Love You Geng Leader

" sip! sekarang kamu bantu jayden ganti pakaiannya ya"

" eh? kok Nisa, pa? Kenapa nggak papa aja, papa kan cowok sama seperti jayden " protes Anisa.

"kamu kan istrinya nak. masa gantiin pakaian buat suami kamu aja tidak mau?" Sela mama giselle.

" ta-tapi, ma-"

" ma! biar jayden sendiri, jayden bisa kok" imbuh jayden yang ikut menimpali.

" tidak usah, tubuh kamu masih lemes. kamu tidak bisa sendiri. sekarang Papa sama Mama mau keluar dulu cari udara. Kalau ada apa-apa hubungi papa sama mama ya" ucap mama giselle.

" eh? ma! " jayden hendak protes. namun Mama Giselle tak menghiraukan rengekan anak-anaknya.

Deg!

hanya tersisa Anisa dan jayden. suhu kamar yang normal tiba-tiba makin dingin karena kegugupan mereka berdua.

" j-jayden.. aku mulai dari mana? " tanya Anisa gugup.

" hah? Lo serius mau gantiin gue?"

" Emang kamu bisa sendiri?"

jayden hanya bergeming.

Anisa menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan perlahan. Iya terus lakukan sampai debaran jantungnya kembali normal sesuai nasihat dari Pak Samsul, super yang mengantarnya tadi pagi.

Anisa kemudian mengambil paper bag yang berisi pakaian jayden termasuk celana dalam di sana. yang pertama Anisa lakukan pakaian dalam milik jayden yang berwarna biru malam.

" k-kamu bisa pakai ini s-sendiri, gak? " tanya Annisa gugup bukan main, sambil mengeluarkan celana dalam milik jayden kearah jayden.

" anjirr! CD gue! mesum lo! siniin! " bentak jayden.

" eh? ini terpaksa tahu! Papa nyuruh aku bawa pakaian kamu termasuk pakaian dalam kamu. Harusnya kamu berterima kasih! bukannya ngatain aku mesum! "

" sama aja! kalau udah lancang pegang barang berharga gue!"

"is! aku cuma pegang Celana dalam kamu, bukan Anu kamu, eh!" Anisa langsung menutup mulutnya sendiri karena berbicara jorok.

jayden melongo.

" bener dukaan gue. lu cewek mesum. sekarang bawa sini punya gue. sekalian pasangin" ucap jayden lalu tersenyum miring.

" hah? serius? "

" serius. Tangan Gue masih lemes. ngomong sama lo aja harus ekstra tenaga"

Anisa memasang wajah cemberut, lalu ia mendekati jayden yang masih terbaring di atas brankar. Gadis itu menyikap sedikit selimut yang dikenakan jayden.

" woi! mau apa lo! tanya jayden dengan ekspresi terkejut dengan tindakan Annisa.

Anisa menghentikan gerakannya.

" mau lepas celana dalam kamu, kan kamu mau ganti?"

" ya Jangan dibuka juga selimutnya! lo Emangnya niat mau lihat anu gue ya?" sindir jayden.

" eh? A-aku Nggak ada maksud gitu kok" Anisa buru-buru menarik kembali selimut yang dikenakan jayden hingga menutupi seluruh badan jayden.

" sekarang bantu lepas. lo masukin tangan lo ke dalam selimut. Ingat! jangan dibuka selimutnya!" perintah jayden.

" i-iya bawel banget kamu"

Anisa perlahan memasukkan tangannya ke dalam selimut mencari benda segitiga yang perlu dilepaskan dari tempatnya. setelah mendapatkannya Annisa lantas segera menariknya dengan cepat agar tak berlama-lama melakukan aktivitas memalukan ini.

" jir! berasa plong gue nggak pakai celana dalam!" ucap jayden.

Anisa tak menghiraukan celotehan dari jayden. Iya kembali memfokuskan tangannya untuk memasang kembali celana dalam milik jayden yang baru. saat sudah sampai di tempat yang semestinya, tangan Anisa tak sengaja menyentuh milik jayden.

Anjirr! tangan lo dodol! kalau memang niat megang punya gue ya?!"

bisa terkejut dengan apa yang ia lakukan. lantas wanita itu segera menarik tangannya dari dalam selimut.

" itu cuman kecelakaan kecil. Habisnya aku nggak lihat. Maaf, kesentuh dikit" ucap Anisa menahan rasa gugupnya.

