NovelToon NovelToon
MY DADDY IS MINE

MY DADDY IS MINE

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Mafia / Duda / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Tamat
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Cinta terlarang antara Camilla dan Luis berakhir tragis setelah keduanya kembali dipertemukan. Sepuluh tahun yang lalu, hubungan mereka masih terjalin sebagai anak tiri dan ayah tiri. Sejalannya waktu mereka terpisah karena perceraian antara Anna dan Exel Luis Adam's karena ibu kandungnya Camilla mengkhianati cinta Luis. Mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah Camilla beranjak dewasa namun perasaannya telah berubah yang tidak lagi menganggap Excel Luis sebagai ayah tirinya tapi lebih kepada seorang kekasih.

"Bagaimana perjalanan Camilla mencari ayah tirinya setelah 10 tahun mereka berpisah?"

"Apakah Camila sadar bahwa Excel Luis tidak lagi menganggapnya anak tiri namun seorang gadis yang ingin ia miliki seutuhnya?

"Ikuti kisah cinta mereka dalam judul Daddy Is Mine.."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Uji Coba

Tidak terasa waktu cepat berlalu. Di tengah hutan itu para penghuni rumah kaca sudah merampungkan penelitian mereka bersamaan dengan kehamilan Camilla yang sudah memasuki tujuh bulan.

Sekarang waktunya Camilla membuktikan keampuhan hasil penemuannya berupa obat formula untuk membunuh kanker pada pasien yang sedang hamil. sebelumnya mereka sudah menguji coba pada hamster yang sedang bunting. Hamster itu tetap baik-baik saja selama satu pekan mereka menunggu.

"Ak ingin membuktikan sendiri obat ini padaku," pinta Camilla pada suaminya dan Kenzo.

"Tidak Camilla. Lagipula kami belum memeriksa lagi keadaanmu melalui endoskopi untuk mengetahui apakah sel-sel kanker masih bersarang di otakmu atau tidak?" tolak Kenzo.

"Jadi kamu meragukan keahlian ku?" sewot Camilla.

"Bukan begitu Camilla. Kamu itu ahlinya. Dan sebentar lagi kamu di undang oleh badan who untuk mempresentasikan hasil penemuanmu di depan mereka," ucap Luis.

"Aku tahu sayang. Tapi Kenzo dan yang lainnya bisa menggantikan aku jika terjadi sesuatu kepadaku," ucap Camilla.

"Jika terjadi sesuatu katamu? Itu berarti penemuanmu dianggap gagal Camilla," kesal Kenzo.

"Kenapa kalian selalu menentang ku disaat aku ingin membuktikan bahwa penemuan ku berhasil dan teruji secara klinis," protes Camilla.

"Di rumah sakit milikku ada pasien yang mengidap penyakit kanker payu**ara dalam keadaan hamil. Lebih baik dia yang kita jadikan kelinci percobaan karena dia sendiri tidak punya kelurga. Suaminya meninggalkannya saat tahu dirinya penyakitan," tutur Kenzo.

"Jadi kamu ingin mengorbankan orang lain demi membuktikan bagaimana formula kanker ini bekerja?" tanya Camilla dengan nada bergetar.

"Jika pembuatnya sendiri yakin kenapa kita tidak mencobanya kepada pasien yang menderita penyakit yang sama yaitu kanker walaupun tumbuh di tempat yang berbeda denganmu?" Kenzo meyakinkan Camilla dan Camilla menatap suaminya untuk mendapatkan jawaban.

Luis mengangguk setuju karena ia juga tidak mau kehilangan anak dan istrinya sekaligus walaupun formula itu buatan istrinya sendiri.

"Baiklah. Kalau begitu kita ke rumah sakitmu sekarang. Apakah kita semua akan ke sana sekarang?" tanya Camilla.

"Tentu saja kita berangkat semua ke rumah sakit milik Kenzo. Setelah berhasil kita akan jalan-jalan ke kota sayang. Pasti para mahasiswa juga ingin bersenang-senang setelah hampir empat bulan terisolasi di rumah kaca di dalam hutan ini," ucap Luis.

