NovelToon NovelToon
Jalan Naga Kekosongan

Jalan Naga Kekosongan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: alhenamebsuta

Di Benua Sembilan Langit, kekuatan adalah hukum.

Lin Feng, anak sekte kecil yang dicap sampah karena "Nadi Spiritual Tersegel", terlempar ke jurang hinaan. Namun, di balik kelemahan itu tersembunyi rahasia besar: Physique Naga Void — warisan kuno yang mampu menelan segala Qi dan menembus batas langit.

Dari dunia fana yang penuh intrik sekte, hingga perang antar klan surgawi, perjalanan Lin Feng adalah pertaruhan hidup dan mati.

Balas budi sepuluh kali lipat. Balas dendam seratus kali lipat.

Di setiap langkah, ia akan melawan langit, menantang takdir, dan membuka jalan menuju kekosongan.

Saat naga terbangun, siapakah yang mampu menghalangi jalannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alhenamebsuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan Akhir

Ruang Harta Karun Sekte Bambu Hitam jarang dibuka. Debu menumpuk di rak kayu selama bertahun-tahun, namun lima senjata yang terpajang di altar tengah tetap berkilau seolah baru diasah.

"Ini warisan para pendahulu," ujar Kepala Sekte Liu Qingshan dengan khidmat. "Mereka hanya senjata spiritual tingkat rendah, tapi jangan meremehkan. Di tangan yang tepat, kekuatannya bisa menandingi senjata tingkat menengah."

Kelima murid berdiri dengan sorot mata penuh antusias. Senjata spiritual amat langka di Realm Bawah—nilainya bisa mencapai puluhan ribu keping emas.

"Lin Feng, maju."

Lin Feng melangkah mendekat. Tangannya terulur ke pedang bambu hitam yang memancarkan hawa dingin. Begitu disentuh—

DZING!

Pedang itu bergetar, seolah menyambut tuannya.

"Pembelah Malam," Kepala Sekte tersenyum tipis. "Terbuat dari Bambu Seribu Tahun yang tumbuh di tepi jurang kegelapan. Senjata ini selaras dengan Physique Naga Kekosongan-mu."

Wang Tianming memilih sarung tangan merah berukir pola api. "Tinju Matahari Terbenam! Pas sekali dengan teknik tinjuku!"

Zhou Mei meraih gelang perak dengan tujuh lonceng kecil. "Lonceng Ilusi Tujuh Nada... ini akan memperkuat formasi array-ku."

Li Qing mengangkat tombak panjang berwarna hijau zamrud. "Tombak Angin Musim Semi, cepat dan presisi."

Su Xiaoxiao menggenggam kipas sutra putih bergambar simbol emas. "Kipas Seribu Formasi! Dengan ini, aku bisa membentuk formasi seketika."

"Rawat senjata kalian baik-baik," pesan Kepala Sekte. "Mereka bukan sekadar alat, melainkan rekan sepertempuran."

Lapangan latihan tertutup dipenuhi bekas coretan formasi di tanah. Su Xiaoxiao berdiri di tengah, kipasnya terbuka lebar.

“Dengarkan baik-baik,” ucapnya dengan nada tegas, jauh lebih serius dari biasanya. “Five Elements Bamboo Array adalah formasi kombinasi yang khusus kuciptakan untuk tim kita.”

Ia menunjuk posisi masing-masing. “Lin Feng di pusat sebagai Elemen Kekosongan, menyerap sekaligus mendistribusi energi. Wang Tianming di selatan, Elemen Api. Zhou Mei di utara, Elemen Air. Li Qing di timur, Elemen Angin. Aku di barat, Elemen Tanah.”

“Kenapa aku jadi air?” Zhou Mei bertanya, heran.

“Karena formasi array-mu mengalir dan lentur seperti air,” jawab Su Xiaoxiao singkat. “Sekarang, ambil posisi!”

Latihan berlangsung berjam-jam. Awalnya kacau—energi bertabrakan, ritme tidak serasi.

“Wang, jangan terlalu agresif! Zhou Mei, samakan tempo dengan Li Qing!” Su Xiaoxiao terus memberi arahan.

Hari ketiga, akhirnya mereka mencapai titik terang.

“Five Elements Bamboo Array—Aktivasi!”

Lima aura berbeda warna menyemburat. Api merah milik Wang, air biru Zhou, angin hijau Li Qing, tanah kuning Su Xiaoxiao, dan kekosongan berkilau emas kehitaman milik Lin Feng di pusat.

Energi berpadu, membentuk pentagon sempurna. Aliran kekuatan bergerak mulus, tiap elemen saling menopang.

“Serangan Kombinasi—Bambu Naga Lima Warna!”

