NovelToon NovelToon
Misteri Cinta Sang Pewaris Kembar

Misteri Cinta Sang Pewaris Kembar

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Tukar Pasangan / Tamat
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Laura Vince Claudia seorang Queen Mafia yang telah lama vacum karena ingin bertobat dan menjalani hidup normal seperti gadis lainnya. Laura kini menjalani hidup dengan bekerja sebagai seorang pelayan cafe.

Lucas Alistair Eezar seorang King Mafia dari Klan Shadowy Angel. Generasi penerus keempat setelah pemimpin sebelumnya meninggal dunia karena sakit.

Malam itu, Lucas tertembak oleh musuhnya dan sekarat di depan pintu cafe yang telah tutup. Laura yang pulang paling akhir menemukan keberadaan Lucas, lantas menolongnya serta memberi tumpangan tinggal sementara.

Lucius Alaric Eezar seorang CEO yang sedang melarikan diri karena menolak bertanggung jawab atas penjebakan seorang gadis yang terobsesi dengannya.

Lucius tidak sengaja menabrak Laura yang menyeberang jalan tanpa menoleh. Laura yang sejak menolong Lucas sudah jatuh cinta, akhirnya menyatakan perasaannya pada Lucius yang dianggap pria yang pernah ditolongnya dulu.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta ini?

UPDATE SETIAP HARI.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Pertemuan

Dor

Dor

Dor

Seorang pria tampan dengan sorot mata tajam, tengah berlari karena kejaran musuh. Hari sial baginya karena telah lengah pergi tanpa membawa senjata.

Lucas Alistair Eezar seorang King Mafia dari Klan Shadowy Angel. Generasi keempat yang kini berumur 33 tahun, setelah pemimpin sebelumnya Dominic Naftali meninggal karena sakit.

Maximiliano tangan kanan Dom pun sudah meninggal setelah bertempur untuk terakhir kali di sisa umurnya.

"Hah... Hah... Hah... Breng sek." Umpat Lucas terseok-seok menyeret sebelah kakinya yang tertembus peluru. Belum lagi pundak dan lengannya yang juga terluka karena tembakan.

"Andai aku mendengar pesan mama untuk selalu waspada." Gumam Lucas.

Menyusuri gang sempit dan berbelok-belok. Lucas sengaja ingin mengecoh musuhnya supaya tidak bisa menemukannya.

Sudah sangat jauh pelarian Lucas, hingga tubuhnya yang kehilangan banyak darah akhirnya tumbang di depan pintu cafe yang telah tutup.

Bruukkk

Suara benda jatuh membuat atensi seorang wanita yang bersiap untuk pulang lantas menghentikan aktifitasnya.

"Suara apa itu, bukankah sudah tidak ada orang di sini. Lampu-lampu sudah aku matikan semua, dan aku yakin tidak ada yang tertinggal di dalam." Gumam wanita cantik berbola mata indah bernama Laura Vince Claudia.

Sudah sejak 5 tahun yang lalu, Laura dipercaya sebagai pemegang kunci kafe oleh pemiliknya sendiri.

Umur Laura saat ini menginjak 25 tahun, dia hanya tamatan SMA. Bukan karena bodoh atau tidak punya biaya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Tapi karena Laura MALAS BELAJAR.

Alasan mantan Queen Mafia itu lebih memilih bekerja sebagai pelayan. Bukan karena miskin, nyatanya kekayaannya bisa untuk hidup tujuh turunan.

Tapi, karena dia lelah hidup dalam bayang-bayang orang yang selalu mendekatinya karena harta semata. Laura ingin merasakan cinta sejati dan tulus dari seorang pria.

Sejak menjalani hidup sebagai Queen, Laura tidak memiliki teman setia. Tidak ada kekasih atau keluarga. Dia hanya bekerja untuk menumpuk harta kekayaan yang membuatnya bahagia.

Laura kembali memastikan seluruh pintu dan jendela sudah terkunci rapat. Lalu lampu-lampu dan semua aliran listrik apa sudah tercabut. Laura hanya menyisakan aliran listrik lemari pendingin yang masih menyala. Bahkan tabung gas pada semua kompor dia lepas dari regulatornya. Kewaspadaan dan ketelitian Laura ini yang membuat pemilik kafe mempercayainya.

