" Daddy aku masih muda dan masih ingin menikmati hidup , kenapa harus menikah ?" ucap Aqila dengan tidak terima ketika Daddy meminta dia menikah .
" Aqila umur kamu udah 25 tahun jadi memang sudah seharusnya menikah , sudah cukup kamu foya-foya dan membuang waktu selama ini dan Daddy ingin kamu memberikan seorang cucu sebagai pewaris " tegas Daddy .
" Pewaris apa lagi Daddy, aku sudah memenuhi keinginan Daddy untuk menjadi presiden direktur di perusahaan keluarga lalu apa lagi masalah nya?" pertanyaan Aqila yang benar-benar tidak ingin menikah dan kalaupun menikah dia belum punya laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami ideal baginya .
" Pokoknya Daddy nggak mau tau , kalau memang kamu tidak mau Daddy jodohkan cari calon suami sendiri dalam rentang waktu 1 Minggu ini jika tidak kamu akan Daddy nikahkan dengan Brian " pernyataan Daddy .
" What, Daddy aku nggak menyukai pria itu " tegas Aqila menolak tegas .
" Maka dari itu cari cepat calon suami " ucap Daddy pada Aqila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 menolak membatalkan kontrak
Malam harinya.
" Bagaimana ini " batin risih Aqila yang berbaring memunggungi Vincent dengan segala pikiran kalut nya .
" Aqila " belum juga Vincent memeluk bahkan tangannya baru menyentuh pinggang Aqila sudah langsung turun dari ranjang dan berdiri .
" Lohhh, Girls mau kemana lagi ini sudah malam " ucap Vincent yang masih berbaring di ranjang.
" Om mau apa?" tanya Aqila dengan takut .
" Kalau kamu nggak bisa tidur biar aku peluk , kemari lah" ucap Vincent yang sedari tadi memperhatikan Aqila yang tidak tidur walaupun berbaring memunggungi nya .
" Enggak " kata Aqila semakin ngeri dengan pikiran nya sendiri .
Vincent duduk lalu tersenyum menatap Aqila yang sepertinya menjauh karena takut kalau sampai Vincent menjamahnya.
" Selagi kamu patuh dan menurut aku berjanji tidak akan meniduri kamu, sampai kamu siap" pernyataan Vincent yang paham kalau Aqila menakutkan hal itu terjadi .
" Om nggak punya hak atas itu didalam kontrak" pernyataan Aqila mengingatkan isi kontrak yang telah Vincent tanda tangani.
" Girls, aku ingin kita membatalkan kontrak itu " pernyataan Vincent memegang tangan Aqila dan menarik sampai dia kembali duduk di ranjang .
" Jangan jadi laki-laki pengecut Om " ucap Aqila bicara tepat didepan mata Vincent dalam posisi begitu dekat .
" Aku tidak pengecut Aqila karena aku tidak pernah berjanji padamu " tegas Vincent.
" Lalu apa kau lupa dengan kontrak yang telah kita tanda tangani " ucap Aqila terbawa emosi ketika Vincent seperti mengelak .
" Aqila kontrak itu memang kata lain dari perjanjian namun dalam konteks yang berbeda karena kontrak yang aku tanda tangani itu tidak lebih dari transaksi dimana kamu memberikan aku uang dan aku memberikan jasa " ucap Vincent yang memang bukan melanggar janji .
" Sedangkan janji itu adalah hal yang aku ucapkan dan wajib aku tepati , aku tidak pernah berjanji akan menceraikan kamu " pernyataan Vincent.
" Kau benar-benar licik " teriak Aqila akan menampar wajah Vincent namun tangan nya langsung ditahan .
" Girls aku mencintaimu" pernyataan cinta Vincent dengan tatapan dalam nya , entahlah jika tidak karena Cinta Vincent tidak akan berbuat sampai sejauh ini hingga seperti mengurung Aqila .
" Tapi aku nggak bisa hidup dengan Om yang kepribadian nya diluar ekspektasi aku " ucap Aqila yang walaupun suka pada Vincent tapi mengetahui sisi lain dari Vincent membuat Aqila lebih memilih mundur .
" Aku tau kalau apa yang kamu ketahui hari ini adalah hal yang memang diluar ekspektasi kamu tentang aku tapi percayalah Aqila aku benar-benar cinta pada kamu " ucap Vincent.
" Kamu istriku dan aku tidak punya satupun keluarga selain kamu di dunia ini jadi aku mohon jangan pernah meninggalkan aku " ucap Vincent.
" Kalau cuma karena status istri yang aku punya saat ini , Om bisa punya 2 sampai 5 istri atau berapapun yang Om mau selain aku " pernyataan Aqila yang benar-benar tidak bisa mempertahankan pernikahan setelah tau siapa Vincent sebenarnya.
" Aku maunya kamu " ucap Vincent dengan sangat tegas .
" Om jangan egois " ucap Aqila yang mulai merasa Vincent terobsesi padanya.
