Seorang wanita yang bernama kiyara bernasib malang. ia hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal. ia harus berjuang hidup sendiri melawan kerasnya dunia.
suatu saat, ia sedang membutuhkan uang untuk biaya kuliahnya. kiyara menemui sahabatnya regina untuk membantunya mencari pekerjaan. regina pun membantunya untuk bekerja di sebuah club malam sebagai pelayan.
kiyara bertemu dengan Adrian seorang akak kelas yang pernah ia sukai saat duduk di bangku SMP. pertemuannya dengan Adrian akan membuat takdir kehidupan kiyara semakin lebih berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adrian gila!
Kiyara berdiri menatap pemandangan kota Graha di malam hari. Ya, mereka berdua benar benar menghabiskan waktu bersama di ruangan tersembunyi. kiyara tak sedikitpun memikirkan Renata sahabatnya yang khawatir dengannya. Karena ia yakin, Adrian sudah mengurus semuanya.
"Kamu mau tidur disini?' tanya Adrian yang tiba tiba berdiri disamping kiyara.
"Tidak kak. Aku sudah terlalu lama disini. Aku akan pulang sebentar lagi." jawab kiyara.
"dari tadi aku mendengarmu berbicara seperti itu. Tapi tidak pulang pulang." timpal Adrian.
"emm.. Kakak mengusirku?"
"tidak. Aku hanya meneruskan obrolan ini saja dan berbicara fakta."
"baiklah. Aku pergi dari sini saja. Ayo antar aku pulang." pungkas kiyara dengan sedikit ngambek.
"oke baiklah." jawab Adrian yang semakin membuat kiyara marah.
"bentar. Mau ke toilet." ucap kiyara judes.
melihat tingkah kiyara, Adrian pun tertawa kecil. Ia tetap membiarkan kiyara marah dengannya. Menurutnya itu adalah hiburan kecil baginya.
Di dalam toilet, kiyara berdiri didepan kaca cermin besar. Ia sedikit berfikir tentang perubahan sikap Adrian.
"aku ingat betul, dulu kak Adrian benar benar terlihat jahat kepadaku. Kenapa dia baik? Apa dia cuma ingin mempermainkan aku? Atau apa? Tapi jujur sih, aku benar benar menikmati sifatnya saat ini."
"iihh!! Apaan sih kiyara! sadar!! tidak mungkin Adrian menyukaimu!!! Kamu saja miskin, kuliah saja ngandelin beasiswa. Kamu juga tidak cantik. Sadar. Bangun dari mimpimu!"
Setelah puas bercermin, kiyara keluar dari toilet dengan wajah yang masih cemberut.
"udah siap?" tanya Adrian.
"udah." jawab kiyara yang cuek.
"yaudah ayo!"
kiyara tak menjawab ajakan Adrian. Ia memilih berjalan langsung menuju pintu ruang rahasia itu.
"bukan disitu. Tapi disini." ucap kiyara dengan gaya sok coolnya.
kiyara menjadi bingung dengan tingkah Adrian. Pasalnya, ia hanya melihat lemari dengan ukuran besar.v
"hah? Ini kan lemari kak." ucap kiyara.
Adrian pun membuka lemari besar itu. Betapa kagetnya kiyara melihat bahwa di dalam lemari itu ada sebuah lift.
"kak? Ini serius? ini lift?" tanya kiyara yang kaget.
"iya. Ini lift. Jangan tanya ini aman apa tidak." jawab Adrian.
Adrian kemudian membantu kiyara untuk naik ke lift yang tersembunyi itu. kiyara merasa deg degan naik lift itu.
"pegang tanganku." ucap Adrian dengan menyodorkan tangannya.
"enggak." ucap kiyara yang kembali cuek.
"saat turun nanti akan ada sedikit goncangan. Karena sebenarnya lift ini masih dalam perbaikan sedikit." Tutur Adrian.
"apa???"
