Lahir dengan tubuh suci Lima atribut , Xiao Lin tumbuh menjadi jenius yang menguasai berbagai teknik segel kuno. Demi menyelamatkan gurunya , ia harus menggunakan teknik terlarangnya sehingga tubuhnya musnah meninggalkan sisa jiwa yang melintasi alam. Bangkit kembali setelah beberapa dekade membuatnya harus merasakan kembali perjalanan kultivasi berbahaya. Tubuh barunya tidak membuatnya kesulitan karena seluruh ingatannya adalah Harta Karun yang tak ternilai untuk mencapai puncak kekuatannya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elz., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 : Teknik Terlarang Xiao Lin
Teknik terlarang Xiao Lin
Pertempuran sengit yang berlangsung selama beberapa hari ini membuat keadaan kota Lampion emas menjadi tanah tandus yang kering , bangunan bangunan mewah dan menara menara alkimia di kota itu hancur rata dengan tanah.
Leluhur yang tengah beradu teknik dengan Huang Logui di langit mulai terlihat terjatuh dari kejauhan , tubuhnya tak bergerak dan hanya asap bekas pakaiannya yang terbakar hebat. Ketiga tetua puncak yang keadaannya menyedihkan segera bergegas melesat ke arah Leluhur Tae Sang yang terjatuh.
"L-Leluhur....." Ucap Mei Lian bersamaan dengan tubuhnya yang melesat dengan cepat. Namun sesaat sebelum ketiga tetua puncak Yama ini sampai ke tempat leluhur tiba tiba aura mengerikan membentuk sebuah tangan raksasa hitam ikut melesat menghantam ketiganya. Mei Lian terlempar jauh ke daratan menghujam tanah hingga terbatuk darah.
"Sial...." ucap dia tetua puncak yang lain , tubuh mereka tertangkap oleh tangan raksasa hitam dan semakin tertekan hebat. Melihat itu Mei Lian berusaha menolong kedua tetua itu dengan melesat menggunakan teknik sayatan bulan. Tekniknya menghantam tangan raksasa di atasnya dengan kejam , setelah debu menghilang ternyata teknik yang di keluarkan Mei Lian tidak mampu menggores tangan itu bahkan untuk melepas genggamannya pun tak mampu.
"Guru...." Xiao Lin terbang menangkap gurunya yang terjatuh dari langit. Gurunya kemudian berkata lirih "Lin'er... ingatlah, kau harus hidup dengan baik" setelah mengucapkan ini Mei Lian tersenyum bangga melihat anak didiknya yang sangat di sayanginya ini.
Tubuh Mei Lian melayang , lalu menatap Xiao Lin dengan senyuman yang mengisyaratkan perpisahan panjang dengan anak didiknya ini. Tangannya yang lembut menepis dada Xiao Lin yang membuat tubuh Xiao Lin terbang menjauh dari tubuh gurunya.
"G-guruu... kau....!!"
Xiao Lin berusaha bangkit mengejar gurunya yang terlihat akan melakukan pengorbanan diri di langit namun kecepatan gurunya sangat cepat melesat ke arah tangan raksasa itu.
Tangan Hitam raksasa yang mencengkram kedua tetua puncak Yama itu ternyata sisa jiwa dari Huang Logui yang hampir padam , usaha terakhirnya adalah ikut menyeret semua tetua puncak Yama setelah leluhur Tae Sang yang terjatuh.
"Bocah sialan , aku akan bawa semua muridmu ke alam baka!!!" Suara menggema dari sisa jiwa Huang Logui yang sangat murka. Kedua tetua yang berada di cengkeraman tangan Hitam raksasa itu telah sekarat seluruh tulangnya remuk dan mengeluarkan suara erangan erangan menyedihkan. Mei Lian yang melihatnya berurai air mata dan membuat segel tangan bersiap mengeluarkan jurus pamungkasnya membawa Huang Logui ke alam baka bersama.
"Teknik Penjara Tiga Alam!!" sebuah ruangan kosmik terbentuk dengan cepat bersamaan dengan aura dari Mei Lian yang terserap habis kedalamnya. Menyegel tangan Hitam raksasa ke dalam sebuah ruangan kubus yang menyala kuning , Mei Lian lalu menutup segelnya dengan sisa kekuatan jiwanya dan berencana masuk ke dalam ruangan kosmik untuk menghancurkan dirinya membawa semuanya ke alam baka.
Saat Mei Lian melesat tiba tiba tubuhnya tak bisa di gerakan lagi , terikat oleh ring abadi milik Xiao Lin. Mei Lian berteriak keras mencoba menghalau Xiao Lin yang ingin bertukar tempat dengannya , namun usahanya sia sia karena sudah terikat oleh ring abadi Xiao Lin.
