Di balik hutan Alaska, Rowan menikahi cinta pertamanya, Anna. Mereka tinggal di rumah yang ia bangun dengan harapan suatu hari akan di penuhi tawa anak-anak. Tapi Anna belum siap menjadi ibu dan Rowan menghargainya.
-
Kabar tak terduga tiba “Rowan, Anna mengalami pendarahan di Prancis”.
-
Pria muncul di tengah penantian Rowan, Anna tengah mengandung.
“Aku ingin melakukan Tes DNA pada bayi kembar itu!!”
-
Kesetian, Kepercayaan, Penghianatan serta Penantian.
Segelas teh hangat di tengah hutan gelap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayi yang di tunggu, pesan cinta
Rowan mengikuti dokter itu keluar kamar, mereka berbicara di lorong rumah sakit.
“Mr.Hale maafkan kami”
“Janin yang ada dalam kandungan istri anda tidak dapat tertolong, namun kondisi ibunya dia akan baik-baik saja kami akan memantau perkembanganya dalam beberapa hari ke depan” jelas dokter itu dengan sopan padanya.
“Janin?!” Rowan tidak salah mendengar itu, ia menatap pada Anna yang masih tertidur.
“Ya, Mr.Hale. istri anda telah mengandung selama enam minggu”
“Kami harap anda dapat memberikan dukungan terhadapnya, kehilangan bayi merupakan fase yang sulit bagi seorang wanita” tambah dokter itu.
“Anna tengah mengandung” perasaan Rowan campur aduk saat ini, bayi yang sangat di impiannya telah hadir di tengah-tengah kehidupan mereka.
“Aku akan pergi” dokter itu menepuk pundak Rowan dan pergi.
“Terimakasih, dokter” Rowan mencoba tersenyum sopan padanya, ia kembali memasuki kamar. Lucy yang sedari tadi diam mendengarkan pembicaraan Rowan dan dokter ia terkejut mendengarnya.
“Anna hamil?” ia menatap ke arah jendela kamar, Rowan tengah duduk di samping tempat tidur memegang tangan Anna dengan kedua tanganya dengan lembut tatapan kasih sayang tak luput di matanya. Lucy tidak menyangka akan melihat pemandangan ini, ia mengirimkan pesan pada Rowan ia kan pergi ke Vila mereka untuk membereskan barang-barang Anna.
Anna perlahan tersadar, ia melihat ruangan ini dan melihat rambut dark blond yang di kenalnya.
“Rowan?” panggil Anna dengan lemah, mendengar suara itu Rowan segera terbangun.
“Anna, sayang ku. Apa kau masih merasa sakit? Aku akan memanggil dokter” Rowan segera menekan tombol di atas tempat tidur.
“Kau akan baik-baik saja, My love” Rowan mencium tangan Anna dan mengelus wajahnya. Anna masih belum memahami apa yang sebenernya terjadi ia ingat saat sarapan perutnya terasa sakit.
Tak lama dokter dan suster masuki kamar Anna dan melakukan pemeriksaan padanya.
“Apa yang terjadi? Dimana Lucy?” tanya Anna.
“Sayang ku, kau memiliki seorang bayi dalam kandungan mu”
“Namun kau mengalami kontraksi dini, hingga keguguran”
“Bayi kita berusia enam minggu” Rowan memegang tangan Anna dan menjelaskanya dengan lembut.
“Aku hamil?” tanya Anna dengan heran.
“Ya, mungkin kita tidak menyadarinya. Tak apa, yang terpenting saat ini kondisi mu”
“Kau tetap tenang, jangan memikirkan apapun aku ada di sini” Rowan mengelus rambut Anna.
“Terimakasih, Rowan” Anna mencoba tersenyum tipis, di dalam hatinya ia berpikir mungkin ini bukan bayi Rowan.
“Dan Lucy telah membereskan pakaian mu, ia pulang terlebih dahulu” tambah Rowan.
“Baiklah” Anna mencoba tenang.
......................
“Suaminya datang?” tanya Orlando menatap wanita di sampinya, ia mengangguk dengan lemah dengan keringat di wajahnya Orlando tersenyum puas.
......................
“Pelan-pelan, Anna” Rowan tengah membantu Anna berjalan mereka berada di rumah sakit dalam sepekan hingga kondisinya membaik.
“Mr.Hale, dokter ingin berbicara dengan anda” suster menghampiri Rowan.
“Aku akan mengantar Mrs.Hale ke kamar” ia mengantikan posisi Rowan.