Setelah dirasa semua sudah aman, Laura akhirnya keluar dari kafe melalui pintu belakang yang temboknya langsung menempel pada rumah kontrakannya.

"Kenapa orang tiduran di sini? Bukankah sudah diberi tulisan peringatan supaya para tunawisma tidak boleh ada yang tidur di sini." Gumam Laura sambil membangunkan seorang pria yang disangkanya tidur itu.

"Bang... Bang... Bangun, gak boleh tidur di sini." Ucapnya lagi.

Karena tidak juga kunjung bangun, Laura pun mendekati sosok pria yang sedang menutup rapat matanya.

"Bang... Kamu sebenarnya masih hidup atau sudah almarhum." Ucap Laura.

Kemudian Laura mencari denyut nadi dan hembusan nafas yang memang sudah terasa lemah ketika disentuh.

Laura coba mencari sesuatu yang mungkin membuat pria ini sekarat.

Deg

"Ternyata dia sudah kehilangan banyak darah akibat tiga peluru. Aku harus segera membawanya pulang, sebelum orang lain melihat keberadaannya. Atau sebelum orang yang melukainya menemukan dia berada di sini." Dengan sekuat tenaga Laura menyeret tubuh itu hingga rumah kontrakannya.

Laura memiliki postur tubuh tinggi, pinggang langsing dan dada besar. Sangat cocok jika menjadi model. Siapa yang tidak akan terpesona. Tapi, itu hanya tampilan luarnya saja, nyatanya Laura memiliki kekuatan besar di balik tubuh indahnya. Laura ahli bela diri, menembak dan memainkan pedang juga memanah. Hanya satu saja kekurangan Laura.

Yaitu, dia tidak pandai merayu seorang pria. Wajah cantiknya itu jarang tersenyum, selalu menatap datar, dingin, kaku, dan cenderung jutek.

Tapi, entah mengapa di kafe tidak ada yang berani mengganggunya. Semua pekerja lainnya bahkan pengunjung terkesan segan jika Laura bekerja. Meskipun dengan tatapan datarnya, tapi Laura tetap bisa berbicara ramah.

Di dalam rumah kontrakan kecil, Laura membantu Lucas mengobati lukanya. Pria itu pingsan karena kehilangan banyak darah, tapi Laura tidak berani membawanya ke Rumah Sakit. Sebagai mantan mafia, Laura paham apa yang mungkin telah terjadi pada pria bertubuh kekar itu. Laura menanggalkan semua pakaian Lucas menyisakan segitiga bermuda berwarna hitam.

Tidak ada tatapan mesum dari Laura, justru wanita cantik bertubuh sexy itu prihatin dengan banyaknya luka di sekujur tubuh Lucas. Laura mengambil sebilah pisau dapur, kemudian membakarnya di atas kompor. Lalu menuangkan minuman ber alkohol hadiah terakhir saat ulang tahunnya setahun yang lalu dari anggota mafia yang pernah dipimpinnya dulu.

Tanpa ada rasa jijik atau ngilu, Laura mencongkel satu persatu peluru dari dalam tubuh Lucas yang berada di tiga titik.

Lengan atas tangan kanan, bahu sebelah kiri dan di betis kaki kiri Lucas ada peluru yang Laura tahu milik siapa.

"Bukankah ini milik Klan Dead Forest? Ada hubungan apa dengannya?"

Setelah memastikan luka itu tertutup rapat dan steril meskipun tanpa jahit. Laura yakin, luka Lucas akan cepat mengering karena Laura menggunakan ramuan tradisional sebagai obatnya.

Setelah tiga hari berlalu, akhirnya Lucas perlahan membuka kedua mata. Meskipun dalam keadaan tak berdaya, tapi insting kuat Lucas langsung peka merasakan tempat yang asing.

"Di mana ini?" Gumam Lucas berusaha bangkit dari tempat tidur.

Krieettt...

Laura nampak masuk kamar membawa baskom berisi air hangat. Ya, rutinitas Laura setiap pagi bertambah yaitu membersihkan tubuh Lucas.