Lima pilar energi menembus langit, menyatu menjadi naga raksasa bersisik lima warna.

BOOM!

Batu sebesar rumah hancur lebur jadi debu.

“Berhasil!” Wang bersorak, matanya berbinar. “Kekuatan ini luar biasa!”

“Ini baru permulaan,” Su Xiaoxiao menatap puas. “Masih ada tiga variasi lain yang harus kita kuasai.”

Lin Feng menyelinap ke hutan belakang sekte saat tengah malam. Pembelah Malam tergenggam erat di tangannya.

“Mata Naga Kekosongan… Pedang Naga Bambu… mungkinkah keduanya disatukan?”

Ia mengaktifkan Mata Naga. Pupilnya berubah emas dengan iris vertikal. Dunia seolah melambat; setiap detail terlihat jelas—aliran angin, getaran daun, hingga gerakan serangga malam.

“Sekarang, salurkan kekuatan mata ke dalam pedang…”

Cahaya emas mengalir dari matanya, melewati lengan, lalu masuk ke Pembelah Malam. Pedang itu bergetar hebat, menolak energi asing.

“Ayolah… terimalah kekuatanku!”

CRACK!

Retakan muncul di gagang pedang. Lin Feng hampir menyerah, tetapi ia teringat kata-kata Kaisar Naga dalam mimpinya: Physique Naga Kekosongan bisa menyatukan hal yang bertentangan.

Ia mengubah cara. Bukan memaksa, melainkan membiarkan energi mata dan pedang saling menyesuaikan, mencari titik seimbang.

Perlahan, Pembelah Malam berhenti melawan. Bilah hitamnya berubah transparan, seakan terbuat dari kekosongan itu sendiri.

“Slash Dimensi Naga!”

Ayunan horizontal dilepaskan. Tak ada suara, tak ada cahaya. Namun—

Sepuluh pohon besar di hadapannya terbelah. Bukan terpotong, melainkan dimensi yang memisahkan bagian atas dan bawahnya seolah dihapus.

“Mengerikan…” Lin Feng menatap pedangnya dengan ngeri. “Ini benar-benar memotong ruang. Tapi…”

Darah merembes dari sudut matanya. Tubuhnya goyah.

“Terhisap terlalu banyak energi mental. Paling banyak sekali dalam pertempuran. Harus digunakan dengan bijak.”

Malam sebelum keberangkatan, Lin Feng duduk di atap gubuknya, menatap bulan purnama. Gelang giok pemberian Xiao Yue tiba-tiba bergetar.

"Lin Feng..."

Suara lembut itu membuatnya menoleh. Di tepi atap, berdiri sosok berjubah putih dengan senyum tenang—Yue Qingcheng, wajahnya bercahaya di bawah sinar bulan.

"Xiao Yue!" Lin Feng hampir kehilangan keseimbangan karena terkejut. "Bagaimana kau bisa—"

"Sst," Yue Qingcheng melompat ringan lalu duduk di sampingnya. "Aku datang untuk memberitahumu sesuatu yang penting."

Hembusan angin membawa wangi bunga persik dari rambutnya.

"Aku akan ikut menonton turnamen," katanya lirih.

"Aku mewakili Klan Bulan Suci sebagai tamu kehormatan." Ia menunduk, pipinya sedikit berwarna. "Sebenarnya... nama asliku Yue Qingcheng, putri ketiga Klan Bulan Suci dari Realm Tengah."

Lin Feng terdiam. Klan Bulan Suci adalah salah satu kekuatan besar di Realm Tengah.

"Kenapa putri dari klan sebesar itu mau bersusah payah menolongku?" tanyanya pelan.

Yue Qingcheng menatap ke bulan, menghindari matanya. "Ka-karena... kita teman. Dan... ada sesuatu darimu yang membuatku ingin melindungi."

"Xiao Yue..."

"Oh, hampir lupa!" Yue Qingcheng tiba-tiba berdiri, wajahnya memerah. "Mo Yan sudah tiba di ibukota. Berhati-hatilah. Aku harus pergi!"

Sebelum Lin Feng sempat menahan, ia sudah menghilang bersama cahaya bulan.

Lin Feng menyentuh tempat Yue Qingcheng duduk tadi, masih terasa hangat.

"Yue Qingcheng... siapa sebenarnya dirimu bagiku?"

1
إندر فرتما
cuma tekat,kuat gak belum,
Alhena: lah ini aja baru beberapa bulan tapi dia udah mau ke kondensasi qi, wang tianming aja dibilang jenius yang udah latihan qi dari kecil aja masih di pemurnian tubuh 9, gimana sih
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!