NovelToon NovelToon
Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Suami amnesia
Popularitas:811
Nilai: 5
Nama Author: Athena_Shou

Bianca Mith. Doktor muda arogan yang selalu saja mencari masalah setiap hari saat sedang bekerja. Ayahnya yang seorang pebisnis terkenal tidak tahan dengan kelakukan anaknya itu. Maka dari itu perjodohan itu diadakan.

Bianca menikah dengan Aether Beatrice. Dosen muda dari Universitas Mith. Sesuai kesepakatan awal, beberapa tahun setelah menikah, salah satu dari mereka harus mengorbankan cita-cita mereka untuk memimpin perusahaan keluarga.

Namun tepat setelah satu hari setelah pernikahan, Aether baru mengetahui bahwa ia memiliki penyakit serius pada bagian otaknya. Membuat Aether akan kehilangan sedikit demi sedikit ingatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_Shou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melihat Catatan

Bianca membuka matanya. Untuk beberapa detik, tatapannya masih tertuju pada langit-langit kamar. Sampai pada akhirnya Bianca memandang ke arah sekitar. Bianca sontak terkejut saat melihat ada laki-laki duduk di atas sofa. Bianca bangkit dari posisi tidurnya, duduk memegangi selimut menutupi tubuhnya.

Hingga pada akhirnya, tubuh Bianca mulai merasa tenang saat menyadari bahwa laki-laki yang tengah sibuk dengan layar tablet itu adalah suaminya. Aether.

Bianca mulai bisa mengingat semuanya. Mereka sedang makan malam di rumah ayahnya. Namun karena paksaan ayahnya, mereka harus menginap dan tidur di kamar yang sama.

"Kenapa?" tanya Aether memalingkan wajah ke arah Bianca.

"Tidak ada," jawab Bianca ketus.

"Kalau begitu, tidurlah lagi."

Aether kembali sibuk dengan tablet miliknya. Mengabaikan Bianca. Melihat ada bantal di sofa dan gelas kecil di atas meja, membuat Bianca memiliki firasat bahwa laki-laki itu berniat untuk tidur di sofa.

"Jam berapa?" tanya Bianca tidak tau melihat ada jam dinding dan tidak tau di manakah ponselnya berada.

"Setengah satu malam. Ponselmu aku taruh di dalam laci dekat kasur. Tadi jatuh ke lantai," jawab Aether mengambil gelas yang ada di atas meja.

Bianca membuka laci nakas. Dan benar, Bianca mendapati ponsel berwarna putih miliknya berada di sana. Bianca mengambil itu dan memasukkan kata sandi dari ponselnya.

"Apa kamu membukanya?" tanya Bianca menatap curiga Aether.

"Aku tidak tau sandinya. Bagaimana caraku membukanya?" tanya Aether meminum air mineral yang ada di dalam gelasnya.

"Oh."

Suasana hening. Aether sibuk dengan tabletnya. Dan Bianca sibuk dengan ponselnya. Selalu seperti ini, bahkan ketika berada di rumah mereka sendiri. Mereka bahkan tidak pernah saling menyapa saat berpapasan. Seakan-akan mereka hidup di dunia berbeda.

"Bagaimana dengan bulan madu?" tanya Aether meletakkan gelasnya di atas meja.

"Haa? Apakah kamu bodoh? Untuk apa kita melakukan itu? Apa jangan-jangan kamu mengincar tubuhku?" tanya Bianca menatap sinis Aether.

"Aku tidak tertarik dengan tubuhmu. Dan juga, aku sudah mengatakan bahwa bulan depan kita akan mengambil cuti untuk berlibur bersama. Jika kita tidak melakukannya, ayahmu akan curiga."

"Kenapa juga kamu harus mengatakan itu tadi?"

"Karena bulan madu adalah hal yang wajar untuk setiap pasangan yang sudah menikah. Jika aku tidak mengatakannya tadi, maka minggu depan kita pasti akan dikirim ke luar negeri berdua. Waktunya akan dipercepat oleh ayahmu."

Bianca diam sejenak. Bulan madu. Itu adalah hal yang wajar. Bahkan baru beberapa hari belakangan teman-temannya di rumah sakit bertanya mengapa Bianca tidak mengambil cuti untuk liburan berdua dengan Aether.

Namun Bianca tidak bisa lengah. Bianca tidak tau bagaimana sosok Aether sebenernya. Bisa saja sikap tenangnya saat ini hanyalah sandiwara. Dan saat mereka sudah berada di luar negeri, Aether akan menyerangnya. Memaksanya untuk mengandung anaknya. Dan Bianca tidak akan bisa memproses itu secara hukum, karena pernikahan mereka sudah diakui oleh negara.

"Aku berniat untuk pulang kampung bulan depan. Bagaimana kalau kita ke sana saja? Ke rumahku," tanya Aether mematikan layar tabletnya.

"Aku tidak bisa tinggal di tempat kumuh," tolak Bianca.

"Kamu tidak perlu khawatir. Ibuku suka bersih-bersih. Kami juga memiliki taman di belakang rumah. Kamu bisa tidur dengan ibuku. Atau aku yang akan tidur bersamanya. Dengan begitu, kamu tidak perlu merasa khawatir. Aku tidak akan mengambil kesempatan dari hubungan ini."