"Kamu sudah bangun? Aku baru saja merebus air untuk membersihkanmu." Ucap Laura tanpa ada rasa canggung seperti gadis pada umumnya.

"Kamu yang mengobatiku?" Tanya Lucas dengan tatapan tajam penuh selidik.

"Tentu saja, siapa lagi. Maaf karena aku tidak membawamu ke Rumah Sakit. Selain tidak punya kendaraan, aku juga tidak punya uang untuk biaya pengobatanmu. Jadi, hanya dengan ramuan tradisional ini aku mengobatimu." Ucap datar Laura.

"Terima kasih." Ucap dingin Lucas.

Laura mengambil handuk kecil yang sudah direndam dengan air hangat. Kemudian mulai membersihkan tubuh Lucas. Mulai dari kedua kaki, perut hingga dada bidang Lucas yang membuat Laura terpesona dalam diamnya.

Ya, Laura jatuh cinta pada pandangan pertama dengan pria itu. Cinta pertama dalam hidup Laura.

Lucas hanya diam tapi memperhatikan.

Deg

Kedua bola mata itu saling tatap satu sama lain. Meskipun sorot mata Lucas tajam, tapi Laura tidak takut padanya. Laura semakin merasakan jantungnya berdebar.

"Aku akan bersihkan wajahmu juga." Ucap Laura dengan wajah datar.

Greebbb

"Tidak perlu, terima kasih." Ucap Lucas mencekal pergerakan tangan Laura yang ingin mengelap wajahnya.

Setelah seminggu berlalu, akhirnya Lucas pamit pergi dari rumah Laura. Mereka berdua tidak sempat berkenalan. Lucas kembali ke markas mafianya. Sedangkan Laura kembali pada kesibukannya.

Hari terus berganti, sebulan setelah perpisahan itu menyisakan ruang rindu bagi seorang Laura. Tapi tidak tahu dengan Lucas, apakah pria dingin itu juga merindukan Laura.

Selama 5 tahun bekerja, Laura tidak pernah meminta hari libur. Tapi sekarang entah karena apa, Laura ingin sekali me time.

"Akhirnya aku bisa menikmati hidup, tanpa harus bekerja beberapa hari. Mungkin jalan-jalan ke mall adalah pilihan yang bagus untukku." Gumam Laura, berjalan keluar dari rumah kontrakan menuju jalan raya.

Saking bahagianya, Laura menyeberang jalan raya dengan tidak hati-hati. Hingga sebuah mobil hampir menabraknya.

Ckiittt...

Beruntung pengendara mobil itu mampu menginjak rem tepat waktu.

"Astaga... Hampir saja aku tertabrak. Apa yang sedang aku pikirkan hingga ceroboh seperti ini." Gumamnya. Kemudian Laura berjalan menghampiri mobil yang hampir membuat nyawanya melayang.

Baru saja Laura ingin mengetuk jendela, seorang pria sudah keluar.

Deg

"Pria itu?" Gumam Laura terpana.

"Kamu baik-baik saja kan?" Tanya pria itu yang ternyata adalah Lucius Alaric Eezar.

Laura terpaku menatap dalam Lucius.

"Pria ini, kenapa suaranya berubah. Dan sorot matanya tidak setajam saat pertemuan pertama." Gumam Laura.

"Nona... Apa kamu baik-baik saja? Jika ada yang terluka ayo aku antar ke Rumah Sakit." Ucap Lucius tersenyum ramah.

"Kamu? Kenapa suaramu berubah? Dan kenapa kamu bisa seraman ini." Laura masih bergumam dalam hati.

Dreettt...

"Ya Ma, aku sekarang ada di Jakarta. Maaf tidak memberitahukan pada kalian atas kepergianku."

"Apa kamu sudah menemui Kakak kamu? Bagaimana kabar dia, kenapa akhir-akhir ini susah dihubungi." Suara seorang wanita yang masih cantik di usia tuanya. Siapa lagi kalau bukan Clara Evania. Seorang Ibu dari 5 anak, mantan Queen of Shadowy Angel.

