Aluna Givana , seorang gadis cantik yang malang, dia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya, kedua orang tuanya tidak tau dimana karena semenjak kecil dia ada di panti, saat Aluna hendak berjalan pulang setelah bekerja seharian, ia tertabrak mobil yang melaju dengan kencang dari belakang, membuat dirinya tidak terselamatkan. lalu saat bangun dia mendapati dirinya berada di brankar rumah sakit!?,
"kalian ciapa??" "princess" "mine!" "Lachella"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
"Selamat datang, Tuan, Nyonya, nona muda." Ucap para karyawan toko saat Arkan n, Clara dan El memasuki sebuah toko branded.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan, nyonya?" Tanya manager disana.
" Tolong keluar kan sepatu dan sandal terbaik kalian untuk putri saya. "Jawab Clara.
" Ohh ini putri anda yang selama ini di sembunyikan, ohh lucunya." Manager itu malah menatap El dengan tatapan gemas, sedangkan El hanya tersenyum manis.
"Ekhemm." Arkan berdehem kemudian manager itu langsung tersadar.
"Ah maaf tuan, mari ikut kami ke ruangan sambil menunggu beberapa produk terbaik di sini. " Manager itu mengarahkan ketiganya ke ruangan khusus untuk tamu istimewa.
" Bujubuset, emang ya kalo ada duit semua orang bakal tunduk, apalagi ini yasalam ruangannya cakep banget mana sepatunya unyu-unyu banget. " Ucap El dalam hatinya.
" Silahkan dinikmati. " Ucap manager yang menyuguhkan teh serta kue kering.
" Mau minum?" Tanya Clara.
"Huum. " Jawab El sambil menganggukkan kepala nya. Saat El menyesap teh nya dia merasakan aneh tidak cocok dengan lidah nya.
"Kenapa? Gak suka?" Tanya Clara sambil tertawa melihat ekspresi El yang terlihat merinding sambil memejamkan matanya.
"Ndak cuka, El mau itu. " Tunjuk El ke cookies yang begitu mengunggah selera.
"Nih. " Arkan memberikan nya dan langsung di makan oleh El.
Enakkan?" Tanya Clara a.
"Enak." Jawab El sambil mengangkat jempol nya membuat sang manager yang sedari tadi panas dingin langsung bernafas lega.
" Silakan tuan, nyonya, ini model terbaru dan limited edition. " Para karyawan mulai mengeluarkan barang terbaru mereka.
" Bungkus semuanya." Ucap Arkan membuat karyawan serta manager tersenyum kegirangan
. "Baik Tuan." Manager langsung memberikan kode kepada karyawan nya untuk segera membungkus semuanya. Bisa dibayangkan karyawan serta manager mendapatkan bonus banyak.
"Ini kartunya. " Arkan memberikan blackcard nya. Setelah proses pembayaran, Arkan serta Clara langsung mengajak El ke toko baju. Untuk barang nya nanti bodyguard akan membawanya. Hampir tiga jam mereka berada di mall untuk berbelanja dan juga membeli makan. Akhirnya mereka pulang, El tampak senang. Awalnya El terkejut ketika tadi membeli baju manager nya satu baju seharga motor bahkan ada lebih fantastis membuat jiwa miskin El meronta-ronta.
"Princess senang?" Tanya Arkan . El sudah duduk di kursi khusus anak tepatnya di belakang.
"Huum, makacih daddy, mommy. " Ucap El
"Sama-sama sayang, nanti kapan-kapan kita liburan." Clara
"Kemana daddy?" Tanya El
"Terserah, Jepang, atau Korea. "Busett dah, gue kira liburan ke puncak atau ke kolam renang umum, ehh gue lupa sekarang kan gue jadi hilang kayaa hahaha. "Ucap El dalam hatinya.
Sampai di mansion, mereka langsung disambut oleh maid dan bodyguard. El berjalan lebih dulu, tak lupa El bersenandung senang sambil membawa es krim berukuran sedang didalam cup.
"Udah pulang?" Tanya Kenan yang seperti nya sudah menunggu kedatangan adik nya.
"Lom, ini bukan El. " Jawab El sambil menggelengkan kepala nya dan menggerakkan jari telunjuk nya ke kanan serta ke kiri.
"Oh pantesan jelek, kemana ya adik nya Enan?" Tanya Kenan malah ingin mengerjai El.
"Eyyy, El tantik gini dicebut jelek huhh kak Enan yang jelek. " Nah kan niat hati ingin mengerjai kakak nya malah kini terbalik El Yang dikerjai oleh kakak nya.
"Hahahaha lagian tadi adik ngapain ngomong gitu, oh iya apa itu?" Tanya Kenan dengan kepo nya.
