NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Niatnya ingin bertemu teman lama, Anne malah salah masuk kamar. Bukan bertemu teman malah bertemu lawan.

Sky dalam pengaruh obat merasa tenang saat seorang wanita masuk ke kamarnya. Ia pikir wanita ini telah di atur oleh asistennya untuk melepaskan hasratnya.

Anne memberontak saat Sky menarik dan menciumnya secara paksa. Tenaganya jelas tidak sebanding dengan pria ini. Sekuat tenaga memberontak pada akhirnya Anne hanya bisa pasrah. Kesuciannya diambil oleh orang yang sangat ia benci.

**
Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Apa yang akan Sky lakukan saat tahu Anne hamil anaknya? Menikah atau ada opsi lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi

Lautan membentang luas di depan mereka, suara ombak seolah jadi penghibur di tengah hiruk pikuk kegundahan yang menyesaki hati Anne. Beruntung, sebentar lagi mereka akan tiba di tujuan pertama.

“Perjalanan ini masih belum seberapa. Ayo masuk. Angin malam tidak baik untuk ibu hamil.” Denis datang membawa mantel, lalu menyampirkannya ke tubuh Anne dengan penuh perhatian.

“Terima kasih, Denis… kamu mau menemaniku dalam perjalanan panjang ini,” ucap Anne dengan senyum tipis, meski hatinya masih menyimpan banyak resah.

“Apapun akan aku lakukan untukmu, Anne. Mulai sekarang, hanya ada kita. Aku, kamu, dan anak kita.” Denis menunduk, menatap perut Anne yang sudah sangat membesar. “Mungkin tidak lama setelah kita sampai di Amerika, anak ini lahir. Aku sudah mempersiapkan segalanya dengan baik.”

Anne terdiam, matanya menerawang ke arah laut. Bahagia itu ada, meski dibalut getir. Ia tak pernah membayangkan akan meninggalkan rumah dengan cara serumit ini, berada di atas kapal penyebrangan menuju negeri asing.

Setelah menjenguk papa mereka, Adam segera mengantar Anne menuju kota lain dengan menggunakan mobil istrinya. Anne masih heran, apalagi ketika Adam justru membawanya ke bandara.

“Kenapa harus jauh-jauh ke bandara lain? Bukankah di kota kita juga ada?” tanya Anne, penuh kebingungan.

Adam menatapnya lekat. “Kamu harus pergi malam ini. Kalau besok, kemungkinan Sky bisa menyusul dan menggagalkan rencana ini.”

Anne semakin bingung ketika Adam justru menuntunnya menuju pintu keberangkatan domestik. “Tapi, kak… bandara ini tidak menyediakan penerbangan internasional.”

“Memang,” jawab Adam mantap. “Ini bagian dari strategi yang sudah kakak dan Denis pertimbangkan. Kamu akan terbang ke Batam dulu, lalu dari sana menyebrang ke Singapura. Dari Singapura barulah kamu berangkat ke Amerika. Denis sudah menunggu di sana.”

Anne menelan ludah, perasaan asing merayapi dadanya. Rumit sekali jalannya, tapi ia tahu tak ada pilihan lain.

“Jangan takut,” Adam menambahkan sambil menepuk bahunya. “Yuda akan menemanimu sepanjang perjalanan sampai kamu bertemu dengan Denis. Kamu tidak sendirian.”

Anne hanya bisa menurut. Yang terpenting, seperti kata kakaknya, Sky tidak akan bisa menemukannya. Perjalanan menuju Batam berjalan lancar, dan sesampainya di sana, Anne sudah mendapati Denis yang menunggunya dengan wajah lega.

“Syukurlah kamu sudah tiba,” Denis langsung merengkuh Anne dalam pelukan hangat, tanpa peduli pada keramaian sekitar. Hubungan mereka memang begitu dekat, seakan dunia hanya milik mereka berdua.

Denis menoleh pada Yuda. “Terima kasih sudah mengantarkan Anne sampai sini. Kau bisa langsung kembali lagi.”

“Baik, Tuan Denis. Sekarang Nona Anne sudah menjadi tanggung jawabmu. Aku harus segera kembali.” Yuda menunduk hormat, lalu berbalik meninggalkan mereka.

Tanpa banyak bicara lagi, Denis segera membawa Anne menuju pelabuhan terdekat. Waktu tidak boleh terbuang sia-sia.

Dan kini, di atas kapal penyebrangan, mereka sudah menempuh setengah perjalanan menuju Singapura. Ombak berkejaran, angin laut menusuk kulit, sementara Anne mencoba mengatur napasnya yang berat.

“Maaf sudah membuatmu lelah di perjalanan,” ucap Denis lembut, menatap wajah pucat Anne. “Kalau ada keluhan, katakan saja. Aku tidak mau kamu atau anak kita kenapa-kenapa.”

Anne hanya tersenyum tipis, lalu menyandarkan kepala di bahu Denis. “Tidak apa-apa… selama kamu di sini, aku merasa lebih kuat.”

Anne menoleh ke belakang, memandang gelapnya lautan yang mereka tinggalkan. Senyum tipis terukir di bibirnya, senyum kemenangan yang jarang sekali ia miliki.