" Teruntuk kamu ketahui egois adalah hal yang paling melekat dalam diriku ketika aku mencintai sesuatu , jadi sekali punyaku akan tetap aku miliki selamanya " kata Vincent tiba-tiba menindih Aqila .
" Aku membencimu Vincent, manusia egois dan jahat " kata Aqila menangis menatap Vincent yang menindihnya.
" Jangan terlalu membenci cantik karena cinta dan benci itu beda tipis " senyum simpul Vincent.
" Aku cinta kelembutan nya tapi aku benci Vincent ketika topeng yang memperlihatkan aslinya terbuka " batin Aqila melawan pada Vincent.
.............
Keesokan harinya.
Vincent benar-benar tidak membiarkan Aqila keluar dari mansion bahkan ponselnya masih disita hingga Aqila hanya bisa menangis didalam kamar layaknya burung didalam sangkar emas .
" Hiks , aku benar-benar menyesal telah kenal dengan Vincent sialan itu " Aqila selalu saja menyumpahi Vincent disetiap saat .
" Dia pergi bekerja sedangkan aku nggak boleh keluar dari mansion ini " Aqila meronta-ronta diatas ranjang melempar bantal sampai tantrum merasa terkurung.
" Bagaimana caranya kabur dari sini " Aqila mulai memikirkan sebuah cara .
cek lek
Aqila yang duduk diranjang langsung menoleh begitu pintu kamar terbuka .
" Tumben dia pulang sore " batin Aqila menatap Vincent yang berjalan masuk dengan bad mood.
Benar-benar tidak nyaman untuk dilihat !.
" Kenapa menatap seperti Itu?" tanya Vincent duduk di tepi ranjang dengan seulas senyum menatap Aqila yang menatapnya dengan tatapan miris.
Aqila melirik tangan kanan Vincent yang diperban cukup tebal sepertinya luka dalam .
" Kamu sudah makan ?" tanya Vincent menyembunyikan tangannya yang diperban ke belakang agar tidak terus dilihat Aqila .
" Kenapa luka ?" pertanyaan Aqila menatap Vincent dengan tatapan menyorot.
" Aku, aku tadi latihan tapi karena kesalahan kecil pedang itu melukaiku " jawab Vincent dengan sedikit ragu-ragu .
Aqila terus menatap Vincent tanpa sedetikpun beralih dari wajah Vincent sampai perlahan Vincent yang merasa tidak nyaman ditatap seperti itu membuang pandangan nya kearah lain.
" Aku terluka karena pisau " pengakuan Vincent tidak sanggup lagi ditatap Aqila hingga akhirnya memilih jujur .
Tatapan mata Aqila semakin menyorot seolah meminta penjelasan lebih lanjut .
" Setelah misi selesai , perkelahian tidak terhindarkan" kata Vincent singkat .
Mendengar penjelasan Vincent mata Aqila malah semakin menyorot seluruh tubuh Vincent sampai akhirnya tatapan Aqila berhenti di dada Vincent dimana 2 kancing bagian atas terbuka .
" Tubuh aku sakit Girls " Vincent melepas kemeja nya memperlihatkan beberapa bekas memar di tubuhnya pada Aqila mencoba menarik simpati Aqila .
Walaupun masih tetap diam tapi Aqila turun dari atas ranjang mengambil kotak obat lalu mulai mengobati luka-luka kecil ditubuh Vincent yang belum diobati .
" Akkkh, perih " Vincent meremas sebelah tangan Aqila ketika diobati .
Aqila meraih kepala Vincent agar berbaring di pahanya lalu mengobati lengan Vincent yang terdapat banyak luka goresan.
" Terimakasih" ucap Vincent yang masih berbaring diatas paha Aqila ketika selesai diobati .
" Balikin ponsel aku sebagai balasan karena aku sudah mengobati Om " ucap Aqila yang ternyata baik karena ada mau nya .
" Besok pagi akan aku kembalikan jika malam ini kamu mau tidur memeluk aku sambil memanjakan" ucap Vincent memberikan penawaran .
" Kalau gitu nggak usah kembalikan aja ponsel aku " kesal Aqila berbaring di atas ranjang menutup seluruh tubuhnya dengan selimut .
Tok
Tok
" Tuan memanggil aku " kata Irene masuk bersama 2 pelayan di belakangnya.
" Aku ingin mandi siapkan pakaian untukku " perintah Vincent masuk kedalam kamar mandi .
" Tuan handuknya belum dibawa " Irene bergegas masuk kedalam ruang ganti mengambilkan handuk untuk Vincent.
" Sekalian kamu siapkan air mandi " sambung Vincent yang diangguki Irene .
" Nggak sekalian di bantu mandiin burungnya" julit Aqila mengeluarkan kepalanya saja dari dalam selimut ketika semua orang sudah dirasa pergi .
" Apa Aqila " suara berat Vincent yang ternyata berdiri di samping kanan ranjang dan tidak Aqila sadari
segalak galaknya suami dari leluhurnya Ampe mommy tuh suami mereka ga ada yg lost control Ampe segitunya Vin kamu mah rada rada no good