Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pesta kantor
Hari yang di nanti pun tiba, waktu sudah menunjukan pukul 18.00, sedangkan Azkara berjanji akan menjemput Jeandra jam 18.30.
Jeandra sudah siap dengan gaun dan riasan naturalnya dan menunggu kedatangan Azkara, tak lama dita mengabarkan bahwa Azkara sudah datang dan langsung diminta ke ruangannya
"saya telat ya..?" ucap Azkara saat melihat Jeandra begitu mempesona dengan balutan gaunnya yang tertutup tapi masih mengeluarkan aura cantik Jeandra
"engga koq, jean aja yang siap lebih awal hehe.. Oh iya ini jas yang mas pengen, mas bisa ganti di ruangan sana" Jeandra memberikan jas yang Azkara inginkan
Azkara pun melakukan apa yang di katakan oleh Jeandra tanpa protes. Setelah selesai Azkara pun keluar dengan ketampanan yang meningkat.
"wah.. Mas tambah ganteng aja nih hehe..." puji Jeandra tulus, saat melihat Azkara keluar dari ruang ganti dan membuat Azkara salah tingkah
"bisa aja, kamu juga cantik koq" Azkara pun balik memuji Jeandra
"sebentar mas..." Jeandra berjalan mendekati Azkara dan memasangkan manset kancing di baju kemeja Azkara "nah... Sempurna...mau pake dasi atau polos gini aja"
"polos aja jean, mas bosen tiap hari pake dasi" jawab Azkara
"ok, kalo polos berarti tinggal di rapihin aja" Jeandra pun merapikan kerah kemeja dan jas Azkara yang sedikit kurang rapi. Tak lupa meletakkan sapu tangan di saku jas lelaki itu dan merapikannya.
Sial kenapa jadi kaya istri yang bantuin suaminya ya.. Ah.. jean emang punya sejuta pesona yang ngga di punya wanita lain
"ok selesai... Mau langsung jalan..?" tanya Jeandra memecah lamunan Azkara
"iya biar ngga kena macet" ajak Azkara sambil memberikan lengannya pada Jeandra
Jeandra pun langsung mengerti maksud Azkara, ia langsung memeluk lengan Azkara dan berjalan keluar dari butik.
.
.
"Tante yakin kalo kak azka nanti dateng sendirian..?" tanya angel pada mama Azkara saat mereka sudah berada di acara ulang tahun kantor
"yakin, 1 minggu ini Azkara ngga ada terlihat sama gadis itu, sepertinya mereka ngga bener-bener pacaran" ucap mama yakin karena sudah minta seseorang mengikuti Azkara, namun kecolongan saat Azkara akan menemui Jeandra untuk makan siang, dan tentu saja tak dilaporkan karena takut terkena omelan.
"jadi angel bisa jadi pasangan kak Azka dong" ucap angel bahagia, sambil merapikan gaun sexy nya yang super ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuhnya, belum lagi belahan dadanya yang super rendah yang hampir memperlihatkan isi nya. Angel sudah membayangkan jika Azkara menjadi pasangannya dan akan menggoda iman lelaki itu.
"iya, kalo bener, tante akan langsung umumkan pertunangan kalian malam ini juga" ucap mama dengan sangat yakin dengan rencananya
Angel tampak berbinar mendengar rencana wanita paruh baya di depannya. Angel sangat menginginkan Azkara. Angel sudah membayangkan betapa hebatnya Azkara saat nanti berbagi keringat dengannya hanya dengan melihat bentuk tubuh Azkara yang tegap yang masih berbalut baju.
"nah itu mobil azka.. Ayo kita kesana" mama azkara mengajak angel ke arah mobil Azkara yang berhenti di depan lobby perusahaan namun langkah mereka terhenti saat Azkara membuka pintu penumpang dan keluarlah seorang wanita cantik nan anggun dengan senyum ramahnya menerima uluran tangan Azkara
"loh tante itu siapa" tanya angel kesal apalagi saat wanita itu jalan dengan mengapit lengan Azkara dengan tersenyum
"tante ngga tau..." ucap mama Azkara dan sesaat mama Azkara terpesona akan kecantikan wanita yang sedang dibawa oleh anaknya. mereka melanjutkan langkah mereka ke arah Azkara
"kamu baru dateng nak..." tanya mama membuat Azkara dan Jeandra menoleh ke arahnya
"iya ma, jemput jean dulu" jawab Azkara dengan wajah tersenyum melihat ke arah Jeandra
"Jean..? Jadi ini jeandra..?" tanya mama tak percaya dengan kecantikan Jeandra yang terpancar. Gaun dan riasan yang di gunakan Jeandra sangat cocok di gunakan oleh Jeandra, bahkan membuat mama pangling akan kecantikan seorang Jeandra
Mama Azkara dan angel saling menatap saat mendengar nama Jeandra disebut. Jeandra langsung berjalan ke arah mama Azkara dan mencium tangan wanita paruh baya itu yang masih terdiam
"apa kabar tante" tanya Jeandra berbasa-basi, bagaimana juga saat ini ia sedang berakting menjadi pacar Azkara
"baik... Katanya kamu ngga bawa pasangan nak.." tanya mama Azkara sambil menatap anaknya
"tadinya Jeandra sibuk ma mangkanya Azka bilang ngga bawa pasangan, tapi ternyata jean malah kasih kejutan dan ngabarin kalo dia bisa nemenin azka" ucap azkara sedikit berbohong sambil menggenggam tangan Jeandra
"ayo kita masuk ma, kayanya acaranya udah mau dimulai. Ayo sayang" ajak Azkara pada semua, dan kembali menggandeng Jeandra dengan lekat