"Katakan satu saja alasan kenapa aku harus ikut denganmu ke sana? Bukankah pergi ke luar negeri lebih masuk akal dan bisa lebih meyakinkan ayahku?"

"Alasan? Tidak ada. Aku hanya ingin pulang ke rumah. Dan juga, jika kamu tinggal di sana, aku rasa ayahmu akan berpikiran bahwa kamu sudah tidak bergantung lagi pada harta ayahmu. Dia akan berpikir bahwa ada perubahan kecil lagi yang muncul dari dalam dirimu. Kesederhanaan. Mungkin saja itu akan membuat ayahmu semakin mempercayaimu."

Itu akan melelahkan bagi Bianca. Karena jika tinggal di sana, maka Bianca harus bersikap sebagai menantu yang baik sepanjang hari. Berhadapan dengan mertuanya dan harus terlihat seperti menyayangi Aether.

Aether berdiri dari sofa. Melepaskan jas dan menyisakan kemeja putih. Membuat Bianca menjadi waspada dan menaruh bantal di depan badannya.

"Apa yang ingin kamu lakukan?!" tanya Bianca dengan suara sangat kencang.

"Kenapa kamu berteriak? Aku ingin mandi. Jika ayahmu mendengar kita bisa dalam bahaya," balas Aether panik menatap ke arah pintu dan Bianca secara bergantian.

"Kenapa kamu tidak melepasnya di dalam kamar mandi?" tanya Bianca menutup matanya dengan kedua mata.

"Aku akan melepaskannya di kamar mandi. Aku hanya melepas jas saja."

Bianca menghela nafas. Memberanikan diri untuk menatap Aether. Dan laki-laki itu terlihat sedang mengintip ke arah luar pintu untuk memeriksa apakah teriakan Bianca tadi mengundang perhatian orang.

"Aku peringatkan padamu. Kita memang sudah menikah. Tapi aku sama sekali tidak mengizinkanmu menyentuh tubuhku. Apapun kondisinya. Dan kapanpun itu. Jangan pernah berharap kamu tidur satu kasur denganku," ujar Bianca melihat Aether menutup pintu.

"Aku tidak tertarik," balas Aether geram.

Bianca menatap Aether dari bawah ke atas. Tidak tertarik. Itu adalah hal yang konyol. Bianca memiliki kecantikan di atas rata-rata. Tubuh yang proporsional membuat semua laki-laki menginginkannya. Tidur bersamanya adalah impian dari semua laki-laki. Namun Aether tidak.

"Apakah kamu gay?" tanya Bianca curiga.

"Gay? Apa kamu bodoh? Aku masih suka dengan perempuan. Jangan samakan aku dengan orang-orang menjijikkan itu," balas Aether.

"Kamu sendiri tadi yang mengatakan bahwa kamu tidak tertarik dengan tubuhku. Lalu alasan apa yang lebih masuk akal selain kamu seorang gay?"

"Aku tidak tertarik pada tubuhmu bukan karena aku gay. Tapi aku hanya ingin tidur dengan perempuan yang aku cintai. Aku tidak mencintaimu. Untuk apa juga aku harus tidur denganmu? Itu tidak masuk akal."

"Alasan yang klasik. Kamu bisa mengatakan itu sekarang. Tapi beberapa minggu ke depan, aku yakin kamu memanfaatkan kondisi. Kamu mulai mencoba memaksaku untuk memuaskan nafsumu."

"Teruslah berharap. Dan itu tidak akan terjadi."

Aether melenggang pergi masuk ke dalam kamar mandi. Bianca masih duduk di atas kasur dan memandang ke arah pintu kamar mandi. Lalu saat Bianca mendengar pintu terkunci, Bianca berdiri dari atas kasur. Berjalan ke arah sofa, tertarik dengan apa yang sebenarnya membuat Aether terjaga sampai selarut itu.

Bianca membuka riwayat aplikasi. Dan hanya satu aplikasi yang terpampang di sana. Yaitu memo. Aplikasi untuk menuliskan catatan. Dengan kening mengkerut Bianca membuka aplikasi itu. Bianca terkejut saat melihat ada beberapa catatan yang pada judulnya ditulis dengan tanggal.

Bianca membuka salah satu dari catatan itu. Dan membacanya secara saksama. Menyadari bahwa catatan itu berisikan tentang semua informasi segala hal yang dilakukan oleh Aether pada hari itu. Mulai dari bangun tidur, berangkat ke universitas, dan segala hal yang terjadi sepanjang hari.

"Untuk apa dia melakukan ini?" tanya Bianca membuka catatan yang lainnya.

1
Cinta Kirana
ditungguu kelanjutannyaa
Cinta Kirana
kerenn lanjuttt thorr
Jing Mingzhu5290
Mengharukan
Athena: Sebisa mungkin jam 8 malam
Cinta Kirana: lanjut kak mau tanya biasanya update jamberapa ka?
total 2 replies
SimplyTheBest
Bagus banget deh, bikin nagih!
Naomi Leon
Ngakak banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!