“Baiklah, aku pergi dulu” Rowan mengecup wajah Anna.
“Terimakasih, suster” ia pun pergi, Anna tersenyum padanya.
“Silahkan, Mrs.Hale” suster membantu Anna kembali ke kamrnya.
Rowan memasuki ruangan dokter dan dokter menyampaikan kondisi Anna sudah stabil lusa ia dapat melakukan perjalanan menggunakan pesawat, mendengar itu Rowan senang mereka akan pulang ke rumah.
“Hallo, ibu?” Rowan menghubungi keluarganya untuk menyampaikan berita kepulang mereka keluarga Rowan sangat senang mendengar itu, artinya mereka harus segera merapihkan rumah Rowan agar Anna merasa nyaman dan dapat pulih kembali.
Pesawat pun berlandas di bandara, Rowan mendorong kursi roda Anna tetap diam di luar bandara keluarga Rowan telah menanti mereka. Andrew melihat paman dan bibinya ia melambaikan tanganya pada Rowan.
“Hangatkan dirimu” Daisy menyelimuti Anna.
“Bagaimana kabar mu, lebih baik?” tanyanya lagi.
“Aku lebih baik, terimakasih ibu” Anna berusaha ramah pada mereka.
“Rowan!!” Velma memeluk adiknya, ia sangat memahami perasaan Rowan saat ini karena ia pernah kehilangan bayi karena kecerobohannya.
“Bibi, aku memetiknya sendiri” Andrew memberikan buket bunga daisy padanya.
“Terimakasih, Andre ini sangat indah” Anna mengelus wajanya.
“Cepat!! Masuk ke dalam mobil Anna akan masuk angin” Benjamin mengingatkan semuanya.
Saat sampai di depan rumah, Rowan mendorong kursi roda memasuki rumah. Tanpa mereka ketahui murid-murid yoga Anna telah menunggu di sana.
“Selamat datang, Anna” mereka menyambut Anna dengan hangat, berita kondisi Anna telah tersebar saat Lucy pulang terlebih dahulu.
“Kalian!!” Anna terkejut melihat mereka berkumpul dan ada Lucy di sana, Rowan menyentuh pundak Anna dengan lembut.
“Kau ingin berbicara dengan mereka?” tanyanya, Anna mengangguk Rowan pun mendorong kursi menuju ruang tengah para wanita berkumpul di sana. Velma menyediakan camilan untuk mereka.
“Rowan?” Daisy mengetuk pintu kamar Rowan.
“Masuklah ibu” Rowan tengah membereskan pakaiannya.
“Rowan, Anna benar-benar tidak menyadari kehamilannya?” tanya Daisy dengan ragu.
“Sepertinya ibu” Rowan sedikit merasa heran mengapa ibunya bertanya seperti itu.
“Kalian tidak menggunakan kontrasepsi?” tanya nya lagi.
“Anna menggunakannya” jawab Rowan.
“Ibuuu, dia baru kehilangan bayinya” Velma masuk dan menghentikan ibunya berbicara lanjut.
“Baiklah” Daisy pun duduk di tempat tidur. Rowan dan Velma saling melihat.
“Ibu, mungkin kau merasa keanehan dengan ini bagaimanapun ini pertama kalinya Anna hamil mungkin saja ia tidak menyadarinya”
“Aku akan lebih perhatian dan teliti di massa depan” Rowan duduk di samping ibunya memegang tanganya dan mencoba menghiburnya.
“Ini bukan salah mu” Daisy bersandar pada putranya, Rowan tersenyum dan memeluknya.
......................
Dengan bujukan Rowan, Anna menghabiskan waktunya hanya di dalam rumah selama satu bulan sebelum benar-benar ia membuka kelasnya kembali.
Saat memakan ice cream sendirian sambil menonton televisi, bunyi bel terdengar Anna heran siapa yang akan mengunjunginya ia pun membuka pintu.
“Mrs.Hale?” seorang pengantar di sana.
“Ya?” Anna sedikit terkejut ia tidak memesan apapun.
“Karangan bunga untuk anda, silahkan tanda tangan di sini” pengantar itu memberikan karangan bunga tulip pink, Anna menerimanya.
Setelah menutup pintu, ia membuka catatan di sana.
“Anna-ku, bagaimana kabar mu?
Aku harap kondisi mu telah membaik, maafkan ku tidak mememani mu di rumah sakit ataupun melihat kondisi mu di sini.
Aku sangat merindukan mu, No puedo dejar de pensar en ti”
(Aku tak bisa berhenti memikirkan mu)
~ Orlando
...----------------...