Angel dengan kesal mengikuti Azkara juga Jeandra dibelakang bersama dengan mama Azkara
"tante bilang kak azka sendirian, bagaimana bisa tiba-tiba ada cewe menyebalkan itu" tanya angel berbisik agar suaranya tak terdengar oleh Azkara
"tante juga ngga tau sayang, udah ayo nanti kita cari cara buat jauhin wanita itu dari azka" ucap mama Azkara pada angel untuk menenangkan wanita muda itu
"Jeandra.." seorang wanita dengan dandanan berlebihan memanggil Jeandra
Jeandra menoleh dan langsung membuang mukanya saat melihat siapa yang memanggilnya
"kamu ngapain disini, dan ini.. Kamu sama siapa. Jangan bikin malu mama sama ayah jean, ini acara besar keluarga dirgantara" ucap wanita paruh baya itu yang ternyata adalah mama tiri Jeandra
Jeandra terkekeh mendengar kata-kata wanita didepannya
"Malu..? ayah aja ngga malu udah biarin ANAK KANDUNGNYA keluar dari rumah besar milik ibu saya, hanya karena lebih memilih wanita selingkuhannya dan anaknya" ucap Jeandra menekankan kata anak kandung
"Jaga mulut kamu jean, kamu yang lebih memilih keluar dari rumah dari pada nerima kami" bentak mama tiri Jeandra membela diri
"Nerima kalian..? Nerima orang yang udah bikin ibu saya meninggal..? Nerima orang yang setiap hari hanya bisa bikin fitnah. Apa ngga lebih baik saya keluar dari sana toh memang itu kan yang kalian inginkan, menyingkirkan saya yang bisa menghalangi kalian menguasai harta ayah saya" ujar Jeandra membeberkan semuanya di depan Azkara
Azkara hanya diam memahami situasi, saat sudah sedikit mengerti Azkara menarik tangan Jeandra untuk melanjutkan langkah mereka. Azkara tak ingin mood wanita disampingnya ini hancur
"heh.. Mau kamu bawa kemana anak saya" mama mirna, mama tiri Jeandra menarik tangan Jeandra untuk menahannya
"lepas tangan jean tante..." Jeandra mencoba berontak melepaskan cekalan tangan tante mirna
"ngga, mama ngga mau kamu bikin kacau didalam dan menghancurkan reputasi ayah kamu"
Azkara mulai geram dengan wanita yang mengaku mama nya Jeandra
"maaf tapi saya dan jean sudah terlambat" ujar Azkara sambil membantu melepaskan tangan wanita itu dari lengan Jeandra dengan sedikit kasar.
"Heh... Kamu denger, saya ini mama nya jean, dia sudah kabur dari rumah, dan ngga tau tinggal dimana, kamu jangan mau di manfaatkan oleh wanita licik seperti jean" ujar nya penuh penekanan pada Azkara, mencoba memprovokasi Azkara agar tidak dekat dengan Jeandra anak yang sangat ia benci karena selalu menghalangi rencananya juga anaknya amara
"saya sangat senang jika jean memanfaatkan saya untuk jauh dari keluarga nya terutama anda, dan perlu anda ketahui jean baik-baik saja tanpa kalian" jawab Azkara dengan tatapan tajamnya
Setelah mengatakan itu Azkara langsung membawa Jeandra masuk kedalam ruangan dimana acara di selenggarakan. Tangan Azkara yang merangkul pinggang Jeandra membuat Jeandra terdiam merasa dilindungi
"saya hanya sebentar didalam, saya harap kamu bisa menahan air mata kamu selama di dalam" bisik Azkara membuat perasaan kesal Jeandra sedikit memudar
Jeandra menatap pria yang baru 2x ini ia temui, dia bahkan mengerti apa yang dirasakan oleh Jeandra, Jeandra menempelkan kepalanya di dada Azkara dan mengucapkan terima kasih.
"azka baru sampai, koq ngga bareng mama, tadi katanya mama nunggu kamu didepan" papa Azkara yang melihat anaknya baru datang pun langsung berjalan mendekat
"ngga tau pa, tadi sama angel dibelakang" jawab Azkara acuh
"malam om..." ucap Jeandra sambil mencium tangan papa Azkara dengan takzim
"loh, om kira siapa, jean toh, pantas saja tadi azka buru-buru mau jemput seseorang katanya" ledek papa Azkara membuat perasaan Jeandra sedikit menghangat dengan berbicara dengan papanya Azkara
"jean dipaksa kesini om, katanya takut mas azka di godain orang" kekeh Jeandra bercanda
Azkara yang mendengar suara Jeandra agak sedikit tenang, paling ngga saat ini dia sudah sedikit melupakan kejadian tadi.
"hahah... Kamu bener banget nak, anak om ini selalu aja diikuti sama wanita, tapi baru kamu yang bisa berdiri disampingnya" ucap papa dengan sedikit melirik ke arah Azkara
"pa, udah donk, acaranya mau dimulai tuh"
"iya,, iya, kamu ini ngga bisa liat papa seneng dikit. Kapan-kapan kamu harus bawa jean lagi ya, papa seneng ngobrol sama pacar kamu" ucap papa yang agak kecewa karena tak bisa berlama-lama ngobrol dengan Jeandra
"kalo mas azka ngga mau, jean yang langsung datengin om nanti, om tinggal bilang aja kapan kita mau jalan bareng" seru Jeandra menanggapi omongan papa nya Azkara
Dengan posesif Azkara membawa Jeandra duduk di kursi paling depan bersama papanya. Tanpa Jeandra tau di sudut sana ada seorang lelaki yang. Sejak awal kedatangan Jeandra sudah memperhatikan Jeandra
Kamu sangat cantik, Nak, persis seperti ibumu. Ayah merindukanmu, Nak...
jean tuh d luar ekspektasi