Masa depan yang bahagia telah tiada, Yuki dengan alat sihir yang diberikan oleh ayahnya kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depan yang rusak.
Yuki terlempar ke tahun 2099 dimana dia dijual sebagai seorang budak dan dibeli oleh wanita dari keluarga bangsawan bernama Theresa Clorish dan diangkat menjadi penjaga keluarga Clorish.
Selain menjadi penjaga keluarga Clorish, Yuki juga harus menghentikan sesuatu yang akan menghancurkan masa depan dengan kekuatan mutan miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidiel Batagor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duel Maut
Noelle menyiapkan kuda-kuda nya kemudian berlari ke arah Yuki untuk menyerangnya. Yuki berhasil menghindari serangan pertama Noelle namun dia tidak tahu gaya bertarung Noelle adalah serangan beruntun, saat Yuki menghindari serangan pertamanya, Noelle menendang bagian perut Yuki dan membuatnya terpental.
"Hei bukankah aturannya menggunakan pedang saja?." Tanya Yuki sambil memegangi perutnya.
"Dalam bertarung tidak ada yang namanya aturan bodoh, bersiaplah." Jelas Noelle.
Noelle kembali menyerang Yuki dengan cepat, Yuki yang tidak bisa mengimbangi kecepatan bertarung Noelle pun hanya bisa membiarkan dirinya dihajar habis-habisan tanpa perlawanan. Nero memberhentikan latihan tersebut dan menyatakan bahwa Noelle sebagai pemenangnya.
"Yaampun Yuki, kukira kau hanya merendah karena meminta latihan dasar berpedang terlebih dahulu ternyata kau benar-benar tidak bisa menggunakan pedang ya?." Tanya Nero dengan sedikit kecewa.
"Tentu saja, dilihat dari sisi manapun orang ini sangat bodoh dalam bertarung." Ejek Noelle.
Perkataan mereka menusuk hatinya dan membuat Yuki frustasi. Ditengah frustasi nya, Theresa datang menghampiri mereka dengan senyumannya.
"Wah-wah kukira ada ribut-ribut apa, ternyata sedang latihan." Ucap Theresa dengan senyum diwajahnya.
"Ya, aku berniat ingin mengetahui seberapa kuat Yuki dalam pertarungan, ternyata dia tidak bisa bertarung." Jelas Nero.
"Tuan Nero tolong berhenti menyakiti perasaanku dengan wajah tersenyum itu." Ucap Yuki.
Theresa dan Nero tertawa mendengar ucapan Yuki, Theresa memberi semangat pada Yuki agar dia terus berlatih dan menjadi lebih kuat supaya bisa melindungi Noelle dari orang jahat. Noelle yang mendengar itupun mulai mengoceh pada kakaknya namun Theresa hanya menertawakannya.
Yuki melihat mereka tertawa bahagia pun merasa sedikit senang, namun jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa iri. Selama dia hidup dia sama sekali tidak pernah merasakan kehangatan keluarga, setiap hal yang dilakukannya selama hidup bersama ayahnya hanyalah berlari dari pasukan militer dan hidup sebagai gelandangan.
Melihat Yuki yang hanya duduk memperhatikan mereka, Nero menghampiri nya dan menepuk bahu nya untuk memberi semangat pada Yuki agar tidak menyerah. Saat Nero berbicara padanya Yuki menanyakan sesuatu pada Nero.
"Tuan Nero, apa arti keluarga bagimu?." Tanya Yuki.
Mendengar pertanyaan Yuki, Nero hanya tersenyum kemudian duduk disebelah Yuki dan memberikan jawaban untuk pertanyaan Yuki.
"Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, saudara, kakek dan nenek." Jawab Nero dengan spontan.
"Tuan Nero jawaban mu benar-benar logis sekali ya." Jawaban yang diberikan oleh Nero membuat Yuki sedikit kesal.
"Hahahaha soalnya aku juga tidak terlalu mengerti apa itu keluarga." Jelas Nero.
"Oh ya aku dengar kau memiliki sebuah saudara, tapi aku sama sekali tidak pernah melihatnya." Ucap Yuki.
Mendengar itu, Nero menjadi sedikit terkejut dan tersenyum. Saudara yang selalu dia kagumi dan banggakan, salah satu alasan untuk Nero agar terus hidup meskipun dunia membencinya. Dengan hati yang berat, Nero pun mulai berbicara tentang saudara nya.
