Sesama Author tolong saling menghargai, dilarang mampir jika hanya skip skip saja dan baca setengah-setengah, 🙏
Sebuah pernikahan harus didasari oleh kejujuran dan rasa saling percaya, tapi apa jadinya jika seorang Suami selalu berbohong kepada Istrinya dan lebih memilih menuruti semua keinginan Orang tua serta Keluarganya dibandingkan dengan keinginan Sang Istri?
Yuni selalu berharap jika Sang Suami bisa menjadi sandaran untuk dirinya, tapi ternyata semua itu hanya menjadi angan-angannya saja, karena Hendra bahkan tidak pernah membela Yuni ketika dia dihina oleh keluarga Suaminya sendiri.
Akankah Yuni bertahan apabila keluarga Sang Suami selalu campur tangan dalam rumah tangganya?
Baca kisah selengkapnya dalam Karya saya yang berjudul 'Suamiku Boneka keluarganya'.
Mohon dukungannya untuk Karya-karya receh saya, 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Bayu mencari ruang OB untuk menemui Pak Komar, tapi Bayu merasa kebingungan karena belum mengetahui dimana letak ruang OB.
"Sepertinya aku harus bertanya kepada seseorang," gumam Bayu.
Bayu celingukan mencari orang yang bisa ia tanyai, sampai akhirnya Bayu kembali bertabrakan dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah Yuni.
Brugh
Bayu langsung menangkap tubuh Yuni yang hampir terjatuh.
Deg deg deg
Jantung Bayu berdetak kencang ketika melihat kecantikan alami wajah Yuni yang tidak pernah menggunakan make up.
"Terimakasih banyak Tuan telah membantu saya," ucap Yuni dengan bergegas melepaskan diri dari pelukan Bayu.
Yuni terus menundukkan kepalanya, apalagi selama ini Yuni tidak pernah berani secara sengaja melihat lelaki yang bukan mahram nya.
"Seharusnya saya yang meminta maaf. Perkenalkan, Nama saya Bayu, jadi Nona tidak perlu memanggil saya Tuan," ucap Bayu dengan mengulurkan tangannya.
"Nama saya Yuni," ucap Yuni dengan menelungkupkan kedua tangannya di depan dada.
Bayu tersenyum melihat sikap Yuni yang membuatnya merasa kagum, apalagi baru kali ini Bayu bertemu seorang perempuan yang menolak uluran tangannya, karena biasanya banyak perempuan yang mengantri untuk berkenalan dengan sosok Bayu yang tampan dan kaya raya, tapi sepertinya semua itu tidak berlaku untuk seorang Yuni.
"Yuni, apa bisa saya minta tolong sama kamu?" tanya Bayu yang akhirnya memutuskan meminta tolong kepada Yuni supaya mengantarnya menuju ruang OB.
"Memangnya apa yang bisa saya bantu?"
"Saya mencari ruang OB. Apa kamu bisa mengantar saya?"
Yuni menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, kemudian Yuni mempersilahkan Bayu untuk berjalan lebih dulu.
"Silahkan lewat sini Tuan Bayu, kebetulan saya juga ingin pergi ke ruang OB."
"Apa bisa kamu memanggil saya tanpa memakai embel-embel Tuan? Sebentar lagi kita juga bakalan jadi partner kerja, karena aku akan menjadi OB di Perusahaan ini," ujar Bayu.
Yuni sebenarnya tidak percaya dengan perkataan Bayu, apalagi saat ini Bayu memakai pakaian yang terlihat mahal, tapi Yuni yang memang tidak suka mencampuri urusan orang lain memutuskan untuk diam dan tidak banyak bertanya.
Pada saat Yuni dan Bayu berjalan beriringan menuju ruang OB, keduanya berpapasan dengan Erik dan Anak buah Bayu yang lainnya.
Ketika Erik ingin menyapa Bayu, Bayu langsung memberikan kode.
"Tu_" ucapan Erik terhenti ketika melihat kode tangan Bayu, sedangkan Yuni membungkukkan badannya saat bertemu dengan rombongan Erik, karena sebelumnya Yuni sudah mendengar jika mereka adalah rombongan Big Bos beserta Anak buahnya.
Bukannya tadi Bayu datang bersama dengan rombongan Big Bos ya? Kenapa sekarang Bayu seolah tidak mengenal mereka?
Padahal tadi saat Bayu terjatuh, Bayu dibantu berdiri oleh salah satu dari mereka. Apa mungkin kalau mereka hanya kebetulan bertemu? Eh kenapa aku jadi kepo seperti ini? Tidak seharusnya aku ikut campur urusan orang lain, ucap Yuni dalam hati.
"Yuni ayo," ucap Bayu dengan menarik tangan Yuni menjauh dari Erik dan Anak buahnya yang lain.
Semua Anak buah Bayu terkejut ketika melihat Bos nya menarik tangan seorang perempuan, karena selama ini Bayu terkenal memiliki penyakit mysophobia, jadi dia tidak pernah mau bersentuhan dengan orang lain, apalagi dengan makhluk yang namanya perempuan.