" kesentuh dikit pala lu! sekarang pasangin baju gue. Sumpah gue pake pakai pakaian begini" ujar jayden.

" Iya iya jangan cerewet!" kini Annisa yang mengomel.

Anisa ingin membuka baju yang dikenakan jayden, tiba-tiba pintu terbuka. ada seseorang di sana yang berdiri dengan wajah yang terkejut.

Anisa dan jayden lantas mengalihkan atensi mereka ke arah pintu. di sana rupanya berdiri seorang pria dengan ikat kepala yang menghiasi kepalanya, Siapa lagi kalau bukan Althaf.

Anisa segera meraih cadarnya yang ada di atas nakas, lalu memakainya dengan cepat.

" anjir! mata gue ternodai" ucap Althaf.

Althaf kemudian masuk menutup pintu kembali. pemuda itu menghampiri jayden dan Anisah yang masih syok dengan kedatangan Altaf.

" kebetulan ada kamu, kamu gantiin baju jayden ya" pinta Annisa dengan cadar yang sudah terpasang di wajahnya.

" eh? gue? Bisalah! gantiin dia Jadi Kakak lo aja bisa gue" ucap Altaf Seraya terkekeh pelan.

namun Altaf segera merapatkan bibirnya tak kalah melihat pelototan mata dari jayden.

" galak bener kakak lo nis" tutuk Althaf.

sekarang Altaf sudah mengambil alih pekerjaan Anisa. pemuda itu membantu jayden untuk melepaskan pakaian Rumah Sakit lalu menggantinya dengan pakaian rumah.

" celana dalam perlu diganti juga?" Tanya Altaf.

" gak! udah digantiin Anisa" ucap jayden.

" WHAT!!! Altaf terkejut Bukan main dengan mata yang hampir terlepas dari tempatnya.

Jayden yang baru sadar dengan ucapannya pun langsung menoleh ke arah Anisa. jayden menggeleng berhadap Anisa bisa memberi alasan kepada Altaf karena jayden masih ingin merahasiakan hubungannya bersama Anisa.

Anisa kemudian menggeleng pelan dengan mata yang tertuju pada jayden. jayden yang melihatnya pun akhirnya bisa bernapas lega. jayden berharap Anisa bisa memberikan alasan yang masuk akal.

" Jangan salah paham ya, Altaf. yang kulakukan itu memang Tugasku sebagai istri jayden " jelas Anisa.

"what!! " Altaf kembali terkejut. bukan hanya Altaf yang terkejut melainkan jayden juga.

Jayden bahkan seperti orang yang terkena serangan jantung mendadak karena ucapan spontan dari Anisa.

Anisa tersenyum kikuk. menurut Annisa, bukan hanya Radit yang harus tahu tentang hubungannya dengan jayden. Altaf juga harus tahu kebenarannya, karena Anisa yakin insiden-insiden ini pasti akan terjadi lagi jika Anisa tak menjelaskan kebenarannya. jika itu terjadi dapat dipastikan Anisa akan terus berbohong Mencari Alasan yang lain, kecuali ia memberitahu statusnya.

" jayden! jelasin ke gue" sentak Altaf dengan wajah yang penuh selidik.

Jayden menatap Anisa dengan kesal. begitupun juga Anisa yang menatapnya dengan senyum lebar di balik cadarnya, terbukti matanya yang menyipit menunjukkan ia sedang tersenyum seperti mengejek jayden.

karena ucapan spontan dari Anisa, jayden harus memberikan penjelasan kepada Altaf.

" jayden, lo Beneran udah nikah sama Anisa? lo bukan adik kakak?" tanya Altaf lagi memastikan.

" hah? adik kakak mata lo! Kapan gue bilang kami adik kakak?" protes jayden.

" kemarin Anisa yang bilang. tapi sekarang Anisa malah bilang dia istri loh. yang bener yang mana sih? bingung gue" Altaf berbicara sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal karena heran dengan situasi ini.

jayden menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. pemuda tampan itu melirik Anisa kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Altaf.

" gue cuma mau jelasin sekali aja. gue sama Anisa baru menikah kurang lebih 4 hari yang lalu atau berapa hari gue lupa. intinya ini janji dari orang tua gue sama orang tua Anisa. lo jangan banyak tanya. kalau bisa lu rahasia Ini dari Radit" jelas jayden.

.

.

.