NovelToon NovelToon
Dicintai Penguasa Posesif

Dicintai Penguasa Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Kriminal dan Bidadari / Penyesalan Suami / CEO / Mafia / Nikah Kontrak / Konflik etika
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aida

Naora, seorang wanita yang dijadikan taruhan oleh suaminya yang sering menyiksanya selama dua tahun pernikahan. Ia dengan tega menyerahkan Naora pada lawannya yang seorang penguasa.

Damian, seorang Bos mafia yang kejam seketika menaruh rasa iba pada Naora saat melihat luka-luka di tubuh Naora.

Sikap Damian yang dingin dan menakutkan tidak ada ampun pada lawannya tapi tidak sedikitpun membuat Naora merasa takut. Hatinya sudah mati rasa. Ia tidak bisa merasakan sakit dan bahagia. Ia menjalani hidup hanya karena belum mati saja.

Namun tanpa diduga, hal itu malah membuat Damian tertarik dan ingin melepaskan Naora dari jerat masa lalunya yang menyakitkan.
Akankah Damian bisa melakukannya dan terjebak dalam rasa penasarannya ?

Minta dukungan yang banyak ya teman-teman 🫶 Terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditukar

Aldric dan Naora tiba di sebuah mansion yang dua kali lebih besar dari milik Aldric. Penjagaan nya begitu ketat sama seperti di mansion Aldric. Hanya saja Naora merasa aura di tempat ini lebih suram.

Tapi kembali lagi. Ia tidak merasa takut atau sedih. Ia tidak peduli saat keluar dari sini nanti masih hidup atau hanya tinggal nama saja.

"Ayo kita masuk". Ajak Aldric.

Seorang pria tampan dan tinggi seperti Aldric datang menghampiri mereka dan sedikit membungkukkan badannya.

"Selamat datang Tuan Aldric. Tuan Damian sudah menunggu di dalam". Kata pria bernama Lukas itu.

Aldric hanya mengangguk dan mengikuti Lukas dari belakang.

Lukas mengajak keduanya ke dalam ruang makan. Disana sudah berjejer rapi makanan yang lezat sama seperti di rumah Aldric. Namun Naora jarang menikmatinya.

"Silahkan menunggu disini. Saya akan memberitahu Tuan Damian dulu". Lukas pun berlalu.

Aldric menarik sebuah kursi untuk Naora. "Duduklah.." Kata Aldric mempersilahkan Naora untuk duduk.

Naora terdiam. Ada apa dengan Aldric. Hari ini sikapnya sangat aneh. Tapi mau tak mau Naora duduk juga di kursi itu.

Tidak lama kemudian terdengar bunyi langkah sepatu yang sangat nyaring terdengar menuju ke tempat dimana Aldric dan Naora berada.

"Kau sudah lama ?" Suara dingin itu menyapa pendengaran Aldric dan Naora.

Aldric tidak menjawab pertanyaan Damian. Ia hanya menatap tajam kearah Damian. Rahangnya mengeras mengingat apa yang Damian lakukan pada bisnisnya.

"Aku tidak berlama-lama disini". Kata Aldric begitu dingin. Bisa Naora rasakan bahwa kedua pria ini saling bermusuhan.

"Kenapa terburu-buru. Kau tidak sabar memainkan mainanmu ?" Tanya Damian sambil menatap kearah Naora.

Naora tersentak. Ia tidak nyaman mendapat tatapan seperti itu. Apalagi berada diantara dua pria yang seperti ingin saling serang.

Naora menatap Damian sekilas. Pria itu sangat tampan dengan aura penguasanya yang begitu kuat. Bahkan ia bisa membuat Aldric tidak berkutik.

Damian memiliki mata hitam yang menghanyutkan. Rambutnya disisir rapi kebelakang seperti rambut Aldric. Rahangnya tegas tidak jauh beda dengan Aldric. Dan mungkin sifat mereka juga hampir sama.

Siapa dia sebenarnya Naora pun tidak tau. Ia hanya menduga dialah pria bernama Damian yang disebut oleh pria tadi.

"Jangan melihatnya seperti itu. Cepat katakan apa yang kau inginkan ?" Seru Aldric merasa geram karena sejak tadi Damian tidak kunjung bicara dan hanya menatap Naora saja.

Damian tersenyum sinis. Ucapan Aldric terdengar seperti begitu mencintai istrinya. Padahal Damian pernah menyaksikan bagaimana Aldric memukul Naora sampai Naora pingsan.

"Aku akan membantumu mendapatkan kembali barangmu yang disita negara asalkan kau berikan mainanmu padaku". Kata Damian sambil menyalakan rokoknya.

Wajah Aldric memerah. Ia mengerti apa maksud Damian. Mainan yang dimaksudnya tidak lain adalah istrinya, Naora.

"Jangan meminta yang lainnya. Kau mengatakan akan membantuku jika aku bersedia datang kemari bersama istriku". Bentak Aldric.

"Kau pikir aku sebaik itu menolong mu tanpa imbalan ?" Damian tersenyum sinis.

"Aku tidak mengajakmu untuk berdiskusi. Jika kau terima silahkan tanda tangani ini, jika tidak cepat pergi dari rumah ku". Damian melempar map yang baru saja diberikan oleh Lukas.

Aldric tau maksud Damian. Ia menginginkan Naora untuk tidur bersama sebagai imbalan. Aldric tidak bisa menentukan apa yang harus dipilihnya.

Jika menyetujuinya, itu berarti ia membiarkan Naora disentuh pria lain. Meskipun ia mengatakan tidak mencintai Naora, tapi membiarkan miliknya dimainkan pria lain membuat egonya tidak terima.

