu kalimat dari mulut pemuda di hadapannya mampu mengungkap seluruh kerusakan di tubuhnya. sesuatu yang bahkan ia sendiri sembunyikan selama bertahun-tahun.

Lu Mo mengangkat cangkir teh dan menyesap perlahan. Kehangatan teh itu mengalir di tenggorokannya, menyebar hingga ke dada. Tatapannya tajam namun tenang, menembus lapisan waktu dan pikiran di hadapannya.

“Tidak masalah,” katanya Lumo tenang, suaranya datar tapi berisi. “Hanya saja aku ingin tetua membantuku dalam satu hal. Setelah itu, aku akan membantu memulihkan meridianmu.”

Jian Wuji segera mengangguk dengan antusias. “Katakan saja, teman muda. Selama aku bisa membantu, aku pasti akan melakukannya dengan senang hati.”

Lu Mo terdiam sejenak, menatap permukaan teh yang memantulkan bayangan langit. Kemudian ia berkata perlahan, “Aku ingin tahu kabar terbaru dari Negara Xuan.”

Ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, “Selain itu, aku ingin tinggal di sekte ini sebagai tamu untuk beberapa waktu ke depan.”

Mendengar itu, Jian Wuji mengusap dagunya dan berpikir dalam diam. Setelah beberapa saat, ia mengangguk pelan.

“Berita dari Negara Xuan, ya…” katanya sambil menarik napas panjang.

“Dua ratus tahun lalu, seluruh benua dikejutkan oleh kabar kematian seorang kultivator legendaris dari sana. Dia dijuluki All Daos, orang yang mampu menguasai segala jalan kultivasi. Namun ia mati terbunuh oleh musuh ketika lengah. Dunia terguncang pada saat itu, banyak orang yang berduka.”

Ia berhenti sejenak, menatap jauh seolah mengingat masa lalu.

“Lalu seratus tahun setelah itu, muncul kabar baru. Ratu Luan mencapai tingkat Soul Transformation tahap awal. Ia berhasil menembus batas itu dengan bantuan jantung spiritual musuh yang dikalahkannya. Bersama suaminya, Mu Lang, mereka mendirikan Istana Langit dan menjadi pasangan abadi yang dipuja di Negara Xuan.”

Setiap kata yang keluar dari mulut Jian Wuji terasa seperti bilah pisau yang menancap ke dada Lu Mo.

Dadanya bergemuruh, Qi di dalam tubuhnya bergetar hebat seperti badai yang hendak lepas dari kendali. Ia menunduk sedikit, menyembunyikan ekspresi wajah yang perlahan berubah.

“Siapa… All Daos itu?” tanyanya dengan suara pelan, nyaris bergetar.

Jian Wuji tidak menyadari perubahan di wajah Lu Mo. Ia justru tersenyum bangga, matanya berbinar penuh kekaguman.

“Dia adalah panutan bagi seluruh kultivator di Benua Zhou. Sosok yang berdiri di puncak dunia, dewa di antara manusia. Aku sendiri sangat mengaguminya.” Ia berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan penuh hormat,

“Namanya adalah Jingyu.”

Suara itu bergema di ruangan, seolah menabrak dinding waktu dua ratus tahun yang lalu.

Craaak!

Cangkir giok di tangan Lu Mo retak dan hancur, teh panas tumpah ke meja. Namun ia tidak bergerak sedikit pun.

Jian Wuji sontak terkejut.

“Teman muda! Apakah aku menyinggungmu?” tanyanya dengan tulus.

Lu Mo menarik napas panjang, menenangkan Qi-nya yang hampir meledak. Tatapannya kembali dingin, dan acuh tak acuh.

“Tidak,” jawabnya singkat. “Aku hanya sedikit terkejut.

Jian Wuji pun menghela nafas lega, ia berfikir teman muda di depannya tersinggung dengan ceritanya.

Lumo lalu melihat ke sekeliling ruangan, kemudian tatapan nya tertuju kepada Jian Wuji. "Lalu… apakah aku bisa menjadi tamu di sekte ini untuk beberapa waktu?”