"hihihi. Maaf deh." ucap Adrian.
kiyara pun mulai memegang tangan Adrian. Benar saja, tak berapa lama lift itu mengalami sedikit goncangan. Kiyara memegang erat tangan Adrian.
"udah berhenti." ucap Adrian.
Kiyara dengan cepat melepaskan pegangannya. Ia kemudian menunggu lift terbuka. saat lift terbuka, kiyara kaget. Karena ia turun di depan lobi kampus. Ia benar benar merasa takjub dengan fasilitas tersembunyi kampus untuk Adrian.
Adrian dan kiyara pun berjalan keluar bersama. mereka kemudian berjalan menuju mobil Adrian yang terparkir rapi di depan halaman kampus.
Tiin..tin..
"Kii.. Masuk sini saja. Jangan sama dia!"
tiba tiba Varrel datang dan menyuruh kiyara untuk ikut bersamanya. Kiyara pun kaget.
"kok kamu masih disini rel?" tanya kiyara.
"aku khawatir sama kamu. Makannya aku tadi setelah pingsan aku langsung ambil mobil untuk nungguin kamu disini." Tutur Varrel.
"oh jadi gitu ya rel. tapi aku nggak enak sendiri sama Adrian." ucap kiyara.
"tuh kan denger sendiri dari mulut cewek gue. Udah! pulang Lo sana! Ganggu orang pacaran aja!" celetuk Adrian.
mendengar Adrian yang berbohong, kiyara pun membulatkan matanya lalu mencubit perut Adrian.
"aww! Sakit sayang!" rengek Adrian.
kiyara yang malu pun hanya cengengesan didepan Varrel. sementara Varrel, ia juga tak kalah kagetnya dengan kiyara.
"kalian jadian?" tanya Varrel.
"iyalah. Per hari ini kita pacaran." jawab Adrian.
"ayo sayang, kita pulang." ucap Adrian dengan menyeret tangan kiyara.
Saat di dalam mobil Adrian, kiyara menggerutu kepada Adrian karena telah berbohong kepada Varrel.
"kenapa berbohong sih?" tanya kiyara.
"ya biar cepat selesai dramanya." jawab Adrian santai.
"ya kalau dia nganggepnya bener gimana?" tanya kiyara lagi.
"ya biar saja. memangnya kamu nggak mau berpacaran denganku?" tanya Adrian santai dengan menjalankan mobilnya.
Mendengar pertanyaan Adrian, kiyara pun membeku. Ia tak tau harus menjawab apa.
"kita makan dulu ya sayang." ucap Adrian.
Kiyara dengan reflek menoleh ke arah Adrian dengan wajah yang cemberut.
"ya kan biar bohongnya terlihat nyata gitu." ujar Adrian.
kiyara akhirnya memalingkan wajahnya lalu menatap jendela mobil dengan menahan tawanya.
"senyum aja kali." celetuk Adrian.
"apaan sih. Nggak ada yang senyum kok." jawab kiyara.
Mobil Adrian melaju menuju sebuah warung makan sederhana. Kiyara sedikit kaget karena Adrian ternyata bisa makan di warung yang sederhana.
"udah nggak usah terkesima gitu. Emang paling enak kalau makan di warung yang sederhana kayak gini." ucap Adrian yang membuat kiyara kembali terdiam.
Adrian kemudian memesan beberapa lauk di warung makan sederhana itu. sementara kiyara, ia hanya duduk santai menunggu Adrian selesai memesan menu makanan di warung itu.
"aku tidak tau kamu suka yang mana. Tapi aku sudah pesan beberapa menu andalan di warung ini." ucap Adrian.
"terima kasih kak Adrian." balas kiyara.
"oh ya, aku boleh meminta sesuatu nggak ke kamu?" tanya Adrian.
"apa itu?" tanya kiyara serius.
"berhenti memanggilku kak. Cukup panggil sayang saja." ujar Adrian.
kiyara pun memukul pundak Adrian.