"Sepertinya Tuan kita sudah ada kemajuan nih," gumam Erik dengan cekikikan.
Airin terbakar api cemburu ketika mendengar perkataan Erik, apalagi sudah bertahun-tahun dia mencoba mendekati Bayu, tapi usahanya tidak pernah berhasil.
Sial, bagaimana mungkin aku dikalahkan oleh perempuan kampung yang baru dikenal Bayu, apalagi profesinya hanya seorang cleaning service.
Perjuangan ku selama ini tidak boleh sia-sia. Lihat saja nanti, aku akan membuat perhitungan dengan perempuan kampung itu, karena Bayu hanya boleh menjadi milikku, ucap Airin dalam hati dengan mengepalkan kedua tangannya.
......................
Yuni langsung meminta Bayu melepaskan pegangan tangannya, apalagi Yuni takut ada orang lain yang melihat mereka sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
"Maaf Bayu, tolong lepaskan tangan saya, karena kita bukan muhrim."
"Maaf Yuni, aku tidak sengaja," ucap Bayu.
Bayu tersenyum malu, tapi baru kali ini dia merasa nyaman saat memegang tangan seorang perempuan, apalagi entah kenapa Bayu merasa tidak rela melepas tangan Yuni.
Ada apa denganku? Padahal aku dan Yuni baru pertama kali bertemu, tapi rasanya aku sudah lama sekali mengenalnya. Entah kenapa aku merasa sangat nyaman saat berada di dekatnya. Apa mungkin dugaanku benar kalau dia adalah Yuni pahlawanku? batin Bayu kini bertanya-tanya.
Setelah sampai di depan ruang OB, Yuni mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk, kemudian Yuni mengantar Bayu masuk ke dalam ruang OB untuk menemui Pak Komar, karena Yuni sekalian ingin mengambil cairan pembersih lantai.
Yuni dan Bayu terkejut ketika melihat Pak Komar yang tengah tertidur pulas dengan lahar yang mengalir dari mulutnya.
"Apa dia Kepala OB?" tanya Bayu kepada Yuni.
"Iya," jawab Yuni.
Bayu merasa kesal ketika melihat salah satu Karyawannya yang tertidur pada saat jam kerja.
Bisa-bisanya dia tidur pada saat jam kerja, ucap Bayu dalam hati.
Bayu berusaha membangunkan Pak Komar dengan menyapanya, tapi ternyata usahanya tidak berhasil.
"Permisi Pak, saya OB baru, saya ingin berbicara dengan Bapak," ucap Bayu dengan setengah berteriak.
Yuni memberitahu Bayu kalau pendengaran Pak Komar bermasalah, sampai akhirnya Yuni meminta Bayu supaya menepuk bahu Pak Komar.
Pak Komar langsung terbangun setelah Bayu menepuk bahunya beberapa kali.
"Siapa yang berani mengganggu tidur ku?" gerutu Pak Komar.
Pak komar begitu murka karena ada orang yang sudah berani mengganggu tidurnya, tapi ketika Pak Komar melihat Yuni berada di hadapannya, beliau bergegas mengelap air liur yang masih menetes dari mulutnya.
"Ternyata yang membangunkan saya Dek Yuni ya? Ada perlu apa Dek Yuni membangunkan saya?" tanya Pak Komar dengan tersenyum serta suara yang lemah lembut.
"Maaf Pak, ada yang ingin bertemu dengan Bapak," jawab Yuni.
Pak Komar terkejut ketika melihat seorang pria tampan yang saat ini berdiri di sampingnya.
"Siapa kamu? Ada perlu apa kamu mencari saya?" tanya Pak Komar dengan ketus.
Sikapnya langsung berubah seratus delapan puluh derajat ketika berhadapan dengan lelaki. Dasar mata keranjang, batin Bayu.
"Saya OB baru di sini Pak. Saya diminta oleh pihak HRD untuk menemui Bapak," jawab Bayu.
"Kamu lumayan tampan juga, tapi kamu tidak ada apa apanya jika dibandingkan dengan saya. Jadi kamu ngaca dulu kalau mau deketin Dek Yuni."
"Eh sepertinya saya lupa kalau kita sudah tidak memiliki kesempatan lagi, karena Dek Yuni sudah memiliki Anak dan Suami," ucap Pak Komar yang tidak nyambung saat berbicara dengan Bayu, apalagi sebelumnya Pak Komar melepas alat bantu dengar yang biasa ia pakai.
Degg
Jantung Bayu rasanya berhenti berdetak ketika mendengar Yuni sudah memiliki Anak dan Suami, bahkan seketika tubuhnya terasa lemas.
Kenapa denganku? Perasaan apa ini? Apa ini yang namanya patah hati sebelum berjuang? batin Bayu.
*
*
Bersambung
emang agak lain pak Ibrahim ini
semangat thor
semangat thor asli kesel banget gue sama Hendra dia itu bukan bodoh lagi iiiiiiiiihhhhhhh kesel banget awas luu Hendra habis kau