Jian Wuji berdiri dengan cepat. “Tentu saja! Tapi aku tetap harus meminta izin pada Pemimpin Sekte. Kau tunggulah sebentar di sini.” Ia tersenyum menenangkan sebelum menambahkan, “Tenang saja, teman muda. Aku yakin tidak akan ada masalah. Tapi sebagai tetua, aku tetap harus memberi contoh baik pada murid, dengan meminta izin kepada pemimpin sekte, jika ingin membawa orang luar untuk tinggal beberapa waktu.”

Lu Mo mengangguk pelan. “Baiklah. Saat kembali nanti, bawalah beberapa jarum emas. Aku akan memperbaiki empat meridianmu yang rusak.”

Mendengar itu, Jian Wuji membungkuk hormat dan segera bergegas pergi.

Begitu pintu tertutup, senyum di wajah Lu Mo menghilang sepenuhnya. Udara di ruangan tiba-tiba menegang. Ia menatap kosong ke arah cangkir yang pecah, lalu mengepalkan tangan.

Wajahnya memerah karena amarah yang ia tahan sedari tadi. Qi di dalam tubuhnya bergolak.

“Luan… Mu Lang…” suaranya lirih, namun penuh kebencian yang membara. “Tunggulah... Hari penghakiman pasti datang. Dua ratus tahun lalu kalian membunuhku sebagai Jingyu… tapi kali ini, aku akan datang kembali sebagai Lu Mo.”

Matanya memandang jauh keluar jendela. Angin berhembus lembut membawa aroma dedaunan, namun di matanya, angin itu adalah nyala api dendam yang tidak akan padam.

“Aku akan bertahan di Negara Gizo sedikit lebih lama,” gumamnya. “Aku harus menemukan kolam petir yang disembunyikan negeri ini. Tempat itu adalah kunci bagi jalanku berikutnya.”

Dua jam kemudian.

Jian Wuji kembali bersama seorang pria paruh baya yang berwajah bijaksana dan berwibawa, dengan pakaian putih Konfiusme. Pemimpin Sekte Qingyun, Fengyuan, kultivator Core Formation tahap tengah.

Lu Mo berdiri menyambut mereka dengan tenang. Jian Wuji memperkenalkannya dengan penuh hormat, dan Fengyuan membalas dengan keramahan seorang pemimpin sejati.

Mereka duduk bersama, kembali menikmati teh spiritual yang diseduh dengan tangan Fengyuan sendiri. Percakapan mengalir hangat, dari hal ringan hingga pembahasan mendalam tentang jalan kultivasi. Namun semakin lama mereka berbicara, Fengyuan semakin heran.

Pemuda di hadapannya berbicara dengan pengetahuan luas yang bahkan melebihi sebagian besar tetua sekte. Setiap penjelasan tentang aliran Qi, keseimbangan Yin-Yang, dan filosofi Dao terasa begitu mendalam dan murni.

Akhirnya, rasa penasaran Fengyuan tak tertahan. “Anak muda, dari mana kau belajar semua itu? Pengetahuanmu terlalu matang untuk seseorang di tahap Qi Refining.”

Lu Mo hanya tersenyum samar. Ia melepaskan sedikit tekanan spiritualnya. Dalam sekejap, udara di ruangan berubah berat. Aura Core Formation melonjak dari tubuhnya, menekan seluruh ruang hingga Jian Wuji dan Fengyuan serempak berdiri karena terkejut.

Mereka saling pandang, tak percaya.

“Core Formation… tahap awal?” ujar Fengyuan nyaris tak bersuara.

“Di usia semuda ini?” sambung Jian Wuji, matanya membesar.

Lu Mo wajahnya datar dan berkata tenang, “Hanya keberuntungan.”

Keduanya masih terpana, tapi akhirnya tertawa kecil dan menundukkan kepala. mereka sangat malu, melihat seseorang semuda Lumo bisa mencapai Core Formation di usia seumur jagung, sedangkan mereka mencapai Core formation ketika usia nya 40 tahun. Sejak saat itu, mereka tidak lagi memanggilnya “teman muda”, melainkan “Rekan Dao” sebuah panggilan yang menandakan kesetaraan dalam dunia kultivasi.