"Setidaknya mereka tidak di didik oleh orang utan untuk menjadi Tarsan," canda Camilla dan semuanya terkekeh mendengar celoteh bumil itu.

Tidak lama kemudian mereka sudah tiba di rumah sakit Kenzo. Bibi Fany mendatangi rumah sakit keponakannya dengan membawa kue dan roti serta lauk lainnya untuk Kenzo dan teman-temannya termasuk Camilla dan Luis.

"Kamu harus makan yang banyak cantik karena bayimu membutuhkan nutrisi," ucap bibi Fany.

"Apakah bibi hanya melayani Camilla saja dan melupakan aku keponakan mu?" gurau Kenzo membuat bibi Fany menatapnya tajam.

"Diam lah...! Kau selalu saja manja anak nakal," sungut bibi Fany lalu memberikan beberapa potong daging goreng dan ayam panggang.

Mereka melakukan pesta kecil do rumah sakit itu. Sementara Helen dan Mac tetap bersiaga di tempat itu agar tidak ada penyusup yang berpura-pura menjadi kelurga pasien. Rumah sakit Kenzo memiliki pengamanan yang ketat. Bahkan para pengunjung wajib memperlihatkan identitasnya sebelum masuk ke pintu utama rumah sakit itu.

Beberapa jam kemudian, Camilla mendatangi pasien yang dimaksud oleh Kenzo. Keduanya berbasa-basi sebentar sambil melakukan beberapa tes kesehatan oleh Kenzo.

Sementara itu Luis sedang menerima pesan penting dari mitra usahanya. Ia menjauhi orang-orang di sekitar tempat itu.

"Luis, aku dengar istrimu adalah seorang ilmuwan yang menemukan vaksin kanker bukan?" tanya relasinya itu membuat Luis cukup kaget.

"Bukan istriku. Siapa yang menyebarkan isu itu?" geram Luis.

"Tentu saja ayah mertuamu suami dari nyonya Anna. Bukankah dia adalah mantan istrimu dan kau malah menikahi putri tirimu itu, bukan?" ucap nyonya Vero membuat Luis tidak percaya begitu saja karena hubungannya dengan kedua mertuanya itu sangat buruk bahkan tidak ada komunikasi diantara mereka.

"Bagaimana suami Anna mengetahui Camilla adalah orang yang menemukan vaksin kanker? Apakah Vero hanya menebak saja? Lantas bagaimana Vero bisa mengenal suaminya Anna?" Luis tidak ingin bertanya lebih jauh karena akan menimbulkan kecurigaan baru dari Vero. Ia segera mengakhiri chating chatingan mereka.

Yang mengetahui siapa Camilla adalah otoritas negara yang melindungi penelitian yang sedang Camilla geluti namun belum saatnya Camilla mempublikasikan kepada publik sampai semua terbukti. Luis menemui Camilla dan Kenzo yang sudah berhasil melakukan vaksin dan memberikan formula kepada pasien mereka.

"Apakah pasiennya baik-baik saja?" tanya Luis cemas.

"Sejauh ini keadaan pasiennya tetap stabil sesudah kami memberikan vaksin dan formula kanker itu. Kami sedang menunggu reaksi tubuh pasien dan kembali melakukan pemeriksaan untuk mengetahui sel-sel kanker itu berkurang atau tetap dalam jumlah yang sama," ucap Camilla.

"Berarti kita bisa ke kota sekarang?" ajak Luis dan Camilla melihat ke arah Kenzo.

"Kalian pergilah...! Aku harus mengawasi pasien itu dalam 24 jam. Aku akan mengabari mu hasilnya setiap tiga jam sekali," ucap Kenzo.

"Asalkan kamu tidak menganggu waktu bercinta kami," canda Luis membuat Camilla langsung mencubit lengan suaminya yang frontal itu.

Kenzo hanya tersenyum getir walaupun dia sudah merelakan kebahagiaan Camilla namun cintanya pada gadis itu tidak pernah padam. Keduanya segera pamit diikuti oleh kesepuluh mahasiswa itu yang sudah tidak sabar ingin bersenang-senang di kota.