“Sekarang mungkin kamu masih tenang-tenang saja, Sky…” bisiknya lirih, seolah berbicara pada bayangan masa lalunya. “Tapi aku tahu siapa dirimu sejak SMA. Ambisius, keras kepala, dan selalu ingin mendapatkan segalanya dengan cara apa pun.”

Ia mengusap perutnya yang kian membesar, tatapannya penuh tekad.

“Lebih baik aku pergi jauh, daripada harus berhadapan dengan orang sepertimu. Aku tidak akan biarkan anakku hidup dalam bayanganmu, Sky.”

Angin laut menyapu wajahnya, seakan mengamini keputusannya.

**

Pukul 8 pagi waktu Indonesia.

Sky baru terbangun dari tidurnya, kepala terasa berat seolah ada palu memukul terus-menerus. Pandangannya berkeliling, baru sadar ia berada di kamar rumah utama.

“Siapa yang membawaku pulang?” batinnya kebingungan. Ingatannya terputus. Yang ia tahu hanya satu—amarah karena tak menemukan Anne di daftar penerbangan, lalu ia melampiaskannya dengan botol demi botol di bar hingga akhirnya mabuk tak sadarkan diri.

“Ah, kenapa aku sampai mabuk sih…” gumamnya kesal sambil menekan pelipis.

Ia segera menyeret langkahnya ke kamar mandi, membiarkan air dingin membasuh tubuhnya. Meski kepala masih pening, setidaknya rasa lelah sedikit berkurang. Perutnya pun sudah keroncongan.

Tak lama kemudian ia turun ke bawah. Di ruang makan sudah ada mama, papa, dan Ronal menunggunya dengan wajah penuh arti.

“Aku kira kamu mati, Sky. Tidak bangun sejak tadi,” sindir Ronal dengan nada setengah mengejek.

Sky menghentikan langkahnya, menatap tajam kakaknya. “Mulutmu itu, Ronal. Tidak ada kata lain selain sindiran setiap kali ketemu aku?”

Mama langsung menengahi, “Sudah, sudah. Duduk dulu, Sky. Sarapan sudah siap.”

“Siapa yang mengantarku pulang?” tanya Sky sambil menyendok makanan ke mulutnya, masih dengan tatapan lelah.

“Tom. Aku yang memintanya mencarimu. Kalau tidak, mungkin kamu sudah dibungkus orang lain di jalan,” jawab Ronal santai, tapi dengan nada yang menusuk. Ia meletakkan sendok di meja, lalu menatap Sky penuh sindiran. “Tidak menemukan kekasihmu bukan alasan untuk mabuk, Sky. Justru kalau wanita itu tahu, bisa-bisa dia semakin ilfeel sama kamu.”

Sky menghentikan gerakan tangannya. Tatapannya langsung menusuk balik ke arah Ronal. “Kamu bicara seolah paham sekali dengan masalahku. Dari kemarin aku heran, kenapa kamu tahu semua? Aku butuh penjelasan sekarang.”

Ronal tersenyum miring, seolah sudah menunggu pertanyaan itu sejak lama. “Aku akan menjelaskannya. Tapi bukan hanya aku, kamu juga harus menjelaskan semuanya pada Mama dan Papa. Masalahmu bukan lagi hal sepele, Sky. Ini besar, dan melibatkan lebih banyak orang daripada yang kamu kira.”

Sky terdiam, wajahnya menegang. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang lebih serius menunggu di balik perkataan kakaknya.

Tiba-tiba Ronal mencondongkan tubuhnya, suaranya merendah namun tajam. “Tapi sebelum itu… urus dulu ibumu, dan anak sambungnya itu. Jangan lupa, merekalah yang menyalakan api baru dalam hidupmu. Kamu bahkan belum memberi mereka pelajaran.”

Kata-kata Ronal bagaikan cambuk. Baru saat itu Sky sadar—di tengah kekacauan mencari Anne, ia hampir melupakan sumber masalah lain yang juga tak kalah menyakitkan.

1
yumi chan
thot jgn smpk sky ktmu anknya biarlh dia mndrtia...dn anne bhgia bersm denis dn anknya thor.
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
next
Cindy
lanjut
yumi chan
thor jgn smpk kluarga anne memaafkn kslhn sky...biarlh kluar sky ikut mnysl thor dn jgn smpk kluarga sky mnemukn tmot tingl.anne smpk ank anne bsr nanti
kalea rizuky
salah sendiri lu goblok Sky nurut emak lacurmu laki. plin plan
yumi chan
thor jgn ktmukn anne sm sky thor smpk ank anne bsr.
Cindy
lanjut
Cindy
next
Retno Harningsih
lanjut
yumi chan
thor jgn smpk sky bisa ktmu sm anne thor biarlh sky mndrira karna tidk bisa mliht anknya lg
Retno Harningsih
lanjut
kalea rizuky
salah sendiri Sky qm. goblok
yumi chan
good jod ronal ..aku suka caramu
Cindy
lanjut
kalea rizuky
Ronald lebih pinter dr sky
yumi chan
hhh dsr sky bdh..mdh2an anne sdh brngkt..tor jgn ktmukn sky dgn anne thor
kalea rizuky
telatt moga aja g ketemu laki. goblokk emang sky
kalea rizuky
cocok sampah kayak Sky ma emaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!