"Jadi begitu cara main dia. Baiklah, aku akan tujukkan bagaimana aku menjadi iblis betina seperti apa yang kamu katakan pada selingkuhan kamu itu!"
Mendengar kalimat yang amat menyakitkan dari ruang kantor milik suami ku itu membuatku teramat sakit hati.
Aku sengaja mengaktifkan perekam suara diruangan suami ku yang seharusnya menjadi ruangan ku itu, bukan karna tidak percaya atas kerjakerasnya. Melainkan sikapnya yang beberapa bulan ini terasa aneh dimata ku, terlebih saat laporan keuangan yang ku terima dari orang kepercayaanku yang sangat berbanding terbalik dengan apa yang di laporkan oleh suami ku sendiri.
"Aku akan menjadi iblis bagi suamiku dan juga selingkuhannya, kita lihat kehancuran wanita murahan dan lelaki penghianat itu sebentar lagi!"
Tunggu ceritanya yaaa😇🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26.
"bunda serius mau melakukan itu?" tanya Papi yang langsung di jawab anggukkan kepala mantap oleh bunda.
"iyaa dong,,, bunda akan ngelakuin apapun demi membelaskan sakit hati nya Rere, bunda pasti kan mereka kan menyesal sudah menyakiti hati anak bunda" kata bunda dengan wajah penuh amarah.
"gak kaya gitu juga kali bun,,, itu apa ngga keterlaluan?" tanya Papi.
"jadi Papi belain dia? Papi gak kasihan sama anak Papi setelah apa yang mereka lakukan pada anak kita? Papi lupa bagaimana si Leo itu menghianati anak kita, bagaimana bu Lastri dan anak itu memanfaatkan anak kita? Apa Papi lupa?" tanya bunda yang justru marah pada Papi.
"Tentu saja Papi ingat bun, tapi,,,,"
"tidak ada tapi-tapian, bunda akan melakukan hal itu. Dengan atau tanpa Papi bertindak, bunda ga bisa ngeliat Rere seperti itu Pi. Apalagi waktu di rumah sakit, mereka dengan lancang mengatai anak bunda seperti itu. Bunda tidak terima Pi" kata bunda membuat Papi menganggukkan kepala.
"iyaa iyaa baiklah kalau begitu, lakukan apa yang ingin bunda lakukan. Tapi ingat, bunda harus melakukannya dengan cara yang rapih. Jangan sampai orang tau kalau semua itu rencana bunda" kata Papi membuat bunda tersenyum dan menganggukkan kepala.
"iyaa tentu saja dong Pi,,, bunda akan menggantikan Mami nya Rere melakukan yang terbaik untuk anak kami" kata bunda membuat Papi tersenyum.
"baiklah kalau begitu, Papi percayakan semua nya pada bunda. Tapi ingat ya bun, lakukan seperti yang Papi katakan" jawab Papi membuat bunda tersenyum puas.
"tentu sajaa,,,,,"
"maaf Tuan, Nyonya ini jus nya" kata bibi membawakan jus alpukat permintaan penghuni rumah dan juga tiga piring potongan buah.
"punya Rere langsung kasih kan kekamar aja ya bi, katanya dia mau istirahat di kamar" kata bunda yang langsung di jawab anggukkan kepala oleh bibi.
"baik Nyonya, saya antar kan jus dan buat potong ini ke kamar Non Rere" jawab bibi dengan senyum.
Bibi pun sampai di depan kamar Rere yang berada di lantai dua, ia mengetuk pintu dan langsung di buka kan oleh Rere.
"lama banget sih bi? Rere dari tadi nungguin tau" kata Rere dengan wajah kesal.
"Maaf ya Non, bibi kan harus potongin buah nya dulu tadi baru di bawa kesini. Oiya Nona kecil namanya siapa Non?" tanya bibi.
" Namanya Airin salva Chandrawinata bi" jawab Rere dengan senyum mengembang.
"bagus sekali namanya Non, pakai nama belakang keluarga ini ya?" kata bibi membuat Rere tersenyum kecut, tetapi bibi sangat mengerti apa yang di rasakan oleh Rere.
"tidak apa Non, itu memang anak Non Rere. Namanya juga cantik, cocok seperti bayi cantik ini" kata bibi membuat Rere mengembang kan senyum nya.
"iyaa bi,, Rere tau, hmm yaa mau bagaimana lagi. Dia memang anak Rere, meskipun dia juga anak Mas Leo tapi dia tetap berada lama dalah rahim Rere bi" kata Rere di balas anggukkan kepala oleh bibi.
