NovelToon NovelToon
Second Chances

Second Chances

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: cakestrawby

John adalah seorang CEO yang memiliki perusahaan yang sukses dalam sejarah negara Rusia, Keeyara menikah dengan John karena perjodohan orang tua mereka. Pernikahan mereka hanya jadi bumerang bagi Keeyara, John sangat kasar kepada Keeyara dan dia sering menjadi pelampiasan amarahnya ketika John sedang kesal. John juga memiliki kekasih dan diam-diam menikahi kekasihnya itu, Arriel Dealova.

Istri kedua John seringkali cemburu kepada Keeyara karena ia memiliki julukan sebagai 'Bunga Lilac' karena memiliki wajah yang cantik yang selalu menarik perhatian para pemuda. Bulan demi bulan berlalu dan Keeyara mulai kehilangan emosi dan bahkan tidak merasakan apapun saat melihat John dan Arriel sedang menggendong bayi mereka di depan wajahnya. Hingga, beberapa deretan kejadian dan permasalahan membuat Keeyara mengalami kecelakaan yang sangat berat dan menyebabkan Keeyara meninggal dunia. Tetapi anehnya, dia kembali bangun pada tanggal 20 April 2022, tepat dihari pernikahan John bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cakestrawby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09

"Jadi... apa yang membuatmu memanggilku kesini?"

John berkedip lalu segera menatap Ayahnya, membuat Ryan langsung berdehem pelan. Keeyara memperhatikan mereka berdua, sebelah alisnya terangkat.

"Sebenarnya saya yang mengatur makan malam ini. Saya mengerti... kamu sedang marah karena seperti apa yang kamu ketahui, Keeyara..." ucapan itu menggantung di udara, tatapan tajam pria paruh baya itu tertuju kepada John. "Tidak ada yang bisa kami hentikan, dia sudah menikahi wanita itu. Jadi-"

"Langsung saja kepada intinya, Pa. Karena saya tidak memiliki waktu yang banyak untuk berbicara santai layaknya keluarga sungguhan disini."

"Keeyara!" panggil Dante sedikit memperingatkan, sedangkan Keeyara hanya menatapnya sekilas sebelum kembali fokus kepada Ryan.

"Saya tahu tujuan anda, anda ingin saya melahirkan seorang putra, bukan?"

"Memang itu intinya. Tapi saya harap... hubunganmu dengan John membaik. Saya tahu ini semuanya tidak mudah, kalian bersama karena di awali dengan kesepakatan, tanpa rasa cinta. Tapi kalian bisa bersama-sama membangun cinta untuk rumah tangga kalian berdua, demi keluarga ini, demi Ayahmu dan juga saya."

John yang mendengarkan kini mengangguk setuju, ia pun melirik Keeyara lalu mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, namun dengan cepat wanita itu menghindarinya.

"Apa yang di katakan oleh Papa ku benar, kita lakukan sedikit demi sedikit. Kita bisa belajar untuk saling mencintai, aku akan memperbaiki semuanya untuk kita." imbuh John dengan lembut.

Keeyara tersenyum, memandangi wajah John dengan tatapan geli. Satu hal yang kini ia pahami, jika pria itu sangat manipulatif. Keeyara bersandar di kursinya dengan santai, ia kembali menatap Ryan.

"Tidak... saya tidak pernah berkata jika saya marah karena John menikah dengan wanita lain saat dia masih memiliki status sebagai suamiku, justru aku mendukungnya, sangat mendukungnya. Tapi apakah anda tahu hal apa yang membuatku merasa geli kepada putra anda satu-satunya ini?" tanya Keeyara, ia meraih segelas wine dan menyesapnya perlahan. Ryan yang memperhatikan itu kini mengangkat kedua alisnya, merasa penasaran dengan ucapan yang menggantung itu.

"Sejak awal dia tahu jika dia adalah suami saya, yang seharusnya sedikit menahan diri hanya karena saya tidak memenuhi kebutuhannya di ranjang," mendengar perkataan putrinya yang blak-blakan itu membuat Dante tersedak ludahnya sendiri, tetapi Keeyara terus melanjutkan percakapannya.

"Namun dia malah mencari wanita lain dan menikahinya lalu membawa aib untuk anda sendiri. Orang yang normal seharusnya menikah dengan satu wanita, apalagi pernikahan itu di lihat secara publik, kecuali jika anak anda memang tidak memiliki harga diri."

"Apa yang kau katakan?" John mengepalkan telapak tangannya, rahangnya menegang saat mendengarkan perkataan istrinya itu.

"Itu fakta, maka dari itu... jangan menjadi pria yang murahan," sindir Keeyara.

"Sialan-"

"Saya juga sangat mengenali orang-orang seperti itu, mungkin terlalu banyak di sekitaran saya, salah satunya yang pernah seatap dengan saya dari saya masih kecil." tatapan wanita itu kini tertuju kepada Dante, ya... tentu saja sindiran halusnya itu tepat mengenai sasaran, membuat tatapan pria paruh baya itu menjadi gelap.

"Waktuku disini telah habis, aku ada rapat penting di perusahaan, jadi... aku pamit." Keeyara segera bangkit, tanpa berbicara sepatah kata lagi, ia pun pergi meninggalkan ruangan tersebut. Sedangkan di sana, ketiga pria itu tercengang dengan sikap Keeyara yang telah berubah drastis, membuat dirinya sendiri tidak mudah di tindas.