Tapi jika menolaknya, ia harus siap-siap jatuh miskin. Sebab datanya sudah bocor. Dan bisa saja ia akan dipenjara karena menjual obat-obatan terlarang.

Aldric melirik Naora yang tidak terpengaruh dengan pembicaraan keduanya. Naora masih tetap tenang dan diam.

"Berapa lama ?" Tanya Aldric. Ada rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan dalam hati Naora saat Aldric menanyakan itu.

Naora sejak tadi diam bukannya ia tidak mengerti. Tapi ia masih ingin tau kelanjutannya.

Ada tawa kecil diujung bibir Noara yang sempat Damian tangkap. Hal itu membuat Damian semakin ingin tau lebih banyak tentang istri Aldric tersebut.

'Harusnya aku tau apa pilihanmu. Tidak mungkin kau memilih ku yang tidak berharga ini, Al'. Gumam Naora. Ia sejak tadi juga berpikir tentang Naomi yang dimaksud oleh Aldric.

Sedikitpun ia tidak tahu-menahu tentang Naomi itu. Kedua orang tuanya juga tidak pernah memberitahunya.

Kini, harus kemana ia mencari tau semua kebenarannya. Tidak ada yang bisa ia datangi untuk sekedar bertanya.

"Kau pikir aku mau berbagi denganmu ? Lepaskan dia. Dia akan jadi pelayanku". Kata Damian. Sikapnya masih santai tapi cara bicaranya tidak mau kalah.

Berbeda dengan Aldric yang sejak awal sudah menunjukkan kemarahannya. Ia sangat sulit mengontrol emosinya yang menjadi penyebab kekalahannya dari lawannya.

"Kau pikir aku mau melakukannya ?" Aldric bangkit dari kursi dan menyapu makanan yang berada di depannya. Semua piring dan mangkuk itu jatuh dan pecah. Makanannya berhamburan kearah Naora dan juga Damian.

Naora terkejut. Dadanya berdebar kencang. Tapi itu hanya sebentar. Setelah itu ia tidak peduli lagi apa yang terjadi.

"Tuan, apa yang kau lakukan ?" Tanya Lukas panik. Kenapa Aldric membuat masalah. Apa ia tidak sadar, jika akan membangunkan singa yang tidur.

"Aku tidak akan menurutimu, sialan. Kau yang mencoba menejebakku. Kau yang membocorkan dataku pada negara. Dan sekarang kau datang seolah menjadi pahlawan untukku ?" Teriak Aldric.

"Kau yang bodoh mengapa menyalahkan orang lain ! Kau pikir aku tidak memiliki pekerjaan lain hingga mengurusi urusanmu itu ?" Balas Damian. Ia masih asik dengan rokok di tangannya yang hampir habis. Ia masih ditempatnya meskipun pakaian nya kotor terkena tumpahan makanan.

Lukas heran, melihat Damian yang santai saja tidak seperti biasanya. Apa ini salah satu trik Damian untuk menjerat istri Aldric ? pikir Lukas.

"Sudah kukatakan aku tidak mau berdiskusi. Cepat tanda tangani surat perjanjian itu". Kata Damian sambil mematikan rokoknya.

Ia berdiri dan menghampiri Aldric. "Aku membantumu untuk lebih dekat dengan mantan kekasihmu. Maka buanglah yang tidak kau inginkan". Bisik Damian.

Wajah Aldric memerah. Sekali lagi ia melihat Naora tapi tetap Naora tidak melihat kearahnya. Pikirannya kalut. Ia tidak siap kehilangan semua harta dan kejayaannya.

Susah payah ia mendapatkan semua itu berdua dengan Kakaknya. Dan sekarang harus hilang. Apa ia rela ?

Dan sialnya, satu-satunya orang yang bisa menolongnya adalah si bedebah Damian.

Akhirnya dengan setengah hati ia menandatangani surat perjanjian yang menyatakan Aldric sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Naora. Ia melepaskan Naora sebagai pembayaran pada Damian.

Mata Aldric memerah, ia merasakan dadanya sakit lagi. Tapi ia halau air mata itu agar jangan sampai keluar. Ia pun tidak tau kenapa bisa merasakan sakit.

Aldric melempar berkas itu pada Lukas setelah menandatangani nya. Lukas membuka nya dan mengedipkan matanya pada Damian sebagai tanda deal.

"Baiklah. Kurasa urusan kita sudah selesai". Kata Damian meninggalkan mereka bertiga.

...

Yuk ramein lope dan komennya ya bestie 🤩

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
partini
apa sih yg ga bisa di lakukan tuan Damian semua bisa dan kilat
Reni Anjarwani
doubel up
Gustinur Arofah
pembalasan blm setimpal dan buat damian sadar bahwa itu cinta.
Gustinur Arofah
lanjutttttttt
Gustinur Arofah
typo
Pemimpi yang lelah: Makasih, akan author🤭🙏
total 1 replies
ms. S
lagi. ..
Gustinur Arofah
💪💪💪💪
Reni Anjarwani
lanjut thor
partini
hemmmm kakak kandungku kan Thor
sakit parah dianya yah
ms. S
up.. up..up
Reni Anjarwani
semanggat thor upnya
partini
hemmm cemburu
Gustinur Arofah
selalu di tunggu thor jd semangat💪💪💪💪💪
ms. S
lanjut lagi Thor.. aku sng cerita Damian dan naora ini soalnya penasaran dgn kebucinan Damian dan penyesalan aldrich
Reni Anjarwani
lama ya upnya
ms. S
lagi. lagi.. aku ga sabar Damian bucin
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya. trmksh🙏
total 1 replies
partini
bos mu aneh
Reni Anjarwani
up trs thor bagus bgt ceritanya
ms. S
Damian jatuh cinta..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!