"Ec klim, mau?" tanya El
"Mau.... "
" Beli hahahahhaa. "El langsung berlari sedang kan Clara dan Arkan menggelengkan kepala nya, Kenan langsung ikut berlari mengejar adik nya itu.
" Sini bagi kak Enan. " Teriak Kenan
"Ndak wleee beli cendili. " El malah memeletkan lidah nya.. Dan ya mansion akhinya kembali ramai dan berwarna setelah sekian lama abu-abu serta penuh keheningan.
***Sore harinya, Ethan dan Kala sudah pulang dari sekolah dan ekskul mereka. Kini mereka tengah bersantai di ruang keluarga dengan Aya yang berada di tengah-tengah sambil rebahan, kepala nya berbantal paha Ethan. Kala memijat kaki El karena tadi dia mengeluh sakit kaki karena tadi terlalu lama berjalan. Kenan? Dia menyuapkan buah ke dalam mulut El.
Lihatlah El sudah seperti tuan putri sedangkan ketiga kakak nya seorang pelayan ingat hanya El yang bisa membuat ketiga nya mendadak jadi pelayan.
"Aaa." El membuka mulut nya sedangkan Kenan dengan sigap langsung menyuapi El .
Cekrek... Keempatnya langsung menoleh melihat Arkan langsung duduk di sofa sambil memainkan handphone nya.
"Daddy foto?" Tanya Kala.
"Hm, mengabadikan momen langka." Jawab Arkan .
Uhuk... El tersedak buah anggur membuat Ethan, Kala, Kenan dan Arkan langsung mendudukkan El dan menepuk-nepuk tengkuk El .
Uhukk.. Akhirnya buah anggur yang masih tersisa setengah bisa keluar, El menghela nafasnya.
"Masih sakit?" Tanya Ethan mengelus punggung Lili.
" Ndak, mau minum. " Arkan langsung mengambilkan minum dan menyodorkan nya kepada Lili.
" Makacih daddy." ujar El
" Lain kali hati-hati, kalo makan sambil duduk jangan rebahan gitu." Ucap Arkan . Mata El langsung berkaca-kaca membuat Arkan ketar-ketir.
"Ehhh jangan nangis, iya rebahan lagi aja.
"Huwaaaaa. "Tangisan el pecah membuat Arkan berkeringat dingin.
"Hayooo daddy itu princess nya nangis loh. " Ucap Kala.
"Enan aduin ke mommy ah." Sedangkan Ethan hanya diam menatap dingin daddy nya itu karena telah berani membuat adik nya menangis. Padahal ketiganya berusaha membahagiakan serta membuat El senang tapi dengan mudahnya daddy mereka membuat El menangis meskipun hanya dengan tangisan.
"Hey jangan nangis dong. " Bujuk Arkan membuat tangisan El semakin kencang.
"Ehhhh. " Arkan hendak menggendong El namun El malah menjauh dan malah memeluk Ethan.
"Ada apa ini?" Tanya Clara membuat Arkan langsung menoleh.
"Daddy buat adik nangis. " Jawab Enan sambil menunjuk ke arah El yang sedang menangis dan ditenangkan oleh Ethan.
" Kenapa princess hm?" Clara menggendong El dan El langsung menyandarkan kepala nya di pundak Clara
"Daddy. "Gumam El sambil menunjuk ke arah Arkan .
"Enggak mom, daddy tadi cuma ngasih tahu. " Ucap Arkan dengan cepat melihat tatapan menghunus dari Clara .
"Bohong tadi daddy gini, makanya kalo makan jangan sambil rebahan. "Ucap Kenan menirukan ucapan Arkan .
Arkan menelan ludah nya dengan kasar, sedangkan ethan, Kala dan Kenan ber tos sambil tertawa kecil puas melihat wajah daddy nya yang ketakutan dengan mommy mereka.
" Syutt udah ya nanti mommy kasih daddy hukuman. " Clara mengelus punggung El dan kini tangisan El hanya tinggal terdengar isaka.
. "Huum, hukum daddy. " Ujar Lili dengan semangat nya membuat mata Arkan membulat.
"Princess." Wajah Arkan sangat melas membuat ketiga putra nya tertawa puas.
" Daddy nakal. "Iya nanti mommy hukum, udah ya jangan nangis nanti sesak loh. " Elkini sudah tak menangis lagi dan menatap Bastian.
"Hahahahh puas banget gue lihat muka daddy gue. "Ucap El dalam hatinya. Arkan sepertinya berusaha membujuk anaknya karena sudah pasti yakin setelah ini dia akan tidur diluar tak mendapatkan pelukan hangat dari istrinya.
" Kacian deh lo. " Celetuk El sambil menggerakkan jarinya.
# to be continued