John yang sadar akhirnya segera berdiri, tanpa berpamitan ia pun pergi. Kaki panjangnya dapat memungkinkannya untuk menyusul Keeyara, tepat saat di depan pintu restoran, John memegang lengan wanita itu, menghentikan langkahnya.

"Ada apa denganmu?!" tanya John dengan intonasi yang tinggi, membuat orang-orang yang hendak memasuki restoran itu menoleh kearah mereka berdua.

"Kau sengaja melakukannya, bukan? apakah ini balasanmu kepadaku? Dengan mempermalukan ku di depan publik dan juga Ayahku? Kau merasa sakit hati karena aku menikah lagi di belakangmu?! Seberapa sakitnya itu sehingga kamu tega melakukan ini kepadaku, Keeyara?!!" bentaknya.

"Seberapa banyak?" ulang Keeyara, tatapannya berubah menjadi rentan. Rasa sakit yang selama ini ia rasakan karena pria itu dan bahkan kekecewaan yang telah ia pendam sejak lama tergambar cukup jelas dalam ekspresinya saat ini.

Kau yang telah menghilangkan kepercayaanku kepadamu. Kau adalah alasan yang membuatku hancur, kau yang telah membuat hidupku di kelilingi oleh rasa ketakutan. Kau yang telah mematikan ku, baik diriku sendiri maupun hatiku. Dan kau sama sekali belum menyadari itu semua? batin Keeyara saat ia terus menatap John dengan menyedihkan, air mata pun keluar dari pelupuk matanya.

"Kau tahu, John? ketika seseorang meninggal, banyak hal yang harus di tinggalkannya. Kebanyakan darinya adalah pikiran dan juga perasaan. Sekeras apapun dia berusaha untuk melupakannya, bahkan itu tidak akan berhasil. Sangat buruk, bukan?" dia bisa melihat kerutan kecil yang muncul di kening pria itu, Keeyara pun menunduk, mencoba menyembunyikan air matanya.

"Dan kau tahu apa yang paling menyakitiku? Karena di pukuli oleh suamiku sendiri dan di abaikan oleh Ayahku? Bukan itu... tetapi karena mendengar jika kau berjalan di atas altar lagi bersama wanita lain saat statusmu masih menjadi suamiku. Wanita mana yang tidak akan kecewa dan tidak akan sedih saat melihat suaminya sendiri menikah lagi? Aku mencintaimu, jujur saja... Tetapi kau? kau selalu membuatku patah hati berulang kali," lanjut Keeyara.

"Maafkan aku." kata-kata itu seketika membuatnya terdiam, dia mengangkat kepalanya, menatap John yang kini tengah menundukan pandangannya.

"Terlambat, semuanya tidak bisa di perbaiki." tanpa menunggu respond dari pria itu, Keeyara pun akhirnya pergi.

John mematung, memandangi punggung Keeyara yang perlahan-lahan menghilang dari pandangannya, dia menghembuskan nafas yang selama ini ia tahan, lalu tanpa menoleh lagi ke belakang, ia pun kembali memasuki restoran tersebut.

"Saya tahu ini pasti akan sangat sulit, maafkan saya atas kebodohan anak saya sendiri. Dia selalu melakukan apapun sesuka hatinya." suara Ryan yang penuh dengan permintaan maaf terdengar oleh John yang saat itu hendak memasuki ruangan, dia pun segera bersembunyi dari balik pintu, telinganya telah siap untuk menguping.

"Tapi yang jelas ini telah mempermalukan keluargaku. Apa hebatnya wanita penjaga roti itu di bandingkan putriku yang memegang kendali perusahaan bernilai miliaran dolar? Dari awal pernikahan mereka ini ada memang karena bisnis, tapi aku tidak mengharapkan hal ini akan terjadi. Anda tahu... rumor pernikahannya dengan wanita itu telah menyebar, tepat saat saya sedang meluncurkan sebuah projek besar-besaran dan juga tawaran dalam bekerja sama dengan perusahaan besar, karena itu semuanya di tunda."

"Itu... saya akan-"

"Tidak ada gunanya, semuanya telah terjadi dan tidak akan bisa di putar ulang." potong Dante dengan cepat, ia pun segera bangkit dari tempat duduknya lalu pergi tanpa berpamitan atau bahkan sekedar bungkukan hormat.

Ryan mengepalkan telapak tangannya saat memperhatikan kepergian besannya itu, dalam hatinya ia mengutuki kebodohan putranya sendiri.

Selama ini aku diam saja saat kau mengendalikan semuanya, tapi kau semakin menjadi-jadi. Dasar bajingan tua, kau tidak akan bisa melakukan apapun saat aku mengeluarkan kartu merah itu untuk membungkam-mu, lihat saja! batin John saat mendengarkan percakapan Ayah dan mertuanya itu.

1
Piet Mayong
harus ya punya jati diri dulu sebagai istri kuat baru lah suami mu sakit kepala
🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Khabib Firman Syah Roni
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Hoa thiên lý
Cerdasnya plot twistnya bikin aku kagum!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!