Aku tau,kamu tau..
komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?
Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.
Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 19
Bukan tanpa alasan zykra memilih sang adik untuk menggantikannya sementara waktu memimpin perusahaan. Karena menurutnya sang adik adalah seseorang yang tekun dan bertanggung jawab, adiknya juga adalah seorang yang pekerja keras dan menurutnya bagas memiliki kemampuan untuk itu. Bagas adalah salah satu lulusan kampus terbaik di luar negeri bahkan sebelum lulus dia pernah menjadi pegawai magang di perusahaan terkemuka di luar negeri dan akan di janjikan menjadi pegawai tetap setelah lulus, tapi entah apa alasan nya menolak peluang baik itu dan memutuskan pulang ke indonesia dan menjadi pengangguran.
Dan terbukti setelah 4 bulan memimpin perusahaan bagas berhasil mengerjakan projek yang sempat mangkir karena kesibukan zykra yang terbagi menjadi dua. Sejauh ini bagas tidak banyak mendapati kesulitan dalam menjalankan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Salah satu masalahnya hanya ada pada sekretaris yang menurutnya kurang kompeten dan kurang mengimbanginya tidak sesuia harapannya, yang dia inginkan adalah pria seusianya dan yang kakak nya pilihkan adalah seorang wanita yang berstatus magang. Bukannya merasa dibantu dia malah seperti sedang mengajar dan membimbing seorang bocah, mengingat itu dia kembali kesal kepada sang kakak yang seenaknya.
Kalau saja saat itu kakak nya tidak memohon dan meminta tolong padanya, bagas tidak akan pernah dengan suka rela membantu zykra. Sebab sepanjang dia mengenal sang kakak, kakaknya itu tidak pernah sekalipun meminta bantuan padanya, baru pada saat itu kakaknya memohon dan meminta tolong padanya jadi dia besar kepala merasa sang kakak sangat membutuhkan bantuan nya. Dengan sedikit paksaan dan di iming-imingi imbalan dan syarat yang ia ajukan bagas setuju untuk membantu zykra. Tapi dia sedikit menyesal tidak spesifik dalam memberikan syarat alhasil syarat nya tidak sesuai yang dia inginkan dan dia terjebak dengan sekretaris wanita nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini nisma tengah memakan makanan siangnya di gazebo yang terdapat di halaman belakang rumah. Dia makan sambil melihat simba yang tengah berlari-lari mengejar tikus mainan yang dia beli di petshop sepulang dari rumah sakit untuk memeriksa kandungannya. Nisma sudah tidak lagi memakan ice cream karena mendadak tidak suka dengan tekstur ice cream yang menurutnya lembek, padahal kemarin dan beberapa minggu yang lalu dia tidak melewatkan untuk memakan ice cream bahkan sampai memohon dan menangis untuk memakannya. Sekarang dia lebih suka memakan salad buah dan sayuran buatan suaminya yang menurutnya lebih sehat dan teksturnya bagus.
Sedangkan saat ini zykra sedang menunggu bagas yang akan datang ke rumah untuk meminta tanda tangannya untuk menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan lain. Perusahaan itu sebelumnya tidak mau melanjutkan kontrak jika bukan zykra yang memimpin tapi setelah kerja keras bagas perusaan itu setuju untuk kembali kerja sama tapi tetap saja surat kontaknya harus dengan tanda tangan zykra.
Setelah menunggu 1 jam, bagas datang dengan di dampingi oleh zera yang membawakan beberapa berkas untuk di tanda tangani oleh zykra. Zera di suruh menunggu oleh bagas di ruang tamu sedangkan bagas pergi ke ruang kerja bersama zykra. Zera diam dan sesekali memandangi rumah yang dia ketahui adalah rumah pemimpin perusahaan yang asli dan kakak dari atasannya saat ini, saat sedang diam sambil memainkan kuku nya dia di kagetkan dengan kedatangan seorang wanita cantik yang perutnya sedikit besar dan dia menebak wanita itu tengah mengandung.
" Hai " nisma datang dan menyapa zera.
" Selamat siang nyonya " zera bangun dari duduknya dan menyapa balik nisma.
" Silahkan duduk kembali " ucap nisma tersenyum.
Zera kembali duduk dan diam-diam melihat nisma yang sedang menatapnya.
" Kamu sekretarisnya bagas kan?" Nisma bertanya.
" Iya nyonya, nama saya zera sekretarisnya tuan bagas." zera memperkenalkan diri.