"Kami akan segera kembali Kenzo. Jaga dirimu...!" ucap Camilla dan Kenzo hanya mengangguk sambil memainkan kakinya menendang sesuatu untuk mengusir rasa cemburunya pada Luis.

"Semoga kamu selalu sehat Camilla...!" batin Kenzo melihat wanita cantik itu berjalan menuju helikopter dituntun oleh Luis.

Kenzo kembali ke ruang ICU di mana pasiennya berada. Ada dokter Willia yang merupakan dokter kandungannya pasien kanker yang bernama Alma.

"Apakah bayinya baik-baik saja?" tanya Kenzo saat dokter kandungan itu melakukan USG pada Alma.

"Janinnya aman. Ibunya juga terlihat nyaman. Biasanya selalu mengeluh jika pay**Ra nya sakit. Tapi nyonya Alma terlihat tenang," ucap dokter Willia.

Kenzo menanyakan sendiri keadaan pasien itu yang hanya tersenyum. Luka batinnya lebih sakit ditinggal suaminya saat dirinya hamil anak mereka ketimbang sakit yang ia derita kini.

"Kamu akan menemukan kebahagiaanmu bersama anakmu nanti nyonya Alma. Jaga kesehatanmu dan mulailah hidup baru tanpa terusik masalalu. Belajarlah melepaskan apa yang bukan lagi milik kita dengan begitu Tuhan akan membantumu melupakan ayah dari anakmu," nasehat Kenzo.

"Terimakasih dokter. Aku tidak salah datang ke sini karena aku tahu akan sembuh di tempat ini," ucap nyonya Alma.

Kenzo memperhatikan pergerakan sel-sel kanker payudara Alma di layar monitor dengan wajah tegang.

"Astaga Camilla....!" batin Kenzo.

1
suti markonah
lah thor kok ending nya ga ada kenzo?.harusnya dia juga ikut camillia menerima penghargaan..secara kenzo kan ikut berkontribusi juga
Ilfa Yarni
happy ending deh
Ilfa Yarni
benar luis tumpas para penjahat negara itu yg akan menyengsarakan manusia
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
otw thor
Ilfa Yarni
tangkap perawat itu dia penyusup yg ingin membunuh camilla
Devi Rahmanita
Bagus thor,cerita nya tidak bertele2 langsung ketemu dengan camelia
Ilfa Yarni
Camilla jgn matu dong thor aku ga mau ya
suti markonah
camillia jangan di bikin ninggal lah thorr🙏..ga seru klo pesan utamanya sampe ninggal..mdh²an ada keajaiban camillia sembuh dari penyakit kankernya..ternyata yg mengicar nyawa camillia wakil presiden to😭
Ilfa Yarni
aduh menegangkan skali semoga mrk selamat dan para pengkhianat negara itu mati
Angga Gati
kutunggu kelanjutanya
menegangkan...
suti markonah
semangat thorrr....
Ilfa Yarni
knp kenzo km nyebut nama Camilla apakah berhasil vaksinnya
suti markonah
semoga berhasil dan alma bisa sembuh dr sakit kanker
Ilfa Yarni
bagus itu kuis kalian jauh dr musuh dan Camilla bisa melanjutkan penelitiannya dan membuat formula anti kanker untuk wanita hamil
suti markonah
semangat thorr💪💪💪
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
suka sama cerita nya author
bagus, awalnya slow di tengah tengah mulai nano nano, ke sini ke sini mulai manis 😍
Rosdiana Diana: makasih kaka
total 1 replies
Ilfa Yarni
siapa lg yg mengikuti luis semakin byk aja musuhnya luiis
suti markonah
dr wilem sudah di tangkap gantian para mafia yg mengincar flashdisk milik camillia
suti markonah
😁😁😁ku pikir cuma aku yg hp nya di service ternyata hp nya author juga perlu service to..
Rosdiana Diana: lho kok bisa sama nasibnya mbak cantik 🤣
total 1 replies
Ilfa Yarni
wih gila jg si wilem itu ayo kuis selamatkan orang tua kenzo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!