"kata nya semalam ada penculikan Non?" kata bibi membuat Rere mendongak.
"hampir bi,,, tapi berhasil di gagal kan oleh boddyguard Papi" kata Rere membuat bibi tersenyum lega.
"Alhamdulillah,, tapi apa sudah ketahuan siapa pelaku nya Non?" tanya bibi, Rere pun menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"sudah bi,,, pelaku nya kak Nisa" jawab Rere membuat bibi terkejut dan membelalakan mata.
"Nisa? Kakak nya Tuan Leo Non? Kok bisa!" kata bibi.
"iyaa bi,,, seperti nya bu Lastri dan kak Nisa memang merencanakan untuk menculik bayi ku, entah untuk alasan apa" kata Rere membuat bibi berdecak kesal.
"mereka itu tidak ada habisnya ya Non, selalu saja ganggu kehidupan Non Rere. Saya itu sebetulnya gemas loh Non kalau mereka datang kerumah Non Rere dengan wajah baik, padahal kenyataannya hati nya sangat busuk" kata bibi membuat Rere menyeritkan kening.
"busuk bagaimana bi? Sini duduk dulu bi, sepertinya banyak yang Rere gak tau kejadian sewaktu dirumah sana ya?" tanya Rere dengan wajah penasaran.
"Begitu lah Non, mereka hanya pura-pura baik saat ada Non Rere. Padahal kenyataannya, mereka busuk. Saya sebetulnya sudah tau kalau mereka hanya memanfaatkan Non Rere, tapi pada saat itu saya tidak berani berkata apapun Non. Maaf kan saya" kata bibi dengan wajah menunduk.
"tidak apa bi,, yang penting sekarang saya sudah tau semua, lagi pula kalau saat itu bibi bicara saya belum tentu percaya kan. Karna di depan saya mereka sangat baik bak malaikat, tapi kenyatannya mereka justru hanya memanfaatkan saya saja" jawab Rere yang juga di angguki oleh bibi.
"itu juga yang menjadi alasan saya tidak bicara pada Non Rere, saya takut kalau Non hanya mengira kalau saya memfitnah mereka" kata bibi membuat Rere terkekeh geli.
"kalau sekarang tidak bi, tapi coba ceritakan apa yang bibi tau soal mereka" kata Rere.
"sebetulnya mereka itu hanya memanfaatkan Non Rere, yang saya dengar Mas Leo menikahi Non Rere karna kekayaan keluarga Non Rere. Mereka berencana untuk membalikkan rumah dan mobil bahkan perusahaan yang saat itu di pegang oleh Mas Leo Non, awalnya saya juga kaget. Saya ingin melindungi Non Rere, tapi saya bingung harus mulai dari mana" kata bibi.
"terus bi?" tanya Rere lagi.
"Non inget kan waktu itu Non sempet minta saya untuk memanggilkan Mas Leo di ruang kerja? disana saya mendengar jika Mas Leo ingin mengambil uang proyek yang sedang sejalan senilai delapan miliyar, saya tidak tau Mas Leo berbicara dengan siapa di telpon tapi saya mendengar dengan jelas. Bahkan Mas Leo juga meminta orang itu untuk mencari data perusahaan" kata bibi membuat Rere menutup mulutnya.
"ternyata Mas Leo sudah sampai sejauh itu, untung saja aku tau lebih dulu kejahatan yang di lakukan Mas Leo. Kalau tidak,,,,"
"kalau tidak Non pasti akan kehilangan segalanya. Rumah, mobil, perusahaan,,,, semua nya Non" kata bibi membuat Rere menganggukkan kepala.
"saya juga tidak menyangka bi, kenapa mereka jahat sekali ingin memanfaatkan Rere. Padahal selama ini Rere juga selalu memberikan apa yang mereka butuhkan, iyakan bi?" kata Rere yang juga di angguki oleh bibi.
"itu lah orang yang tidak bisa bersyukur Non, mereka tidak pernah merasa puas atas apa yang sudah mereka dapatkan. Tapi Non,,, bibi tidak tau apa Mas Leo berhasil atau tidak mengambil uang perusahaan sebanyak itu, karna setelah itu bibi sudah tidak pernah menyapa Mas Leo saat dirumah" kata bibi membuat Rere menganggukkan kepala.
"gapapa bi,,, kalau untuk masalah itu nanti biar Papi yang cari tau dan menyelesaikannya, terimakasih info nya ya bi" jawab Rere dengan senyuman, Bibi pun membalas senyuman Rere dengan tulus.
Bersambunggg