Setelah berbincang-bincang dengan Mamanya, Lucius pamit pergi meninggalkan Laura.

"Ini kartu namaku, kamu boleh menghubungiku jika butuh sesuatu. Maaf aku harus pergi sekarang juga." Ucap Lucius masih dengan senyumannya.

"Jadi namanya Lucius Alaric Eezar. Dan dia seorang CEO di perusahaan Maheswara Grup dari Surabaya. Pasti dia datang ke Jakarta hanya karena ada urusan, dan setelahnya kembali pulang." Gumam Laura.

Laura meneruskan perjalanannya menuju Mall untuk sekedar jalan-jalan saja. Meskipun dulu Laura punya uang, tapi wanita itu jarang berbelanja. Laura tidak suka membeli pernak pernik perempuan seperti tas, sepatu, baju dia hanya beli seperlunya saja. Tapi jangan ditanya koleksi senjatanya, sangat banyak. Dan masih utuh di tempat yang aman.

Setelah puas cuci mata, Laura kini pergi ke sebuah taman. Dia duduk sendirian sambil menikmati segelas es krim rasa coklat. Tidak sengaja netranya menatap di kejauhan ada seorang penembak jitu sedang menargetkan seorang lelaki tua.

Laura bangkit kemudian berlari mendorong lelaki itu hingga tembakannya meleset.

"Kakek, tidak apa-apa?" Tanyanya.

"Aku tidak apa, tapi kenapa kamu mendorongku?" Tanya Kakek itu.

"Apa Kakek punya musuh, kenapa ada orang yang ingin membunuhmu dengan tembakan dari jarak jauh?" Bukannya menjawab pertanyaan Kakek itu. Justru Laura ganti memberinya pertanyaan.

"Padahal aku sudah tua, mungkin juga umurku sudah tidak panjang. Tapi mereka masih menganggapku ancaman."

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Erchapram: Terima kasih.
total 1 replies
Wulan Sari
cerita nya menarik 👍 trimakasih salam sehat selalu ya 💪❤️🙂🙏
Erchapram: Terima kasih banyak.
total 1 replies
Apis
ceritanya sat set bngt Thor tapi aku suka g bertele" alur ceritanya 😅😅
Erchapram
Ini visualnya muncul gak sih, kok di aku ilang ya.
partini
di tunggu karya lainya Thor 👍👍👍👍👍👍👍
partini: sehat sehat selalu ya adek kecil
total 2 replies
Marsiyah Minardi
Bumil mafia satu ini badas banget ya ,mbantai manusia kaya mbasmi kecoa
Aku jadi ngilu mbayanginnya
Erchapram: Hehehe terima kasih supportnya
total 1 replies
whiteblack✴️
wow Laura keren pake mata merah menyala🤗
partini
nah betul siapa tau dah ok lagi malah siap" balas dendam
partini
mantap 👍❤️
partini
masih sekarat,, suatu saat bikin huru hara kalau ada yg nolongin dia
partini
tinggal kembaran mu Lucas jangan sampai nyesal yah
whiteblack✴️
kata kami ganti kata kamu
whiteblack✴️
sie lisya tuw kalau di bawa rumkit, bisa gawat entar dia berulah lagi😒
whiteblack✴️
menghayal ...ingat istri loe luci😒😑
whiteblack✴️
sie lucius tuw cowok labil, belum dewasa sama sekali , kena masalh dikit aja , belum bisa ngadepin sendiri😤 tuw akibatnya?? apa lagi sie ciwi tuw😑
whiteblack✴️: hemmm.. dilihat nanti seperti apa?/Hey/
total 2 replies
partini
sebelum kamu hancur kan kamu wasalam sis , don't play play ha
Marsiyah Minardi
Ya ampun kok malah bikin ngakak aja si mereka /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erchapram: /Facepalm/
total 1 replies
partini
good story 👍👍👍👍 love ❤️❤️❤️❤️
Erchapram: Terima kasih Kak
total 1 replies
partini
OMG mereka berdua bikin ngakak
Erchapram: Wkwkwk
total 3 replies
Erchapram
Boleh bantu rate bintang limanya? Terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!