"Aku memiliki seorang kakak, dia adalah sosok yang begitu aku kagumi. Alasanku bisa menjadi kuat seperti ini adalah karena dirinya." Jelas Nero.
"Begitu ya, pasti dia adalah orang yang sangat hebat." Ucap Yuki memberikan pujian.
"Benar, dia adalah kebanggaan ku." Ucap Nero dengan pelan.
Melihat raut wajah Nero yang menjadi sedih, Yuki memutuskan untuk tidak melanjutkan percakapan mereka. Yuki mengambil kembali pedangnya dan berdiri di hadapan Nero.
"Tuan Nero, kumohon angkat aku menjadi muridmu!." Teriak Yuki sambil bersujud dihadapannya.
Mendengar hal itu bukan Nero saja yang terkejut, tetapi Noelle dan Theresa juga ikut terkejut mendengar permintaan Yuki. Nero pun tertawa kecil dan bangkit dari duduknya.
"Baiklah, tapi ingat ini Yuki, aku tidak akan segan untuk melatih mu dengan keras. Apa kau siap?." Tanya Nero.
"Tidak masalah." Yuki menjawab dengan penuh percaya diri.
Nero tersenyum pada Yuki dan menyuruhnya untuk berduel dengannya. Noelle yang mendengar hal itu menyuruh Yuki untuk menolak ajakan Nero demi keselamatannya, namun Yuki yang sudah bertekad tidak menghiraukan peringatan Noelle dan menerima tantangan duel Nero.
"Baiklah jika kau terluka cukup parah aku akan membawamu ke rumah sakit." Ejek Nero pada Yuki.
"Luka senjata ini tidak ada apa-apanya untuk ku." Balas Yuki dengan percaya diri.
Mendengar semangat Yuki membuat Nero menjadi sedikit senang dan mereka berdua memasang kuda-kuda mereka dan bersiap untuk bertarung.
"Majulah! Yuki!!." Teriak Yuki.
Teriakan Nero membuat Yuki berlari menyerbu ke arah depan dan mulai menyerang Nero dengan membabi buta. Tetapi serangan itu sama sekali tidak mengenai Nero sedikitpun, selanjutnya Nero melancarkan serangan balasan dengan melempar pedangnya ke arah Yuki. Pedang itu berhasil dihindari Yuki dengan bangga, namun dia tidak tahu trik licik apa yang akan digunakan oleh Nero.
Yuki kembali menyerang Nero dengan sekuat tenaga, tapi Yuki tidak menyangka bahwa Nero dapat menangkis serangan pedangnya dengan tangan kosong. Nero merebut pedang yang dipegang oleh Yuki dengan mudah dan menggunakannya sebagai senjata untuk memukul mundur Yuki.
Disaat Yuki berusaha untuk menghindar, Nero mengejarnya dengan kekuatan penuh dan mengambil kembali pedangnya yang tertancap di tanah akibat dia lempar tadi. Sekarang dia memiliki dua pedang dan dapat menguasai pertarungan.
"Mau sampai kapan terus menghindar Yuki?." Tanya Nero dengan nada meremehkan.
Yuki yang mulai kehabisan tenaga pun berhenti dan menghadapi Nero yang sudah mencegah nya untuk kabur lagi. Pertarungan final sudah di depan mata, Yuki yang sudah tidak memiliki senjata apapun dengan nekat berlari ke arah Nero bermodalkan sebuah pukulan.
Melihat tindakan nekat Yuki yang berlari ke arahnya. Nero berhasil menumbangkan nya hanya dengan satu pukulan yang mendarat di bagian perut Yuki. Yuki terhempas agak jauh dan pingsan.
"Ah sepertinya aku terlalu berlebihan." Ucap Nero.
Theresa memerintahkan beberapa pelayan untuk membawa Yuki kembali ke kamar dan merawat luka-lukanya, kemudian Theresa berjalan ke arah Nero dengan tatapan tajam.
"Bagaimana kamu akan menjelaskannya sayang?." Tanya Theresa sedikit kesal.
"Ehehehe maaf sudah merusak sedikit rencanamu." Jawab Nero sambil menggaruk kepalanya.
Theresa menghela nafasnya dan menatap ke arah langit. Noelle yang tidak sengaja mendengar ucapan Nero tentang rencana membuatnya menjadi penasaran.
"Rencana apa?."