Nisma tersenyum dan berkata. " Nama saya nisma "
Mereka saling memperkenalkan diri dan berbincang, mereka berbincang seperti kawan lama yang sudah lama tidak berjumpa. Nisma sangat senang berbincang bersama zera yang pembawaan nya ceria dan suka bercerita. Sebaliknya zera nyaman berbicara pada nisma yang baik dan mau mendengarnya. Awalnya nisma hanya bertanya bagaimana bekerja dengan bagas dan zera menjawab seadanya tapi karena nisma yang terus bertanya dan zera menjadi semangat untuk bercerita karena dia merasa ada yang mendengarnya jadi dia menceritakan susahnya bekerja dengan bagas.
" Apakah bagas seperti itu." nisma bertanya dengan serius.
" Iya mulutnya sangat pedas dan menyakitkan." zera menjawab dengan menggebu." Saat hari pertama aku bekerja dengannya aku sempat ingin kabur karena tidak tahan dengan mulut pedasnya." ucap zera lagi sambil menutup mulutnya dam memeriksa sekitar takut bagas muncul tiba-tiba.
Mendengar yang di katakan zera, nisma tertawa karena merasa lucu dengan cara zera yang menggebu-gebu dan berani saat bercerita padahal diam-diam dia takut bagas datang dan mendengar apa yang dia katakan.
" Maaf bukan maksudku menertawakanmu zera." nisma berkata tidak enak. " Tapi memang mulutnya bagas seperti itu, tapi dia baik kok." ucapnya lagi.
" Iya aku setuju, dia baik tapi kebaikannya terhalang oleh mulut pedasnya." ucap zera yang kembali menutup mulutnya. " Maaf nyonya, aku kelepasan." tuturnya lagi.
" Hahaha santai saja dia tidak akan mendengar."
Mereka kembali bercerita, lebih tepatnya zera yang tidak berhenti bercerita betapa sulitnya dia bertahan bekerja dengan bagas, sedangkan nisma hanya mendengar dan sesekali memberinya semangat.
Sedangkan di ruang kerja bagas mencoba kembali memohon pada sang kakak untuk mengganti sekretarisnya.
" Mas, aku mohon "
" Tidak bisa, itu bukan wewenangku "
" Oh ayolah kan mas yang punya perusahaan jadi bisa kan memindahkannya ke divisi lain." bagas tak pantang menyerah.
Zykra hanya menghembuskan napas dan berkata "Dia adalah penerima beasiswa dari program yang perusahaan sponsori, itu sudah di atur oleh kampus nya, aku tidak bisa mengubah nya begitu saja."
Mendengar apa yang di katakan kakak nya bagas hanya bisa menghembuskan napas kasar dan memijat pelipisnya.
" Dia adalah salah satu mahasiswi yang kompeten sehingga di rekomendasikan kampusnya. Apa lagi yang kurang bukannya kamu meminta yang kompeten dan muda." Zykra berkata lagi.
" Aku lebih suka seorang pria bukan wanita ." mendengar yang di katakan adiknya, zykra menatap curiga bahwa sang adik tidaklah normal.
Melihat tatapan mata sang kakak yang tengah curiga padanya bagas buru-buru berkata.
" Maksud ku dalam bekerja aku lebih suka bekerja dengan laki-laki bukan perempuan" bagas menjelaskan maksud perkataanya, sedangkan bagas masih menatapnya curiga.
" Hentikan tatapan menjijikan itu, aku masih normal dan masih sangat menyukai perempuan bukan seorang pria." Bagas berkata sambil berlalu meninggalkan zykra yang tertawa kecil karena berhasil mengerjai adiknya.
Bagas keluar dari ruang kerja sang kakak karena tidak tahan dengan tatapan curiga zykra, dia jadi bergidik ngeri dengan apa yang kakak nya bayangkan. Sungguh dia masih normal dan 100 persen masih menggilai wanita bukan pria. Untuk melepas lelah nya dia memutuskan ke halaman belakang rumah untuk melihat dan bermain bersama simba kucing kakak iparnya dan dia melupakan sekretaris yang datang bersamanya .
Sedangkan zera kembali menunggu sendiri setelah nisma pergi untuk meminum vitaminnya. Zera menunggu dengan sabar atasannya yang sedang meminta tanda tangan, harusnya sebentar pikirnya tapi setelah menunggu 2 jam karena kelelahan dia tertidur di sofa ruang tamu.