"hahaha. Iya maaf deh. Panggil namaku saja ya." ucap Adrian.
"Iih.. Oke baiklah. Permintaan diterima." jawab kiyara.
Tak lama kemudian, beberapa hidangan pun berdatangan. Kiyara pun membulatkan matanya karena menu makanan yang dipesan oleh Adrian adalah makanan kesukaannya.
"ini semua kan makanan kesukaannku? Ada cumi, ada balado telur. Yummy!" batin kiyara.
"gimana? Apa ada menu favoritmu disini?" tanya Adrian.
kiyara hanya menganggukkan kepalanya sembari menelan ludahnya. Adrian pun mulai mengambil nasi dan beberapa lauk. kiyara juga sama. Mereka pun makan bersama di warung sederhana.
setelah puas menghabiskan lauk yang berada diatas meja, kiyara tanpa sadar bersendawa. Membuat Adrian tertawa dan disusul oleh kiyara.
"benar benar lezat banget!" ucap kiyara.
"Buu! Apa anda dengar? Pacar saya baru saja memuji masakan anda." teriak Adrian kepada sang pemilik warung makan.
"ibu merasa tersanjung dengan pacar anda tuan muda. terima kasih nona." ucap pemilik warung.
wajah kiyara menjadi sedikit memerah karena ulah Adrian. Ia memberikan senyuman kepada pemilik warung makan itu.
setelah membayar, Adrian dan kiyara kembali menuju mobilnya.
sementara Varrel, memilih untuk mengikuti Adrian dan kiyara. Ia benar benar tak percaya dengan apa yang dikatakan Adrian.
"apa aku kalah start? Mereka baru saja saling mengenal. tidak mungkin jika mereka langsung berpacaran. tidak mungkin juga jika kiyara adalah cewek yang.."
Sebenarnya Adrian sudah tau jika dirinya dibuntuti oleh Varrel. namun ia memilih untuk berpura pura saja mengikuti permainan Varrel. Namun setelah makan malam bersama kiyara, Adrian punya sebuah rencana untuk mengerjai Varrel. Ia memilih untuk pergi ke sebuah hotel.
"ini bukan jalan pulang Adrian." ujar kiyara.
"memang. Ini jalan menuju hotel." jawab Adrian santai.
"apa?? Kamu mau apa? Tidak! jangan jangan didalam makanan itu kamu memasukkan sesuatu? Apa sebentar lagi aku pingsan? Tidak! Berhenti atau aku teriak!" ucap kiyara yang marah.
"tenanglah dulu! lihat mobil dibelakang. Ada mobil yang mengikuti kita. Dan pasti kamu tau itu mobil siapa." ujar Adrian.
Kiyara melihat ke spion mobil. Benar saja. Ada mobil yang tak asing sedang mengikuti dirinya dan Adrian.
"bukankah itu Varrel?" tanya kiyara.
"memang." jawab Adrian.
"lalu? Maksud kita ke hotel?" tanya kiyara bingung.
"Dia masih berputar dengan pikirannya bahwa kita sudah jadian. Jadi biar kuperjelas saja. Kita sudah terlanjur berbohong. Tidak asik jika kita cepat mengaku." ucap Adrian santai.
sebenarnya kiyara tak enak sendiri dengan Varrel. Namun ia sudah terlanjur menikmati permainan yang dibuat oleh Adrian. jadi untuk kali ini dia diam saja mengikuti permainan yang dibuat oleh Adrian.
"gila! Ini gila! Mereka benar benar jadian!" ucap Varrel saat melihat mobil Adrian masuk kedalam sebuah hotel bintang lima.
Varrel kemudian mengikuti mereka hingga masuk kedalam sebuah kamar 306.
"kiyara! Ini tidak mungkin." ucap Varrel.
Akhirnya, ia memilih untuk pergi dari hotel tersebut dengan perasaan yang kecewa. Sementara Adrian dan kiyara bingung harus apa didalam kamar hotel tersebut.