Obrolan berlanjut lama. Lu Mo memberikan banyak saran tentang bagaimana memperkuat fondasi kultivasi, menjaga keseimbangan jiwa, dan menghindari jalan sesat dalam penyerapan Qi. Fengyuan dan Jian Wuji mendengarkan dengan khusyuk, mencatat dalam hati setiap kata yang keluar dari bibirnya.

Pada akhirnya, Jian Wuji dan Fengyuan bahkan memohon untuk dijadikan murid. Namun Lu Mo menolak dengan lembut.

“Saat ini aku tidak bisa menerima murid,” katanya tenang. “Masih terlalu banyak hal yang harus kuselesaikan.”

Keduanya menghela napas kecewa, tapi tidak memaksa.

Setelah itu, Lu Mo mengambil dua jarum emas yang dibawa Jian Wuji. Dengan gerakan halus dan presisi sempurna, ia menusukkan jarum-jarum itu ke titik tertentu di tubuh Jian Wuji. Aliran Qi bergetar, dan perlahan wajah Jian Wuji yang tegang berubah lega. Energi di tubuhnya kembali mengalir stabil.

Fengyuan yang menyaksikan adegan itu hanya bisa tertegun, kekagumannya tak mampu ia sembunyikan. Gerakan Lu Mo terlalu halus, setiap langkah seperti mengandung ritme Dao itu sendiri.

Waktu berlalu tanpa terasa. Setelah perawatan selesai, mereka kembali berbincang ringan.

Setelah obrolan yang cukup lama, mereka pun ingin pergi. Sebelum pergi, Jian Wuji menatap Lu Mo dengan hormat.

“Rekan Dao, kau boleh tinggal di rumahku selama kau mau. Anggap saja rumah sendiri.”

Lu Mo tidak menolak. Ia hanya mengangguk ringan. “Baik, aku akan menerimanya.”

Ketika kedua orang itu pergi, sunyi kembali menyelimuti rumah. Lu Mo masuk ke kamar, duduk bersila di atas ranjang kayu. Matanya terpejam perlahan, dan napasnya stabil.

Dalam keheningan itu, Qi biru mengalir lembut di sekujur tubuhnya.

Di antara cahaya lembut sore yang menyusup lewat jendela, satu tekad lahir kembali di dalam hatinya, dingin, dalam, dan tak tergoyahkan.

1
Didit Nur
YUKARO 🤗😘😘😘
Didit Nur
YUKARO sangat cerdas 😘
YAKARO: Terimakasih 🙏
total 1 replies
Doddy kun
Lumo sangat cerdik. menggunakan kesempatan untuk memperkuat diri 💪
YAKARO: Yoi. terimakasih🙏
total 1 replies
Doddy kun
proses pengobatan yang sangat sulit
Doddy kun
mantap lumo
Doddy kun
Ceritanya bagus, cukup memuaskan sejauh ini. perkembangan MC juga cepat, jadi GK ngebosenin. bintang lima thor 🤟
WaViPu
Up banyak thor
WaViPu
Mantap Lumo, kau paling best
Doddy kun
semakin menarik
WaViPu
Hahaa tetua nya aneh banget, Tiba-tiba pingin menjadi murid Lumo
Doddy kun
mantap lanjutkan
Don Pablo
Oke, Lumo mencoba bermain dengan api 🔥
Doddy kun
mantap thor. perkembangan nya cepat 💪
Doddy kun
wkwkwk. ngopo kui wedok an aneh 🤣
Doddy kun
mantap thor, gass terus
Adrian Koto
cerita kolosal ada nuansa misterinya 🙂👍
HUOKIO
Disturbing banget Thor 😁
Don Pablo
untuk awal bagus, tapi kalau menurun kualitas nya, ku turun kan bintang nya😛
Don Pablo
melepaskan anak panah🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!