"Guru.. hiduplah dengan baik!!" ucapan Xiao Lin pelan yang membuat air mata Mei Lian semakin menjadi , terlintas senyum kecil Xiao Lin sesaat setelah melewati tubuhnya. Tubuh Xiao Lin masuk ke dalam ruangan kosmik , lalu ia membuat segel yang aneh.
"Teknik segel enam jalan reinkarnasi..!!" Suaranya menggelegar menciptakan fenomena pelangi enam warna di langit yang kelabu. Tubuhnya menghilang bersama dengan semua orang yang ada di dalamnya.
"Lin'er.....??"
Suara kesedihan Mei Lian terdengar ke seluruh penjuru area pertempuran ini. Dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Xiao Lin berubah menjadi butiran debu yang tertiup angin , masih jelas terlihat senyum terakhir dari muridnya itu.
"Murid bodoh!! Kenapa kau meninggalkan aku sendiri bodoh!!" Ring abadi menghilang bersamaan dengan tubuh Xiao Lin yang menghilang , tubuh Mei Lian lemas tertunduk lemas. Kakinya tak bisa di gerakan lagi karena kesedihannya. Namun ia tiba tiba mendongakkan kepalanya ke atas menatap pelangi yang semakin pudar , ia merasakan sesuatu di balik aura pelangi itu.
"Swiiing...." sebuah pusaka Jin Xin Yue berbentuk bulan sabit emas melesat mengitari tubuh Mei Lian dengan suara desingan kecil seakan merasakan kesedihan kehilangan tuan nya.
"Jin Xin Yue..." Suara lemah Mei Lian mengelus pusaka yang terus berada di sekitar tubuhnya , ia merasakan kesedihan yang mendalam dari pusaka muridnya ini. Mei Lian lalu melihat ke sekeliling area pertempuran , tak terlihat siapapun hidup di pusat area pertempuran ini. Hanya terlihat darah dan mayat mayat para kultivator yang terkapar di sepanjang penglihatannya itu.
"Bencana ini telah berakhir , namun penderitaanku ini akan di mulai..." batin Mei Lian sambil menyimpan Jin Xin Yue ke dalam tubuhnya. Ia lalu mengumpulkan Qi untuk memulai penyembuhan diri. Murid murid puncak pedang Yama dan puncak obat Yama hanya para jeniusnya yang masih bertahan. Mereka semua datang ke arah Mei Lian dengan kondisi yang menyedihkan.
"Tetua Mei..." ucap beberapa murid puncak pedang sambil menangkupkan kedua tangannya dengan susah payah. Mei Lian membalas dengan anggukan pelan , dan memerintahkan semua murid murid ini kembali ke puncak Yama.
"Beri pengaturan untuk mengurus semua mayat mayat ini , dan lekas kembali ke puncak Yama..!!" tegas Mei Lian memerintahkan seluruh murid yang selamat. Seluruh murid yang tersisa bergegas bereaksi lalu meninggalkan Mei Lian sendiri. Mei Lian melesat ke puncak suci Yama seorang diri , ia membawa kemenangan yang menyedihkan saat ini. Suasana hatinya sedang hancur , setiap langkahnya selalu melihat kejadian terakhir Xiao Lin yang tersenyum kepadanya.
Sebulan setelah pertempuran yang menggemparkan itu , Mei Lian terbangun dari latihan tertutupnya. Ia membuka semua segel gunung Yama menjadikan semua puncak menjadi satu kekuatan. Mei Lian mengangkat Wu Ning, Hulin Xia dan Hun Shan menjadi tetua baru di puncak Yama. Kini Mei Lian menempati Puncak terlarang Puncak Yama menggantikan leluhur Tae Sang untuk melindungi puncak Yama.
Dalam malam malam berbintang yang dingin , Mei Lian selalu duduk di atas puncak pohon abadi memandang langit luas di angkasa. Kesedihannya tak pernah menghilang bahkan setelah mengasingkan diri. Jin Xin Yue selalu berdesing pelan seperti mengajak Mei Lian untuk mencari Xiao Lin meskipun tanpa kata.
"Kau adalah muridku satu satunya yang paling aku sayangi , apa yang kau pikirkan saat itu , aku membencimu Lin Tian Di aku membencimu!!" batin Mei Lian dalam pengasingannya memulihkan luka lukanya.
Air mata kembali merembes dari mata cantik wanita suci ini , tangannya mengepal dan tubuhnya bergetar. Kemenangan atas Huang Logui adalah kemenangan abadi alam ini , namun kehilangan Xiao Lin adalah kekalahan sejati dalam hati wanita suci puncak Yama yang agung ini.
